Pengertian Wawancara : Teknik Bentuk Tujuan Menurut Para Ahli

Posted on

Wawancara adalah salah satu metode komunikasi yang digunakan dalam berbagai bidang untuk mendapatkan informasi dari seseorang atau kelompok dengan tujuan tertentu. Metode ini telah menjadi alat penting dalam penelitian, jurnalistik, rekruitmen, dan bidang lainnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian wawancara, tujuannya, memberikan contoh wawancara, membahas berbagai bentuk wawancara, serta menjelaskan fungsi utama dari metode ini.

Pengertian Wawancara

Wawancara adalah proses interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih, di mana satu orang bertanya (pewawancara) dan yang lainnya menjawab (responden). Tujuan utama dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang mendalam dan kualitatif mengenai suatu topik atau isu tertentu dari sudut pandang responden. Wawancara bisa dilakukan secara langsung tatap muka atau melalui media komunikasi seperti telepon atau video call.

pengertian wawancara menurut para ahli

Pengertian wawancara menurut para ahli dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang konsep ini. Berikut adalah beberapa definisi dari para ahli terkait dengan wawancara:

  • Clifford Geertz: Menurut antropolog terkenal ini, wawancara adalah “teknik pengumpulan data lapangan dengan mendengarkan secara teliti dan mencatat segala sesuatu yang diucapkan oleh narasumber.”
  • Robert S. Weiss: Seorang ahli sosiologi, Weiss, mengartikan wawancara sebagai “pengumpulan data dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan tertentu kepada subjek atau narasumber.”
  • Kvale: Dalam pandangan Kvale, wawancara adalah “diskusi yang terstruktur antara dua individu yang berinteraksi dalam upaya untuk mencari arti dari suatu fenomena.”
  • Guba dan Lincoln: Dalam konteks penelitian kualitatif, Guba dan Lincoln mendefinisikan wawancara sebagai “pengumpulan data berupa percakapan antara pewawancara dan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan pandangan, keyakinan, pengalaman, dan pengetahuan narasumber.”
  • Bungin: Menurut Bungin, wawancara adalah “teknik interaksi komunikatif di mana pewawancara memperoleh data dengan cara bertanya dan narasumber memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.”
  • Friedman: Dalam bidang jurnalistik, Friedman mendefinisikan wawancara sebagai “proses tanya jawab antara pewawancara dan narasumber dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dan membuat cerita.”
  • Spradley: Spradley, dalam konteks etnografi, mengartikan wawancara sebagai “percakapan antara peneliti dan narasumber di mana peneliti mencoba memahami dunia narasumber melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.”
  • Fontana dan Frey: Menurut Fontana dan Frey, wawancara adalah “pertukaran berstruktur antara pewawancara dan narasumber yang ditujukan untuk memahami suatu topik atau masalah dari perspektif narasumber.”
  Tenis Meja : Pengertian Sejarah Teknik Dasar Ukuran Istilah

Pengertian-pengertian ini mencerminkan pandangan beragam para ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi, sosiologi, penelitian kualitatif, jurnalistik, dan etnografi. Wawancara dilihat sebagai teknik komunikasi yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi mendalam dan kualitatif tentang suatu fenomena, pandangan, atau pengalaman dari sudut pandang narasumber. Dalam semua definisi ini, interaksi antara pewawancara dan narasumber memainkan peran sentral dalam memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang topik yang dibahas.

Tujuan Wawancara

Tujuan utama dari wawancara dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Beberapa tujuan umum dari wawancara antara lain:

  • Mendapatkan Informasi Mendalam: Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci dan mendalam tentang suatu topik dari perspektif individu atau kelompok tertentu.
  • Memahami Pengalaman: Dalam penelitian psikologi atau sosial, wawancara digunakan untuk memahami pengalaman, pandangan, dan perasaan responden terkait suatu peristiwa atau fenomena.
  • Penelitian Kualitatif: Wawancara sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggali insight yang kompleks dan mendalam tentang pola perilaku, pandangan, dan interaksi manusia.
  • Jurnalisme: Wawancara dalam jurnalisme digunakan untuk mendapatkan informasi dari narasumber yang relevan untuk sebuah berita atau artikel.
  • Rekruitmen: Dalam dunia bisnis, wawancara digunakan untuk mengevaluasi calon karyawan dan memahami apakah mereka sesuai dengan posisi yang ditawarkan.

Contoh Wawancara

Berikut ini adalah contoh wawancara yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana proses wawancara berlangsung:

Judul: Menggali Aspirasi Mahasiswa Terkait Pendidikan Online

Pewawancara (P): Selamat siang, apa pendapat Anda mengenai sistem pendidikan online yang sedang berlangsung?

Responden (R): Siang! Menurut saya, sistem pendidikan online memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihannya adalah fleksibilitas dalam mengatur waktu belajar. Namun, tantangan utamanya adalah kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa.

P: Bagaimana Anda melihat interaksi antara rekan satu kelas selama pembelajaran online?

  Pengertian Atom Sejarah Jenis Manfaat Kerugian

R: Interaksi antar siswa sedikit terhambat karena keterbatasan platform virtual. Meskipun ada forum diskusi, tetapi tidak sama dengan berbicara langsung di kelas.

P: Apakah ada saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran online?

R: Tentu, saya pikir lebih banyak interaksi langsung seperti sesi tanya jawab dengan guru melalui video konferensi akan membantu. Selain itu, materi yang disajikan juga perlu lebih menarik agar siswa tidak cepat bosan.

Bentuk-Bentuk Wawancara

Terdapat beberapa bentuk wawancara yang umumnya digunakan:

  • Wawancara Terstruktur: Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan mengikuti urutan tertentu. Pertanyaan bersifat tetap dan konsisten untuk semua responden.
  • Wawancara Tak Terstruktur: Tidak ada daftar pertanyaan yang ditentukan sebelumnya. Pewawancara mengizinkan percakapan mengalir secara alami dan mengajukan pertanyaan berdasarkan tanggapan responden sebelumnya.
  • Wawancara Semi-Terstruktur: Gabungan dari kedua bentuk di atas. Pewawancara memiliki kerangka pertanyaan tetapi juga fleksibel dalam mengeksplorasi topik yang lebih mendalam.
  • Wawancara Kelompok: Dilakukan dengan sekelompok responden sekaligus. Dapat menghasilkan dinamika diskusi yang menarik dan berbeda pandangan.

Fungsi Wawancara

Wawancara memiliki beberapa fungsi yang penting:

  • Mendapatkan Informasi Mendalam: Wawancara memungkinkan pewawancara untuk memahami pandangan, perasaan, dan pengetahuan responden dengan lebih mendalam daripada metode lain.
  • Menggali Insight Kualitatif: Metode ini memungkinkan peneliti atau jurnalis untuk menggali insight yang kompleks, terutama dalam penelitian kualitatif atau artikel mendalam.
  • Verifikasi Data: Dalam jurnalisme, wawancara dapat digunakan untuk memverifikasi informasi atau klaim yang ditemukan dalam riset.
  • Mengukur Kepribadian dan Keterampilan: Dalam rekruitmen, wawancara membantu pihak perusahaan untuk mengevaluasi kepribadian, keterampilan, dan kualifikasi calon karyawan.
  • Pengembangan dan Evaluasi Program: Dalam bidang pendidikan, wawancara dapat membantu mendapatkan masukan untuk mengembangkan atau mengevaluasi program pembelajaran.

Dalam berbagai bidang, wawancara adalah alat komunikasi yang kuat untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan kualitatif dari sudut pandang individu atau kelompok. Dengan berbagai bentuknya, wawancara dapat disesuaikan dengan tujuan dan konteks tertentu. Fungsi-fungsi wawancara meluas dari mendapatkan informasi hingga mengukur kepribadian dan mengembangkan program. Dengan demikian, wawancara tetap menjadi metode penting dalam mendapatkan wawancara dan insight yang tidak hanya kaya secara data, tetapi juga mengandung dimensi emosional dan pengalaman.

  Pengertian Mahram : Contoh Hubungan Informasi Lengkap

Tantangan dalam Wawancara

Meskipun wawancara memiliki banyak kelebihan, ada beberapa tantangan yang mungkin muncul dalam proses ini:

  • Bias Pewawancara: Pandangan atau sikap pewawancara dapat memengaruhi cara ia mengajukan pertanyaan dan menginterpretasi jawaban responden. Penting bagi pewawancara untuk tetap objektif.
  • Bias Responden: Kadang-kadang responden dapat memberikan jawaban yang mereka pikir diharapkan oleh pewawancara atau yang dianggap sosial lebih diterima.
  • Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Proses wawancara dapat memakan waktu dan sumber daya yang signifikan, terutama jika melibatkan banyak responden.
  • Kesulitan Mendapatkan Responden: Terkadang sulit untuk mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
  • Kepercayaan dan Privasi: Responden mungkin merasa tidak nyaman dalam memberikan informasi pribadi atau sensitif.

Teknik Meningkatkan Kualitas Wawancara

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas wawancara:

  • Pelatihan Pewawancara: Pewawancara perlu dilatih untuk menghindari bias dan mengajukan pertanyaan yang netral serta terbuka.
  • Pertanyaan Terbuka: Gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang lebih rinci dan mendalam daripada pertanyaan tertutup yang hanya memerlukan jawaban ya atau tidak.
  • Menjaga Keterbukaan dan Empati: Pewawancara perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung sehingga responden merasa nyaman untuk berbicara terbuka.
  • Ragam Sumber: Usahakan untuk mendapatkan perspektif dari berbagai kelompok dan latar belakang yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih kaya.
  • Verifikasi Informasi: Dalam penelitian atau jurnalistik, penting untuk memverifikasi informasi yang diperoleh dari wawancara dengan sumber lain untuk memastikan akurasi.

Wawancara adalah metode komunikasi yang penting dan kuat dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian, jurnalisme, hingga rekruitmen dan pengembangan program. Dengan menggunakan berbagai bentuk dan teknik, wawancara memungkinkan pewawancara untuk mendapatkan wawasan mendalam dan kualitatif dari sudut pandang responden. Meskipun memiliki tantangan, dengan pelatihan dan pendekatan yang tepat, manfaatnya jauh melebihi hambatan yang mungkin timbul. Dengan demikian, wawancara tetap menjadi alat yang tak tergantikan dalam menggali informasi dan pemahaman yang mendalam dalam berbagai konteks.