Pengertian Rukun Syarat Dalil Contoh Khutbah Jumat Singkat dan Doa

Posted on

Hari Jumat mempunyai keistimewaan tertentu buat kalangan adam, di mana salat zuhur digantikan dengan salat Jumat berjamaah. Salat Jumat sendiri harus dilaksanakan oleh pria muslim, sehat, mukalaf, serta tinggal.

Berbeda dengan penerapan salat zuhur, salat Jumat terdiri dari 2 rakaat saja. Setelah itu perbandingan yang lain yakni terdapatnya khutbah Jumat pada penerapan salat Jumat. Selaku seseorang muslim, berarti buat mengenali syarat serta ketetapan dalam melaksanakan ibadah.

Seluruh syarat serta ketetapan butuh dimengerti supaya ibadah bisa diterima. Salah satu ketentuan legal salat Jumat yakni khutbah Jumat. Khutbah sendiri berasal dari bahasa Arab“ khotbah” yang berarti pidato ataupun ceramah. Arti khutbah menempel di ingatan kebanyakan orang selaku pidato yang berisi tentang keagamaan.

Khutbah Jumat dalam pemikiran ilmu komunikasi jadi kemampuan yang sangat besar selaku saluran mengantarkan ajaran- ajaran Islam yang butuh dikenal serta dimengerti jamaah. Bisa dikatakan kalau khutbah Jumat ialah wujud aktivitas ibadah yang dilaksanakan umat Islam tiap hari Jumat.

Dalam khutbah Jumat, khatib hendak mengantarkan nasihat, ajakan, data, serta peringatan kepada jamaah saat sebelum penerapan salat Jumat. Terdapat sebagian ketentuan serta rukun- rukun tertentu yang wajib terpenuhi dalam khutbah Jumat.

Bila ketentuan serta rukun tidak terpenuhi, hingga khutbah beserta salat Jumat jadi tidak legal. Buat itu, Gramedia. com sudah merangkum tuntunan, ketentuan, serta rukun khutbah Jumat yang wajib dipadati.

Pengertian Khutbah

Kata khutbah berasal dari bahasa Arab“ khotbah” dari kata bawah masdar serta dari kata kerja yang maksudnya pidato ataupun ceramah. Hingga dikala ini, arti yang menempel dari kata khutbah itu merupakan pidato yang berisi tentang keagamaan.

Oleh sebab itu, aktivitas khutbah itu kerap cuma diperuntukan kepada mereka yang lagi membacakan pidato keagamaan pada hari Jumat, ataupun Idulfitri serta Iduladha.

Sementara itu, pidato yang di luar aktivitas agama ataupun yang berisikan tantang agama juga bisa dikatakan selaku aktivitas khutbah sebab kata khutbah memiliki makna pidato ataupun ceramah.

Pengertian Khutbah Jumat

Khutbah Jumat adalah pidato atau khotbah yang disampaikan oleh seorang pemimpin Muslim (biasanya imam) pada hari Jumat di masjid. Khutbah Jumat merupakan salah satu bentuk ibadah dan merupakan bagian penting dari shalat Jumat. Pidato ini disampaikan setelah pelaksanaan shalat Jumat oleh seorang imam atau khatib yang memiliki pengetahuan agama dan pemahaman yang baik tentang islam.

Khutbah Jumat biasanya mencakup beberapa elemen, termasuk pujian kepada Allah (hamdalah), salam kepada Nabi Muhammad, nasihat moral dan spiritual, serta pemahaman terkait dengan ajaran Islam. Isinya dapat berupa nasehat, pelajaran dari Al-Qur’an dan Hadis, serta peringatan tentang tanggung jawab moral dan sosial umat Islam.

Khutbah Jumat juga memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama, memotivasi mereka untuk berbuat kebaikan, mengingatkan tentang pentingnya menjauhi perbuatan dosa, dan memberikan panduan praktis untuk kehidupan sehari-hari. Khutbah Jumat bersifat edukatif dan membimbing umat Muslim agar dapat menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam.

Pelaksanaan Khutbah Jumat dianggap sebagai suatu kewajiban bagi umat Islam, dan kehadirannya saat shalat Jumat di masjid dianggap sebagai bagian yang penting dari ibadah Jumat.

Macam- Macam Khutbah

Khutbah yang disyariatkan dalam Islam, ialah khutbah Jumat, khutbah Idulfitri, khutbah Idul adha, khutbah pada salat Istiska( salat memohon hujan), khutbah nikah, serta khutbah tatkala wuquf di Arafah. Dari beberapa tipe khutbah yang terdapat, perihal ang sangat berarti dikenal ialah menimpa khutbah Jumat. Memanglah khutbah Jumat itu membutuhkan rukun yang wajib terpenuhi supaya dapat legal secara ketentuan. Bilamana salah satu rukun itu tidak terpenuhi, hingga khutbah tidak legal. Perihal pokok buat butuh dikenal kalau khutbah Jumat itu terdiri dari 2 bagian, ialah khutbah awal serta khutbah kedua. Keduanya dipisahkan dengan duduk di antara 2 khutbah. Tidak hanya itu, yang pula butuh dicermati merupakan kalau khutbah Jumat itu dicoba saat sebelum salat Jumat. Berbeda dengan khutbah Idulfitri serta Iduladha yang malah dicoba sehabis berakhir salat Id.

Syarat Khutbah Jumat

Khutbah Jumat memiliki syarat-syarat antara lain sebagai berikut.

  • Khutbah harus dilaksanakan dalam bangunan yang dipakai untuk salat Jumat.
  • Khoubah disampaikan khatib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih dahulu memberi salam.
  • Khutbah dibawakan agak cepat, tetapi taratur dan tertib.
  • Khutbah pertama bersambung dengan khutbah kedua.
  • Khutbah kedua bersambung dengan salat Jumat.
  • Rukun khutbah dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi khutbahnya dapat menggunakan bahasa setempat.
  • Khutbah yang disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, tetapi tanpa suara yang kasar.
  • Khutbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya salat Jumat (mazhab Syafii).
  • Khutbah dilaksanakan setelah tergelincir matahari (masuk waktu zuhur) dan dilaksanakan sebeleum salat Jumat.

Rukun Khutbah Jumat

Rukun khutbah Jumat adalah sebagai berikut.

  1. Membaca hamdalah.
  2. Membaca selawat atas Nabi Muhammad saw.
  3. Membaca syahadatain, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul.
  4. Berwasiat dan memberi nasihat tentang ketakwaan dan menyampaikan ajaran agama Islam tentang akidah, syariat, ataua muamalah.
  5. Membaca sebagian ayat Alquran pada salah satu dari dua khutbah (sebaliknya di khutbah pertama).
  6. Mendoakan umat islam pada salah satu dari dua khutbah (sebaiknya di khutbah kedua).

Sunah Khutbah Jumat

Berikut sunah-sunah ketika menyampaikan khutbah Jumat.

  • Khutbah disampaikan di atas mimbar atau di tempat yang sedikit lebih tinggi daripada jamaah salat Jumat.
  • Khatib menyampaikan khutbah dengan kalimat yang jelas, terang, fasih, berurutan, sistematik, mudah dipahami, dan
  • tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
  • Khatib selalu menghadap ke arah jamaah.
  • Khatib memberi salam kepada jamaah.
  • Khatib hendaknya duduk sebentar di kursi mimbar setelah mengucapkan salam dan pada waktu adzan disuarakan.
  • Khatib membaca Surah Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah.
  • Khatib menertibkan rukun khutbah, terutama selawat Nabi Muhammad saw. dan wasiat takwa terhadap jamaah.

 Syarat-Syarat Khatib

Seorang khatib mempunyai syarat-syarat sebagai berikut.

  • Khatib suci dari hadas kecil dan besar.
  • Khatib suci dari najis baik di tubuh, pakaian, dan tempat serta pakaian rapi, sopan dan baik.
  • Khatib menutup aurat seperti salat.
  • Khatib berdiri jika mampu.
  • Khatib duduk di antara dua khutbah.
  • Mengetahui syarat, rukun, dan sunah khutbah Jumat.
  • Fasih dalam melafalkan ayat Alquran dan hadis.
  • Suaranya jelas, keras, dapat didengar oleh seluruh jamaah dan dengan bahasa yang mudah dipahami.
  • Balig dan memiliki akhlak yang baik.

Fungsi Khutbah Jumat

Khotbah Jumat sesungguhnya mempunyai banyak sekali guna, baik untuk muslim secara individual ataupun secara sosial kemasyarakatan. Sebagian guna khutbah Jumat merupakan selaku berikut.

  • Berikan pengajaran kepada jamaah menimpa teks dalam rukun khutbah, paling utama untuk jamaah yang kurang menguasai bahasa Arab.
  • Mendesak jamaah buat tingkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.
  • Mengajak jamaah buat senantiasa berjuang menggiatkan serta membudayakan Syariat Islam dalam warga.
  • Mengajak jamaah buat senantiasa berupaya tingkatkan amar makruf nahi munkar.
  • Mengantarkan data menimpa pertumbuhan ilmu pengetahuan serta hal- hal lain yang bertabiat aktual kepada jamaah.
  • Ialah kesempurnaan salat Jumat sebab salat Jumat cuma 2 rakaat.
  • Menegaskan kalangan muslim supaya lebih tingkatkan iman serta takwa kepada Allah Swt.
  • Menegaskan kalangan muslim supaya lebih tingkatkan amal saleh serta lebih mencermati mereka yang kurang sanggup buat menegakkan keadilan serta kesejahteraan dalam warga.
  • Menegaskan kalangan muslim supaya lebih tingkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan individu, warga, berbangsa, serta bernegara.
  • Menegaskan kalangan muslim supaya lebih tingkatkan keinginan buat menuntut ilmu pengetahuan serta pengetahuan keagamaan,
  • Menegaskan kalangan muslim supaya meningkatka ukhuwah islamiah serta menolong sesama muslim.
  • Menegaskan kalangan muslim supaya giat serta aktif bekerja buat mengejar kemajuan dalam menggapai kebahagiaan hidup dunia serta akhirat yang sempurna.
  • Menegaskan kalangan muslim menimpa ajaran Islam, baik perintah ataupun larangan yang ada di dalamnya.

Penyusunan Teks Khutbah Jumat

Sebelum berkhutbah Jumat, seorang khatib harus menyusun teks khutbah Jumat dengan bagian-bagian sebagai berikut.

  1. Pandahuluan yang berisi hamdalah, syahadat, selawat nabi dan wasiat takwa.
  2. Penyampaian materi khutbah, yang di dalamnya ada ayat suci Alquran.
  3. Penutup yang berisi hamdalah, syahadat, selawat nabi, dan do’a.

Dalil Khutbah Jumat

Beribadah Shalat jum’at memang memiliki tata cara khusus di banding dengan shalat-shalat lainnya. Dimana dua khutbah menjadi bagian penting dari pelaksanaan ibadah shalat jumat tersebut. Sehingga sangat berpengaruh sekali terhadap shalat jum’at dari pelaksanaan dua khutbah itu.

Dan hal inilah yang mungkin menjadi pertanyaan penting bagi kaum muslimin tentang keterangan ataupun dalil yang menerangkan tentang di syari’atkannya dua khutbah di dalam pelaksanaan ibadah shalat jum’at. Agar lebih jelas dan pasti akan dalil kuatnya.

Berkaca dari itu maka disini sangat penting sekali mengkaji beberapa keterangan baik yang bersumber dari Alhadits maupun dari qaul Ulama yang menerangkan tentang hukum tersebut. Sebagaimana yang telah di firmankan dalam Alquran :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ

Artinya: “Wahai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (Q.s. Al-Jumu’ah:9)

Adapun dalil khutbah jum’ah adalah hadits riwayat ibnu umar :

وحدثنا عبيد الله بن عمر القواريري وأبو كامل الجحدري جميعا عن خالد قال أبو كامل حدثنا خالد بن الحارث حدثنا عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يخطب يوم الجمعة قائما ثم يجلس ثم يقوم قال كما يفعلون اليوم

Artinya: ” Adalah Nabi Shollallohu alaihi wasallam Berkhutbah pada hari jumat dalam keadaan berdiri, kemudian beliau duduk, kemudian beliau berdiri sebagaimana mereka melakukannya hari ini “. (HR Muslim ).

Dalam bagian ini Imam nawawi menjelaskan bahwa hadis ini menjadi dalil untuk madzahb syafi’i dan kebanyakan ulama’ atas tidak sahnya khutbah jum’ah kecuali dengan berdiri bagi yang mampu berdiri dalam dua khutbah dan tdk sah hingga duduk diantara keduanya dan bahwa ssungguhnya sholat jum’ah tdk sah tanpa adanya dua khutbah, Berikut redaksinya.

وفي هذه الرواية دليل لمذهب الشافعي والأكثرين أن خطبة الجمعة لا تصح من القادر على القيام إلا قائما في الخطبتين ولا يصح حتى يجلس بينهما ، وأن الجمعة لا تصح إلا بخطبتين

Penjelasan lain yang berhubungan tentang di syari’atkannya khutbah dua dalam shalat jum’at adalah

قال القاضي : ذهب عامة العلماء إلى اشتراط الخطبتين لصحة الجمعة ، وعن الحسن البصري وأهل الظاهر ورواية ابن الماجشون عن مالك : أنها تصح بلا خطبة . وحكى ابن عبد البر إجماع العلماء على أن الخطبة لا تكون إلا قائما لمن أطاقه

Artinya: “Imam al qodhi iyadh mengatakan : para umumnya ulama’ berpendapat dipersyaratkanya dua khutbah utk sahnya sholat jum’at, menurut al hasan, ahlu dhohir dan riwayat ibnu majisyun dari malik bahwa jum’at sah tanpa khutbah. Wallohu a’lam”.

وحدثنا يحيى بن يحيى وحسن بن الربيع وأبو بكر بن أبي شيبة قال يحيى أخبرنا وقال الآخران حدثنا أبو الأحوص عن سماك عن جابر بن سمرة قال كانت للنبي صلى الله عليه وسلم خطبتان يجلس بينهما يقرأ القرآن ويذكر الناس

Dalam hadis ini terdapat dalil bagi madzhab syafi’i bahwa dalam khutbah terdapat syarat memberikan nasehat dan baca qur’an. Imam as syafi’i berkata : dua khutbah tdk sah kecuali dengan pujian kepada Allah ta’ala, baca sholawat kepada Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dalam dua khutbah dan nasehat.

Sebagai Referensi nya :

وقوله : ( يقرأ القرآن ويذكر الناس ) فيه دليل للشافعي في أنه يشترط في الخطبة الوعظ والقرآن . قال الشافعي : لا يصح الخطبتان إلا بحمد الله تعالى والصلاة على رسول الله – صلى الله عليه وسلم – فيهما والوعظ . وهذه الثلاثة واجبات في الخطبتين ، وتجب قراءة آية من القرآن في إحداهما على الأصح ، ويجب الدعاء للمؤمنين في الثانية على الأصح ، وقال مالك وأبو حنيفة والجمهور : يكفي من الخطبة ما يقع عليه الاسم ، وقال أبو حنيفة وأبو يوسف ، ومالك في رواية عنه : يكفي تحميدة أو تسبيحة أو تهليلة وهذا ضعيف لأنه لا يسمى خطبة ، ولا يحصل به مقصودها مع مخالفته ما ثبت عن النبي – صلى الله عليه وسلم

  Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Wallohu A’lamu Bishowaab

CONTOH KHUTBAH JUMAT TENTANG BAHAYA HARTA

KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالْأَمْوَالِ، وَأَبَاحَ لَنَا التَّكَسُّبَ بِهَا عَنْ طَرِيْقِ حَلاَلٍ، وَشَرَعَ لَنَا تَصْرِيْفَهَا فِيْمَا يُرْضِيْ الْكَبِيْرَ الْمُتَعَالَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَكْرَمُ النَّاسِ فِيْ بَذْلِ الدُّنْيَا عَلَى الْإِسْلاَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ وَأَدُّوْا مَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ فِيْ أَمْوَلِكُمْ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur atas segala kenikmatan, karunia, serta rahmat kepada hamba-hambaNya. Dialah Allah satu-satuNya harapan yang memberikan segala kebutuhan hamba-hambaNya. Saya bersaksi bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan saya bersaksi bahwa Muhammas SAW adalah utusan-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT dan memohon hidayah serta rahmat dari-Nya. Karena tanpa pemberian dari-Nya, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya hidayah dan rahmat. Sehingga semuanya harus diminta, karena pada dasarnya Allah adalah Maha membolak balik-kan hati manusia. Karenanya, kita harus tetap menjaga diri dan bertawakal kepada Allah SWT.

Jamaah jum’ah rahimakumullah,

Ketahui lah, bahwa semua pemberian Allah di dunia ini merupakan ujian bagi manusia. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 28 yang artinya “Dan ketahui lah bahwa harta-harta kalian dan anak-anak kalian itu tidak lain hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.

Di sisi lain, Rasulullah SAW bersabda, innalikulli ummatinfintuw wafitsnatu umutiilmaalu. Artinya, “sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah dan fitnah umat-Ku adalah harta”. Hadis riwayat At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani.

Jamaah rahimakumullah,

Godaan harta pada umat manusia ini hendak tiba dari bermacam aspek. Salah satunya merupakan dari metode mencari harta tersebut. Dalam melaksanakan kehidupan, pastinya banyak kebutuhan yang mewajibkan buat mencari harta demi menyambung kebutuhan hidup tersebut. Bila tetap mengingat serta bertakwa kepada Allah, pastinya metode mencari harta lewat jalur yang benar.

Perihal yang dilarang serta tidak disukai oleh Allah SWT merupakan mencari harta dengan metode yang salah. Salah dalam perihal ini merupakan mempunyai faktor kezaliman, menyakiti orang lain, dan mengambil harta orang lain dengan metode yang licik. Perihal ini ialah salah satu metode mencari harta yang kurang baik serta tidak sempat dicoba oleh orang yang bertakwa.

Allah berfirman pada pesan An- Nisa ayat 29 yang mempunyai makna,“ Wahai orang- orang yang beriman, janganlah kamu silih memakan harta sesama kamu dengan jalur yang batil, kecuali dengan jalur perniagaan yang dicoba dengan suka sama suka di antara kamu.”

Allah sudah mengendalikan seluruh perihal tercantum dengan ketentuan harta yang halal sehingga bawa berkah kepada orang yang mencari serta memakainya. Kala mempunyai berkah, berapapun nilainya hendak terasa lumayan. Berapapun nilai harta tersebut, hendak membagikan kebaikan pada orang yang mempunyai ataupun memakainya.

Kala digunakan, harta tersebut hendak membagikan khasiat yang hendak dialami nikmatnya secara langsung. Sebaliknya apabila disedekahkan, hingga harta tersebut hendak diterima selaku salah satu amalan jamaah kepada Allah ta’ ala. Sebaliknya apabila orang yang tidak bertawakal, tentu telah mencari harta dengan bermacam metode baik dalam wujud metode yang dilarang oleh Allah SWT.

Kala memperoleh harta secara haram, tentu berapapun nilainya tidak hendak terasa lumayan serta hendak senantiasa kurang. Kala digunakan, hingga hendak bawa keburukan. Sebaliknya kala disedekahkan, hingga hendak ditolak oleh Allah SWT. Di sisi lain, harta tersebut yang nantinya membawanya masuk ke dalam neraka. Gampang mudahan kita tercantum orang yang bertakwa serta dijauhkan dari api neraka.

Jamaah rahimakumullah,

Nyatanya, tanpa kita sadari, diri kita pula dapat jadi salah satu aspek yang menimbulkan godaan harta tiba kepada kita. Kala diri ini menginginkan suatu yang terkategori kemauan dalam wujud harta, hingga perihal tersebut terkategori dari nafsu yang hendak menjerumuskan pula. Kemauan tersebut bisa menjadikan kita berupaya buat mengejar harta.

Mengejar harta tercantum dalam aspek duniawi. Sebaliknya dalam kehidupan ini kita wajib mengerjakan sikap balance antara dengan Allah SWT serta manusia. Di sisi lain, dalam kehidupan ini kita wajib mencari ridha Allah. Dimana ridha tersebut cuma bisa diperoleh lewat ibadah yang dijalankan dalam tiap hari.

Sebaliknya godaan dalam wujud harta ini hendak menjadikan diri manusia buat mencari serta mengupayakan seluruh perihal yang menjadikannya tekad. Dalam perihal ini, seorang tersebut hendak melaksanakan banyak aktivitas cuma buat mencari harta.

Seorang yang termakan dalam godaan harta, diawali dari kala bangun tidur, bekerja, istirahat, apalagi hendak tertidur juga dipikirannya merupakan harta. Dalam perihal ini tujuan yang diinginkannya merupakan mendapatkan harta sebanyak- banyaknya. Terlebih, kala dalam beribadah juga pikirannya dipadati oleh dunia.

Sementara itu semacam yang kita tahu, Allah SWT berikan kita rezeki yang telah diresmikan saat sebelum kita terlahir di dunia. Orang yang mengedepankan sikap bekerja dari pagi sampai malam tersebut ialah wujud manusia yang sudah tertipu serta tergoda oleh duniawi. Sehingga orang tersebut mulai melalaikan dari beribadah kepada Allah SWT.

Jamaah rahimakumullah,

Jiwa yang sudah tergoda oleh harta pula hendak hadapi kesusahan bersedekah pada tiap harta yang sudah diperoleh. Dalam perihal ini, kala mempunyai harta, orang tersebut hendak hadapi kesusahan buat membagikan zakat. Dan tidak mau membagikan hartanya buat menolong orang yang hadapi kesusahan di sekitarnya.

Sebaliknya di sisi lain, orang tersebut menghasilkan uangnya buat sesuatu perihal yang tidak mempunyai kebermanfaatan terhadap sesama manusia. Perihal inilah yang diucap selaku nafsu yang sudah menjalar pada orang tersebut. Allah SWT sudah mengatakan tentang perihal ini dalam pesan Al- Isra’ ayat 26- 27

Pasti saja mendengar perihal tersebut hati kita mulai terketuk serta mulai berdoa buat dihindarkan dari godaan harta ini. walaupun tidak kita tahu, sangat banyak sekali orang yang mempunyai ilmu agama yang besar serta senantiasa istiqomah melakukannya, tetapi kala tergoda oleh harta setelah itu melaksanakan penyimpangan.

Penyimpangan dalam perihal ini ialah proses dari watak harta itu sendiri, yang membagikan rasa puas kepada orang yang memakai harta tersebut buat sesuatu perihal yang percuma. Setelah itu orang tersebut mempunyai kehidupan yang elegan serta mempunyai watak yang sombong sampai kesimpulannya menimbulkan kemaksiatan yang lain.

Karenanya, kita wajib tetap memohon pertolongan Allah buat dijauhkan dari berbagai tipe godaan harta yang bisa merubah kita jadi orang yang tidak bertakwa kepada Allah. Terus menjadi khawatir kita kepada Allah serta senantiasa berdoa, hingga kita hendak bebas dari hal- hal yang tidak disukai oleh Allah. Justeru kala kita merasa nyaman, hingga perihal tersebut hendak menjauhkan dari Allah SWT.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ يَتُبْ عَلَيْكُمْ؛ إِنَّهُ كَانَ تَوّاَباً

KHUTBAH KEDUA

Innalhamda-lillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kita ketakwaan sehingga kita dapat berkumpul pada shalat Jumat ini dan dimudahkan langkah untuk mendatangi masjid ini dalam keadaan yang insya Allah sama-sama sehat wal’afiat. Allahumma shalli’ala sayyidina muhammad.

Jamaah rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah yang telah memberi cahaya penerangan dari pada hamba yang membutuhkan pertolongan. Marilah kita semua bertakwa kepada Allah agar terlepas dari berbagai kesulitan yang melanda. Bahwa kini, dunia merupakan tempat pijakan sementara bagi kita semua. Dalam hal ini Allah akan membedakan antara orang yang beriman dan yang tidak melalui ujian yang diberikan.

Setiap keburukan akan selalu disebarkan jin kepada manusia. Sehingga dalam hal ini keburukan akan tampak menjadi lebih indah, sedangkan kebaikan akan tampak menjadi sesuatu yang tidak memiliki suatu apapun. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan manusia lalai dalam menilai yang baik dan yang buruk.

Satu-satunya kebenaran dalam hal ini yaitu kebenaran yang diturunkan oleh Allah dan Rasul dalam Al-Qur’an, sunnah maupun hadis. Semua kebenaran yang dibawa ini kemudian diterima oleh para ulama yang disebarkan. Sehingga orang-orang yang mendapatkan hidayah akan selamat karena telah mengikuti jejak dari para ulama.

Hadirin rahimakumullah,

Setiap insan yang memiliki permasalahan, pasti akan berusaha untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang telah dihadapi. Ketahui lah para jamaah Jumat yang dirahmati Allah, saat ini kita sedang berada dalam ujian yang sangat besar. Tidak ada yang dapat menyelamat-kan diri kecuali melalui pertolongan dari Allah.

Karena itu, kita sebagai manusia harus senantiasa meminta pertolongan kepada Allah. Hal ini dapat disertai dengan mengikuti segala petunjuk yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW. Dalam hal ini, Rasulullah memberikan kita nasihat untuk terus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadis. Dimana keduanya adalah kebenaran yang akan menyelamat-kan manusia.

Seberat apapun cobaan yang ada di dunia ini, kembalilah pada Al-Qur’an dan sunnah yang akan memberikan pencerahan serta kebenaran. Kedua hal tersebut akan membantu kita untuk terhindar dari perilaku kemaksiatan yang merupakan dampak dari godaan harta. Semoga Allah selalu memberikan kita hidayah sehingga terhindar dari godaan harta.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

CONTOH KHUTBAH JUMAT TENTANG SETIA KAWAN

KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ، وَفَضَّلَهُ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ بِالْإِنْعَامِ وَالتَّكْرِيْمِ، فَإِنِ اسْتَقَامَ عَلى طَاعَةِ اللهِ اسْتَمَرَّ لَهُ هذَا التَّفْضِيْلُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَإِلاَّ رُدَّ فِي الْهَوَانِ وَالْعَذَابِ الْأَلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَهُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَهِدَ لَهُ رَبُّهُ بِقَوْلِهِ: {وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيْمِ} صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ سَارُوْا عَلَى النَّهْجِ القَوِيْمِ وَالصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا، أَمَّ بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَإِنَّمَا يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah, menjalankan semua perintah Allah, serta menjauhi semua larangan dari Allah. Marilah bersyukur, nikmat Allah terlalu banyak untuk kita. Janganlah menyia-nyiakan semua nikmat yang telah diberikan-Nya. Marilah selalu mengingat Allah dan jangan pernah melupakan-Nya, terlebih dengan kesengajaan.

Hadirin shalat Jumat yang budiman!

Dalam surat Al-Hujurat ayat 10, Allah telah berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu merupakan saudara kandung”, “Maka ciptakan-lah perdamaian dan kedamaian antara sesama saudara kandungmu itu.”, “dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dilimpahi rahmat oleh Allah”.

Hadirin shalat Jumat yang berbahagia!

Rasulullah SAW juga memberikan gambaran terhadap indahnya persaudaraan sesama muslim yang berbunyi seperti berikut ini :

“kekompakan kaum mukminin karena saling mencurahkan kasih sayang dan simpati antar mereka, maka tampaklah mereka seakan-akan satu tubuh. Apabila salah satu anggota-nya mengeluh, maka seluruh anggota lainnya merasa demam tak bisa tidur.”

Hadis yang lain juga disampaikan pada sabda Rasulullah SAW lain yang memiliki arti sebagai berikut :

“golongan mukmin (beriman) bagaikan satu orang. Apabila sakit mata, maka semuanya merasa sakit. Apabila sakit kepala, maka seluruhnya badannya ikut serta.”

Kemudian, karena begitu eratnya hubungan persaudaraan antar sesama muslim, maka Rasulullah juga menyertainya dengan pernyataan sumpah sebagai berikut :

“Demi Allah yang menguasai diriku, tidaklah beriman orang yang tidak menginginkan untuk saudaranya sesama muslim apa yang ia inginkan untuk dirinya sendiri dan menghalaukan dari padanya apa yang tidak di inginkan untuk dirinya.”

