Pengertian Olahraga Atletik : Jenis Sejarah Teknik Dasar Manfaat

Posted on

Olahraga atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling mendasar dan universal. Ini adalah bentuk olahraga yang menonjolkan kemampuan fisik, kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan keterampilan atletik. Atletik sering menjadi bagian dari pendidikan fisik di sekolah-sekolah dan universitas, serta menjadi ajang kompetisi tingkat nasional dan internasional. Artikel ini akan membahas pengertian olahraga atletik, sejarahnya, cabang-cabang utamanya, serta pentingnya olahraga atletik dalam mempromosikan kesehatan dan kualitas hidup.

Pengertian Olahraga Atletik

Olahraga atletik adalah kumpulan berbagai cabang olahraga yang menonjolkan kemampuan fisik dan atletik seseorang. Ini termasuk berbagai kegiatan seperti berlari, melompat, melempar, dan berjalan. Tujuan utama dari olahraga atletik adalah untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan fisik individu, serta mengadu kekuatan, kecepatan, ketangkasan, dan daya tahan antara peserta.

Olahraga atletik mencakup dua kategori utama:

  • Lari, Jalan, dan Balap: Cabang-cabang ini melibatkan berlari atau berjalan dalam berbagai jarak dan dengan berbagai teknik. Beberapa contoh cabang olahraga atletik di kategori ini adalah lari cepat, lari jarak jauh, balap gawang, dan maraton.
  • Melompat dan Melempar: Cabang-cabang ini melibatkan melompat atau melempar benda dengan tujuan mencapai jarak atau ketinggian tertentu. Beberapa contoh cabang olahraga atletik di kategori ini adalah lompat jauh, lempar cakram, lempar martil, dan lompat tinggi.

Pengertian Atletik Menurut Para Ahli

1. Eddy Purnomo

adalah aktivitas atau kegiatan jasmani yang terdiri atas gerakan-gerakan dasar yang harmonis dan juga dinamis, yakni jalan, lari, lempar serta lompat. Jika dilihat dari arti ataupun istilah “Atletik itu berasal dari bahasa Yunani yakni Athlon atau Athlum yang dapat diartikan sebagai Lomba atau Perlombaan/Pertandingan.

2. Mochammad Djumidar A. Widya

adalah salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, juga merupakan komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta adanya pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan juga seimbang.

3. Sukirno

Menurut Sukirno, (2010:22) adalah olahraga yang paling tua dan merpakan induk dari semua cabang olahraga, oleh sebab itu atletik sering disebut sebagai the mother of sport’.

4. Eri Periatma

Menurut Eri Periatma (2008:8) adalah sebagian besar kegiatan yang dilakukan di lintasan dan lapangan, orang inggris menyebut atletik dengan sebutan track and field sport. dimana Track berarti lintasan dan field berarti lapangan’.

5. Muhajir

Menurut Muhajir (2007:35) adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Berlari, meloncat dan melempar adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan Indonesia.

6. Woeryano

Menurut Woeryanto, (1976:9) adalah dasar untuk cabang olahraga seperti Sepakbola, bulutangkis, basket, hockey dan sebagainya. Cabang-cabang olahraga ini memerplukan kecepatan, daya tahan dan kuekuatan, sedangkan dalam atletik unsur itu sudah dibina secara seksama.

7. Ballesteros

Menurut Ballesteros (1993:1) adalah aktivitas jasmani yang kompetitif dapat diadu, terdiri dari beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia misalnya berjalan, berlari, melompat dan melempar.

Sejarah Olahraga Atletik

Orang yang berperan besar dalam mempopulerkan olahraga ini adalah Iccus dan Herodicus. Olahraga atletik yang terkenal saat ini berbeda dari yang dilakukan oleh orang Yunani zaman dahulu. Namun, prinsip dasarnya tetap sama, yaitu berjalan, lari, lompat, dan lempar. Karena olahraga ini melibatkan berbagai gerakan tubuh, atletik dianggap sebagai ibu dari semua cabang olahraga dan mencakup banyak gerakan yang kita lakukan sehari-hari.

Pada zaman primitif, olahraga ini sangat penting, karena orang harus memburu hewan liar untuk mencari makanan dan menjaga hidup. Mereka perlu memiliki ketangkasan, kecepatan, dan kekuatan. Pada masa itu, kekuatan fisik menjadi kunci untuk bertahan hidup, dan orang harus berlatih tubuh mereka dengan baik.

Pada zaman Yunani dan Romawi kuno, sudah terlihat perkembangan latihan fisik. Istilah “atletik” juga ada dalam banyak bahasa, seperti “Athletic” dalam bahasa Inggris, “Athletique” dalam bahasa Perancis, “Atletiek” dalam bahasa Belanda, dan “Athletik” dalam bahasa Jerman. Untuk memahami arti sebenarnya dari olahraga atletik, kita perlu mengetahui sejarah dan perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga dari zaman kuno hingga zaman modern.

Mengerti sejarah bukan hanya untuk tujuan definisi atau pengetahuan semata, tetapi juga untuk mengikuti perkembangan olahraga atletik dari masa lampau hingga masa sekarang. Dengan memahami peristiwa-peristiwa di masa lalu, kita dapat mengambil pelajaran yang berharga untuk membantu kita menilai langkah-langkah di masa depan.

1. Atletik pada zaman kuno

Atletik yang mencakup Jalan,Lari,Lompat dan Lempar boleh disebutkan cabang olah raga yang sangat tua, sama tuanya dengan insan kesatu di dunia, sebab insan kesatu didunia telah harus berjalan,lari,lompat dan lempar untuk menjaga hidupnya. Sebagai misal pada zaman Primitif insan mencari santap di hutan, tiba-tiba bertemu dengan hewan buas.

Apakah yang bakal dilakukannya andai tidak memakai senjata? Tentu bakal lari secepat-cepatnya guna menghindarkan diri dari terkaman hewan buas itu, dan bila pada waktu mencungkil diri terdapat benda yang merintanginya pasti ia bakal melompatinya.
Bila ia membawa senjata contohnya tombak,atau sempat mengambil kayu atau batu, maka senjata itu akan dilemparkannya kepada hewan buas tersebut. Dalam misal tersebut insan telah mempergunakan kemampuan lari, lompat dan lempar untuk menjaga diri dari terkaman hewan buas.

Lari,lompat dan lempar ialah suatu format gerakan yang tidak ternilai dengan kata lain bagi hidup manusia. Gerakan tersebut semuanya terdapat dalam olahraga atletik. Bahkan gerakan-gerakan itu menjadi dasar dan intisari dari seluruh cabang olahraga. Itulah sebabnya atletik dinamakan sebagai “Ibu Olahraga”.

Lari sebagai olahraga dalam format perlombaan telah dikenal oleh bangsa Mesir Purba pada tahun 1500 SM, sementara bangsa Asyria Purba dan Babylonia Purba di Mesopotamia pada tahun 100 SM. Pada tahun 776 SM bangsa Yunani Purba sudah menyelenggarakan pesta olahraga secara tertata dalam masa-masa yang sudah ditentukan. Pesta olahraga tersebut terdahulu tidak dimaksudkan sebagai olahraga, namun sebagai upacara peringatan, yaitu mengenang orang-orang yang sudah meninggal sesudah masa 4 tahun.

Orang Yunani mempunyai keyakinan bahwa rohroh yang sudah meninggal, selalu menjelajah kemana-mana ketempat kediamannya, dimana ia pernah hidup. Roh-roh tersebut akan merasa gembira bilamana melihat hal-hal yang mengasyikkan hatinya saat ia masih hidup. Oleh karena tersebut tiap 4 tahun sekali bangsa Yunani menyelenggarakan pesta untuk memuliakan leluhur dan dewadewanya.

Dalam pesta tersebut diselenggarakan permainan-permainan gerak badan yang oleh bangsa Yunani dinamakan Gymnastiek karena dilaksanakan dalam suasana gymnos yang dengan kata lain telanjang. Dari Gymnastiek itulah terjadinya sebuah pertandingan (athlon) yang tidak jarang disebut pun dengan Agonistik (kepandaian bergumul). Permainan yang familiar dalam pesta itu diantaranya permainan yang dinamakan Pentathlon yakni pertandingan lari,melompat,melempar lembing dan bergumul yang dibulatkan dalam sebuah pertandingan olahraga. Pentathlon atau Panca lomba ini adalahpertandingan yang utama didalam kompetisi nasional di Negeri Yunani masa-masa itu.

Berdasarkan keterangan dari para berpengalaman sejarah , atletik sudah dilaksanakan di Negeri Yunani pada abad ke-6 sebelum nabi Isa AS lahir. Pendapat ini menurut lukisan yang ada pada jambang-jambang zaman tersebut dan dari tulisan berpengalaman filsafat yang mempunyai nama Xenophenes.

Perkembangan atletik pada waktu tersebut sangat erat hubungannya dengan kompetisi di Yunani yang merasakan Zaman keemasan kira-kira tahun 500-400 SM. Mulai dari tersebut munculnya dua orang bangsa Yunani yang mempunyai nama Iccus dan Herodicus yang disinggung sebagai peletak dasar dari pelajaran yang mengutamakan satu unsur atau satu nomor saja, seperti pelajaran untuk lari cepat, melempar dan melompat.

Sampai abad ke-12 sesudah Masehi atletik belum banyak diketahui oleh masyarakat. Beberapa kejadian atau peristiwa yang diketahui adalah sebagai berikut :

  • Tahun 1154 Tanah-tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.
  • Tahun 1330 Raja Inggris Edward III melarang rakyatnya melakukan atletik.
  • Tahun 1414 Raja Inggris mengizinkan lagi bagi rakyatnya untuk melakukan atletik.
  • Tahun 1917 Perkumpulan atletik yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain Mason. Perkumpulan ini bernama Necton Guild
  • Tahun 1834 Syarat minimum untuk mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan seperti : 440 yards – 60 detik ; 1 mil – 5 menit.
  • Tahun 1855 Buku atletik mengenai lari cepat , diterbitkan untuk pertama kalinya.Tanah-tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.

Tahun 1860 di San Fransisco didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama Olympiade Club, yang disebut sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris kejuaraan atletik untuk pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866.

Sesudah itu atletik mulai tersebar keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan oleh New York Athletic Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet untuk pertama kalinya memperkenalkan Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia atletik di negeri Belanda, atletik telah diperlombakan pada tahun 1878 dan tahun 1901 didirikan suatu perkumpulan atletik seluruh Negara Belanda.

2 .Berdirinya Organisasi Atletik

Awal abad XIX adalah mas menggeloranya kembali motivasi berolahraga dikalangan masyarakat luas, tergolong berkembangnya olahraga atletik.

Perkumpulan-perkumpulan atletik mulai dibentuk. Perlombaan-perlombaan atletik tidak sedikit diselenggarakan. Di Inggris pada tahun 1817 didirikan perkumpulan atletik yang kesatu oleh Captain Mason dengan nama Necton Guild. Pada tahun 1834 kriteria minimum untuk mengekor perlombaan diputuskan oleh badan/komite,misalnya kriteria minimum guna lari 440 yards = 60 detik,l lari 1 mil = 5 menit.

Pada tahun 1855 guna kesatu kalinya diterbitkan kitab mengenai lari cepat (sprint) Inggris mengadakan perlombaan antarnegara di Eropa,terutama antara Inggris dengan Perancis. Pada tahun 1860 perkumpulan atletik yang kesatu di Amerika Serikat didirikan di San Fransisco dengan nama Olympic Club.

Kejuaraan atletik di Amerika Serikat baru diadakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah tersebut sering diselenggarakan perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa. Persatuan atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan atletik mulai dibentuk.

  • Tahun 1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.
  • Tahun 1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic Association.
  • Tahun 1899 di Belgia berdiri Ligue Royale d’Athletime dan di Canada Track and Field Association.
  • Tahun 1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union dan di Swedia berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.
  • Tahun 1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund.
  • Tahun 1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di Czechoslovikia berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association Haenengue d’Athletikai Szovetse.
  • Tahun 1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.
  Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan Indonesia

Sampai ketika ini tidak tidak cukup dari 170 negara telah menyusun organisasi atletik yang menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di masing-masing negara.

Perlombaan atletik telah tidak jarang diselenggarakan, begitu pula perlombaan antar negara namun belum ada ketentuan perlombaan yang seragam sampai-sampai sering timbul bentrokan paham dalam menilai pemenang.

Baru pada tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah berlalu nya kompetisi atletik pada Olympiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengekor Olympiade dari Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark, Finlandia, Hongaria, Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani, bertukar pikiran untuk menyusun suatu badan Internasional Atletik yang menciptakan peraturan-peraturan dan penyelenggaraan kompetisi atletik yang lengkap.

