Sistem Adaptasi Lebah dan Klasifikasi Morfologi Penjelasan Lengkap

Posted on

Sistem Adaptasi Lebah dan Klasifikasi Morfologi Penjelasan Lengkap – Lebah tergolong kelompok hewan serangga yang terbang hidup berkelompok. Lebah terdapat nyaris di semua belahan dunia kecuali wilayah kutub. Lebah bersarang di bukit,pohon dan diatas rumah. Sarang lebah tercipta dari bahan lilin yang ada pada tubuh lebah. Dalam satu koloni lebah terbagi dalam tiga kasta. Kasta kesatu ialah lebah ratu yang bertugas menjadi petelur guna menghasilkan generasi baru. Kasta kedua ialah lebah pekerja jenis betina yang tidak bertelur yang bertugas menciptakan sarang dan menggali makanan.

Kasta keketiga ialah lebah jantan yang mempunyai tugas mengawini lebah ratu Dari ketiga kasta itu lebah ratu ialah lebah sangat sibuk sebab mengerami ribuan telur perhari.Kita mesti berterimakasih pada lebah sebab mereka menciptakan tanaman, buah buahan dan bibit guna berkembang biak. Lebah berperan besar dalam pengembangbiakan tanaman. Saat memungut madu, lebah tidak sengaja mengerjakan penyerbukan bunga,sehingga terjadi penyerbukan.

Kita dapat berkolaborasi berbagi tugas bareng teman guna menjaga kesucian kelas, atau berkolaborasi dengan guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi tertib dan nyaman. Dengan bekerja sama, destinasi kita bakal lebih gampang tercapai.

Berikut ini contoh teks laporan investigasi tentang adaptasi hewan lebah.

Struktur teks Kalimat
Penjelasan
Umum
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).

Sebagai serangga, lebah mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Fakta-fakta Sistem Kerja Sama Lebah dan Tujuannya
Lebah beradaptasi dengan lingkungan dengan cara yang unik. Mereka melakukan kerja sama untuk bertahan hidup. Dalam suatu kelompok (disebut “koloni”) terdapat tiga “kasta”, yaitu:

  1. Lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu. Lebah ratu badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamin dan gizi.
  2. Lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah. Sebagian lebah pekerja bertugas membuat sarang dan sebagian lainnya mencari makan.
  3. Lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.  Tugas lebah jantan adalah mengawini si ratu lebah.

Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan.

Sistem Adaptasi Lebah
Setiap lebah memiliki sistem adaptasi yang sama, yaitu memiliki sengat untuk mempertahankan diri. Lebah menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.

Manfaat Lebah Bagi Kehidupan
Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk terjadinya penyerbukan silang dan penyebaran serbuk sari.

Madu yang dihasilkan lebah disukai oleh banyak hewan, khususnya beruang. Manusia juga memanfaatkan madu sebagai makanan serta obat. Di beberapa tempat di Indonesia larva dan pupa lebah dijadikan makanan (misalnya sebagai botok lebah).

Peternakan lebah modern bisa menghasilkan racun lebah yang keluar dari sengat lebah pekerja tanpa akibat matinya lebah, Racun lebah keluar dari sengatnya dan hasilnya ditampung untuk ramuan obat-obatan.

Kesimpulan Lebah-lebah tersebut melaksanakan tugas masing-masing dengan baik sehingga terciptalah suatu kerja sama untuk mencapai tujuan, yaitu hidup bersama dalam kedamaian dan memiliki sarang yang penuh dengan makanan.

Kita dapat mencontoh kehidupan lebah. Dalam keluarga, kita dapat bekerja sama membantu menyelesaikan pekerjaan rumah sehingga rumah kita akan selalu bersih dan nyaman. Bekerjasama lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri.

Manusia bisa belajar dari kehidupan lebah. Dalam satu koloni lebah lebah pekerja bertugas menciptakan dan mengawal sarang, serta menggali makan. Lebah ratu bertugas guna bertelur menggandakan keturunan. Lebah jantan bertugas membuahi lebah ratu. Mereka mempunyai tugas setiap dan bekerja dengan sungguh-sungguh sampai-sampai kehidupan berlangsung dengan baik. Jika lebah-lebah tersebut malas dan tidak menggarap tugasnya, maka kehidupan seluruh lebah bakal terganggu dan mereka dapat binasa. Ternyata dengan berkolaborasi dan sungguh-sunggguh kehidupan dapat berlangsung dengan harmonis.

Klasifikasi Ilmiah Lebah

  • Kingdom : Animalia
  • Klade : Euarthropoda
  • Kelas : Insecta
  • Ordo : Hymenoptera
  • Unranked : Unicalcarida
  • Subordo : Apocrita
  • Superfamili : Apoidea
  • Klade : Anthophila

Ada nyaris 20.000 spesies lebah yang dikenal di tujuh family biologis yang diakui. Mereka ditemukan di masing-masing benua kecuali Antartika , di masing-masing habitat di planet ini yang berisi tumbuhan berbunga.Beberapa spesies tergolong lebah madu hidup secara sosial dalam koloni mereka.

Lebah beradaptasi untuk santap pada nektar dan serbuk sari , yang kesatu khususnya sebagai sumber energi dan yang terakhir khususnya untuk protein dan nutrisi lainnya.Sebagian besar serbuk sari dipakai sebagai makanan guna larva. Penyerbukan lebah urgen secara ekologis dan komersial ; penurunan lebah binal telah menambah nilai penyerbukan oleh lebah madu, lebah yang dikelola secara komersial.

Lebah berkisar dari spesies lebah tanpa sengat yang pekerjanya berumur tidak cukup dari 2 milimeter (0,08 inci), guna Megachile pluto , spesies terbesar dari lebah pemotong daun , yang betina dapat menjangkau panjang 39 milimeter (1,54 inci). Lebah yang sangat umum di Belahan Bumi Utara ialah Halictidae , atau lebah berkeringat, namun warnanya kecil dan tidak jarang disalahpahami sebagai tawon atau lalat.

Predator vertebrata dari lebah tergolong burung pemakan lebah ; predator serangga tergolong lebah dan capung.Pemeliharaan lebah telah dilaksanakan selama ribuan tahun, paling tidak semenjak zaman Mesir Kuno dan Yunani Kuno.

Di samping madu dan penyerbukan, madu lebah menghasilkan lilin lebah , royal jelly dan propolis. Lebah telah hadir dalam mitologi dan kisah rakyat, melewati semua fase seni dan sastra, dari zaman kuno hingga sekarang, meskipun khususnya terfokus di Belahan Bumi Utara , di mana peternakan lebah jauh lebih umum.

Morfologi Lebah

Lebah umumnya gampang dikenali. Mereka bertolak belakang dari kumpulan yang berhubungan erat laksana tawon dengan mempunyai setae berbelah atau bulu-bulu (seperti rambut), sisir di kaki depan untuk mencuci antena mereka, perbedaan anatomis kecil pada struktur ekstremitas dan pelepasan sayap belakang, dan pada wanita, mempunyai pelat perut dorsal ketujuh yang dipecah menjadi dua separuh pelat.

Secara Behavioural, di antara ciri lebah yang sangat jelas ialah bahwa mereka mengoleksi serbuk sari guna memberi bekal untuk kaum muda mereka, dan mempunyai adaptasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan ini.Namun, spesies tawon tertentu laksana tawon polen mempunyai perilaku yang sama. Spesies lebah terbesar di dunia diduga adalahresin probe Indonesia Megachile pluto , yang betina dapat menjangkau panjang 39 milimeter (1,54 inci). Spesies terkecil mungkin ialah lebah kurcaci di suku Meliponini yang panjangnya tidak cukup dari 2 milimeter (0,08 in).Seekor lebah mempunyai sepasang mata majemuk besar yang menutupi mayoritas permukaan kepala.

Antara dan di atas ini ialah tiga mata simpel ( ocelli ) yang menyerahkan informasi mengenai lebah pada intensitas cahaya. Antena seringkali mempunyai tiga belas segmen pada lelaki dan dua belas pada perempuan dan genis, mempunyai sendi siku bersama.Mereka menyimpan sebanyak besar organ indera yang dapat mendeteksi sentuhan (mechanoreceptors), penciuman dan rasa, dan mekanik kecil, laksana mekanik yang bisa mendeteksi gerakan udara sehingga dapat “mendengar” suara.

Mulut diadaptasi guna mengunyah dan mengisap dengan sepasang mandibula dan belalai panjang guna menyedot nektar.Thorax mempunyai tiga segmen, setiap dengan sepasang kaki yang kuat, dan sepasang sayap membran di belakang dua segmen.

Kaki depan betis berbutiran korbikulat sisir untuk mencuci antena, dan pada tidak sedikit spesies, kaki belakang memikul keranjang serbuk sari, unsur yang rata dengan bulu ternoda untuk menyelamatkan serbuk sari yang dikumpulkan. Sayap disinkronkan dalam penerbangan dan sayap belakang yang agak kecil terhubung ke sisi depan dengan barisan kait di sepanjang pinggirannya yang terhubung ke alur di forewing. Perut mempunyai sembilan segmen, bagian sangat depan diolah menjadi sengatan.

Sosialitas

  • Sistem pembiakan haplodiploid

Berdasarkan keterangan dari teori kebugaran inklusif , organisme dapat mendapatkan kebugaran tidak melulu melalui penambahan output reproduksinya sendiri, tapi pun kerabat dekat.Persyaratan guna eusociality lebih mudah diisi oleh spesies haplodiploid laksana lebah sebab struktur kebersangkutanannya yang tidak biasa. Pada spesies haplodiploid, betina berkembang dari telur dan jantan yang sudah dibuahi dari telur yang tidak dibuahi.

Karena seorang laki-laki ialah haploid (hanya mempunyai satu duplikat dari masing-masing gen), anak perempuannya (yang diploid , dengan dua duplikat dari masing-masing gen) berbagi 100% gennya dan 50% ibu mereka. Oleh sebab itu, mereka berbagi 75% gen mereka satu sama lain.Mekanisme penentuan jenis kelamin ini menimbulkan apa yang dinamakan WD Hamilton sebagai “supersisters”, yang lebih dekat hubungannya dengan saudara wanita mereka daripada keturunan mereka sendiri.

Pekerja tidak jarang tidak bereproduksi, tetapi mereka bisa meneruskan lebih tidak sedikit gen mereka dengan menolong membesarkan saudara wanita mereka (sebagai ratu) daripada mempunyai keturunan mereka sendiri (masing-masing melulu mempunyai 50% gen mereka), dengan asumsi mereka bakal menghasilkan angka yang sama.

Situasi yang tidak biasa ini telah dikemukakan sebagai keterangan tentang perubahan spontan eusociality (timbul minimal sembilan kali terpisah) di dalam Hymenoptera.Namun, sejumlah spesies eusocial laksana rayap tidak haplodiploid. Sebaliknya, seluruh lebah ialah haplodiploid namun tidak semuanya mempunyai sifat eusosial, dan salah satu spesies eusocial tidak sedikit pasangan ratu dengan tidak sedikit pria, membuat setengah saudara yang melulu mempunyai 25% gen mereka.

Haplodiploidy tidak dibutuhkan dan tidak mencukupi untuk eusociality. Tapi, monogami (ratu kawin tunggal) ialah lebah leluhur untuk seluruh spesies eusocial yang ketika ini diselidiki, jadi bisa jadi haplodiploidi berkontribusi terhadap perubahan eusociality pada lebah.

  • Eusocial

Lebah barangkali soliter atau dapat hidup di sekian banyak  jenis komunitas. Sosialitas, dari sejumlah jenis, tampaknya sudah berevolusi secara independen berkali-kali di dalam lebah. Yang sangat maju ialah spesies dengan koloni eusocial ; Ini ditandai dengan mempunyai perawatan ibu lokasi tinggal tangga yang kooperatif dan pembagian kerja ke orang dewasa reproduksi dan non-reproduksi, diperbanyak generasi yang tumpang tindih.Pembagian kerja ini menciptakan kumpulan khusus dalam masyarakat eusocial yang dinamakan kasta .

Pada sejumlah spesies, kumpulan betina kohabiting mungkin ialah saudara perempuan, dan andai ada pembagian kerja di dalam kelompok, mereka dirasakan semisosial . Kelompok ini dinamakan eusocial bila, di samping itu, kumpulan tersebut terdiri dari seorang ibu ( ratu ) dan anak perempuannya ( pekerja ). Bila kasta ialah alternatif perilaku murni, tanpa diferensiasi morfologis di samping ukuran, sistem ini dirasakan prima secara eusosial, laksana pada tidak sedikit tawon kertas ; Ketika kasta secara morfologis diskrit, sistem ini dirasakan sangat eusocial.

Lebah madu sejati (genus Apis , yang mempunyai tujuh spesies yang kini dikenali) paling subur, dan tergolong yang sangat dikenal dari seluruh serangga. Koloni mereka didirikan oleh kawanan , terdiri dari seorang ratu dan sejumlah ratus pekerja. Ada 29 subspesies dari di antara spesies ini, Apis mellifera , pribumi Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Lebah ala Afrika ialah strain hibrida A. mellifera yang lolos dari percobaan yang melibatkan persilangan subspesies Eropa dan Afrika; mereka paling defensif.

Lebah tanpa sengat pun sangat eusosial. Mereka mempraktekkan pengadaan massal , dengan arsitektur sarang yang perumahan dan koloni abadi pun terbentuk melewati swarming.Banyak lebah yang eusocial, serupa dengan Vespidae eusocial laksana lebah di mana ratu mengawali sarangnya sendiri dan bukan dengan swarming. Koloni Bumblebee seringkali mempunyai 50 hingga 200 lebah pada populasi puncak, yang terjadi pada pertengahan sampai akhir musim panas.

Arsitektur sarangnya sederhana, diberi batas oleh ukuran rongga sarang yang telah ada, dan koloni jarang bertahan lebih dari satu tahun.Pada tahun 2011, Uni Internasional guna Konservasi Alam menegakkan Kelompok Spesialis Bumblebee guna meninjau kembali kedudukan ancaman seluruh spesies lebah di semua dunia dengan memakai kriteria IUCN Red List.

Ada lebih tidak sedikit spesies prima yang secara prima berasal dari lebah yang paling eusosial, tetapi mereka jarang sekali belajar. Sebagian besar berada di family Halictidae , atau “lebah berkeringat”. Koloni seringkali kecil, dengan belasan atau lebih tidak banyak pekerja, rata-rata. Queens dan pekerja hanya bertolak belakang ukurannya, andai sama sekali. Sebagian besar spesies mempunyai siklus koloni satu musim, bahkan di wilayah tropis, dan melulu kawin betina hibernate. Beberapa spesies mempunyai musim aktif yang panjang dan menjangkau ukuran koloni dalam ratusan, laksana Halictus hesperus.

Beberapa spesies mempunyai sifat eusosial di bagian cakupan dan soliter pada orang lain, atau memiliki gabungan sarang eusocial dan soliter pada populasi yang sama. Lebah anggrek (Apidae) mencakup sejumlah spesies eusocial primitif dengan biologi serupa. Beberapa lebah allodapine (Apidae) menyusun koloni eusocial yang primitif, dengan persediaan progresif : makanan larva dipasok secara bertahap ketika berkembang, laksana yang terjadi pada lebah madu dan sejumlah lebah.

  • Lebah Soliter dan Komunal

Sebagian besar lebah lainnya, tergolong serangga yang familier laksana lebah tukang kayu , lebah pemotong daun dan lebah tukang batu ialah soliter dalam makna bahwa masing-masing wanita subur, dan seringkali menghuni sarang yang dia bangun sendiri. Tidak terdapat pembagian kerja sampai-sampai sarang ini tidak mempunyai ratu dan lebah pekerja guna spesies ini. Lebah soliter seringkali menghasilkan madu atau lilin lebah.Lebah soliter ialah penyerbuk penting; Mereka mengoleksi serbuk sari untuk meluangkan sarang mereka dengan makanan untuk kebutuhan mereka.

Seringkali dibaur dengan nektar untuk menyusun konsistensi laksana pasta. Beberapa lebah soliter mempunyai tipe lanjutan dari struktur pembawa serbuk sari pada tubuh mereka. Sedikit sekali spesies lebah soliter sedang dikultur guna penyerbukan komersial. Sebagian besar spesies ini tergolong dalam genera yang bertolak belakang yang lazimnya dikenal dengan perilaku atau preferensi sarangnya, yaitu: lebah tukang kayu, lebah berkeringat , lebah mason, lebah poliester , lebah labu , lebah tukang kayu kurcaci , lebah pemotong daun, lebah alkali dan penggali lebah.

Kebanyakan sarang lebah soliter di tanah dalam sekian banyak  tekstur dan situasi tanah sedangkan yang lain menciptakan sarang di alang – alang berongga atau ranting, lubang di kayu . Wanita seringkali menciptakan kompartemen (“sel”) dengan telur dan sejumlah ketentuan guna larva yang dihasilkan, kemudian menutupnya. Sarang dapat terdiri dari tidak sedikit sel. Saat sarang terdapat di kayu, seringkali yang terakhir (yang lebih dekat ke pintu masuk) berisi telur yang bakal menjadi jantan.Orang dewasa tidak peduli dengan induknya sesudah telur diletakkan, dan seringkali mati sesudah menghasilkan satu atau lebih sarang.

Laki-laki seringkali muncul terlebih dahulu dan siap guna dikawinkan ketika betina muncul. Lebah soliter entah tersendat atau paling tidak barangkali tersengat (hanya guna pertahanan diri, andai pernah).Sementara betina soliter setiap membuat sarang individu, sejumlah spesies. laksana induk semang Eropa Hoplitis anthocopoides , dan Dawson’s Burrowing bee , Amegilla dawsoni, suka berteman, lebih memilih untuk menciptakan sarang di sekitar spesies beda yang sama, dan memberi kesan sosial.

Kelompok besar sarang lebah soliter dinamakan agregasi , guna membedakannya dari koloni . Pada sejumlah spesies, sejumlah betina berbagi sarang biasa, namun setiap membuat dan menilai sendiri selnya secara mandiri. Kelompok jenis ini dinamakan “komunal” dan tidak biasa. Keuntungan utama tampaknya ialah bahwa pintu masuk sarang lebih mudah dijaga dari predator dan parasit bila ada sejumlah betina yang memakai pintu masuk yang sama secara reguler.

Biologi Lebah

  • Siklus Hidup Lebah

Siklus hidup lebah, baik itu spesies soliter atau sosial, melibatkan peletakan telur, perkembangan melalui beberapa moults larva tanpa kaki, tahap penginderaan di mana serangga mengalami metamorfosis lengkap , diikuti oleh munculnya bersayap. dewasa. Kebanyakan lebah soliter dan lebah lebah di daerah beriklim sedang menumpang sebagai orang dewasa atau kepompong dan muncul di musim semi ketika semakin banyak tanaman berbunga mekar.

Laki-laki biasanya muncul pertama dan mencari perempuan yang menjadi pasangannya. Jenis kelamin lebah ditentukan oleh apakah telur itu dibuahi atau tidak; Setelah kawin, seorang wanita menyimpan sperma, dan menentukan jenis kelamin apa yang dibutuhkan pada saat telur masing-masing diletakkan, telur yang telah dibuahi menghasilkan keturunan betina dan telur yang tidak dibuahi, jantan. Lebah tropis mungkin memiliki beberapa generasi dalam setahun dan tidak ada tahap diapause .

Dalam kasus lebah soliter, masing-masing diletakkan di dalam sel dengan pasokan serbuk sari campuran dan nektar di sampingnya. Ini mungkin digulung menjadi pelet atau ditempatkan di tumpukan dan dikenal sebagai pengadaan massal. Pada spesies sosial lebah ada persediaan progresif dengan larva diberi makan secara teratur saat tumbuh. Sarang ini bervariasi dari lubang di tanah atau di kayu, pada lebah soliter, hingga struktur substansial dengan sisir lilin pada lebah dan lebah madu.

Larva umumnya berwarna putih keputihan, kira-kira oval dan blak-blakan-mengarah ke kedua ujungnya. Mereka memiliki lima belas segmen dan spiracle di setiap segmen untuk bernafas. Mereka tidak memiliki kaki tapi bisa bergerak dalam batas-batas sel, dibantu oleh tuberkel di sisi tubuh mereka. Mereka memiliki tanduk pendek di kepala, rahang untuk mengunyah makanan mereka dan embel-embel di kedua sisi mulut itu berujung sikat.

Ada kelenjar di bawah mulut yang mengeluarkan cairan kental yang mengeras menjadi sutra yang mereka gunakan untuk menghasilkan kepompong mereka. Pupa dapat dilihat melalui kepompong semi transparan dan selama beberapa hari, serangga tersebut mengalami metamorfosis ke dalam bentuk lebah dewasa. Ketika siap untuk muncul, itu membelah kulitnya di punggung dan memanjat keluar dari exuviae sebagai orang dewasa bersayap dan keluar dari sel.

  • Penerbangan Lebah

Dalam buku Antoine Magnan tahun 1934, Le vol des insectes , dia menulis bahwa dia dan André Sainte-Laguë telah menerapkan persamaan perlawanan udara terhadap serangga dan menemukan bahwa penerbangan mereka tidak dapat dijelaskan oleh perhitungan sayap tetap, namun “Satu hal yang seharusnya Tak heran kalau hasil perhitungannya tidak sesuai dengan kenyataan “.

Hal ini menyebabkan kesalahpahaman umum bahwa lebah “melanggar teori aerodinamika”, namun kenyataannya hanya menegaskan bahwa lebah tidak terlibat dalam penerbangan sayap tetap, dan bahwa penerbangan mereka dijelaskan oleh mekanik lain, seperti yang digunakan oleh helikopter, Pada tahun 1996 ditunjukkan bahwa vortisitas yang dibuat oleh sayap serangga banyak membantu mengangkat.

  • Navigasi, Komunikasi, dan Mencari Makan

Ahli etologi Karl von Frisch mempelajari navigasi di lebah madu, Dia menunjukkan bahwa lebah madu berkomunikasi dengan tarian waggle , di mana seorang pekerja menunjukkan lokasi sumber makanan ke pekerja lain di sarangnya. Dia menunjukkan bahwa lebah dapat mengenali arah kompas yang diinginkan dengan tiga cara yang berbeda: oleh matahari, dengan pola polarisasi langit biru, dan oleh medan magnet bumi. Dia menunjukkan bahwa matahari adalah kompas pilihan atau utama; Mekanisme lainnya digunakan di bawah langit mendung atau di dalam sarang lebah gelap. Lebah menavigasi menggunakan memori spasial dengan “organisasi mirip peta kaya”.

Ekologi Lebah

  • Hubungannya Dengan Bunga

Sebagian besar lebah adalah polylectic (generalist) yang berarti mereka mengumpulkan serbuk sari dari berbagai tanaman berbunga, namun beberapa diantaranya adalah oligoleges (spesialis), karena mereka hanya mengumpulkan serbuk sari dari satu atau beberapa spesies atau genera tanaman yang terkait erat.

Penyerbuk spesialis juga termasuk spesies lebah yang mengumpulkan minyak bunga dan bukan serbuk sari, dan lebah anggrek jantan, yang mengumpulkan senyawa aromatik dari anggrek (salah satu dari sedikit kasus di mana lebah jantan adalah penyerbuk yang efektif). Lebah dapat merasakan adanya bunga yang diinginkan melalui pola ultraviolet pada bunga, bau bunga, dan bahkan medan elektromagnetik. Setelah mendarat, seekor lebah kemudian menggunakan kualitas nektar dan rasa serbuk sari untuk menentukan apakah akan terus mengunjungi bunga yang serupa.

Dalam kasus yang jarang terjadi, spesies tanaman mungkin hanya diserbuki secara efektif oleh satu spesies lebah, dan beberapa tanaman terancam punah setidaknya karena penyerbuknya juga terancam. Namun, ada kecenderungan yang nyata untuk lebah oligolitik untuk dikaitkan dengan tanaman umum dan tersebar luas yang banyak dikunjungi oleh penyerbuk. Ada sekitar empat puluh oligoleges yang terkait dengan semak creosote di bagian gersang di barat daya Amerika Serikat, misalnya.

  • Mimikri

Banyak lebah berwarna aposematis , biasanya oranye dan hitam, memperingatkan kemampuan mereka untuk mempertahankan diri dengan sengatan yang kuat. Karena itu, mereka adalah model untuk mimikri Batesian oleh serangga yang tidak menyengat seperti lalat lebah , lalat perampok dan hoverflies , yang kesemuanya mendapatkan perlindungan dengan melihat dan berperilaku seperti lebah.

Lebah Müllerian meniru serangga aposematik lainnya dengan skema warna yang sama, termasuk tawon , kumbang lycid dan lainnya, dan banyak kupu-kupu dan ngengat ( Lepidoptera ) yang tidak disukai, seringkali dengan memperoleh bahan kimia pahit dan beracun dari makanan tanaman mereka. Semua mitos Müllerian, termasuk lebah, mendapatkan keuntungan dari penurunan risiko predasi yang dihasilkan dari pewarnaan peringatan mereka yang mudah dikenali.

Lebah juga menirukan tanaman seperti anggrek lebah yang meniru penampilan dan aroma lebah betina; Lebah jantan berusaha untuk kawin ( pseudokopulasi ) dengan bibir berbulu bunga, sehingga menyerbukinya.

  • Parasit Brood atau Parasit Induk

Parasit brood terjadi pada beberapa famili lebah termasuk apid subfamili Nomadinae. Betina dari lebah ini tidak memiliki struktur pengumpulan serbuk sari ( scopa ) dan tidak membangun sarang mereka sendiri. Mereka biasanya memasuki sarang serbuk sari yang mengumpulkan spesies, dan meletakkan telurnya di sel yang disediakan oleh lebah tuan rumah.

Saat larva lebat cuckoo menetas, ia mengkonsumsi larva serbuk sari inang, dan sering juga telur inang.

Spesies lebah Arktik, Bombus hyperboreus , khususnya spesies agresif yang menyerang dan memperbudak lebah lain dari subgenus yang sama. Namun, tidak seperti parasit lebah lainnya, mereka memiliki keranjang serbuk sari dan sering mengumpulkan serbuk sari.

Di bagian selatan Afrika, sarang lebah madu Afrika ( A. mellifera scutellata ) dihancurkan oleh pekerja parasit dari lebah madu Cape, A. m. capensis Telur diploid awam ini (” thelytoky “), keluar dari pemolisian pekerja biasa, yang menyebabkan kerusakan koloni; parasit kemudian bisa berpindah ke sarang lebah lainnya.

Lebah cuckoo di Bombus subgenus Psithyrus berhubungan erat dengan, dan menyerupai, host mereka dalam penampilan dan ukuran. Pola umum ini memunculkan prinsip ekologis ” peraturan Emery “. Yang lain memarahi lebah di keluarga yang berbeda, seperti Townsendiella , seorang nomaden apid , dua spesies yang merupakan cleptoparasites dari genod Hesperapis dasypodaid, sementara spesies lain dalam genus yang sama menyerang lebah halictid.

  • Lebah Nokturnal

Empat famili lebah ( Andrenidae , Colletidae , Halictidae , dan Apidae ) mengandung beberapa spesies yang bersifat krepuscular . Sebagian besar bersifat tropis atau subtropis, namun ada beberapa yang tinggal di daerah gersang di garis lintang yang lebih tinggi. Lebah ini memiliki ocelli yang sangat membesar, yang sangat sensitif terhadap cahaya dan gelap, meski tidak mampu membentuk gambar.

Beberapa telah membiaskan senyawa superposisi mata: ini menggabungkan output dari banyak elemen mata majemuk mereka untuk memberikan cahaya yang cukup bagi setiap fotoreseptor retina. Kemampuan mereka untuk terbang di malam hari memungkinkan mereka menghindari banyak predator, dan untuk memanfaatkan bunga yang menghasilkan nektar saja atau juga pada malam hari.

  • Predator, Parasit dan Patogen Lebah

Pemangsa vertebrata dari lebah termasuk pemakan lebah , shrikes dan flycatcher , yang membuat sallies pendek untuk menangkap serangga dalam penerbangan.

Honey buzzard menyerang sarang lebah dan memakan larva. Honeyguide yang lebih besar berinteraksi dengan manusia dengan membimbing mereka ke sarang lebah liar. Manusia membuka sarang dan mengambil madu dan burung memakan larva dan lilinnya. Di antara mamalia, predator seperti penggali menggali sarang lebah dan memakan larva dan makanan yang tersimpan.

Spesialis penyergap predator pengunjung untuk bunga termasuk laba-laba kepiting , yang menunggu tanaman berbunga untuk penyerbukan serangga; serangga predator , dan mantel doa , beberapa di antaranya ( lebah bunga tropis) menunggu tanpa gerak, meniru agresif yang disamarkan sebagai bunga.

Beewolves adalah tawon besar yang biasa menyerang lebah; ahli etologi Niko Tinbergen memperkirakan bahwa satu koloni dari triangulum Philanthus beewolf dapat membunuh beberapa ribu lebah madu dalam sehari: semua mangsa yang dia amati adalah lebah madu. Serangga predator lainnya yang terkadang menangkap lebah termasuk lalat perampok dan capung.

Lebah madu dipengaruhi oleh parasit termasuk acarine dan Varroa mites. Namun, beberapa lebah dipercaya memiliki hubungan mutualistik dengan tungau.

Pembiakan Lebah

Manusia telah memelihara koloni lebah madu , biasanya pada sarang lebah , selama ribuan tahun. Peternak lebah mengumpulkan madu , lilin lebah , propolis , serbuk sari , dan royal jelly dari sarang; lebah juga disimpan untuk menyerbuki tanaman dan menghasilkan lebah untuk dijual ke peternak lebah lainnya.

Penggambaran manusia yang mengumpulkan madu dari lebah liar sampai 15.000 tahun yang lalu; Upaya untuk menjinakkannya ditunjukkan dalam seni Mesir sekitar 4.500 tahun yang lalu. Sarang sederhana dan asap digunakan; guci madu ditemukan di makam firaun seperti Tutankhamun . Dari abad ke-18, pemahaman Eropa tentang koloni dan biologi lebah memungkinkan pembangunan sarang sisir yang mudah bergerak sehingga madu bisa dipanen tanpa menghancurkan koloni.

Peternakan lebah dijelaskan secara rinci oleh Virgil dalam bukunya Eclogues ; Hal ini juga disebutkan dalam bukunya Aeneid , dan di Pliny’s Natural History.

  • Sebagai Penyerbuk Komersial

Lebah squash (Apidae) adalah penyerbuk squash dan mentimun yang penting .

Lebah memainkan peran penting dalam menyerbuki tanaman berbunga , dan merupakan jenis penyerbuk utama di banyak ekosistem yang mengandung tanaman berbunga. Diperkirakan sepertiga dari persediaan makanan manusia bergantung pada penyerbukan oleh serangga, burung dan kelelawar, yang sebagian besar dilakukan oleh lebah, baik yang liar maupun yang dijinakkan.

Penyerbukan kontrak telah menyalip peran produksi madu bagi peternak lebah di banyak negara. Dari tahun 1972 sampai 2006, lebah madu liar menurun drastis di AS, dan sekarang hampir tidak ada. Jumlah koloni yang dipelihara oleh peternak lebah sedikit menurun, melalui urbanisasi , penggunaan pestisida yang sistematis, tungau trakea dan Varroa , dan penutupan usaha peternakan lebah. Pada tahun 2006 dan 2007 laju gesekan meningkat, dan digambarkan sebagai gangguan koloni koloni .

Pada tahun 2010 virus warna-warni invertebrata dan jamur Nosema ceranae terbukti berada di setiap koloni yang terbunuh, dan mematikan dalam kombinasi. Kerugian musim dingin meningkat menjadi sekitar 1/3. Tungau Varroa dianggap bertanggung jawab atas sekitar setengah dari kerugian tersebut.

Terlepas dari koloni koloni, kerugian di luar AS disebabkan oleh penyebabnya termasuk pembalut pestisida, seperti Clothianidin , Imidacloprid dan Thiamethoxam. Sejak 2013 Uni Eropa membatasi beberapa pestisida untuk menghentikan populasi lebah dari penurunan lebih lanjut. Pada tahun 2014, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim melaporkan bahwa lebah menghadapi peningkatan risiko kepunahan karena pemanasan global.

Namun petani telah berfokus pada solusi alternatif untuk mengurangi masalah ini. Dengan meningkatkan tanaman asli, mereka menyediakan makanan untuk penyerbuk lebah asli seperti L. vierecki dan L. leucozonium , yang menyebabkan ketergantungan pada populasi lebah madu.

  • Sebagai Makanan

Madu adalah produk alami yang dihasilkan oleh lebah dan disimpan untuk kepentingan mereka sendiri, namun kemanisannya selalu menarik perhatian manusia. Sebelum domestikasi lebah bahkan dicoba, manusia merampok sarangnya untuk madu mereka.

Asap sering digunakan untuk menaklukkan lebah dan aktivitas semacam itu digambarkan dalam lukisan batu di Spanyol yang telah berusia 15.000 SM.

Penduduk asli di banyak negara memakan serangga, termasuk memakan larva dan kepompong lebah, kebanyakan lebah yang tersengat. Mereka juga mengumpulkan “lebah induk” (larva, kepompong dan sel-sel sekitarnya) untuk dikonsumsi. Di Indonesia hidangan botok tawon dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, larva lebah dimakan sebagai pendamping nasi , setelah dicampur dengan kelapa parut, dibungkus daun pisang , dan dikukus.

Lebah madu digunakan secara komersial untuk menghasilkan madu. Mereka juga memproduksi beberapa zat yang digunakan sebagai suplemen makanan dengan kemungkinan manfaat kesehatan, serbuk sari, propolis, dan royal jelly, meskipun semua ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi.

  • Sengatan Lebah

Sengatan lebah yang menyakitkan sebagian besar terkait dengan kelenjar racun dan kelenjar Dufour yang merupakan kelenjar eksokrin perut yang mengandung berbagai bahan kimia. Pada Lasioglossum leucozonium , kelenjar Dufour kebanyakan mengandung oktadekanolida dan juga beberapa eicosanolide. Ada juga bukti n-triscosane, n- heptacosane , dan 22-docosanolide. Namun, sekresi kelenjar ini juga bisa digunakan untuk konstruksi sarang.