Materi latihan Bahasa Indonesia yang ada pada kurikulum yang lama maupun baru sangatlah banyak, salah satunya merupakan materi majas. Ya, majas adalahmateri yang lumayan sering dibicarakan mulai dari jenjang edukasi SD, SMP, sampai tingkat SMA/SMK. Pengertian majas ialah bahasa estetis yang dipakai untuk mempercantik rangkaian kalimat yang destinasi akhirnya merupakan untuk mendapat efek tertentu supaya tercipta suatu kesan imajinatif untuk penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam latihan Bahasa Indonesia memang lumayan banyak, laksana yang ada dalam puisi, pantun, dan karya sastra ataupun karya tulis lainnya.
Di samping itu, ada definisi atau pengertian lain yang mencerminkan tentang majas, yaitu pemanfaatan gaya bahasa untuk mendapat nuansa tertentu sehingga membuat kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang misal macam-macam majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Alegori dan lain-lain ialah hal penting untuk Anda yang hendak mempelajari lebih jauh di antara materi dari mata latihan Bahasa Indonesia di sekolah ini.
Gaya bahasa yang baik dan unik tentunya akan menciptakan setiap pembacanya merasa tertarik guna menyimaknya, bahkan hingga berulang kali.Penggunaan majas yang baik dalam menciptakan sebuah puisi ataupun kisah menjadi kriteria mutlak apakah artikel tersebut unik atau tidak. Oleh karena tersebut juga,
keterampilan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan untuk Anda yang hendak mendalami dunia penulisan, entah tersebut novel, puisi, ataupun pantun. Jadi perbanyaklah merangkai pelbagai susunan bahasa dalam benak dan artikel Anda di kitab setiap harinya supaya benak Anda semakin terlatih untuk menciptakan majas dengan gaya yang menarik. Sesuai dengan tema pada peluang kali ini, inilah jatikom sampaikan misal majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Pengertian Majas
Majas merupakan salah satu bentuk keindahan bahasa yang digunakan dalam kesenian sastra untuk menyampaikan pesan dengan lebih menarik, indah, dan penuh daya khayal. Dalam proses penyampaian makna, majas mengandung unsur kiasan yang dapat memberikan warna dan nuansa berbeda pada sebuah tulisan. Istilah “majas” berasal dari bahasa Arab, yaitu “majaaz,” yang berarti metafora atau perumpamaan.
Macam Macam Majas
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan maupun kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Jatkom bahas dibawah ini.Majas terdiri atas :
- Majas Perbandingan
- Majas Pertentangan
- Majas Sindiran
- Majas Penegasan
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya
Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :
1)Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini jatikom sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
- Perangainya keras seperti batu, percuma saja menasehatinya!
- Jumlah hutangnya bak tali yang melilit leher, entah bagaimana dia melunasinya.
- Dengan semakin banyaknya swalayan modern di pedesaan, nasib warung kelontong bagaikan telur diujung tanduk.
- Paras anak kembar itu bak pinang dibelah dua.
- Semua politikus sekarang seperti kacang lupa kulitnya, padahal dulu mengumbar banyak janji.
- Jangan dengarkan dia, perkataannya seperti tong kosong nyaring bunyinya.
- Niat tanpa tindakan nyata, ibarat sayur tanpa garam.
- Entah apa salahku padanya. Saat kami bertemu, pandangan matanya tajam seperti silet.
- Adi ingin sekali kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
- Peralatan elektronik sekarang bagaikan ilmu sihir, apapun bisa dilakukan.
- Mencari orang hilang di Jakarta seperti mencari jarum ditumpukan jerami.
- Apa yang terjadi padamu? Badanmu seperti jelangkung sekarang.
2) Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.Contoh:
- Anak – anak adalah tunas bangsa yang akan menjadi agen perubahan untuk negeri ini.
- Si jago merah berhasil melahap hampir semua perumahan yang ada di Depok.
- Salah satu sikap baik adalah memiliki perasaan yang rendah hati.
- Kita harus mampu belajar untu berlapang dada dalam menerima setiap ujian hidup.
- Orang yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku.
- Senyumannya seindah embun pagi yang menyegarkan.
- Perlu usaha keras untuk menjadi anak emas di kelas, yaitu dengan belajar.
- Ayah dan Ibu sangat menyayangi buah hatinya.
- Kehidupan yang sangat keras menuntut perempuan itu menjadi kupu-kupu malam untuk menambah penghasilan.
- Debat pendapat dengan orang yang kepala batu itu percuma karena dia akan tetap bersikukuh dan sulit menerima pendapat dari orang lain.
- Pengetahuan adalah jendela dunia, penerang untuk seluruh penjuru dunia.
- Guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang bertugas mencerdaskan bangsa.
- Selesai jalan – jalan wajib hukumnya untuk membawa buah tangan untuk orang – orang yang disayangi.
- Kecantikan si Mega membuatnya menjadi bunga desa.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.Contoh:
- Burung Bernyanyi di pagi hari.
- Meja itu berjalan menuju ke kantin sekolah.
- Banjir di Jakarta menelan korban jiwa.
- Angin melambai-lambai menyampaikan pesan pangeran.
- Pohon itu menangis, karena ia tau besok mau ditebang.
- Ombak laut berloncatan menggapai langit biru.
- Siang ini awan menangis.
- Matahari sedang cemberut.
- Pagi ini langit mendung tidak ceria seperti pagi kemaren.
- Ombak saling kejar-kejaran menghampiri tepi laut.
- Angin berbisik menyampaikan pesan.
- Hatinya berkata tentang perasaan.
- Ceramah Pak Ustad membangun menara keimanan.
- Hujan pun memeluk mereka yang sedang bersedih.
- Daun pohon kelapa di pantai itu melambai-lambai memanggilku
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
- Mencari seseorang yang berkepribadian jujur kini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Penjelasan :
Pada kalimat alegori di atas mengungkapkan tentang kesulitan dalam mencari seseorang yang berkepribadian jujur yang diibaratkan dengan mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Mencari jarum dalam tumpukan jerami merupakan kiasan terhadap maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut.
- Menjalin kehidupan berumah tangga adalah ibarat menjalani sebuah bahtera di lautan yang sangat luas.
Penjelasan :
Penggalan kalimat “menjalani sebuah bahtera di lautan” digunakan sebagai kiasan untuk menjelaskan makna, maksud, dan tujuan yang ingin disampaikan dalam kalimat pada contoh 2. Makna dari kiasan tersebut dalam kaitannya menjalin kehidupan berumah tangga adalah sebuah perjalanan hidup yang dijalani oleh pasangan suami dan istri beserta anak-anaknya dalam sebuah keluarga.
- Lidah manusia bagaikan sebuah pedang yang sangat tajam, maka bijaklah dalam menggunakannya.
Penjelasan :
Penggalan kalimat “lidah manusia bagaikan sebuah pedang” digunakan sebagai kiasan untuk menjelaskan makna, maksud, dan tujuan yang ingin disampaikan dalam kalimat pada contoh 3. Makna dari kiasan tersebut adalah bijak-bijaklah dalam menjaga lisan karena dengannya kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan dengannya pula kita bisa celaka jika tak pandai mengendalikannya.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
- Warna putih adalah warna kesukaan ibu karena melambangkan kesucian.
- Warna merah pada bendera negara Indonesia melambangkan keberanian.
- Anton selalu saja menjadi kambing hitam ketika ada permasalahan yang muncul dalam keluarganya. (kambing hitam = orang yang disalahkan)
- Pertikaian itu tidak kunjung selesai juga walaupun sudah dibawa ke meja hijau. (meja hijau = pengadilan).