Dalam hal ini, keimanan kita mewajibkan kita untuk selalu menyayangi dan mencintai antar sesama umat.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Rasa menyayangi dan mencintai antar sesama mukmin ini tidak hanya sekedar ucapan, bentuk perasaan saja. Namun harus disertai dengan pergaulan kehidupan yang dilakukan antar sesamanya. Hal ini merupakan salah satu syarat dari wajibnya menjaga keimanan. Pergaulan hidup antar sesama muslim ini menjadi salah satu faktor bagi keimanan seseorang.

Belum lah beriman suatu kaum, meskipun menjalankan shalat lima waktu, mengeluarkan zakat setiap tahun, serta menunaikan ibadah haji kalau tidak melakukan pergaulan hidup antar sesama umat agama Islam. Dalam pergaulan tersebut juga terdapat beberapa syarat yang harus orang beriman lakukan kepada sesamanya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah memberitahu tentang 6 kewajiban muslim kepada sesamanya, yaitu memberikan salam bila perjumpaan, mengijabahi undangannya, memberinya pengarahan bila diminta, mendo’akannya bila ia bersin, menyambanginya bila ia sakit dan mengantarkan jenazahnya sampai di kubur. Hal ini merupakan kewajiban minimal yang harusnya dilakukan oleh sesama muslim.

  Pengertian Olahraga Angkat Besi : Sejarah Teknik Dasar Peraturan

Hadirin yang arif bijaksana!

Persaudaraan antar sesama muslim bukanlah sebuah kata-kata kiasan, namun juga merupakan persaudaraan yang sesungguhnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang memiliki arti sebagai berikut:

“Sesungguhnya kaum mukmin merupakan saudara kandung. Ikhwah, bukan hanya ikhwan. Dan Rasulullah pun menambahi dalam hadisnya yang memiliki arti sebagai berikut :

“antara seorang muslim dengan sesamanya terjalin ukhuwah persaudaraan. Maka itu seorang muslim tak kan menzhalimi, menganiaya, memakan hartanya, tak kan membiarkannya menderita dan merana, tak kan pula meremehkan atau menghinanya.

“dan barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka akan dipenuhi Allah kebutuhannya, barang siapa menolong seorang muslim dari kesulitannya, maka akan di tolong Allah dari kesulitan hari kiamat, barang siapa menutupi kelemahan/kesalahan orang muslim, maka kelemahan/kesalahan dirinya ditutupi Allah di hari kiamat”

Hadirin yang arif bijaksana!

Tanamkan lah pada diri dan jiwa kita, bahwa saudara sesama muslim adalah nyata. Kesetiakawanan antar sesama muslim selalu dilandasi oleh cinta dan kasih sayang. Ketika kita mencintai dan menyayangi sesama muslim, maka kita akan memperoleh kemudahan untuk senantiasa melakukan kebaikan kepada sesama.

Terkadang, mudah bagi kita untuk mencurahkan berbagai perhatian serta kasih sayang kepada sesama apabila berada di lingkungan yang sama. Namun, ketika terjadi suatu permasalahan baik dari segi bencana alam maupun yang lain sebagainya, yang tidak terletak di wilayah kita, maka akan mengalami kesulitan.

Dalam hal ini, sifat kesetiakawanan tidak seperti itu. Dimanapun berada, kapanpun sesama umat muslim membutuhkan bantuan, lakukanlah bantuan itu. Karena hal tersebut termasuk salah satu kewajiban yang harus diberikan oleh sesama muslim. Dalam hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban bencana alam tersebut.

Setiap melakukan kewajiban kepada sesama muslim tanpa pamrih, maka akan diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT. Karena Allah sangat menyukai orang yang berjasa terhadap sesama serta bermanfaat. Sehingga akan semakin memiliki arti kehidupan yang sangat luas dan berguna bagi sesama umat Islam yang membutuhkan bantuan.

Suatu ketika pada saat Rasulullah berdakwah, seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicinta sayangi Allah?” kemudian Rasulullah menjawab “adalah orang yang paling banyak daya gunanya bagi umat manusia”.

Dayaguna antar sesama manusia diperinci oleh Allah dalam Al-Qur’an yang artinya :

“adapun amal perbuatan yang paling disenangi Allah ialah, menyenangkan hati orang Islam. Antara lain; menghilang kan penderitaan dan kesulitannya, mengambil alih beban hutang-hutang yang tak dapat dilunasi karena tak mampu, menyelamat-kannya dari kelaparan”.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Berdasarkan sabda yang telah disampaikan oleh Rasulullah sebelumnya, marilah kita mempererat kesetiakawanan kita dalam bentuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Mempermudah urusan orang lain, membantu sesama muslim, dan lain sebagainya. Ketika melakukan hal tersebut, Allah akan memuji kita. Hal ini telah disebutkan dalam sabda Rasulullah yang artinya :

“sebaik-baik teman disisi Allah adalah yang terbaik terhadap temannya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang terbaik untuk tetangganya”.

Hadirin yang arif bijaksana!

Rasulullah dalam hal ini selalu mengingatkan dalam setiap dakwahnya, bahwa kesetiakawanan antar sesama muslim ini harus erat. Hal ini untuk memberi kepekaan antar sesama muslim agar merasakan penderitaan yang dirasakan oleh sesamanya. Serta membantu kesulitan yang dialami oleh saudara sesama muslimnya.

Karena itu, selalu ulurkanlah tangan untuk membantu sesama muslim dalam mengatasi segala kesulitannya. Tidak hanya berupa materi, sesama umat muslim juga dapat memberikan dukungan serta doa yang dipanjatkan untuk meminta kemudahan dan pertolongan dari saudara yang membutuhkan bantuan.

Setiap bantuan yang kita berikan kepada sesama, maka akan diberi imbalan yang besar dari Allah yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah. Rasulullah SAW mengatakan :

“pengulur tangan untuk janda dan fakir miskin serupa dengan jihad di jalan Allah, atau puasa tiap hari dan tahajud tiap malam”

Dalam hidup di dunia ini, kita diberi amanat pada setiap hal yang kita peroleh. Segala sesuatu yang diberikan kepada kita merupakan sebuah amanat yang harus di manfaatkan untuk kepentingan orang lain atau secara umum.

Ketika memiliki banyak harta, harta tersebut merupakan salah satu cobaan bagi seseorang, karena harta tersebut harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini dapat bermanfaat bagi orang banyak serta dapat membantu semua orang untuk meringankan bebannya. Rasulullah pernah bersabda :

“Allah mempunyai hamba-hamba khusus untuk memenuhi dan menolong orang-orang yang butuh. Tiap orang membutuhkan sesuatu menuju mereka. Mereka itu aman dari siksaan Allah.”

Setiap kemudahan yang orang lain berikan kepada orang lainnya, maka akan mendapat kemudahan dari siksaan Allah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam profesi, aktivitas, maupun hal lain yang berhubungan dengan memudahkan urusan orang lain.

Setiap pejabat yang memudahkan urusan sesamanya, maka aman dari siksaan Allah, setiap guru yang memudahkan urusan muridnya maka aman dari siksaan Allah, serta bagi orang kaya yang memudahkan urusan dari sesamanya, maka juga aman dari siksaan Allah. Meskipun orang-orang tersebut tidak meminta, namun tetap aman dari siksaan Allah.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Kita telah dilimpahi karunia dan rahmat oleh Allah dengan berbagai jenis macam, seperti ilmu pengetahuan, kekuasaan, kekayaan, pengaruh, dan lain sebagainya. Maka alangkah baiknya semua karunia tersebut di manfaatkan sebagaimana mestinya untuk memudahkan semua urusan orang lain.

Hadirin yang berbahagia!

Semoga kita semua selalu diberikan akhlak yang terpuji dan amal yang baik. Sehingga akan selalu memberikan pahala yang mengalir bagi diri kita untuk terhindar dari siksa api neraka. Dalam hal ini, bersyukur lah kita karena telah mendapat taufik dan hidayah sehingga dapat mengimani dan menjalankan kewajiban agama Islam.

“Bertakwalah kamu kepada Allah dengan kerja sama melakukan segala kebajikan. Dan jangan ceroboh melakukan kesalahan pelanggaran. Sungguh amat berat siksaan Allah itu.

KHUTBAH KEDUA

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Marilah kita tingkatkan ketakwaan dengan meningkatkan ukhuwah Islamiah atau kesetiakawanan antar sesama muslim. Dengan hal ini, maka kita akan memelihara persatuan dan kesatuan antar sesama umat yang berfungsi untuk mempertahankan agama kita juga.

Pada suatu hari, Rasululllah bersabda di depan semua para sahabat :

“apakah kamu ingin kuberitahukan tentang orang yang baik di antaramu dan yang jahat?”

“mau juga ya Rasulullah”, jawab mereka

Pertanyaan Rasulullah tersebut diulang hingga tiga kali. Jawaban para sahabat juga tidak berubah. Kemudian Rasulullah menjelaskan :

“orang yang baik itu adalah yang dapat diharapkan kebajikannya dan aman dari gangguannya. Sedangkan yang jahat adalah yang tak dapat diharapkan kebaikannya, malah kejahatannyalah yang sering terjadi.”

Karenanya, marilah berdoa kepada Allah SWT agar kita senantiasa dijadikan orang yang berperiaku baik, senang membantu, dan memudahkan urusan antar sesama umat Islam. Sehingga menjadikan kita orang yang bermanfaat antar sesama.

Semoga kita dijadikan orang yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepada sesama, kekuatan dan dorongan untuk selalu melakukan amalan shalih, sehingga dapat bermanfaat bagi diri, nusa dan bangsa.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat baik disengaja maupun tidak, baik yang masih hidup maupun yang akan mendahului kita menuju ke alam baqa.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Pada hari jum’at umat musim di seluruh dunia melaksanakan ibadah sholat jum’at. Salah satu keutamaannya adalah bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Apabila Anda ingin turut andil memberikan ceramah. Berikut ini ada beberapa contoh khutbah jum’at yang bisa Anda jadikan acuan.

CONTOH KHUTBAH JUM’AT TENTANG KEMATIAN

Kematian adalah suatu hal yang pasti. Sebagai manusia wajib untuk mempersiapkannya dengan baik. Apalagi bagi yang beragama Islam, wajib untuk mengingatkan sesamanya agar selalu mengingat kematian. Salah satu caranya adalah melalui khutbah Jum’at. Berikut ini bacaannya :

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ

Ma’aasyirol Muslimim Rohimakumulloh

Tiada kata yang terucap selain Alhamdulillah, yang telah mencurahkan nikmat, hidayah, taufiq serta inayahnya kepada Kita semua sehingga dapat menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Tidak lupa juga untuk selalu berwasiat kepada diri sendiri dan hadirin semua untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Yang artinya :

Setiap jiwa pasti mencicipi kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat lah disempurnakan pahalamu. Siapapun yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga, maka sesungguhnya ia orang yang beruntung. Dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang memperdayakan.

Hadirin sekalian, ayat di atas apabila didengar oleh seorang yang lalai. Maka ia akan mengingat bahwa dirinya akan mati. Apabila dibaca mata akan berkaca-kaca dan apabila dirasakan oleh hati maka akan menjadi bergetar.

Perjalanan menuju akhirat tidaklah mudah, Kita semu akan merasakan bagaimana pengorbanannya. Yang menentukan apakah tergolong penduduk surga atau neraka. Kematian adalah titik awal untuk menuju akhirat yang selama ini tidak pernah Kita bayangkan akan seperti apa.

Namun, hadirin yang berbahagia Rasululloh SAW sudah pernah bersabda. Apabila Kita mengetahui apa yang sudah Beliau lihat (di akhirat). Maka niscaya akan banyak menangis dan sedikit tertawa. Di sanalah kehidupan abadi. Akan tetapi banyak dari Kita yang melupakannya, dan lebih memilih terlena karena akan kehidupan dunia.

Jama’ah yang berbahagia. Marilah senantiasa mempersiapkan bekal untuk menempuh perjalanan keabadian. Senantiasalah berbuat baik dan ta’at kepada Alloh SWT. Melakukan taubat dari semua dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Ingatlah selalu, bahwa ketika nyawa diambil. Mulut kita terkunci, nafas tersengal, anggota badan menjadi lemah dan saat itulah pintu taubat sudah ditutup. Tidak ada yang bisa menahan sakaratul maut, dan kematian adalah benar adanya. Kita mendengar bagaimana kelurga merintih dan menangis, tetapi tidak bisa melakukan apapun.

Jamaah yang berbahagia. Jadikanlah kematian sebagai pengingat. Mari tanyakan kepada diri, kapankah akan mati? Dan dalam keadaan yang seperti apa menghadap Sang Pencipta. Hanya Alloh lah yang mengetahui jawabannya, mari bertaubat dengan sungguh-sungguh, dan senantiasa memperbaiki diri. Mari tingkatkan amal sholeh, untuk bekal perjalanan nanti.

CONTOH KHUTBAH JUM’AT TENTANG AKHIR ZAMAN

Salah satu tanda akan datangnya hari kiamat adalah muncu fitnah dimana-mana. Sama seperti saat ini, yang mana hoax seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari. Oleh karena itu, ambil kesempatan untuk menebarkan kebaikan melalui khutbah jum’at. Untuk Arab pembukanya bisa sama dengan contoh khutbah jum’at sebelumnya :

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh

Alloh SWT senantiasa memerintahkan Kita untuk bertaqwa. Menjauhi larangannya dan menjalankan perintahnya. Juga untuk berhati-hati baik yang nampak maupun yang tidak. Berhati-hatilah terhadap sesuatu yang bisa membuat terlena dan berpaling dari agama. Baik itu istri, anak, suami, harta atau keluarga.

  25 Cara menghemat energi listrik dan Manfaat

Sebagaimana firman Alloh SWT :

وَاعْلَمُوا أَنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya :

Ketahuilah bahwsanya, harta kalian, dan anak-anak kalian adalah fitnah. Dan sesungguhnya di sisi Alloh terdapat pahala yang agung. (Q.S Al Anfal ayat 28)

Saat ini, banyak sekali kejadian yang membuat Kita tercengang. Fitnah pemikiran yang terkadang membuat Kita berpaling akan kebesaran Alloh. Janganlah menyesatkan diri yang akan membawa dampak buruk bagi agama Kita sekalian. Tetaplah berpegang teguh terhadap keimanan dan taatilah pemimpin. Sesungguhnya, tanda akhir zaman sudah mulai terlihat.

Nabi Muhammad SAW sudah memberikan tanda-tanda akan fitnah akhir zaman. Diantaranya adalah banyaknya manusia yang pada pagi hari ia mengaku beriman, dan di sore harinya ia kafir atau sebaliknya. Dia juga menjual agamanya demi kepentingan dunia. Na’udzubillahi Min Dzalik.

Para jama’ah Jumat rohimakumulloh

Saat ini, banyak terjadi kekacauan dimana-mana, kerakusan dan pencurian meraja lela. Hendaknya sebagai umat yang beriman meminta perlindungan kepada Alloh dan senantiasa bertaubat. Tanda yang lainnya adalah dicabutnya ilmu dari para ulama’, yang tidak memberikan kebermanfaatan bagi umat manusia.

Sungguh nyata telah muncul fitnah dari berbagai sisi, muncullah beberapa pihak yang membuat Kita berpaling dari Islam. Maka hendaklah, senantiasa berdzikir dan bersholawat kepada Nabi untuk memupuk keimanan.

Tanda yang lain bisa dilihat dari tertanamnya sifat bakhil (pelit). Banyak yang tidak mau berzakat dan menginfaqkan hartanya di jalan Alloh. Sehingga peperangan dan pembunuhan terjadi dimana-mana. Atau hilangnya sifat amanah yang tertanam dalam diri manusia.

Namun, Alloh juga memberikan kabar gembira bahwasanya barang siapa yang masih mempunyai iman walaupun sebiji dzarrah maka ia akan dimasukkan ke dalam surga. Harta juga merupakan sifat terbesar, hanya sedikit yang bisa selamat dari fitnah ini. Banyak yang terlena dengan harta sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Oleh karena itu, jama’ah jum’at yang berbahagia. Hendaknya Kita senantiasa bahwa akan ada hari pembalasan terhadap apa yang selama ini dilakukan di dunia. Yaitu hari qiyamah. Pada saat itu, orang yang sudah meninggal dibangkitkan dengan bentuk sesuai amal perbuatan masing-masing.

Maka, berhati-hatilah wahai kaum muslimin. Jauhilah segala fitnah keburukan. Serta senantiasa berdzikir, bersholawat dan meningkatkan ibadah Kita semua.

CONTOH KHUTBAH JUM’AT 17 AGUSTUS

Contoh khutbah Jum’at selanjutnya adalah ketika hari kemerdakaan. Anda bisa mengambil kesempatan untuk mengajak para jama’ah yang ikut dalam sholat jum’at mampu meneladani perjuangan para pendahulu dan mengambil intisari dari hari kemerdekaan. Berikut ini bacaannya :

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Saat itu Alloh SWT memberikan rahmat kepada Kita semua sehingga bisa merasakan kemerdekaan dan hidup tentram seperti saat ini. Para pejuang dan pahlawan telah mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk kehidupan yang lebih baik. Ada sebuah ungkapan yakni :

حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الْاِيْمَانِ

Yang artinya cinta tanah air adalah bagian dari iman. Hadirin Jum’at yang berbahagia marilah Kita merefleksikan sudah sejauh mana Kita cinta kepada tanah air? Bagaimana kontribusi kepadanya?  Sebagai pewaris kemerdekaan, hendaknya mengisi hari-hari dengan kontribusi nyata untuk Indonesia, dan senantiasa berkarya.

Kita lihat Nabi Muhammad SAW, beliau juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan. Membebaskan para umat terdahulu dari kejahiliyahan menuju ilmiah. Dari yang tadinya tidak mengetahui menjadi mengetahui. Membebaskan manusia dari segala perbudakan yang menyengsarakan.

Membebaskan manusia dari belenggu hawa nafsu. Para orang tua membunuh anaknya, orang yang mempunyai kuasa berbuat sewenangnya, dan masih banyak lagi yang lainnya. Rasulullah SAW diutus oleh Alloh SWT untuk membina jasmani dan rohani. Keluar dari belenggu syaithon menggunakan strategi yang mana dari sinilah menjadi acuan bagaimana membina negara dan bangsa.

Dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat 105. Alloh berfirman :

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya adalah :

Bekerjalah Kamu, karena Alloh SWT dan Rasul serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang Kamu kerjakan. Dan hanya kepada Alloh lah Kamu akan dikembalikan. Maha Mengetahui perkara yang gaib dan yang nyata. Kemudian memberi penerangan kepadamu apa yang telah Kamu kerjakan.

Ayat tersebut menyuruh Kita untuk senantiasa beramal dan bekerja baik untuk ukhrowi maupun duniawi. Tidak ada alasan untuk meninggalkannya, karena kemerdekaan yang sudah Kita rasakan. Dengan ini, seharusnya keimanan dan ibadah bisa bertambah tanpa takut akan adanya ancaman atau peperangan.

Hadirin yang dirahmati Alloh. Sekali lagi, Kita wajib bersyukur karena sudah merasakan nikmat kemerdekaan hingga saat ini. Bisa Kita bayangkan, bagaimana sulitnya pahlawan dan para pejuang dulu hidup dalam peperangan di siang dan malam hari. Berbeda dengan sekarang yang semuanya serba mudah. Alhamdulillah.

Sebagai tanda syukur kepada Alloh, dan berterimakasih kepada para pendahulu. Hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengisi peringatan HUT Kemerdekaan RI. Mengisinya dengan disiplin kerja dan rasa cinta budaya yang tinggi. Yang merupakan jembatan untuk menuju cita-cita yang luhur.

Semoga Kita semua menjadi orang yang selalu mendapatkan keberkahan dan Ridho dari Alloh SWT. Bermanfaat bagi agama, negara dan orang tua. Aaamiin ya robbal ‘alamiin.

CONTOH KHUTBAH JUM’AT TENTANG PENDIDIKAN

Contoh khutbah jumat selanjutnya adalah bertemakanp endidikan. Entah itu pendidikan di dalam atau di luar rumah. Menyampaikannya dalam khutbah Jum’at adalah pilihan yang tepat. Karena pada saat itu, masyarakat berkumpul dan siap untuk mendengarkan nasihat. Pembukaannya boleh sama dengan sebelumnya.

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumuloh

Kami mengajak kepada semua jama’ah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh. Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Karena menjadi bekal agar terhindar dari api neraka. Alloh SWT berfirman dalam QS. Maryam ayat 72

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا

Yang artinya : Kami (Alloh) akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa, dan membiarkan orang yang dzolim dalam keadaan berlutut di neraka.

Islam adalah rahmat bagi semua alam yang mewajibkan untuk mecetak generasi yang sholih dan sholihah. Salah satu caranya adalah dengan menjadi orang tua yang baik. Mampu dalam memberikan pendidikan bagi anak. Peranannya sangat penting, sebagai pondasi bagaimana agar anak sukses di dunia dan akhirat.

