Pantun Nasehat : Contoh Pengertian Ciri

Posted on

Disebut pantun nasehat sebab di dalamnya ada nasehat nasehat.Nasehat ialah sebuah pesan,petuah, petunjuk, serta bimbingan. Agar anak-anak meniti jalan benar dalam kehidupan. Nasehat dengan kata lain tulus murni. Agar suatu nasehat berbekas di hati maka ucapan bukan berasal dari api kemarahan sampai-sampai anak juga tak hendak mendengarnya.

Pantun adalah penuntun; yang menuntun dengan santun. Dalam irama dan etika. Dalam nada dan hiburan. Maka pantun nasehat ini diberikan. Kepada saudara dan handai taulan. Moga-moga mendapat ajaran. Dapat diangkut dalam kehidup

Pengertian Pantun Nasehat

Pantun Nasehat ialah salah satu jenis pantun yang isinya terdapat banyak ajaran maupun nasehat baik itu tentang akhlak atau moral dan juga ilmu dan agama. Dan pada pantun tersebut biasanya terkandung nilai luhur yang terkandung dan secara turun temurun diajarkan kepada para generasi muda.

Pantun nasehat biasanya digunakan dalam menyampaikan setiap pesan kebaikan di tengah pergaulan masyarakat yang heterogen. Contohnya saja tentang pesan untuk selalu berbakti kepada orang tua, guru, atau pemimpin baik itu dilingkungan kecil atau besar seperti lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari kita.

Ciri-ciri pantun Nasehat

  1. Bersajak a-b-a-b atau sajak silang.
  2. Setiap bait dalam pantun biasanya terdiri dari 4 baris, meskipun ada juga yang kurang atau lebih dari 4 baris.
  3. Banyaknya suku kata berkisar antara 8-12.
  4. Baris ke-1 dan ke-2 disebut sampiran sedangkan baris ke-3 dan ke-4 berisi anjuran atau ajaran yang baik bagi banyak orang.

Contoh Pantun Nasehat, Pengertian,Ciri

Contoh Pantun Nasehat

Pantun Rajin Belajar

Rusa lari ke padang datar,
harimau datang tuk mengejar.
Jika ingin tambah pintar,
tentu kita harus belajar.

Tinggi badan amat semampai,
petani pergi mengambil talas.
Rajin belajar pangkal pandai,
semangat terus jangan malas.

Air jeruk dalam gelas,
makan roti dengan keju.
Niatlah belajar dengan ikhlas,
hanya Allah yang dituju.

  Pengertian Kompas : Fungsi Jenis Bagian Penemu Manfaat

Obat mujarab sedang diramu,
mengambil obat dengan tangga.
Saat insan mencari ilmu,
semakin dekat jalan ke surga.

Keliling kota naik becak,
walau lama tiada jemu.
Banyak-banyak engkau membaca,
membaca adalah kunci ilmu.

Bukit berbaris banyak batunya,
di padang datar kita bertemu.
Main game ada waktunya,
kerjakan dahulu PR dan tugasmu.

Untuk apa hati kesal,
lebih baik memaafkan.
Banyak orang yang menyesal,
karena sering malas-malasan.

Siapa suka melihat panda,
panda turun ke tanah rawa.
Siapa yang malas di masa muda,
akan bekerja keras di waktu tua.

Air tajin diminum kuda,
barang bekal telah dibawa.
Siapa yang rajin di waktu muda,
hidup bahagia ketika tua.

Membentang langit biru,
duduk sendiri di atas papan.
Dengarlah nasehat guru,
amalkan dalam kehidupan.

Tinggi gunung tak tergapai,
gunung biru jauh di seberang.
Jika murid menjadi pandai,
hati gurupun ikut senang.

Bambu kuning dibuat kursi,
bambu untuk layang-layang.
Kalau kita banyak prestasi,
ayah ibu semakin sayang.

Pantun Belajar Rajin Ibadah

Belang-belang badan rusa,
rusa main di taman indah.
Tuhan kita Tuhan Esa,
kepada-Nya saja kita ibadah.

Tinggi bayam berjengkal-jengkal,
bayang dijinjing karena ringan.
Kepada Allah bertawakal,
tempat diri mohon pertolongan.

Mahal harga batu permata,
perhiasan putri amat mewah.
Kepada Allah kita meminta,
petunjuk serta jalan hidayah.

Putih warna kapur barus,
merah-merah buah tomat.
Titilah jalan yang lurus,
yang penuh nikmat serta rahmat.

Pergi ke ladang tanam ubi,
berceceran biji dan benih.
Mengikut diri ke jalan Nabi,
ridha Allah kita raih.

Belajar Tegakan Sholat

Burung terbang jauh melayang,
pergi pagi datang siang.
Agama Islam memiliki tiang,
tiang kuat namanya sembahyang.

Ibu membeli sebuah gelang,
perut lapar segera makan.
Lima waktu jangan hilang,
dimanapun selalu tunaikan.

Guntur berbunyi terlihat kilat,
angin berhembus dari Barat.
Siapa yang mendirikan sholat,
itulah tanda pribadi yang taat.

Pohon tinggi jatuh membayang,
jalan setapak dari Ketapang.
Siapa yang tunaikan sembahyang,
sejuk hati dadapun lapang.

Benih padi disemaikan,
sebelum ia ditanamkan.
Sholat isya ditunaikan,
sebelum mata dipejamkan.

Membentang luas langit biru,
langit senja bagai perunggu.
Sholat subuh mesti diburu,
pahala besar selalu menunggu.

  Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris

Sebelum puasa mari sahur,
lidah pahit berkumur-kumur.
Tunaikan pula sholat dzuhur,
insyaallah hatinya makmur.

Pagi hari pergi ke pasar,
membeli seekor ayam bekisar.
Istiqomah sholat ashar,
pasti jiwa tak pernah gusar.

Tupai lompat mencari kentang,
kentang habis tinggal ikan.
Sholat magrib waktu petang,
jangan pernah ditinggalkan.

Jalan-jalan ke negeri Kedah,
lihat bunga banyak merekah.
Hendaknya belajar beribadah,
agar hidup beroleh berkah.

Pantun Tentang Zakat

Hidup sederhana selalu hemat,
itulah yang diperintahkan syariat.
Ayo muslimin dan muslimat,
mari kita keluarkan zakat.

Burung dara terbang ke rawa,
mata memandang kawanan rusa.
Zakat fitrah penyuci jiwa,
setelah selesai berpuasa.

Rumah gedung dari bata,
bukan istana untuk raja.
Zakat mal penyuci harta,
harta buruk dibuang saja.

Jalan ke kota dilebarkan,
indah desa jangan dilewatkan.
Dengan zakat kita diajarkan,
untuk jadi pribadi dermawan.

Pantun Tentang Belajar Berpuasa

Kenapa harus jauhkan dosa,
supaya tidak masuk neraka.
Kenapa kita harus berpuasa,
supaya jadi insan bertakwa.

Malam hari minum susu,
minum susu membuat pandai.
Puasa menahan hawa nafsu,
sabar jiwa akan tergapai.

Guru mengajar banyak jasa,
kebaikan mereka jangan dilupa.
Mari belajar berpuasa,
di bulan ramadhan banyak pahala.

Pantun Pendidikan

Menggali tanah mendapat emas,
emas terhimpit batu belah.
Jadi anak jangan pemalas,
ayo rajin ke sekolah.

Pohon jati tumbuh berjajar,
pandai berpantun orang Banjar.
Jika kita malas belajar,
cita-cita tak kan terkejar.

Pohon talas tumbuh di taman,
daunnya basah tersiram hujan.
Orang pemalas tak punya teman,
hidupnya susah sendirian.

Seram sangat Bukit Hantu,
pergi sendiri membawa lampu.
Orang lain enggan membantu,
jika malas jadi tabiatmu.

Makan baso tambah cuka,
tangan kotor hendak dibilas.
Banyak orang tidak suka,
pada anak yang pemalas.

Lama sudah tidak bertemu,
bertemu sekali meminum jamu.
Jauhkan malas dari hidupmu,
niscaya cerah masa depanmu.

Ada arang jatuh ke panci,
bunga mawar banyak duri.
Banyak orang yang benci,
pada pemalas tak tau diri.

Duduk melamun tuan raja,
menatap lukisan ular naga.
Hidup ini harus bekerja,
berupaya sekuat tenaga.

  Penyebab juga Proses Terjadinya Angin Laut dan Angin Darat

Pantun Nasehat Belajar

Satu lari satu mengejar,
jangan pula berputar-putar.
Hormati guru yang mengajar,
niscaya dirimu jadi pintar.

Cahaya pagi terasa hangat,
sarapan pagi makan ketupat.
Pergi sekolah penuh semangat,
niscaya banyak ilmu didapat.

Keliling desa naik delman,
masa indah elok dikenang.
Di sekolah banyak teman,
hati gembira sangat senang.

Beras putih dalam goni,
panjang ekor ikan pari.
Jadilah anak yang berani,
tunjukan bakat potensi diri.

Hujan berhenti angin berlalu,
terang kembali langit biru.
Jangan suka malu-malu,
kalau diperintah oleh guru.

Naik gunung melihat kabut,
walau lelah terasa seru.
Di kelas jangan ribut,
harap tenang dengarkan guru.

Pantun Ajakan Belajar

Pisau sembilu banyak gunanya,
untuk mengiris daging domba.
Hatiku selalu merasa bahagia,
kalau bisa belajar bersama.

Tahukah kamu buah kemumu,
jenis mangga untuk jamu.
Giat belajar menuntut ilmu,
belajar di sekolah tak pernah jemu.

Kalau kancil sedang dikejar,
ia lari ke tengah pasar.
Ketika kecil rajin belajar,
akan pandai di waktu besar.

Pesta kecil makan-makan,
semua hadiah dipersembahkan.
Ilmu yang ada diamalkan,
niscaya akan ditambahkan.

Walau hati sedang bingung,
jangan pula merasa susah.
Walau ilmu setinggi gunung,
tak diamalkan apa gunanya.

Rusa kecil diam terkurung,
kurang makan kurang minum.
Cari ilmu jangan murung,
cerialah selalu banyak tersenyum.

Pantun Nasehat Orangtua

Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan sayang orang tua
Selalu ada sepanjang masa

Hari rabu memetik kelapa
Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga

Dari apa kue lemang
Dari ketan yang dipanggang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang

Bapak tani menanam tebu
Pembeli datang bertanya harga
Wahai ananda hormati Ibu
Karena Ibu jalan ke surga

Empek-empek ditambah cuka
Tak terbanding enaknya rasa
Coba lihat anak durhaka
Di dunia hidupnya tersiksa

Orang dahulu hidup di goa
Biawak hidup di dalam rawa
Turuti perintah orang tua
Tiap sholat tak lupa berdoa

Mana mungkin ada buaya
Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat