Penemu Lampu : Biografi Sejarah Macam Jenis Manfaat Lampu

Posted on

Penemu, Sejarah, Macam Macam Lampu – Lampu adalah inovasi teknologi yang tak tergantikan dalam kehidupan kita. Manfaat lampu meliputi memberikan cahaya saat malam tiba, mendukung pendidikan dan pengetahuan, meningkatkan produktivitas, memberikan hiburan, menciptakan atmosfer menyenangkan, meningkatkan keamanan, dan membantu dalam pengawasan. Dengan perkembangan teknologi lampu LED, kita semakin mendapatkan manfaat yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan dari lampu dalam kehidupan sehari-hari.

Thomas Alva Edison atau sang penemu lampu pijar, beliau ialah ilmuwan dan pengusaha yang sudah mengejar peralatan-peralatan urgen di dunia, salah satunya ialah lampu pijar. Beliau ialah ilmuwan yang paling berjasa untuk kehidupan manusia. Kisah hidup Thomas Alva Edison sungguh menginspiratif, inilah ini ialah kisah hidupnya dari beliau dikeluarkan dari sekolah sebab dianggap bebal sampai dia menjadi ilmuwan dunia.

Biografi Penemu Lampu

Penemu Sejarah Macam Macam Lampu
Penemu Sejarah Macam Macam Lampu

Nama : Thomas Alva Edison

Lahir : Ohio, Amerika, 11 Februari 1847

Wafat : New Jersey, Amerika, 18 Oktober 1931

Orang Tua : Samuel Ogden Edison, Jr (ayah), Nancy Matthews Elliott (ibu)

Saudara : Samuel Ogden Edison, William Pitt Edison, Marion Wallace Edison, Eliza Smith Edison, Carlile Snow Edison, Harriett Ann

Istri : Mary Stilwell, Mina Miller

Anak : Charles Edison, Thomas Alva Edison Jr., Theodore Miller Edison, William Leslie Edison, Madeleine Edison

Thomas Alva Edison lahir di Milan, Ohio, pada tanggal 11 Februari 1847. Ayahnya bernama Samuel Odgen Edison dan ibunya bernama Nacy Mathews. Pada tahun 1854, keluarganya pindah ke Port Huron, Michigan, di mana Edison tumbuh besar.

Pada masa kecilnya, Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama sekitar 3 bulan. Gurunya memberitahu Thomas Alva Edison yang masih kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah dengan baik. Akhirnya, ibunya memutuskan untuk mendidik Edison sendiri di rumah.

Meskipun dianggap bodoh saat kecil oleh gurunya, ibunya, Nancy Mathews, percaya bahwa Thomas Alva Edison bukanlah anak yang bodoh. Keyakinan ini memunculkan Thomas Alva Edison sebagai salah satu penemu terbesar dalam sejarah yang akan dikenang oleh dunia selamanya.

Edison memiliki rasa ingin tahu yang besar sejak kecil. Meskipun tidak mengenyam pendidikan formal, ia selalu mencoba hal-hal baru. Sebelum mencapai usia sekolah, dia bahkan telah melakukan eksperimen di mana dia membedah hewan-hewan, bukan untuk menyakiti mereka, melainkan karena rasa ingin tahunya yang besar.

Pada usia sebelas tahun, Thomas Alva Edison membangun sebuah laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian, dia berhasil menciptakan telegraf primitif yang berfungsi.

Untuk mendukung eksperimennya, Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di kereta api yang mengoperasikan rute antara Port Huron dan Detroit ketika berusia dua belas tahun. Dia bahkan meminta izin kepada perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway,” untuk membuat laboratorium kecil di antara gerbong kereta api agar ia dapat bekerja dan membaca literatur ketika tidak sedang bekerja.

Pada tahun 1861, perang saudara meletus antara negara-negara bagian utara dan selatan, yang menjadi topik perhatian. Thomas Alva Edison melihat peluang dalam situasi ini dan membeli mesin cetak tua seharga 12 dolar. Dia kemudian mencetak koran sendiri yang diberi nama “Weekly Herald,” koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan sukses terjual hingga 400 eksemplar sehari.

Pada masa ini, Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan, namun ia melihat hal ini sebagai keuntungan karena memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir daripada mendengarkan percakapan kosong.