Badan itu didirikan dengan nama International Amateur Athletic Federation (IAAF), sebagai ketua ialah J. Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap Bendahara (Honorary Secretary-Treasurer): Kristian Henstrom dua-duanya dari Swedia. Peraturan teknis untuk kompetisi internasional yang kesatu diabsahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914 di Lyon Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan atletik semakin baik, khususnya dalam segi pengorganisasian.

Jenis Jenis Cabang Olahraga Atletik

1. Tolak peluru

Tolak peluruTolak peluru ialah cabang olahraga atletik yang memakai bola atau peluru dengan pelbagai berat. Bagaimana teknik melakukan tolak peluru yang benar? Tentu terdapat tekniknya, yakni sebagai berikut:

1.1 Teknik memegang tolak peluru :

  • Renggangkan jari – jari, lantas jari kelingking agak ditekuk dan sedang di samping peluru dan jempol dalam suasana yang sewajarnya. Teknik ini dilaksanakan untuk orang yang jarinya panjang dan kuat.
  • Jarak jari – jari diciptakan tidak terlampau rapat , jempol berada disamping dan jari kelingking berada disamping belakang peluru. kiat ini dilaksanakan oleh semua juara.
  • Hampir sama dengan teknik diatas, tetapi jari tangan lebih direnggangkan lagi sementara jari kelingking ditempatkan di belakang peluru. Teknik ini sesuai untuk orang yang jarinya pendek dan kecil.

1.2 Teknik menempatkan peluru pada bahu

Peluru dipegang dengan salah satu teknik yang diterangkan sebelumnya, Kemudian letakkan peluru pada bahu dan posisi menempel pada unsur samping leher. Pada unsur siku yang memegang peluru agak dimulai ke samping dan tangan satunya dalam posisi rileks di samping tubuh kita.

1.3 Teknik menampik peluru

Peluru dipegang dalam sikap baik,tidak membahayakan dipegang oleh kedua tangan kemudian dialihkan ke tangan yang sangat kuat dan ditaruh pada posisi bahu yang benar. Sikap berdiri dibikin agak menunduk kebelakang kemudian tubuh diputar dan tangan mendorong seraya melepas peluru ke arah lapangan

1.4 Sikap mula menolak peluru

Aturlah posisi kaki dengan di antara kaki ditempatkan di batas belakang lingkaran kemudian kaki lainnya ditaruh di samping sebelah kiri dengan lebar badan segaris dengan arah lemparan lantas lakukan bersamaan dengan buaian kaki depan, kemudian kaki belakang menampik ke arah lemparan dan tiba di tengah – tengah lingkaran. pada ketika kaki terkuat mendarat, badan dalam suasana lebih condong ke samping tangan pelempar.

Bahu sisi tangan pelempar lebih rendah dari bahu lainnya. Lengan lainnya menolong mempertahankan ekuilibrium tubuh pada sikapawal tadi.

1.5 Cara menolakkan peluru

Sikap dari penolakan peluru yang dilaksanakan tanpa henti mesti segera dibuntuti oleh gerakan menampik peluru, Lalu jalannya desakan dan tolakan peluruharus dilaksanakan dalam suasana lurus dan satu garis. sudut yang disarankan kira kira 45º.

1.6 Sikap akhir setelah mengerjakan penolakkan peluru

Sesudah melakuan penolakkan peluru, kerjakan gerakan melompatan guna menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan pendaratan kaki kanan dan kaki kiri di tarik ke belakang lantas lengan kiri untuk menjaga keseimbangan.

Berikut ini ialah hal urusan yang mesti kamu perhatikan dalam olahraga tolak peluru ini :

1.7 Ketentuan diskualifikasi :

  • Menyentuh balok batas pada unsur atas
  • Menyentuh tanah di lokasi luar lingkaran pertandingan
  • Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
  • Dipanggil terus menerus sekitar lebih dari 2 menit sebelum mengerjakan tolak peluru
  • Peluru sedang di belakang kepala
  • Peluru jatuh di lokasi luar lingkaran
  • Menginjak unsur garis lingkar pada lapangan
  • Keluar melalui depan garis lingkar
  • Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh lantai
  • Peserta gagal mengerjakan lemparan sejumlah 3 kali lemparan
  • Menggunakan obat untuk meningkatkan stamina ( doping)

1.8 Hal yang dianjurkan :

  • Buatlah tungkai kiri lebih rendah
  • Dapatkan ekuilibrium dari gerakan kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belakang
  • usahakan supaya badan lebih rileks saat bagian bawah bergerak
  • Hasilkan susunan susunan pada tungkai kiri tersebut
  • Putar kaki kanan ke dalam pada saat mengerjakan luncuran
  • Pertahankan pinggul sebelah kiri dan bahu menghadap ke arah belakang sekitar mungkin
  • Bawalah tangan kiri dalam posisi mendekati badan
  • Tahanlah sekuat barangkali dengan tungkai kiri

1.9 Hal – urusan yang mesti dihindari :

  • Memulai lompatan ketika meluncur dengan memakai kaki kanan
  • Menggerakkan tungkai kiri terlampau ke samping
  • Mengangkat badan setinggi barangkali pada saat mengerjakan luncuran
  • Ketidak seimbangan dalam sikap permainan
  • Tidak lumayan jauh unik kaki kanan di bawah badan
  • Mendarat dengan memakai kaki kanan kemudian menghadap ke belakang
  • Terlalu terburu – buru ketika membuka badan
  • Mendarat dengan posisi badan menghadap ke samping atau ke depan

Tahukah kalian perlengkapan apa saja yang dipakai dalam tolak peluru ini? Mari anda ulas inilah ini :

  • Rol Meter
  • Bendera Kecil
  • Kapur / Tali Rafia
  • Peluru :

Untuk senior putra = 7.257 kg
Untuk senior putri = 4 kg
Untuk junior putra = 5 kg
Untuk junior putri = 3 kg

Lapangan guna tolak peluru tentulah mempunyai ketentuannya, yakni :

  • Lingkaran tolak peluru usahakan diciptakan dari besi, baja atau bahan beda yang sesuai yang dilengkungkan, unsur atasnya mesti rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak diciptakan dari semen, aspal atau bahan beda yang padat namun tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak mesti datar antara 20 mm hingga 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
  • Garis lebar 5 cm mesti diciptakan di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini diciptakan dari cat atau kayu.
  • Diameter unsur dalam lingkaran tolak ialah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan mesti di cat putih.
  • Balok penahan diciptakan dari kayu atau bahan beda yang cocok dalam suatu busur/lengkungan sampai-sampai tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sampai-sampai lebih kokoh.
  • Lebar balok 11,2–30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

2. Lempar lembing


Lempar lembingcabang olahraga atletik yang berikutnya ialah lempar lembing, lempar lembing ini diukur dari jarak lemparan lembing terjauh masing-masing atlet yang ada. olah raga ini seringkali ada di masing-masing olimpiade besar di dunia. Lempar lembing ini memang paling populer sampai-sampai tidak tidak banyak orang yang mengekor ini.

2.1 Aturan permainan

Disetiap olahraga tentu ada aturannya bukan? Nah, sebagai berikut aturan dalam lempar lembing. Ukuran, bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing ditentukan oleh aturan dari International Association of Athletics Federations (IAAF). Beberapa informasi tentang lempar lembing.

Untuk Pria

  • Panjang lembing yang dipakai pria ialah 2,6-2,7 meter,
    Berat minimumnya 800 gram.
  • Untuk laki-laki letak pusat gravitasinya antara 0,9-1,06 meter

Untuk Perempuan

  • Perempuan melempar lembing yang panjangnya antara 2,2-2,3 meter
  • Berat minimumnya 600 gram.
  • Untuk wanita terletak salah satu 0,8-0,92 meter

Lembing itu dilengkapi oleh pegangan yang tercipta dari tali dan terletak di pusat gravitasi lembing.

3. Lempar cakram

Lempar cakramLempar cakram adalahcabang olah raga atletik lainnya yang di lombakan pada olimpiade dunia. di sini yang digunakan ialah cakram dan lapangan yang berkriteria khusus. Cakram tersebut dilaksanakan dengan adanya pelajaran khusus yang dilakukan supaya di bisa lemparan yang kuat.

Cara melempar cakram dengan mengerjakan awalan dengan dua kali putaran badan metodenya yaitu memegang cakram terdapat 3 teknik :

Berdiri dengan membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram dilayangkan ke belakang kanan dibuntuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan mayoritas ada dikanan, cakram dilayangkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, buaian cakram tidak boleh mendahului putaran badan, lepasnya cakram dibuntuti badan condong ke depan.

Berikut ialah latihan dasar dengan ring karet atau rotan :

Diawali dengan sikap berdiri tegap.

  1. Langkahkan di antara kaki seiring dengan buaian ring ke depan.
  2. Lanjutkan buaian hingga mengelilingi tubuh, jaga posisi lengan supaya tetap memegang ring dengan lurus dan sedang di bawah elevasi bahu.
  3. Langkahkan kaki lurus ke depan . Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan. kemudian lepaskan ring, dengan ayunkan tangan ke atas serta langkahkan kaki belakang ke depan.

3.1 Cara memegang cakram :

Genggam cakram dengan ujung jari-jari tangan dan pastikan jempol berada di posisi dan memegang samping cakram, lantas tekuk pergelangan tangan tidak banyak ke dalam.

3.2 Mengayunkan cakram

Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat melayangkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus dan tidak boleh sampai lepas.

3.3 Gerakan melempar cakram

Ada 3 etape dalam melempar cakram, yaitu:

Tahap persiapan

  1. Berdiri dengan posisi ke dua kaki tersingkap sama lebar
  2. Pastikan cakram sedang di tangan kanan anda. Kemudian bawa dan ayunkan cakram sampai sampai di atas bahu lantas putar badan ke kiri, seleanjutnya ke kanan dan dilaksanakan berulang-ulang. Saat posisi cakram sedang dibuai ke kiri, pastikan kamu membantu tangan kiri dengan teknik menyangganya.

Tahap melaksanakannya

  1. Ayunkan cakram kedepan lantas kebelakang
  2. Pada ketika cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram mulai dari samping kemudian kedepan kemudian keatas (sudut bakal terbentuk selama 40 derajat).
  3. Lepaskan cakram saat berada di depan muka

Penutup

  1. Bantulah lemparan dengan memakai kaki kanan supaya tercipta suatu tolakan yang powerful pada tanah sampai-sampai badan melonjak ke depan atas.
  2. Langkahkanlah kaki kanan ke depan supaya tertumpu dengan baik, sementara kaki kiri diusung rileks supaya keseimbangan tubuh tetap terjaga dengan baik.

4. Lompat tinggi

Lompat tinggiLompat tinggi adalahcabang olahraga atletik yang lainnya. Tentu kalian barangkali sudah tidak asing lagi dengan olahraga yang satu ini, Lompat tinggi seringkali juga diikutkan dalam pertandingan – pertandingan olahraga besar di dunia. dalam lompat tinggi ini yang diukur ialah ketepatan ketika kamu mendarat. Namun apakah dalam cabang olahraga ini ada aturan – aturan yang mesti kalian ikuti? Nah, Berikut ini ialah penjelasannya

4.1 Sarana dan prasarana dalam lompat tinggi ini antara lain

Saat kamu melakukan awalan :

  • Area dalam mengerjakan sikap awalan ini panjangnya tidak terbatas sangat pendek ialah 15 m
  • Wilayah lokasi kita guna bertumpuan mesti datar dan dengan tingkat kemiringanya 1 : 100
  • Tiang dalam mengerjakan lompat tinggi mesti powerful serta kokoh yang diciptakan dari apa juga asalkan powerful dan kokoh. jarak dua-duanya sekitar 3,98 – 4,02 m.
  • Bilah untuk mengerjakan lompatan dari kayu,metal atau bahan lainnya yang cocok dengan kriteria inilah :
  Contoh Explanation Text Pengertian Tujuan Struktur

Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar ialah 2,00 kg

Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya mesti datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm

Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm

Tempat mengerjakan pendaratan seringkali tidak boleh tidak cukup dari 3 x 5 m yang tercipta dari bahan busa yang tingginya selama 60 cm dan di unsur atasnya ditutupi oleh suatu matras yang mempunyai ketebalan selama 10 – 20 cm.

5. Lompat galah

Lompat galahLompat galah adalahcabang olah raga atletik lainnya, dimana lompat galah ini memakai sebuah galah panjang dengan ukuran tertentu. Tekniknya ialah para atletik ini berlari lantas pada jarak tertentu menancapkan galahnya di suatu lubang lantas mulailah mengerjakan loncatannya.

5.1 Teknik Lompat Galah

Berikut ini ialah beberapa penjabaran kiat dalam lompat galah, yakni :
1. Sikap Awalan

Sikap awalan, saat mengerjakan awalan ini dibutuhkan ancang-ancang guna berlari pada posisi tubuh yang dikontrol saat melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu tepat pada sasaran.

Awalan ini jaraknya mesti diciptakan sepanjang mungkin,agar di dapatkan kecepatan maksimal saat melakukan tumpuan. Ketika berlari usahakan kecepatannya konsisten dan situasi yang prima urusan ini bertujuan supaya atlet bisa mengontrol posisi tubuhnya mulai dari proses menancapkan galah dan memasuki titik tumpu dengan tepat. Galah mesti dipegang yang kuat, dan yang butuh diperhatikan teknik memegang jarak yang lumayan lebar, untuk mendapat tumpuan yang baik.

2. Gerakan menancapkan galah

Teknik ketika kita berkeinginan menancapkan galah yang kesatu ialah galah menghadap depan atas, tidak boleh menggeserkan galah yang sudah ditaruh di tanah. namun saat terpaksa usahakan kedua tangan dapat diberi jarak yang lumayan lebar dan tancapkan galah sekitar tahapan ketiga ketika berlari dan tancapkan memakai ujung galah.

3. Posisi Galah

Galah mesti tertancapkan sejajar dengan garis lurus, letak ujung galahnya dibawah kepala atlet pada saat memulai tumpuan. Kecepatan sangatlah urgen untuk kelentingan suatu galah, lantas posisi badan mesti langsung mengarah blakang dimana parit pendaratan berada. Kaki yang mungkin dipakai untuk perndaratan usahakan berada tegak lurus dengan garis.

Sebelum kalian melentingkan galah senaiknya kamu terlebih dahulu mengerjakan gerakan laksana gerakan mengurangi (pushing) galah dengan arah tangan yang lebih rendah dari yang sewajarnya, sementara tersebut tangan pada unsur atas unik ujung galah ke bawah. lantas lakukan pun gerakan yang lainnya.

4. Gerakan membuai dan bergelantungan

Tujuan dari gerakan ini untuk menambah kelentingan dan dan pun sebagai penyimpan tidak sedikit tenaga potensial di dalam galah. tubuh pelompat mesti diposisikan secara benar bakal mendapatkan pula posisi yang baik guna mengusung tubuh ke atas, pada saat kamu menggantung maka tenaga saat tersebut tersimpan bakal dikeluarkan dua kali lipat segera ketika kamu melewati mistar.

5. Tarikan dan Putaran (pull & turn)

Gerakan menarik dibuka saat kamu memusatkan gaya berat tubuh berada di dekat area di sekitar galah. lantas mulailah energi dilepas dengan mengerjakan gerakan pelurusan. Gerakan itu harus dibuntuti oleh fase pasif relatif sesudah posisi tubuh yang bergelantungan, ketika pelompat itu mulai melepas galah dari tubuhnya. Lakukan gerakan unik dengan posisi lurus sehaluan sumbu galah.

6. Push –off dan mengarungi mistar

Gerakan melentingkan tubuh atau yang tidak jarang disebut push-off dapat dibuka setelah Melakukan gerakan menarikan tangan keatas, usahakan menjangkau posisi yang berada berdampingan dengan pinggul. Gerakan ini ialah gerak lanjutan dari gerakan unik yang tadi sudah kamu lihat di atas. Permulaan dari gerakan melenting ini, usahakan galah menyusun sudut sebesar 85 – 90º.

Sebelum mencungkil tangannya, si pelompat mesti mengerjakan gerak putar melingkar mistar dengan menjatuhkan tidak banyak kedua kaki, dan dengan reaksi yang dimunculkan oleh daya dorong tubuh terhadap galah. Apabila gaya dorong ke atas melebihi tarikan ke arah bawah oleh kedua kaki, maka pusat gaya berat si pelompat bakal dapat melambung setinggi barangkali setelah galah dilepas dari tangannya.

6. Lompat jauh

Lompat jauh lompat jauh adalahcabang beda olah raga atletik yang tidak jarang di lombakan. dalam mengerjakan lompat jauh tentu ada tekniknya tersendiri, namun apakah itu? Berikut ini penjelasan tentang teknik tekniknya:

6.1. Teknik – kiat dalam lompat jauh

1.Sikap awalan

Awalan ini paling penting,karena memiliki guna penting, yakni untuk mendapat kecepatan yang setinggi tingginya supaya dapat didapatkan loncatan yang terbilang jauh,selain tersebut juga supaya diperoleh kekuatan yang maksimal.

Panjang awalan untuk mengemban awalan lompat jauh tidak tidak cukup dari 45 meter.

Ada sejumlah cara dalam mengerjakan awalan tersebut, yaitu:

  • Lari dengan ancang-ancang yang mempunyai ketergantungan dengan keterampilan masing masing unsur tubuh kita.
  • menambah kecepatan berlari secara perlahan sebelum memasuki tumpuan yang terdapat dilapangan.
  • Posisi pinggang agak diturunkan sendiri dalam akhir ancang – ancang tersebut

2.Sikap menumpu

Sikap menumpu ini ditujukan guna menopang loncatan yang dilaksanakan si atlet.

Cara mengerjakan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:

  • Lakukan buaian paha dan kaki secara perlahan dalam posisi horizontal.
  • Luruskan sendi pada unsur mata kaki,lutut dan pinggang saat memulai tolakan.
  • Lakukan tolakan kearah depan dan atas.
  • Sudut tolakan selama 45 derajat

3.Gerak melayang diudara

Gerakan melayang pada ketika setelah meninggalkan balok andalan dan diupayakan ekuilibrium tetap terjaga dengan bantuan buaian kedua tangan sampai-sampai bergerak di udara. Untuk mengerjakan gerak ini terdapat sejumlah teknik.

  • Yang Pertama, Sikap jongkok dalam melayang dapat dilaksanakan dengan menumpu pada kaki dimana ayunannya mengusung lutut setinggi – tingginya lantas dilanjutkan oleh kaki yang menumpu kemudian sebelum pendaratan, Kedua kaki di tata pada posisi kaki yang agak ke arah depan.
  • Yang Kedua, Sikap bergantung dapat dilaksanakan dengan menumpu pada kaki yang mengayun tidak dipedulikan tergantung lurus ke arah depan,posisi badan tegak lantas dilanjutkan oleh kaki yang menumpu pada lutut yang ditekuk berbarengan dengan pinggul didorong maju ke arah depan kemudian kedua lengan direntangkan ke atas. Ingatlah supaya selalu mengawal keseimbanganpada saat mengerjakan pendaratan!

Gerakan melayang ini dilaksanakan pada ketika posisi kami meninggalkan balok andalan dan diupayakan supaya keseimbangan tubuh tetap terjaga secara stabil dengan bersamaannya melakukan buaian kedua tangan sampai-sampai dapat bergerak diudara. Dalam mengerjakan hal ini terdapat tekniknya, yakni melayang dengan posisi jongkok dapat dilaksanakan dengan teknik ketika anda menumpu pada buaian kaki dengan mengusung lutut setinggi barangkali dan disusul oleh gerakan kaki yang menumpu dan lantas sebelum mengerjakan pendaratan kedua kaki diposisikan ke arah depan.

4. Gerak mendarat

Mendarat ialah gerakan yang sebenarnya dibutuhkan akurasi dan posisi kaki yang benar, sebab hal ini bisa dominan pada kai,yaitu cidera. dalam mengerjakan pendaratan usahakan posisi kedua kain tertekukdan kedua tangan membuai dari arah blakang ke arah depan. Nah ini dia sejumlah ulasan tentang teknik – kiat dalam lompat jauh.

7. Lari jarak pendek

Lari pada umumnya tidak jarang sekali anda melihatnya, tetapi disini bertolak belakang dengan yang satu ini. Berikut ada keterangan singkatnya.

7.1. Pengertian lari jarak pendek

Lari jarak pendek ialah olahraga atletik lari yang dilaksanakan dengan kecepatan penuh, yang dilaksanakan pada lintasan yang jaraknya bisa terbilang tidak jauh. Nomor lari yang ada disini antara lain yakni 100, 200, dan 400 meter.

Pada lazimnya pada olahraga ini memakai start jongkok yang sama. Namun yang membedakannya dengan yang lain ialah pada jarak tempuh yang dicapai.

7.2. Teknik – kiat pada lari jarak pendek

Tentu pada olahraga ini ada kiat – kiat khususnya, dan mungkin kamu sudah pernah mendengarnya, inilah ini ialah teknik – tekniknya yang akan diterangkan secara jelas.

1.Teknik start

Teknik start ini di untuk menjadi tiga teknik, yaitu:

  • Start jongkok
  • Start berdiri
  • Start melayang

teknik start dilaksanakan dengan gerakan gerakan laksana berikut:

  • Letak kedua tangan selebar bahu, lantas jari-jari dan jempol membentuk huruf V terbalik, kemudian bahu diposisikan condong ke arah depan, terakhir lengan dalam posisi yang lurus
  • Atur posisi kepala kamu hingga leher tidak tegang, kemudian pandangan mata lurus ke lintasan kira-kira sejauh tidak cukup lebih 2m atau pandangan salah satu kedua lengan menghadap garis start.
  • Atur supaya tubuh menjadi rileks.
  • Pikiran konsentrasi pada aba-aba berikutnya oleh panitia.
    Jarak antara kaki terhadap garis start tergantung dari format sikap yang dipegunakan dalam jarak lari yang dilombakan.

2.Gerakan pada aba-aba Siap

Angkat pinggul keatas sampai berada tidak banyak lebih tinggi dari bahu anda,selanjutnya posisi punggung diciptakan menurun kedepan, lantas tumpukan berat badan diciptakan lebih kedepan, kemudian jaga ekuilibrium sampai aba-aba bunyi pistol sebagai tanda bahwa telah dimulai. Kepala pada posisi rendah, kemudian leher tetap rileks dan pandangan tetap ke arah garis start berada diantara tangan unsur bawah.

Lengan tetap pada posisi lurus kedepan. Pada ketika pinggul ditinggikan ikuti dengan unik nafas dalam-dalam. Ingat tetap fokus penuh pada bunyi pistol atau bunyi lainya yang disepakati bersama.

3.Gerakan pada ketika aba-aba Ya atau Bunyi Pistol

Ayunkan lengan kiri ke depan berbarengan dengan lengan kanan ke belakang sekuat – kuatnya (gerakan lengan mesti sebanding dengan gerak kaki). Kaki kiri menampik sekuat-kuatnya hingga posisi kaki lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin sampai kecepatan batas yang bisa kamu lakukan, pada tahapan kesatu kerjakan serendah mungkin menjangkau tanah.

Berat badan mesti meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok sampai menuju ke sikap lari, mesti naik tidak banyak demi sedikit sampai posisi tegak, hindarilah gerakan ke samping. Lakukan tahapan lari yang semakin lama semakin menjadi lebar.

4.Gerakan finis

Ada sejumlah cara mengerjakan finish, yakni lari terus tanpa evolusi apapun. Dada dicondongkan ke depan, kedua tangan dilayangkan ke bawah belakang, dada diputar dengan buaian tangan ke depan atas sampai-sampai bahu sebelah maju ke depan.

Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis adalahperjungan untuk menjangkau kemenangan dalam kompetisi lari, maka yang butuh diperhatikan ialah kecepatan langkah, tidak boleh menengok lawan, tidak boleh melompat, dan tidak boleh perlambat tahapan sebelum melalui garis finis.

8. Lari jarak jauh

Lari jarak jauh atau yang tidak jarang disebut pun lari marathon adalahcabang olahraga lari yang dilaksanakan dalam lintasan yang luas dan jauh, seringkali berjarak 3000m,5000m,10.000m,dan di atasnya, lari jarak jauh ini bertolak belakang dengan lari estafet, akan namun jarak dua-duanya sebenarnya serupa.

  Biografi Profil Ki Hajar Dewantara

Pada lari jarak jauh ini sebetulnya tekniknya tidaklah jauh berbeda, yang membedakannya ialah jarak lintasan tempuh pelari.
Berikut ini terdapat pengelompokan dalam lari jarak jauh,di untuk menjadi 2 kelompok, yaitu:

8.1 Pengelompokan pada umur

Nah, lomba ini dapat dibagi menjadi sejumlah kelompok usia, yakni antara beda :

  • Kelompok junior I yakni usianya di bawah 20 tahun
  • Kelompok junior II yakni usianya 17 – 18 tahun
  • Kelompok junior III yakni usianya 15 – 18 tahun
  • Kelompok pemula yakni usianya 13 – 14 tahun
  • Kelompok veteran putra umur sekitar pada 40 tahun
  • Kelompok veteran putri umur sekitar pada 35 tahun

8.2 Pengelompokan pada jarak lari

Berikut ini pengelompokan menurut pada jarak lari yang ditempuh peserta:

Jarak 12 km peserta putra dewasa

Jarak 6 km peserta putra dewasa

Jarak 8 km peserta putra yunior

Jarak 4 km peserta putra yunior

8.3 Persiapan dalam lari jarak jauh

Dalam urusan ini ada sejumlah faktor urgen yang mesti dipersiapkan semenjak awal, yaitu:

Kesehatan pelari, urusan ini mesti dan bahkan wajib dilaksanakan oleh seluruh atlit olahraga. sebab dapat mengakibatkan kurangnya stamina dan kemungkina resiko sakit sebelum pertandingan.

Stamina , ini bertujuan untuk mengawal daya tahan tubuh si pelari supaya tidak gampang lelah pada ketika berlari, pun menghindari adanya keletihan yang dapat mengakibatkan tidak fokus.

kondisi tubuh, urusan ini dapat dilaksanakan pada sebelum pertandingan dimulai, Yaitu dengan mengerjakan peregangan supaya terhindar dari resiko yang beragam macam dan barangkali akan terjadi. Yang umum terjadi ialah keram dan cidera.

9. Lari estafet

lari bersambung adalahcabang olahraga atletik yang umum di pertandingkan, seringkali menggunakan stadiun yang lumayan luas, Berikut ialah penjelasannya secara singkat tentang hal tersebut.

9.1 Pengertian lari estafet

lari estafet ialah olahraga yang memakai tongkat pada masing-masing pelari di masing-masing tim yang dilaksanakan pada suatu arena pertandingan yang sudah tersedia, Nomor lari bersambung yang tidak jarang diperlombakan ialah nomor 4 x 100 meter meter dan nomor 4 x 400 meter.

Dalam mengerjakan lari sambung bukan kiat saja yang dibutuhkan tetapi pemberian, keahlian dan pun kerjasama dalam penerimaan tongkat dengan cepat di zona atau wilayah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari masing-masing pelari.

9.2 Teknik

Latihan Teknik Lari Sambung :

Latihan Teknik Penerimaan Tongkat:

  • Dengan teknik melihat (visual) pelari berlari mengarah ke kearah teman dan si peneriman tongkat menyaksikan kearah si pemberi tongkatsambil mengulurkan tangan dan memungut tongkatnya, dan seterusnya.
  • Dengan teknik tidak menyaksikan (non visual) pelari yang menerima tongkat berlari seraya mengulurkan tangan kebelakang tanpa menyaksikan kerah belakang, seraya merasakan pun apakah tongkat telah sampai ditangannya atau belum. Begitu pun seterusnya.

1.Teknik pemberian tongkat

Dari Bawah andai pelari yang menyerahkan tongkat dengan tangan kanan maka penerima akan memakai tangan kiri guna menerimanya. Saat memberi tongkat pada teman yang lain, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melewati bawah.

Sementara tangan penerima sudah siap pada posisi belakang dengan telapak tangan yang menghadap ke bawah. Ibu jari dimulai lebar, sedangkan jari-jari lainnya dirapatkan dan tangan penerima berada pada unsur bawah pinggang.

Dari atas andai pelari yang menyerahkan tongkat dengan tangan kiri maka penerima akan memakai tangan sebaliknya. Ketika bakal memberi tongkat, lakukan buaian tongkat dari depan melewati atas.

2.Teknik menerima tongkat estafet

Visual : Dengan menoleh atau menyaksikan ke belakang dan ini hanya dipakai untuk lari Estafet yang berjarak 4×400 meter.
Non Visual : Cara ini dipakai dengan tidak menoleh ataupun menyaksikan ke belakang,karena jarak yang dipakai terlalu pendek yakni 4×100 meter.

3.Daerah peralihan tongkat dan teknik menempatkan antara pelari – pelari

  • Pelari ke 1 Di wilayah start kesatu dengan lintasan tikungan
  • Pelari ke 2 Di wilayah start kedua dengan lintasan lurus
  • Pelari ke 3 Di wilayah start ketiga dengan lintasan tikungan
  • Pelari ke 4 Di wilayah start keempat dengan lintasan lurus dan selesai di garis finish

9.3 Hal-Hal yang mesti diacuhkan dalam lari estafet

Pemberian tongkat usahakan dilaksanakan secara bersilang, andai pemberi menyerahkan dengan tangan kanan, maka penerima pakai tangan kiri guna menerimanya

Penempatan pelari hendaknya dicocokkan dengan karakteristik dan keterampilan setiap pelari. Misalnya pelari a dan c dipilih yang benar-benar bagus dalam mengerjakan tikungan. Pelari b dan d adalahpelari yang dipilih memiliki daya tahan yang bagus sekali.
Jarak penantian pelari b, c, dan d mesti benar – benar diukur secara teliti dengan tepat laksana pada masa-masa latihan.

Setelah memberi tongkat bersambung jangan tergesa – gesa terbit dari lintasan masing-masing.

9.4 Peraturan Perlombaan

Panjang wilayah pergantian tongkat bersambung yaitu selama 20 meter, lebar 1,2 meter dan guna pelari bersambung 4 x 100 meter dengan tambahan 10 meter guna pra-zona. Pra-zona ialah suatu wilayah dimana pelari yang bakal mulai berlari bisa mempercepat kecepatan larinya, namun di zona ini tidak terjadi penggantian tongkat.

Lari bersambung hanya memerlukan empat orang pemain untuk mengerjakan olahraga tersebut. Jarak yang ditempuh pelari – pelari estafet ialah 4×400 M (Putra/Putri) Dan 4×100 M. Start yang sering dipakai dalam lari estafet ialah start jongkok sering dipakai pada pelari kesatu, Sedangkan start berlari sering dipakai pada pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan ke-Empat.

9.5 Tongkat

Tongkat yang digunakan seringkali berukuran:
Panjang: 30 centimeter

Diameter :
a. Bagi dewasa: 4 cm
b. Bagi anak-anak: 2 cm
Berat tongkat: 50 gram

10. Panahan

Panahan ialah cabang olahraga yang memakai busur panah yang dilesatkan dalam suatu papan target yang berbentuk lingkaran

10.1 Teknik dalam memanah

Panahan ini mesti mengekor aturan yang benar, Seperti teknik memegang busur panah, teknik memasang anak panah, hingga teknik Memanah dan mengarahkannya ke papan target. Seperti apa sebetulnya teknik dalah olah raga ini, berikut ialah ulasannya.

Cara berdiri.

Cara berdiri sangatlah penting, ini disebabkan sebagai penentu arah dan kekuatan anak panah yang melesat ke arah tengah targetnya. Saat berdiri ini kaki dimulai selebar bahu dengan tatapan lurus ke depan Cara berdiri juga ada dua step,atau yang tidak jarang kita sebut dengan sikap kuda – kuda. Dua step ini dipisahkan menjadi:
Cara berdiri membungkuk, teknik berdiri ini biasa dilaksanakan ketika pemanah baru akan unik busur panah.

Cara berdiri tegak, teknik berdiri ini dilaksanakan ketika kita menyangga anak panah pada busurnya yang telah ditarik kemudian akan ditunjukkan ke target.disini posisi berdiri akan pulang menjadi berdiri tegak dengan posisi kaki kiri ke depan dan kaki kanan ke belakang dan dimulai selebar bahu.

10.2. Teknik penjangkaran.

Teknik ini dilaksanakan saat unik anak panah sampai berada didepan dagu. Penjangkaran ini dilaksanakan dengan penataan nafas yang dilaksanakan secara teratur.

11. Lempar martil

Lempar Martil adalahsalah satu cabang olahraga atletik yang lumayan tidak jarang diperlombakan pada sebuah event olahraga dari tingkat nasional sampai internasional.

Lempar martil ini seringkali diikuti kaum pria, tetapi barangkali ada atlet wanitanya, bakal tetapi dapat sangat jarang.

11.1 Teknik dasar dalam Lempar martil

Pada pembahasan berikut bakal di sampaikan teknik-teknik dasar dalam lempar martil yang mesti dikuasai oleh atlet pelempar dibuka dari posisi awalan dan ayunan, putaran dan transisi, fase akhir, dan lemparan. Berikut ialah penjelasannya:

  • Posisi mula dan ayunan

Teknik dasar lempar martil dengan menggunakam awalan dibuka dengan memegang martil pada unsur handle memakai tangan kiri kemudian diblokir dengan tangan kanan dan posisikan kedua jempol saling bersilangan. Kepala martil boleh ditempatkan pada unsur atas tanah pada sebelah kanan atau dibelakang si pelempar kemudian pelempar melakukan buaian martil sebagai buaian awal. Titik terendah dari ayunan mula ini dilaksanakan hanya saat martil melalui bagian kanan dari kaki kanan.

  • Putaran dan transisi

Ketika martil menjangkau pada titik terendah pelempar mulai mengerjakan pivot di atas tumit tungkai pada kaki kiri dan di ujung telapak kaki kanan. putaran diciptakan sampai menuju depan dari lingkaran lantas dilanjutkan dengan mengerjakan putaran pulang di atas telapak kaki unsur depan hingga kembali ke posisi awal. Tubuh unsur bawah menggerakan tubuh unsur atas bergerak mengarah ke depan, dengan tangan kiri memblokir pada unsur dada si atlet, dan sekitar tungkai bergerak, martil pun pun terus bergerak secara beriringan. Kaki kanan landas dari tanah ketika kaki kiri selesai mengerjakan gerakan tersebut, berat badan dipindahkan ke tungkai kiri sampai seterusnya.

  • Fase akhir

Sesaat sebelum putaran usai atau martil belum pada titik terendahnya, pelempar pun telah mulai unik martilnya, meningkatkan kecepatan jalannya martil saat bergerak ke bawah dan mengupayakan untuk mempercepat gerakan kedua tungkai kaki untuk mencoba penambahan kecepatan gerak kedua tungkai dengan berupaya meningkatkan kecepatan putaran tubuh unsur bawah.

  • Lemparan

Teknik dasar lempar martil yang satu ini terdapat pada etape dilakukannya pelemparan dengan teknik meluruskan kedua lengan dengan kuat, badan lebih dibusungkan lebih kedepan dengan kepala direbahkan ke belakang atau pada posisi tertengadah, saat martil sudah ditempatkan pada targetnya, pelempar juga harus menyaksikan ke arah dimana dia bakal melemparkannya, lantas mengusung kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangan kedua matanya mengekor jalannya martil sebelum berganti pada posisi kedua tungkainya.

Manfat Atletik

Manfaat dari berpartisipasi dalam atletik sangat beragam dan mencakup berbagai aspek. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari berolahraga atletik:

  • Kesehatan fisik: Atletik membantu meningkatkan kesehatan fisik, termasuk meningkatkan kekuatan otot, daya tahan kardiovaskular, fleksibilitas, dan koordinasi tubuh. Ini membantu mencegah penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
  • Pengembangan kekuatan dan daya tahan: Latihan atletik, seperti angkat beban, lari, dan lompat, membantu mengembangkan kekuatan otot dan daya tahan fisik, yang dapat meningkatkan performa dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
  • Pembinaan karakter: Berpartisipasi dalam atletik mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, disiplin, kerjasama tim, dan tekad. Ini membantu dalam pembentukan karakter, keterampilan kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab.
  • Kesehatan mental: Olahraga atletik dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
  • Keterampilan sosial: Melalui kompetisi dan berlatih bersama, atletik membantu membangun keterampilan sosial, seperti komunikasi, kerjasama, dan respek terhadap orang lain.
  • Pencapaian pribadi: Mencapai tujuan dalam atletik memberikan rasa pencapaian pribadi dan meningkatkan kepercayaan diri.
  • Hiburan dan rekreasi: Berpartisipasi dalam olahraga atletik juga memberikan hiburan dan rekreasi yang sehat, yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
  • Peluang pendidikan dan karier: Bagi beberapa individu yang sangat berbakat, atletik dapat membuka peluang pendidikan dan karier, seperti beasiswa olahraga atau kesempatan menjadi atlet profesional.
  • Keseimbangan hidup: Atletik membantu menciptakan keseimbangan antara pekerjaan, rekreasi, dan gaya hidup aktif.
  • Inspirasi dan motivasi: Atletik juga dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk hidup sehat dan aktif.

Dengan demikian, berpartisipasi dalam atletik memiliki banyak manfaat, baik fisik maupun mental, yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.