- Laki – laki hidung belang itu sudah menipu banyak wanita di kampung ini. (hidung belang = suka mempermainkan wanita)
- Sejak ayah sakit-sakitan, ibu yang menggantikan peran ayah menjadi tulang punggung keluarga. (tulang punggung = yang bertanggung jawab terhadap keluarga)
- Tenaga pemadam kebakaran tidak sanggup mengatasi kekuatan si jago merah. (si jago merah = api)
- Rajna dijuluki kembang desa di kampung Sarinaga karena banyak pemuda yang tergila-gila padanya. (kembang desa = gadis tercantik)
- Lilitan hutang dari lintah darat membuat Pak Jarwo tidak bisa menabung untuk membangun rumah.
- Miko tidak dijauhi oleh teman-teman perempuannya karena sudah terkenal sebagai buaya darat di kampusnya. (buaya darat = suka menggoda wanita)
- Ayah selalu menjemput kakak ketika pulang kerja agar kakak tidak menjadi korban bajing loncat yang sedang merajalela di kampungnya. (bajing loncat = perampok)
- Ibu selalu berpesan agar tidak menjadi bunglon karena tidak akan disukai banyak orang. (bunglon = tidak berpendirian)
- Mata bulatnya yang seperti bola ping pong justru menarik bagi siapa saja yang melihatnya. (bola ping pong = bulat dan kecil)
- Narkoba dan seks bebas seperti lingkaran setan yang akan menjerumuskan siapa saja yang memasukinya. (lingkaran setan = area yang merugikan dan berbahaya)
- Lorenzo dan Rossi sudah mempersiapkan kuda besi mereka masing-masing dengan kekuatan prima. (kuda besi = motor)
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Contoh:
- Elpiji 12 kg seringkali langka di pasaran dan harganya semakin mahal
- Penjualan daikin melonjak tajam sejak iklannya bisa membunuh bakteri di udara
- Promo Sunco beli 2 gratis 1 di mal itu, laris manis di borong para ibu
- Semua perabot di dalam rumahnya menggunakan olympic
- Salesman itu menyakinkan pembeli, sharp terlaris di pasaran
- Ayah bingung, ingin membeli avanza atau ertiga
- Semua hadiah pemenang lomba mewarnai di sponsori Greebel
- Pameran kali ini, samsung dan polytron bersaing ketat
- Menjelang liburan tiket garuda naik dua kali lipat
- Turis itu kehilangan sebuah samsung s7 dan sepasang rolex di tempatnya menginap
7) Sinekdoke
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8). Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”.
Contoh:
- Teruslah berbuat baik seakan-akan kau akan mati besok.
- Dia bekerja setiap pagi dan malam seperti mesin pabrik buatan Jepang.
- Bacalah buku karena buku bagaikan jendela dunia yang dikemas rapi.
- Pak Badrun yang saat ini sudah kaya raya lupa akan miskinnya layaknya kacang lupa kulitnya.
- Cinta Budi dan Ani akan kekal bak cinta Rome dan Juliet.
- Andi adalah anak yang terkenal jenius dan sering disebut layaknya titisan Albert Einstein.
- Aku dan kamu akan terus bersama selamanya seperti bulan dan bintang yang selalu berdampingan.
- Kamu adalah cinta sejatiku meskipun berkali-kali aku tak menyadarinya tetapi kau tetap ada untukku layaknya matahari yang selalu menyinari bumi.
- Kehidupan di dunia ini bak panggung sandiwara yang skenarionya di pegang sang pencipta.
- Aku telah menulis cerpen semalam suntuk hingga kepalaku layaknya knalpot motor yang panas.
- Kasih sayang ibu pada anaknya bagai sang surya menyinari dunia.
- Perkataanmu sungguh menyakitkan hati bagaikan pedang yang menghujam jantung.
- Orang itu sangat suka membicarakan orang lain layaknya dia punya wajah dua.
- Dina dan Ani sungguh musuh yang tak dapat akur bagaikan langit dan bumi yang tak mungkin bersatu.
- Anak itu sangat cerdas dan dapat menghitung dengan cepat layaknya mesin komputer.
Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
- Cinta adalah pengertian
- Cinta adalah kesetiaan
- Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!