Pada tahun 1868, Edison mendapatkan pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan eksperimen teknis. Pada tahun yang sama, ia mulai mengembangkan sistem interkom elektrik.

Pada tahun 1877, Edison mulai fokus pada masalah lampu pijar, yang saat itu menjadi perhatian banyak peneliti. Dia menyadari pentingnya sumber cahaya ini untuk kehidupan manusia dan memutuskan untuk menciptakan lampu pijar listrik. Dengan total lebih dari 6000 percobaan, Edison akhirnya berhasil menciptakan lampu pijar pertama yang dapat menyala selama sekitar 40 jam pada tanggal 21 Oktober 1879.

Selain lampu pijar, dalam biografi Thomas Alva Edison juga terungkap bahwa ia memiliki banyak penemuan lainnya, seperti telegraf cetak, pulpen listrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkali, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon, dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga memiliki kontribusi besar dalam industri perfilman. Ia menggabungkan teknologi fotografi yang dikembangkan oleh George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini. Edison bahkan mendirikan studio film bergerak bernama “Black Maria.”

Pada tahun 1920-an, kesehatan Edison semakin memburuk, dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun. Seluruh penemuannya telah mengubah pola hidup banyak orang di seluruh dunia.

Di samping penemuan-penemuan besar yang telah disebutkan, Thomas Alva Edison memiliki lebih dari 1.039 hak paten. Salah satu penemuan lain yang mencolok adalah phonograph, yang ia temukan pada tahun 1877. Phonograph adalah alat yang merekam dan memutar suara, menjadi pendahulu dari pemutar rekaman modern.

Selama karirnya, Edison terus berinovasi dalam berbagai bidang. Dia menciptakan alat bernama electric vote recorder, meskipun tidak ada yang tertarik untuk membelinya. Kemudian, dia beralih ke penemuan yang lebih komersial dan mengembangkan stock ticker, yang berhasil ia jual ke suatu perusahaan dengan bayaran 40.000 dolar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk mendirikan perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey.

Di laboratorium tersebut, Edison menghasilkan sejumlah penemuan yang mengubah cara orang hidup. Selain lampu pijar dan phonograph, dia juga mengembangkan telegraf cetak, pulpen listrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkali, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon, dan proyektor gambar bergerak.

Kontribusinya dalam bidang perfilman juga tidak bisa diabaikan. Edison menggabungkan teknologi fotografi yang telah dikembangkan oleh George Eastman, menciptakan industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti yang kita kenal sekarang. Dia bahkan mendirikan studio film bergerak yang dikenal sebagai “Black Maria,” sebuah bangunan berputar yang menjadi awal dari produksi film.

  Contoh Kerja Sama ASEAN di semua bidang

Meskipun Thomas Alva Edison mengalami berbagai tantangan dalam hidupnya, termasuk hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan, ia terus mendedikasikan dirinya untuk menciptakan inovasi yang akan memberikan manfaat bagi manusia. Karirnya yang gemilang dan banyak penemuan yang ia hasilkan menjadikan Edison sebagai salah satu tokoh terbesar dalam sejarah penemuan dan teknologi. Karyanya terus memengaruhi dunia hingga saat ini, dan namanya akan selalu diingat oleh generasi-generasi mendatang.

Selama hidupnya, Thomas Alva Edison juga memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan penelitian. Ia mendirikan Edison Electric Light Company pada tahun 1878 untuk memasarkan lampu pijarnya, dan perusahaan ini kemudian berkembang menjadi General Electric Company, sebuah perusahaan listrik yang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.

Selain itu, Edison mendirikan Laboratorium Edison di Menlo Park, New Jersey, yang dikenal sebagai “Lab Terang” atau “Factory of Invention.” Di laboratorium ini, dia tidak hanya melakukan eksperimen dan penelitian untuk menciptakan inovasi baru, tetapi juga memberikan pelatihan kepada banyak peneliti dan insinyur muda. Laboratorium ini menjadi tempat lahirnya banyak penemuan besar yang mengubah dunia.

Thomas Edison juga memiliki dampak besar dalam mengembangkan sistem kelistrikan yang mendasari infrastruktur listrik modern. Salah satu kontribusi utamanya adalah dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga listrik yang lebih efisien, yang akhirnya memungkinkan listrik menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat luas.

Selain itu, Edison mendukung penelitian dalam berbagai bidang, termasuk telekomunikasi, kimia, dan metalurgi. Dia tidak hanya seorang penemu, tetapi juga seorang pemimpin yang berusaha untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Meskipun Thomas Alva Edison meninggal dunia pada tahun 1931, warisannya tetap hidup dan terasa hingga saat ini. Karya dan penemuan-penemuannya telah menjadi fondasi bagi perkembangan teknologi modern, dan ia tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah inovasi dan penemuan. Edison adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan rasa ingin tahu yang besar, seseorang dapat mencapai prestasi luar biasa dan meninggalkan warisan yang abadi.

Fakta Unik Thomas Alva Edison

Fakta Menarik Tentang Thomas Alva Edison dan Sejarah General Electric

  • Tidak Tuli, Tapi Kesulitan Mendengar Thomas Alva Edison sering disebut tuli, padahal sebenarnya dia tidak tuli. Edison mengalami kesulitan mendengar secara sempurna, yang mungkin disebabkan oleh demam saat kecil dan infeksi telinga yang tidak diobati. Beberapa bahkan menyebut bahwa telinganya pernah dipukul oleh kondektur kereta api.
  • Laboratorium di Gerbong Kereta Kegemaran Edison dalam bereksperimen membuatnya membangun laboratorium di dalam gerbong kereta api. Sayangnya, laboratorium tersebut terbakar. Setelah kejadian itu, Edison membangun laboratorium kimia dan percetakan di dalam bagasi mobil, dan dari sana dia mempublikasikan surat kabar pertamanya.
  • Dot dan Dash, Nama Anaknya yang Unik Edison memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Mary Stilwell. Dua di antaranya memiliki nama panggilan unik, yaitu Dot (Marion Estelle Edison) dan Dash (Thomas Alva Edison Junior), mungkin terinspirasi dari kode Morse.
  • Melamar dengan Kode Morse Setelah istri pertamanya meninggal, Edison bertemu dengan Mina Miller. Untuk berkomunikasi secara rahasia, Edison mengajari Mina kode Morse. Suatu hari, dia melamar Mina dengan kode Morse, dan Mina menerima lamaran itu dengan kode Morse juga.
  • Perubahan Judul Berita Setelah keberhasilan menemukan bola lampu pijar, surat kabar melabelinya sebagai “Setelah 9.955 kali gagal mengejar bola lampu pijar, Edison akhirnya sukses menemukan lampu yang menyala.” Edison memprotes judul tersebut, dan surat kabar mengubahnya menjadi “Setelah 9.955 kali sukses menemukan lampu yang tidak berhasil menyala, Edison akhirnya sukses menemukan lampu yang menyala.”
  • Paten Mesin Perekam Suara Edison mendapat paten pada usia 22 tahun untuk mesin perekam suara telegrafik yang dirancangnya untuk badan legislatif. Namun, perangkat ini ditolak karena kecepatannya.
  • Penemuan Mesin Tato Edison mematenkan Stencil-pens pada tahun 1876, yang kemudian dimodifikasi menjadi mesin tato pertama oleh orang lain. Namun, dia tetap mendapatkan penghargaan atas penemuannya.
  • Laboratorium Penelitian Industri Pertama Setelah memasarkan quadruplex telegraf, Edison menggunakan uangnya untuk membangun laboratorium penelitian industri pertama di dunia di Menlo Park, New Jersey. Tempat ini menjadi basis bagi banyak inovasi teknologi.
  • Julukan “Penyihir Menlo Park” Edison mendapatkan julukan “Penyihir Menlo Park” setelah sukses menemukan fonograf pada tahun 1877. Penemuan ini luar biasa karena fonograf mampu merekam suara pada silinder timah. Meskipun kualitas suaranya masih buruk, pencapaian ini menjadikan Edison sangat terkenal.
  • Konsep Pembangkit Tenaga Listrik Edison memainkan peran kunci dalam mengembangkan konsep pembangkit tenaga listrik dan distribusinya ke berbagai tempat, yang sangat penting dalam pertumbuhan dunia industrialisasi modern. Pembangkit tenaga listrik pertamanya dibangun di Manhattan Island, New York pada tahun 1882.

Sejarah Lampu

Lampu adalah salah satu inovasi teknologi yang telah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari. Dari sederhana obor hingga lampu LED yang canggih, lampu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Untuk memahami sejarah lampu, kita perlu melihat perkembangannya dari masa ke masa.

  1. Awal Mula Lampu: Obor dan Lilin

Sejarah lampu dimulai dengan penggunaan obor dan lilin sebagai sumber cahaya. Manusia purba menggunakan obor yang terbuat dari kayu dan tumbuhan kering yang dibakar untuk menghasilkan cahaya. Obor digunakan untuk mengusir kegelapan dan sebagai alat komunikasi. Kemudian, lilin juga digunakan sebagai sumber cahaya, terutama di dalam rumah. Lilin terbuat dari lemak hewan atau lilin tumbuhan yang dibakar, dan mereka memiliki kelemahan, seperti cepat habis dan melepaskan asap.

  1. Lampu Minyak dan Gas

Pada abad ke-18, lampu minyak pertama kali muncul sebagai alternatif lilin. Lampu minyak menggunakan minyak nabati atau hewan sebagai bahan bakar. Lampu minyak ini lebih efisien dan lebih tahan lama daripada lilin. Kemudian, pada abad ke-19, lampu gas juga mulai digunakan. Lampu gas menggunakan gas alam sebagai bahan bakar dan memberikan cahaya yang lebih terang dan stabil.

  1. Penemuan Lampu Karbida

Salah satu terobosan besar dalam sejarah lampu adalah penemuan lampu karbida oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1802. Lampu karbida menggunakan karbida kalsium dan air untuk menghasilkan gas asetilena yang kemudian dibakar untuk menghasilkan cahaya. Lampu karbida ini menjadi populer di pertambangan dan aktivitas luar ruangan karena daya tahan dan cahaya yang kuat.

  1. Penemuan Lampu Listrik: Thomas Edison dan Lampu Bohlam
  Pengertian Teknologi Tepat Guna Fungsi Ciri Ciri Manfaat Contoh

Salah satu tonggak sejarah lampu adalah penemuan lampu bohlam oleh Thomas Edison pada tahun 1879. Edison mengembangkan lampu bohlam dengan benang filament yang dibakar dalam lingkungan tanpa udara (vakum), yang membuatnya tahan lama dan efisien. Lampu bohlam Edison dengan filament karbon pertama kali digunakan secara luas, menggantikan banyak lampu gas dan minyak.

  1. Pengembangan Lampu Listrik Modern

Seiring berjalannya waktu, teknologi lampu terus berkembang. Lampu neon ditemukan pada tahun 1910 oleh Georges Claude, yang memberikan cahaya berwarna-warni yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Selanjutnya, lampu fluoresen yang lebih efisien muncul pada tahun 1930-an. Lampu ini menggantikan lampu bohlam dalam banyak aplikasi komersial.

  1. Era Lampu LED

Era terbaru dalam sejarah lampu adalah era lampu LED (Light Emitting Diode). Lampu LED ditemukan pada tahun 1962 oleh Nick Holonyak Jr. LED adalah sumber cahaya yang sangat efisien dan tahan lama, serta memiliki berbagai warna dan aplikasi yang luas. Mereka digunakan dalam tampilan elektronik, lampu lalu lintas, layar TV, dan banyak lagi.

Sejarah lampu adalah cerita panjang perkembangan teknologi pencahayaan, mulai dari obor primitif hingga lampu LED modern yang sangat efisien. Penemuan-penemuan ini telah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari, membawa cahaya ke dalam kegelapan, dan memungkinkan kita untuk bekerja dan bermain di berbagai kondisi. Seiring teknologi terus berkembang, kita dapat mengharapkan terobosan lebih lanjut dalam pencahayaan yang akan terus memudahkan kehidupan kita.

Sejarah Lampu Non-Elektrik

Sejarah Lampu non Elektrik Yang dimaksud lampu non elektrik adalah lampu yang dapat menerangi tanpa perlumenggunakan energy listrik. Lampu non elektrik pertama kali ditemukan pada tahun70.000 SM.Cara pembuatannya yaitu batu cekung, kerang, ata bahan alami apapun diisi dengan lumut.Lumut tersebut dibasahi dengan lemak binatang dan dinyalakan.Sekitar abad ke 7 SM masyarakat Yunani kuno sudah menggunakan teknologi lamputerakota untuk menggantikan obor. Kata lampu sendiri berasal dari bahasa Yunani lampas yang berarti obor

Macam Lampu yang Non-Elektrik

1. Lampu Minyak

Perkembangan selanjutnya dalam sejarah lampu terjadi di abad 18M. Saat itu manusiamenemukan alat pembakar sentral, hal ini merupakan perubahan yang signifikan pada desainlampu. Bahan bakar lampu disimpan sangat ketat di dalam besi dan sebuah pipa metal yangdapat disetel digunakan untuk mengatur intensitas pembakaran bahan bakar dan intensitascahaya yang dihasilkan.Di abad yang sama corong asap kaca kecil ditambahkan pada lampu untuk menjaga nyalaapi dan mengatur aliran udara ke nyala api tersebut

2. Bahan bakar penerangan

Jaman dahulu bahan bakar untuk lampu non elktrik adalah minyak zaitun, minyak kacang, minyak wijen, minyak paus, dan minyak-minyak lainnya. Bahan bakar tersebutdigunakan sampai akhir abad ke 18.Pada tahun 1859, pengeboran minyak petroleum mulai sering dilakukan. Alhasil lampukerosin menjadi popular. Lampu seperti ini pertama kali digunakan di Jerman. Lampu berbahan bakar batu bara dan gas mulai marak digunakan

Sejarah Lampu-Lampu Elektrik

Lampu elektrik pertama di dunia ditemukan oleh Edison, setelah berkali-kali gagal dalam percobaan. Edison mematenkan penemuannya pada 1879.Ide lampu sebenarnya sudah berusia 70 tahun sebelum Edison mematenkannya. Sir Humpry Davy adalah orang pertama yang mendemonstrasikan dua batang karbon yang memercikkan cahaya. Hanya saja, cahaya yang dihasilkan terlalu terang, seperti percikan cahaya saat mengelas besi.

Selain itu, lampu ini membutuhkan sumber listrik yang terlalu besar. Lampu Davy masih bisa Anda lihat saat ini di konser musik atau pembukaan toko baru yang meriah.

Banyak ilmuwan tertarik pada penemuan Davy. Mereka berusaha memecah cahaya yang terlalu terang itu. Salah satu caranya adalah dengan mengalirkannya melalui suatu material. Hanya saja, material tersebut akan termakan oleh listrik yang berpijar.

Untuk mengatasinya maka perlu membatasi kontak antara listrik pijar dengan oksigen. Di situlah muncul ide untuk mengurungnya dalam bola.

Pada 1841, Frederick DeMoleyns mematenkan bohlam yang terbuat dari campuran platina dan karbon. Empat tahun berikutnya, J.W. Starr mematenkan bohlam vakum dengan bahan pembakar karbon. Kemudian, banyak orang berusaha memvakum bohlam menggunakan material lain, kadang dengan bentuk yang berbeda. Penemuan mereka berhasil di laboratorium tetapi tidak bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada 1878, Thomas Alva Edison bergabung dalam kompetisi pembuatan bohlam yang efektif dan efisien. Sebelumnya, Edison sudah terkenal sebagai penemu telegraf dan fonograf. Pada Oktober, dia mengumumkan bahwa dia sudah mampu mengatasi permasalahan bohlam.

Pengumuman itu terlalu dini, Edison memang sudah punya gagasannya, tetapi dia belum sempat menyempurnakannya. Bicara memang lebih mudah ketimbang melakukannya. Itulah yang terjadi. Dalam usaha menyempurnakan gagasannya, Edison gagal terus.
Edison mengajak Francis Upton, dari Universitas Princeton, bergabung dalam penelitiannya. Mereka mulai mendaftar percobaan gagal yang dilakukan orang lain dan menghindari cara-cara tersebut. Mereka juga mendaftar sifat-sifat material yang telah digunakan dan mencari material yang tepat.

Mereka menemukan bahwa pembakar yang tepat adalah material yang memiliki hambatan besar. Material dengan hambatan besar tidak menghabiskan banyak listrik. Mereka mulai menyeleksi semua material yang memiliki hambatan besar.

Pada Oktober 1879, setahun setelah pengumuman gagasannya, Edison menggunakan kapas yang dikarbonasi sebagai pembakar. Lampu itu menyala, tetapi hanya mampu bertahan 13 jam. Itulah lampu yang diklaim sebagai bohlam pertama.

Dalam pengembangannya, Edison menemukan bahwa bambu Jepang yang dikarbonasi merupakan material yang paling tepat sebagai pembakar.

Material ini kemudian dikenal sebagai filamen. Bohlam yang menggunakan filamen bertahan sampai 600 jam.
Jawaban “Thomas Alva Edison” sebagai penemu bohlam tidak sepenuhnya tepat karena sudah banyak orang yang menemukan bohlam.

Hanya saja, Edison menemukan bohlam yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsumsi listrik yang efisien.
Kini kita dapat menikmati terangnya cahaya lampu setelah berbagai ilmuwan berjuang mencatat sejarah lampu.

Jenis-Jenis Lampu Elektrik

1.Lampu Bohlam atau Pijar

Lampu pijar ialah sumber cahaya produksi yang didapatkan melalui distribusi arus listrik melewati filamen yang lantas memanas dan menghasilkan cahaya.

Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut merintangi udara untuk bersangkutan dengannya sampai-sampai filamen tidak bakal langsung rusak dampak teroksidasi.

  Pengertian Opini : Fungsi Tujuan Contoh Menurut Para Ahli

Lampu pijar dijual dalam sekian banyak macam format dan terdapat untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt sampai 300 volt.Energi listrik yang dibutuhkan lampu pijar guna menghasilkan cahaya yang cerah lebih besar dikomparasikan dengan sumber cahaya produksi lainnya laksana lampu pendar dan dioda cahaya, maka secara bertahap pada sejumlah negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.

Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, sejumlah pemakaian lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya ialah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.

2.Lampu Fluorescent

Karakteristik dari lampu Lampu Flourescent/TL ini, ialah mampu menghasilkan cahaya output per watt daya yang dipakai lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp). Sebagai contoh, suatu penelitian mengindikasikan bahwa 32 watt lampu TL bakal mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sementara 75 watt lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens.

Atau dengan kata lain komparasi effisiensi lampu TL dan lampu bolam ialah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dipecah dengan daya listrik yang digunakan. Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp) Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter sudah lumayan utuk mengakibatkan gas neon didalam tabung starter guna panas (terionisasi) sehingga mengakibatkan starter yang situasi normalnya ialah normally open ini bakal ‘closed’ sampai-sampai gas neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam situasi starter ‘closed’ ini ada aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sampai-sampai gas yang ada didalam tabung lampu TL ini terionisasi.

Pada ketika gas neon di dalam tabung starter sudah lumayan dingin maka bimetal di dalam tabung starter itu akan ‘open’ kembali sampai-sampai ballast bakal menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan mengakibatkan ada lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut. Perstiwa ini bakal berulang saat gas di dalam tabung lampu TL tidak terionisasi sarat sehingga tidak terdapat lumayan arus yang melalui filamen lampu neon tersebut. Lampu neon akan terlihat berkedip. Selain tersebut jika tegangang induksi dari ballast tidak lumayan besar maka walaupun tabung neon TL tersebut telah terionisasi sarat tetap tidak akan mengakibatkan lompatan elektron dari di antara elektroda tersebut

3.Lampu Halogen

Lampu halogen adakan suatu lampu pijar dimana suatu filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang dipenuhi dengan gas lembam dan tidak banyak unsur halogen laksana iodin atau bromin.

Putaran halogen meningkatkan umur dari bola lampu dan menangkal penggelapan kaca sampul dengan mengusung serbuk wolfram dari bola lampu unsur dalam pulang ke filamen[1]. Lampu halogen bisa mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Lampu ini menyerahkan efisiensi yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan pun memancarkan cahaya dengan suhu warna yang lebih tinggi

4.Lampu LED

Pak Shuji Nakamura sebagai penemu LED dengan bahan yang hampir sudah tidak digubris oleh semua peneliti lainnya, Galiun Nitrid (GaN) tahun 1991. Pada tahun 1993, Pak Nakamura kemudian sukses meciptakan LED biru komersial, menyusul LED berwarna hijau dan putih. Dan pada tahun 1995, Pak Nakamura sukses menciptakan laser biru. Dengan penemuannya Blue LED (terbaru guna penopang Blu-Ray PS3 ny SONY itu) ini dinilai telah mengerjakan revolusi di bidang elektronika dan upaya untuk penghematan enerji.

Melihat latar belakang dan serba serbi penemuannya, maka Pak Nakamura ialah benar2 “inventor sejati” dan orang yang loyal untuk perusahaannya (di tadinya ;-)). Dengan kemudahan seadanya di perusahaan kecil di Tokushima, anggapan ketakadaan prospek untuk materi yang digelutinya, dan di bawah bayang2 kompetisi pengembangan diode oleh perusahaan2 besar macam Toshiba, maka keberhasilannya sangatlah mencengangkan. “Jalan sepi” yang dilaluinya, setelah menjangkau keberhasilan, melulu diganjar bonus 20 ribu yen saja oleh perusahaannya Nichia Corporation. Padahal deviden perusahaan ini jadi berlipat ganda semenjak komersialisasi hasil temuannya ini.

Manfaat Lampu

Lampu adalah salah satu penemuan teknologi yang telah mengubah dunia kita dengan memberikan cahaya saat kegelapan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan berbagai manfaat lampu yang memberikan dampak positif pada kehidupan kita sehari-hari.

  1. Penyedia Cahaya di Malam Hari

Manfaat paling mendasar dari lampu adalah memberikan cahaya saat malam tiba. Ini membantu kita menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan, seperti membaca, mengerjakan pekerjaan rumah, atau hanya berjalan-jalan di luar rumah. Lampu jalan juga memastikan keamanan di jalan raya dan mencegah kecelakaan.

  1. Pendidikan dan Pengetahuan

Lampu adalah alat penting dalam pendidikan. Mereka memungkinkan siswa untuk belajar di dalam kelas atau di rumah, terlepas dari waktu atau cuaca. Lampu juga mendukung penggunaan perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas pendidikan lainnya. Ini membantu dalam peningkatan pengetahuan dan pemberian peluang kepada generasi masa depan.

  1. Produktivitas dan Pekerjaan

Lampu juga memiliki dampak besar pada produktivitas pekerjaan. Mereka memungkinkan orang bekerja di lingkungan tertutup tanpa tergantung pada cahaya matahari. Ini berarti pekerjaan dapat terus berlanjut sepanjang hari dan malam, yang sangat penting dalam sektor-sektor seperti produksi, kesehatan, dan jasa darurat.

  1. Hiburan dan Rekreasi

Lampu adalah bagian penting dari hiburan dan rekreasi. Mereka digunakan dalam teater, stadion olahraga, konser, dan pusat hiburan lainnya. Tanpa lampu, berbagai kegiatan hiburan akan sulit untuk diadakan dan dinikmati.

  1. Kesenangan dan Dekorasi

Lampu juga digunakan untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan di dalam rumah atau di tempat-tempat umum. Mereka digunakan untuk dekorasi pada acara-acara khusus seperti Natal, Hari Valentine, atau perayaan lainnya. Lampu-lampu dekoratif juga memberikan sentuhan estetika pada taman, restoran, dan kafe.

  1. Keamanan dan Pengawasan

Lampu juga berperan penting dalam sistem keamanan. Lampu sensor gerak, lampu sorot, dan lampu jalanan yang cerah dapat membantu dalam mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan mencegah tindakan kriminal. Mereka juga digunakan dalam pengawasan dan pemantauan di berbagai tempat seperti pusat perbelanjaan, bandara, dan stasiun kereta api.

  1. Teknologi Modern: Lampu LED

Pengembangan teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) telah membawa manfaat besar. Lampu LED lebih hemat energi, tahan lama, dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan lampu tradisional. Mereka juga memberikan fleksibilitas dalam desain pencahayaan yang memungkinkan kita untuk mengatur suasana sesuai keinginan.