Pendidikan kepada anak ini juga dianjurkan oleh Rasululloh SAW. Yang mana, pada fase pertama beliau memerintahkan untuk memberikan nama yang baik. Karena merupakan sebuah do’a yang nantinya akan berpengaruh terhadap anak. Rosululloh SAW bersabda :

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Memerintahkan kepada Kita semua untuk memberikan pendidikan sholat untuk anak-anak mulai dari umur 7 tahun. Dan boleh untuk memukulnya apabila di umur 10 tahun mereka belum juga bisa melaksanakan sholat. Namun, walaupun Rosululloh SAW memerintahkan demikian. Bukan berarti dimaknai menganiaya anak. Hanya dalam batasan mendidik saja.

Ajarkan 3 hal utama dalam sholat kepada anak. Yaitu tata cara wudhu, tata cara sholat dan hukum sholat berjama’ah. Setelah itu, baru mengajarkan amalan agama Islam yang lainnya. Jama’ah sholat Jum’at rohimakumulloh, pendidikan pada anak juga harus seimbang. Tidak hanya ukhrowinya saja tetapi juga duniawi.

Muliakanlah ia, dengan memberikan pendidikan di sekolah yang layak. Agar kelak menjadi orang yang maslahah, senantiasa berbuat baik kepada orang tua dan sekitarnya. Jangan sampai, mengajarkan anak-anak Kita hal yang tidak baik. Apalagi dalam perkembangan teknologu informasi dan komunikasi, peran sebagai pendidik sangat penting untuk mengontrolnya.

Dalam Islam juga sudah dijelaskan bahwa ketika manusia meninggal terputus semua amalnya kecuali 3 perkara. Yaitu amal sholeh, shodaqoh jariyah dan anak-anak yang mendo’akannya. Tidakkah Kita menginginkan anak yang bisa mendo’akan Kita kelak di alam akhirat?

Sebuah hadits juga menyebutkan bahwa. Setiap anak yang terlahir itu adalah suci, tergantung bagaimana orang tua akan membentuknya. Di sinilah Kita semua hendaknya memahami bahwa peran pendidikan sangatlah penting. Selain untuk membentuk karakter juga kepribadian yang senantiasa menyeimbangkan antara hablun minalloh dan hablun minannas.

Akhirnya, marilah menjaga keluarga dan anak-anak Kita dari siksa api neraka. Semoga Alloh mengampuni segala dosa dan meridhoi setiap langkah. Agar bertambah keberkahan dan kebaikan dalam diri.

CONTOH KHUTBAH JUM’AT TENTANG SABAR

Sabar sering kali mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Terkadang sebagai manusia, masih sering tergoda oleh hawa nafsu syaithon yang menyebabkan marah dan sering lupa kontrol. Oleh karena itu, masyarakat perlu diingatkan untuk senantiasa sabar dalam berbagai hal. Berikut ini contoh khutbah Jum’at yang bisa Anda gunakan :

Kaum muslimin dan muslimat rohimakumulloh

Alloh SWT telah menakdirkan segala sesuatu terhadap hambaNya. Baik yang beriman maupun tidak. Yang menjadi pembeda adalah perihal keikhlasan dan kesabarannya menerima segala ketentuan yang sudah digariskan oleh Alloh SWT. Rosululloh SAW pernah bersabda :

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

Artinya adalah :

Sungguh mulia sekali orang mukmin itu, sesungguhnya dia menjadikan segala perkaran menjadi baik baginya. Dan hanya dialah yang bisa melakukan itu semua, tidak ada yang lain. Jika ia diberikan sebuah kebahagiaan maka akan bersyukur. Maka itu adalah kebaikan baginya. Dan apabila diberikan sebuah keburukan maka hal itu juga baik bagi dia.

Hadirin yang senantiasa dirahmati oleh Alloh. Sabar itu ada tiga macam. Pertama adalah bersabar dalam ketaatan. Jadi, apabila seorang hamba mampu untuk senantiasa beribadah kepada Alloh dan bersholawat kepada Rosulnya maka ia sudah termasuk orang yang sabar. Jika tidak, maka ia tidak akan bisa melakukannya.

Kedua, sabar menahan diri dari hawa nafsu. Termasuk golongan sabar apabila ia mampu untuk selalu meninggalkan larangan Alloh SWT. Rosullulloh SAW juga pernah bersabda yang intinya, perbuatan baik bisa dilakukan semua orang termasuk orang jahat sekalipun. Tetapi hanya orang jujur dan sabar lah yang bisa meninggalkan maksiat.

Ketiga bersabar atas segala musibah yang menimpanya. Terkadang Kita semua diuji dengan sakit, yang tidak mudah untuk menghadapinya. Pasti mengeluh dan merasa tidak puas akan apa yang diterimanya. Tetapi ketahuilah, sesungguhnya Alloh SWT sedang menguji kesabaran, dan dibalik itu tersimpan keutamaan yang sangat besar. Yaitu diambil semua dosanya.

Atau diuji dengan musibah yang disebabkan oleh seseorang. Seperti pencuri, tukang fitnah dan masih banyak lagi yang lainnya. Bersabar dalam hal ini memang sangatlah sulit. Tetapi Alloh akan senantiasa melimpahkan kasih sayangNya. Sama halnya ketika Nabi Musa diberikan cobaan yang begitu berat, atau Nabi Muhammad yang diludahi, dimusuhi. Tidakkah Kita ingin mencontoh beliau?

Nabi Muhammad dan Nabi Musa selalu memaafkan, memohonkan ampun bagi siapa saja yang menyakitinya. Bukan membalas atau berbuat yang lebih parah. Oleh karena itu, jama’ah Jum’at Rohimakumulloh. Yakinlah, bahwa suatu saat sabar akan berbuah manis. Kita semua akan mendapatkan ketentraman, kebahagiaan, keamanan dan kecintaan yang tidak dimiliki orang lain.

Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Surat Sajdah ayat 24 :

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

Artinya adalah :

Dan Kami (Alloh) jadikan mereka pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan mereka adalah yang meyakini ayat-ayat Kami.

Tetapi hadirin sekalian, bersabar bukan berarti hanya berserah diri. Tetapi juga diiringi dengan usaha. Seperti halnya sakit, Kita berusaha untuk mengobatinya agar bisa beraktivitas dan beribadah seperti sedia kala. Dengan syarat, tidak boleh marah atas apa yang sudah dirasakan. Begitulah hakikat sabar.

Akhirnya, Kita berdo’a kepada Alloh dengan nama-namaNya yang baik. Senantiasa mengambil pelajaran dari kisah para Nabi. Agar menjadi insan yang sabar, baik dan selamat dunia akhirat.

Itu dia beberapa contoh khutbah pada hari Jum’at yang bisa Anda ikuti. Sekedar catatan, untuk awalannya bisa sama antara satu tema dengan yang lain. Setelah itu bisa diikuti dengan ajakan bertaqwa kepada Alloh. Ketika sudah selesai bisa dilanjut ke khutbah yang kedua. Serta diakhiri dengan bacaan di bawah ini :

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

إنك سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعوَات، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

اللهُمَّ تَقَبَّل اَعْمَالُنَا يَارَبَّ العَالَمِين

اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم

اللهُمَّ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ

اللهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الجَنَّه وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّار

اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾

فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَ