Pengertian Entrepreneurship Ciri faktor Kegagalan kesuksesan

Posted on

Entrepreneurship merupakan konsep yang sering kali diasosiasikan dengan inovasi, kreativitas, dan semangat berwirausaha. Seiring dengan perkembangan zaman, peran entrepreneurship semakin mendapat pengakuan sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Artikel ini akan membahas pengertian entrepreneurship, karakteristik utama seorang entrepreneur, dan peran pentingnya dalam pengembangan bisnis.

Entrepreneurship bukan hanya tentang mencari keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan ekonomi. Dengan mengedepankan inovasi, kreativitas, dan ketekunan, seorang entrepreneur dapat memainkan peran kunci dalam pengembangan bisnis dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan memahami pentingnya entrepreneurship, kita dapat mendorong budaya kewirausahaan yang positif untuk menciptakan masa depan yang lebih dinamis dan berkelanjutan.

Entrepreneurship tidak hanya sebatas menciptakan bisnis atau meraih keuntungan, melainkan juga tentang menciptakan dampak positif pada masyarakat dan ekonomi. Sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, entrepreneurship menawarkan peluang untuk inovasi, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan daya saing global. Dengan mengatasi tantangan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan, seseorang dapat memperoleh jiwa entrepreneur yang kuat dan berkontribusi pada pembentukan masa depan yang lebih dinamis.

Pengertian Entrepreneurship

Entrepreneurship dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menciptakan, mengelola, dan mengembangkan suatu usaha atau proyek dengan tujuan untuk meraih keuntungan. Secara lebih luas, entrepreneurship tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga melibatkan inovasi, risiko, dan komitmen.

Pengertian Enterpreneurship menurut para ahli

Pengertian entrepreneurship atau kewirausahaan telah dikaji oleh berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu. Berikut adalah beberapa definisi entrepreneurship menurut beberapa ahli terkenal:

  • Peter F. Drucker: Menurut Drucker, seorang ahli manajemen terkenal, entrepreneurship adalah proses di mana individu mengidentifikasi peluang bisnis dan menciptakan organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang tersebut.
  • Joseph Schumpeter: Ahli ekonomi Austria ini menggambarkan entrepreneurship sebagai kegiatan inovatif yang menciptakan perubahan dan mengganggu status quo ekonomi. Menurutnya, pengusaha berperan sebagai “penghancur kreatif.”
  • Jean-Baptiste Say: Ekonom Prancis ini menyatakan bahwa entrepreneurship melibatkan penciptaan, organisasi, dan manajemen bisnis baru dengan harapan keuntungan atau pertumbuhan.
  • Frank H. Knight: Knight menggambarkan entrepreneurship sebagai pengambilan risiko yang terkait dengan ketidakpastian. Menurutnya, seorang entrepreneur adalah seseorang yang bersedia menghadapi ketidakpastian dan mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan.
  • Howard H. Stevenson: Stevenson, seorang profesor di Harvard Business School, mendefinisikan entrepreneurship sebagai pengejaran peluang tanpa memperhatikan sumber daya saat ini dengan tujuan menciptakan nilai di masa depan.
  • Shane dan Venkataraman: Mereka menggambarkan entrepreneurship sebagai proses yang terkait dengan penciptaan, penemuan, dan eksploitasi peluang bisnis baru, terutama oleh individu atau kelompok individu.
  • Richard Cantillon: Sebagai salah satu ekonom awal, Cantillon menyebut entrepreneur sebagai “entrepreneur de risque” atau pengusaha risiko, yang memanfaatkan peluang dengan mengambil risiko finansial.
  • William B. Gartner: Gartner mendefinisikan entrepreneurship sebagai penciptaan organisasi baru yang diinisiasi oleh seorang individu atau kelompok individu untuk memenuhi kebutuhan pasar dan peluang.
  • Paul D. Reynolds dan Richard T. Curtin: Reynolds dan Curtin menggambarkan entrepreneurship sebagai pembentukan, pengembangan, dan manajemen bisnis yang baru serta pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari aktivitas tersebut.
  • Muhammad Yunus: Pemenang Nobel Perdamaian ini melihat entrepreneurship sebagai alat untuk mengatasi kemiskinan dan mempromosikan pengembangan sosial, khususnya melalui konsep mikrofinansial.
  • Max Weber: Weber, seorang sosiolog terkenal, melihat entrepreneurship sebagai hasil dari semangat kapitalisme dan roh protestan. Menurutnya, keberhasilan entrepreneur terkait dengan etika kerja yang kuat dan sikap rasional terhadap investasi.
  • Economist Magazine: Menurut majalah Economist, entrepreneurship adalah keberanian untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda, menciptakan sesuatu yang belum pernah ada, dan membawa perubahan nyata.
  • Michael Porter: Porter, seorang ahli strategi bisnis, mengaitkan entrepreneurship dengan strategi bersaing. Menurutnya, entrepreneur menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif melalui inovasi dan diferensiasi.
  • Dean A. Shepherd: Shepherd menyatakan bahwa entrepreneurship adalah proses di mana individu atau kelompok mengidentifikasi dan mengembangkan peluang bisnis melalui kreativitas dan inovasi, serta mengambil tindakan untuk mengimplementasikan ide tersebut.
  • Nassim Nicholas Taleb: Taleb, seorang penulis dan ahli finansial, melihat entrepreneurship sebagai tindakan mengambil risiko ekstrem yang dapat menghasilkan dampak signifikan dalam masyarakat.
  • Arthur Lewis: Pemenang Nobel Ekonomi ini melihat entrepreneurship sebagai jalan keluar dari kemiskinan, dengan menciptakan pekerjaan dan peluang ekonomi baru.
  • Carl Schramm: Schramm, mantan CEO Kauffman Foundation, menyebut entrepreneurship sebagai “mesin pertumbuhan” yang menghasilkan pekerjaan baru, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi.
  • Elon Musk: Sebagai seorang pengusaha sukses, Elon Musk menggambarkan entrepreneurship sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan masa depan yang lebih baik melalui inovasi teknologi.
  • Steve Blank: Blank menyatakan bahwa entrepreneurship bukan hanya tentang menciptakan produk, tetapi juga tentang menemukan model bisnis yang dapat memberikan nilai kepada pelanggan dan memastikan kelangsungan bisnis.
  • Daniel Isenberg: Isenberg mendefinisikan entrepreneurship sebagai kegiatan yang menciptakan nilai ekonomi dengan mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengelola peluang bisnis.
  Pengertian Fungsi Contoh Jurnal Umum Akuntansi Cara Buat

Karakteristik Entrepreneur

  • Inovatif: Seorang entrepreneur cenderung memiliki jiwa kreatif dan mampu menemukan solusi baru untuk masalah yang ada.
  • Risiko Toleran: Kewirausahaan melibatkan pengambilan risiko. Seorang entrepreneur bersedia menghadapi ketidakpastian dan risiko dalam mengembangkan ide atau bisnisnya.
  • Visi Jangka Panjang: Mempunyai visi jangka panjang untuk mengembangkan bisnisnya dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
  • Komitmen Tinggi: Kewirausahaan membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi. Kesediaan untuk bekerja keras demi mencapai kesuksesan bisnis.
  • Orientasi pada Pelanggan: Memahami dan merespon kebutuhan pelanggan adalah kunci kesuksesan. Seorang entrepreneur akan berusaha memberikan nilai tambah kepada pelanggannya.

Peran Penting Entrepreneurship dalam Pengembangan Bisnis

  • Pendorong Pertumbuhan Ekonomi: Entrepreneurship menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Inovasi yang dihasilkan oleh entrepreneur dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.
  • Inovasi dan Teknologi: Entrepreneurship mendorong penemuan dan pengembangan teknologi baru. Inovasi ini membantu meningkatkan efisiensi, daya saing, dan memberikan nilai tambah dalam berbagai industri.
  • Mengatasi Tantangan Ekonomi: Entrepreneurship memberikan solusi terhadap tantangan ekonomi dengan menciptakan peluang baru. Ini membantu mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan meningkatkan keberagaman ekonomi.
  • Pengembangan Sumber Daya Manusia: Entrepreneurship menciptakan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka. Hal ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu negara.
  • Peningkatan Daya Saing Global: Melalui kewirausahaan, suatu negara dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global. Entrepreneurship membuka peluang untuk memasarkan produk atau jasa secara internasional.

Tantangan dalam Entrepreneurship

Meskipun entrepreneurship menawarkan peluang dan manfaat yang besar, tidak dapat dihindari bahwa ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh para pengusaha. Beberapa tantangan tersebut meliputi:

  • Tantangan Keuangan: Memulai bisnis seringkali memerlukan modal yang signifikan. Para pengusaha mungkin menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendanaan atau mengelola keuangan bisnis mereka.
  • Persaingan Sengit: Bisnis sering beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Para entrepreneur harus mampu menghadapi dan bersaing dengan pesaing untuk mempertahankan pangsa pasar.
  • Manajemen Waktu: Mengelola waktu dengan efektif menjadi kunci kesuksesan dalam entrepreneurship. Para pengusaha seringkali harus melakukan banyak peran sekaligus, membutuhkan keterampilan manajemen waktu yang baik.
  • Tingginya Tingkat Risiko: Pengambilan risiko adalah bagian tak terpisahkan dari entrepreneurship. Namun, tingkat risiko yang tinggi dapat menjadi kendala, terutama bagi mereka yang tidak siap menghadapi ketidakpastian.

Cara Mengembangkan Jiwa Entrepreneurship

Bagi mereka yang tertarik untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, beberapa langkah praktis dapat diambil:

  • Pendidikan dan Pelatihan: Memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal atau pelatihan kewirausahaan dapat meningkatkan kemampuan seseorang.
  • Jaringan dan Kemitraan: Membangun jaringan dengan sesama pengusaha dan profesional industri dapat membuka peluang baru dan memberikan dukungan yang diperlukan.
  • Belajar dari Pengalaman: Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan kewirausahaan. Sebaliknya, belajar dari kegagalan dan pengalaman dapat menjadi modal berharga untuk pertumbuhan di masa depan.
  • Mengasah Keterampilan Manajemen: Keterampilan manajemen, termasuk manajemen waktu, keuangan, dan tim, merupakan aspek penting dalam membimbing suksesnya sebuah bisnis.
  • Pantang Menyerah: Kewirausahaan membutuhkan ketekunan dan keteguhan. Pantang menyerah di hadapan rintangan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis.
  Nilai Nilai Dalam Masyarakat

Ciri Ciri Utama Entrepreneur

Karakteristik-karakteristik entrepreneur telah memusatkan perhatian pada sejumlah sifat pada umumnya dimiliki oleh individu-individu yang memulai dan mengoperasikan usaha-usaha baru. Dengan berlangsungnya waktu terlihat gejala bahwa para enterpreneur sering kali diidentifikasi melalui cara mereka berprilaku dan apa yang dicapai oleh mereka melalui macam aneka kegiatan yang dilakukan oleh mereka.

Sedangkan menurut Prof. Dr. Mahar Mardjono (www.majalahswa.com) mengemukakan ciri-ciri entrepreneurship adalah sebagai berikut:

“Kepemimpinan yang ada pada sosok entrepreneur ditandai dengan kemampuan berorientasi pada tujuan atau sasaran dalam hubungan kerja mampu menghadirkan suasana personal kepemimpinannya efektif. Inovasi yang dimaksudkan disini adalah kemampuan menyiasati berpindahnya sumber daya ekonomi yang tersedia di lingkungan produktivitas rendah ke lingkungan berproduktivitas tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih besar.

Dengan kata lain menghadirkan sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang lain yang sebelumnya tidak dipikirkan. Cara pengambilan keputusan entrepreneur dalam mengambil keputusan memiliki gaya yang berbeda, mereka lebih didominasi oleh otak kanan yang lebih mengedepankan berfikir kreatif. Sikap tanggap terhadap perubahan dimaksudkan entrepreneur selalu bereaksi terhadap perubahan.

Working smart dimaksudkan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Mempunyai visi masa depan yaitu pencerminan komitmen, kompetensi dan konsistensi. Entrepreneur senantiasa setia pada komitmennya dengan melakukan kegiatan-kegitan yang hanya ada kompetensinya dengan pengembangan dirinya. Dengan demikian, ia senantiasa tampil konsisten. Sikap terhadap risiko entrepreneur cenderung opportunity focused bukan risk focused”

Sedangkan menurut Winarto (www.vibiznew.com) ada lima ciri unggulan seorang entrepreneur diantaranya yaitu:
Dari kelima ciri entrepreneur Winarto tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Berani mengambil resiko artinya berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Dalam hal ini, tentu tidak semua risiko yang diambil, melainkan hanya risiko yang telah diperhitungkan secara cermat.
  2. Menyukai tantangan Segala sesuatu yang dilihat sebagai tantangan bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan zaman yang serba canggih menjadi motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur unggulan. Dengan demikian, seorang entrepreneur akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan.
  3. Punya daya tahan yang tinggi Seorang entrepreneur harus banyak akal dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun.
  4. Punya visi jauh kedepan Segala yang dilakukan punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Usahanya bukan karena latah (ikut-ikutan).
  5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik, Entrepreneur akan mengarahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika hal itu dirasa kurang, ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan”
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang menafsirkan akan memandang bahwa enterpreneurship identik apa yang dimiliki baru dilakukan pandangan tersebut tidak tepat, menurut Suryana (2003:2) dalam bukunya kewirausahaan berpendapat bahwa enterpreneurship adalah: Jiwa dan sikap entrepreneurship tidak dimilki oleh usahawan akan tetapi dimilki oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru dan pimpinan organisasi lainnya.
Entrepreneurship ini dapat ditimbulkan atau dibentuk pada diri seseorang melalui pendidikan atau pelatihan. Pendidikan dan pelatihan entrepreneurship adalah proses pembelajaran konsep dan skills untuk mengenali peluang-peluang yang orang lain tidak sanggup melihatnya dan pengetahuan untuk bertindak sementara yang lain ragu-ragu. Termasuk di dalamnya belajar mengenali peluang dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya untuk menghadapi resiko dan memprakarsai bisnis baru. Berdasarkan uraian tersebut, maka entrepreneurship merupakan pemikiran dan tindakan tentang bagaimana seseorang dapat memanfaatkan peluang dan mengambil resiko dengan melakukan inovasi tanpa mengandalkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan, walaupun yang dilakukan itu sulit dan penuh resiko. Selalu siap untuk mencari alternatif dalam mengatasi tantangan. hambatan, dan problematika pekerjaan

Faktor Penyebab Kegagalan Enterpreneurship

Suatu kegagalan dan keberhasilan enterpreneurship sangat tergantung pada kemampuan pribadinya menurut Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana (2003:44) dalam bukunya kewirausahaan adalah sebagai berikut: Tidak kompeten dalam manajerial, kurang berpengalaman, kurang dapat mengendalikan keuangan, gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang memadai, kurang pengawasan peralatan, sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha, ketidak mamapuan dalam melakukan peralihan. Dari definisi diatas yang dikemukan oleh Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Tidak kompeten dalam manajerial tidak kompeten atau tidak memilki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha penyebab faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil
  2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun mengintegrasikan oprasi perusahaan
  3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dalam faktor keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengelolaan dan pengeluaran secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat oprasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar
  4. Perencanaan merupakan suatu titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan
  5. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor dalam keberhasilan suatu usaha
  6. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif
  7. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan akan menjadi labil dan gagal
  8. Wirausaha yang kurang siap menghadapi perubahan tidak akan berhasil karena wirausaha yang berhasil selalu siap menghadapi perubahan setiap waktu
  Pengertian Kepribadian : Unsur Jenis Ciri Teori

Faktor Penyebab Keberhasilan Enterpreneurship

Keberhasilan dalam entrepreneurship tidak hanya dipengaruhi oleh keberanian mengambil risiko, tetapi juga oleh sejumlah faktor lain yang saling terkait. Berikut adalah beberapa faktor penyebab keberhasilan entrepreneurship:

  1. Inovasi dan Kreativitas:

Kemampuan untuk berpikir kreatif dan berinovasi adalah inti dari keberhasilan entrepreneurship. Menemukan solusi baru atau ide bisnis yang unik dapat memberikan keunggulan kompetitif.

  1. Pemahaman Pasar:

Memahami pasar adalah kunci keberhasilan. Para entrepreneur yang berhasil dapat mengidentifikasi kebutuhan pasar, tren konsumen, dan peluang pertumbuhan.

  1. Manajemen Keuangan yang Baik:

Pengelolaan keuangan yang bijak sangat penting. Pemahaman yang baik tentang pendapatan, pengeluaran, dan investasi membantu menjaga kestabilan keuangan bisnis.

  1. Fleksibilitas dan Adaptabilitas:

Lingkungan bisnis selalu berubah. Entrepreneur yang sukses mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, baik itu dalam teknologi, regulasi, atau tren pasar.

  1. Kemampuan Memimpin Tim:

Kewirausahaan seringkali melibatkan bekerja dengan tim. Kepemimpinan yang efektif, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan memotivasi anggota tim sangat berpengaruh.

  1. Jaringan yang Kuat:

Membangun dan memelihara jaringan yang kuat dapat membawa manfaat besar. Koneksi dengan investor, mitra bisnis, dan mentor dapat membantu membuka pintu peluang baru.

  1. Pendidikan dan Pengalaman:

Pendidikan formal atau pengalaman praktis dalam industri tertentu dapat memberikan pemahaman mendalam tentang praktik bisnis dan memperluas pengetahuan kewirausahaan.

  1. Ketekunan dan Semangat Pantang Menyerah:

Entrepreneurship penuh dengan tantangan dan kegagalan. Keberhasilan seringkali memerlukan ketekunan, semangat, dan kemauan untuk terus belajar dari pengalaman.

  1. Orientasi pada Pelanggan:

Memahami dan merespons kebutuhan pelanggan adalah kunci keberhasilan bisnis. Memiliki orientasi yang kuat pada pelanggan membantu membangun hubungan jangka panjang.

Keberhasilan entrepreneurship merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor yang saling terkait. Dengan mengembangkan inovasi, kreativitas, manajemen keuangan yang baik, serta kemampuan memimpin dan beradaptasi, seorang entrepreneur dapat meningkatkan peluang kesuksesan bisnisnya. Ketekunan, pendidikan, dan jaringan yang kuat juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan keberhasilan dalam dunia kewirausahaan.