Pengertian Prinsip Ekonomi : Jenis Tujuan Ciri Manfaat Menurut Para Ahli

Posted on

Pengertian Prinsip Ekonomi, Jenis Tujuan Ciri Manfaat Menurut Para Ahli – Prinsip ekonomi merupakan dengan pengorbanan sekecil- kecilnya buat mendapatkan hasil tertentu, ataupun dengan pengorbanan tertentu buat mendapatkan hasil semaksimal bisa jadi. Prinsip ekonomi bisa dimaksud ialah dengan pengorbanan yang sekecil- sekecilnya buat memperoleh hasil yang sebesar- besarnya

Prinsip ekonomi pula ialah suatu sistem pengorbanan yang dicoba oleh sesuatu pihak yang cenderung diminimalisir sebisa bisa jadi tetapi dengan tujuan buat memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanan itu. Biasanya sistem ekonomi yang terdapat di dunia dikala ini memanglah menganut prinsip semacam ini, walaupun terdapat sebagian pemikiran yang melaporkan kalau prinsip semacam ini sesungguhnya telah kurang cocok dengan keadaan saat ini.

Pengertian Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merujuk pada seperangkat aturan dan konsep dasar yang membentuk dasar pemahaman tentang bagaimana masyarakat dan individu mengalokasikan sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Prinsip ekonomi adalah fondasi dari ilmu ekonomi, yang merupakan studi tentang bagaimana sumber daya di dunia ini dikelola, didistribusikan, dan digunakan.

Ada beberapa prinsip ekonomi utama yang membentuk dasar pemahaman dalam ilmu ekonomi. Beberapa prinsip utama ini termasuk:

  • Prinsip Kesempatan Biaya (Opportunity Cost): Prinsip ini menyatakan bahwa ketika seseorang membuat pilihan untuk mengalokasikan sumber daya terbatas untuk satu keperluan, ia harus mengorbankan peluang lain yang mungkin lebih baik. Kesempatan biaya adalah nilai dari pilihan terbaik yang tidak diambil.
  • Prinsip Permintaan dan Penawaran: Prinsip ini berfokus pada bagaimana harga dan kuantitas barang dan jasa ditentukan oleh interaksi antara permintaan konsumen dan penawaran produsen. Harga cenderung naik ketika permintaan melebihi penawaran, dan harga cenderung turun ketika penawaran melebihi permintaan.
  • Prinsip Keuntungan Marjinal (Marginal Benefit) dan Biaya Marjinal (Marginal Cost): Prinsip ini berkaitan dengan pemahaman tentang manfaat tambahan yang diperoleh dari tindakan atau keputusan tambahan (keuntungan marjinal) dan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk tindakan atau keputusan tambahan tersebut (biaya marjinal). Keputusan yang bijak biasanya didasarkan pada perbandingan antara keuntungan marjinal dan biaya marjinal.
  • Prinsip Daya Beli Uang: Prinsip ini mencerminkan kemampuan uang untuk membeli barang dan jasa. Inflasi, yang menyebabkan penurunan daya beli uang, dapat memengaruhi keputusan konsumen dan produsen.
  • Prinsip Efisiensi Ekonomi: Prinsip ini berfokus pada upaya untuk mencapai alokasi sumber daya yang paling efisien, di mana tidak ada cara untuk meningkatkan kebahagiaan satu pihak tanpa mengurangi kebahagiaan pihak lain. Efisiensi ekonomi biasanya dicapai saat masyarakat dan individu mengalokasikan sumber daya dengan cara yang menghasilkan hasil terbaik bagi semua pihak.
  • Prinsip Spesialisasi dan Perdagangan: Prinsip ini menekankan manfaat dari spesialisasi dalam produksi dan perdagangan. Ketika individu atau negara-negara fokus pada apa yang mereka produksi dengan baik, mereka dapat meningkatkan produktivitas dan memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan orang lain.
  • Prinsip Kepuasan Utilitas (Utility): Prinsip ini berkaitan dengan konsep utilitas, yang mengukur tingkat kepuasan atau manfaat yang diperoleh seseorang dari konsumsi barang atau jasa. Konsep ini membantu menjelaskan mengapa orang membuat keputusan konsumsi mereka.
  • Prinsip Elastisitas: Elastisitas adalah ukuran responsifitas permintaan atau penawaran terhadap perubahan harga atau faktor-faktor lainnya. Memahami elastisitas penting dalam pengaturan harga dan perencanaan kebijakan.
  • Prinsip Siklus Ekonomi: Perekonomian sering mengalami siklus ekonomi, yang mencakup periode ekspansi, kontraksi, depresi, dan pemulihan. Memahami siklus ini membantu individu dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi fluktuasi ekonomi.
  • Prinsip Keseimbangan: Dalam ekonomi, keseimbangan mencapai saat ketika permintaan dan penawaran bertemu. Pada titik ini, harga dan kuantitas barang atau jasa ditentukan. Prinsip ini membantu menjelaskan bagaimana pasar beroperasi.
  • Prinsip Distribusi Pendapatan: Prinsip ini membahas tentang bagaimana pendapatan dan kekayaan didistribusikan di masyarakat. Isu distribusi pendapatan seringkali menjadi fokus perdebatan kebijakan ekonomi.
  • Prinsip Eksternalitas: Eksternalitas merujuk pada efek samping dari aktivitas ekonomi yang tidak tercermin dalam harga pasar. Prinsip ini penting dalam pertimbangan masalah lingkungan dan sosial.
  • Prinsip Keberlanjutan (Sustainability): Keberlanjutan ekonomi mencakup pertimbangan terhadap penggunaan sumber daya yang berkelanjutan untuk melindungi lingkungan dan kepentingan generasi masa depan.

Prinsip-prinsip ekonomi ini membantu dalam memahami bagaimana kebijakan ekonomi, keputusan konsumen, dan perilaku produsen dapat memengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Mereka juga memberikan dasar untuk menganalisis dan merumuskan solusi terhadap masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat, negara, dan dunia secara lebih luas. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, seseorang dapat membuat keputusan ekonomi yang lebih cerdas dan berkontribusi pada kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Prinsip-prinsip ini tidak hanya berguna dalam pemahaman ekonomi makro, tetapi juga dalam keputusan ekonomi mikro, seperti investasi, konsumsi, dan manajemen keuangan pribadi. Mereka juga berperan dalam perumusan kebijakan pemerintah, baik dalam hal kebijakan fiskal, moneter, maupun kebijakan sosial.

Prinsip ekonomi merupakan landasan yang kuat dalam ilmu ekonomi dan membantu individu, perusahaan, dan pemerintah dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas untuk mengelola sumber daya dan mengatasi tantangan ekonomi yang ada. Memahami prinsip-prinsip ini penting bagi semua orang, karena ilmu ekonomi memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pembentukan masyarakat dan perekonomian yang lebih baik.

Contoh Penerapan Prinsip Ekonomi

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana prinsip-prinsip ekonomi diterapkan dalam situasi nyata:

  • Keputusan Konsumen: Prinsip-prinsip seperti prinsip kesempatan biaya dan keuntungan marjinal membantu individu dalam membuat keputusan tentang apa yang akan mereka konsumsi. Misalnya, seseorang harus mempertimbangkan apa yang mereka peroleh dari membeli makan malam di luar dan apa yang bisa mereka peroleh dengan menghabiskan uang tersebut pada aktivitas lain.
  • Produksi dan Kewirausahaan: Prinsip efisiensi ekonomi dan spesialisasi membantu produsen dan pengusaha dalam menentukan cara terbaik untuk memproduksi barang dan jasa, serta dalam memilih bidang usaha yang sesuai dengan keunggulan mereka.
  • Kebijakan Pemerintah: Prinsip distribusi pendapatan dan kebijakan ekonomi makro, seperti kebijakan fiskal dan moneter, digunakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi tertentu, seperti mengurangi ketimpangan pendapatan dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
  • Perdagangan Internasional: Prinsip spesialisasi dan perdagangan berperan dalam hubungan perdagangan antar negara. Negara-negara seringkali berfokus pada produksi barang dan jasa tertentu yang mereka hasilkan dengan efisien, lalu menukarnya dengan barang dan jasa yang mereka tidak hasilkan dengan baik.
  • Perencanaan Keuangan Pribadi: Prinsip keuangan pribadi, seperti pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan pensiun, didasarkan pada konsep daya beli uang dan pengambilan keputusan yang mempertimbangkan kesempatan biaya.
  • Pengelolaan Sumber Daya Alam: Prinsip keberlanjutan sangat relevan dalam manajemen sumber daya alam, seperti hutan dan perikanan, di mana penting untuk menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan keberlanjutan jangka panjang.
  • Pengambilan Keputusan Bisnis: Prinsip-prinsip ekonomi membantu manajer bisnis dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi, harga, produksi, dan strategi pasar yang akan memaksimalkan laba dan pertumbuhan perusahaan.
  Pengertian Manajemen Pemasaran Fungsi Tujuan Menurut Para Ahli

Prinsip-prinsip ekonomi juga digunakan untuk menganalisis fenomena ekonomi seperti resesi, inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Mereka memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk merancang solusi kebijakan dan memahami dampak dari perubahan ekonomi. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, individu dapat menjadi konsumen yang lebih cerdas, wirausaha yang lebih sukses, dan warga negara yang lebih terinformasi. Selain itu, pemahaman prinsip-prinsip ekonomi dapat membantu masyarakat secara keseluruhan mencapai kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.

Pengertian Prinsip Ekonomi Menurut Para Ahli

Prinsip ekonomi adalah konsep dasar yang membentuk landasan pemahaman tentang bagaimana sumber daya langka dikelola, keputusan ekonomi dibuat, dan interaksi antara individu dan masyarakat dalam konteks ekonomi. Para ahli ekonomi dari berbagai aliran dan era telah mengemukakan pandangan mereka mengenai prinsip-prinsip ini, yang membantu membentuk teori-teori ekonomi dan pandangan tentang bagaimana sistem ekonomi beroperasi. Mari kita jelajahi beberapa pandangan tentang prinsip ekonomi dari para ahli terkemuka.

  1. Adam Smith: Prinsip Kemandirian dan Keuntungan Bersama

Adam Smith, sering dijuluki sebagai “Bapak Ekonomi Modern,” mengemukakan prinsip-prinsip dasar ekonomi dalam karyanya “The Wealth of Nations” pada tahun 1776. Salah satu prinsip utama yang ditekankan oleh Smith adalah konsep self-interest (kemandirian) dan invisible hand (tangan tak terlihat). Smith berpendapat bahwa individu yang bertindak untuk mencapai keuntungan pribadi secara tidak langsung juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

  1. David Ricardo: Prinsip Keunggulan Komparatif

David Ricardo mengembangkan konsep prinsip keunggulan komparatif, yang menekankan bahwa negara atau individu sebaiknya fokus pada produksi barang atau jasa yang mereka mampu menghasilkan dengan biaya relatif lebih rendah dibandingkan dengan mitra dagang mereka. Prinsip ini mendorong perdagangan yang menguntungkan dan alokasi sumber daya yang efisien di seluruh dunia.

  1. John Maynard Keynes: Prinsip Intervensi Pemerintah

John Maynard Keynes memberikan sumbangan besar dalam mengembangkan pemahaman tentang intervensi pemerintah dalam ekonomi. Keynes berpendapat bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi depresi ekonomi dengan mengambil langkah-langkah stimulus fiskal, seperti peningkatan pengeluaran publik, untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

  1. Milton Friedman: Prinsip Pasar Bebas dan Minimnya Intervensi

Milton Friedman merupakan tokoh terkemuka dalam aliran ekonomi neoliberal. Friedman mengemukakan prinsip pasar bebas, yang menyatakan bahwa intervensi pemerintah dalam ekonomi sebaiknya minimal. Dia percaya bahwa pasar yang bebas dan kompetitif akan menghasilkan alokasi sumber daya yang paling efisien dan inovasi yang berkelanjutan.

  1. Amartya Sen: Prinsip Kesejahteraan dan Keadilan Sosial

Amartya Sen mengangkat isu kesejahteraan dan keadilan sosial dalam pandangannya tentang ekonomi. Ia mengembangkan konsep Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang mencakup faktor-faktor seperti harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan untuk mengukur kesejahteraan manusia lebih holistik.

  1. Joseph Stiglitz: Prinsip Asimetri Informasi

Joseph Stiglitz mengajukan prinsip asimetri informasi, yang mengacu pada ketidakseimbangan informasi antara pelaku ekonomi. Dia berpendapat bahwa informasi yang tidak simetris dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam transaksi ekonomi, dan pemerintah perlu campur tangan untuk mengatasi ketidakadilan ini.

  1. Hernando de Soto: Prinsip Hak Milik dan Pengentasan Kemiskinan

Ekonom Hernando de Soto menyoroti pentingnya kepemilikan yang jelas dalam mengentaskan kemiskinan. Dia berpendapat bahwa formalisasi hak milik dan kepemilikan properti dapat memungkinkan akses ke kredit, investasi, dan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok yang kurang terlayani.

  1. Karl Marx: Prinsip Kritis terhadap Kapitalisme

Karl Marx mengajukan prinsip kritis terhadap kapitalisme dan teori konflik kelas. Ia berpendapat bahwa sistem ekonomi didorong oleh konflik antara pemilik modal dan pekerja, dan mengadvokasi perubahan sistem ekonomi menuju sosialisme untuk mengurangi ketidaksetaraan.

  1. Thorstein Veblen: Prinsip Kritik terhadap Konsumsi Mewah

Thorstein Veblen menyumbangkan konsep conspicuous consumption (konsumsi mencolok) dan conspicuous leisure (hiburan mencolok) dalam pemikirannya tentang ekonomi. Ia mengkritik pemborosan dan perilaku konsumtif masyarakat yang mengejar status sosial melalui barang-barang mewah dan gaya hidup yang mewah.

  1. Hyman Minsky: Prinsip Siklus Keuangan

Hyman Minsky mengembangkan teori tentang financial instability hypothesis yang menyoroti siklus keuangan dan risiko dalam sistem ekonomi. Ia mengajukan prinsip bahwa periode ketika hutang berlebihan muncul dalam sistem ekonomi dapat mengarah pada krisis finansial.

  1. Gary Becker: Prinsip Manusia sebagai “Homo Economicus”

Gary Becker memainkan peran penting dalam mengembangkan pandangan ekonomi perilaku. Ia mengemukakan prinsip bahwa individu berperilaku sebagai “homo economicus” yang rasional dan berorientasi pada keuntungan. Pandangan ini menekankan bahwa keputusan ekonomi didasarkan pada pertimbangan rasional terhadap manfaat dan biaya.

  1. Nassim Nicholas Taleb: Prinsip Ketidakpastian dan Risiko

Nassim Nicholas Taleb membahas prinsip ketidakpastian dan risiko dalam konteks ekonomi. Ia mengusulkan bahwa ketidakpastian dan kejadian langka (black swan events) dapat memiliki dampak signifikan pada sistem ekonomi dan seringkali diabaikan dalam model-model tradisional.

  1. Ronald Coase: Prinsip Biaya Transaksi

Ronald Coase memperkenalkan prinsip biaya transaksi dalam ekonomi. Ia berpendapat bahwa dalam transaksi ekonomi, biaya yang dikeluarkan untuk bernegosiasi, berkomunikasi, dan mengatasi masalah merupakan faktor penting dalam menentukan bagaimana transaksi dilakukan dan sumber daya dialokasikan.

  1. Abhijit Banerjee dan Esther Duflo: Prinsip Ekonomi Pembangunan Berbasis Bukti

Pemenang Hadiah Nobel Ekonomi, Abhijit Banerjee dan Esther Duflo, mengadvokasi prinsip pendekatan ekonomi pembangunan yang berdasarkan pada bukti empiris. Mereka menganjurkan pendekatan yang lebih eksperimental dan berfokus pada solusi yang sesuai dengan kondisi konteks tertentu.

  1. Richard Thaler: Prinsip Perilaku Tidak Rasional

Richard Thaler memainkan peran penting dalam mengembangkan teori perilaku ekonomi. Ia menyoroti bahwa manusia seringkali tidak bertindak secara rasional dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan prinsip-prinsip psikologi dan perilaku manusia perlu dipertimbangkan dalam analisis ekonomi.

  1. Elinor Ostrom: Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Bersama

Elinor Ostrom, pemenang Hadiah Nobel Ekonomi, mengemukakan prinsip-prinsip untuk mengelola sumber daya bersama dan mengatasi tragedi sumber daya umum. Pendekatan Ostrom menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam merumuskan aturan dan keputusan terkait sumber daya bersama.

Tujuan Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi adalah panduan dasar yang mengarahkan tindakan, keputusan, dan interaksi di dalam sistem ekonomi. Tujuan-tujuan ini membentuk kerangka kerja yang membantu individu, perusahaan, dan pemerintah dalam mengelola sumber daya yang terbatas, memaksimalkan manfaat, dan mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks beragam aliran ekonomi dan pandangan para ahli, mari kita eksplorasi tujuan utama prinsip ekonomi.

  1. Allokasi Sumber Daya yang Efisien

Tujuan utama prinsip ekonomi adalah mencapai alokasi sumber daya yang efisien. Hal ini mengacu pada penggunaan sumber daya langka seperti tenaga kerja, modal, dan bahan baku dengan cara yang paling produktif dan bermanfaat. Konsep efisiensi mencakup produksi barang dan jasa dengan biaya rendah dan penggunaan sumber daya yang optimal.

  1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Prinsip ekonomi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini melibatkan pengembangan kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan serta akses terhadap barang dan jasa. Tujuan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan adil.

  1. Pengambilan Keputusan Rasional
  Pengertian Magnet Gaya Magnet Sifat Magnet

Prinsip ekonomi mendorong individu, perusahaan, dan pemerintah untuk mengambil keputusan ekonomi yang rasional. Ini mencakup pertimbangan matang terhadap manfaat dan biaya dalam menghadapi pilihan-pilihan yang tersedia. Prinsip ini mengasumsikan bahwa keputusan ekonomi diambil dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia dan tujuan yang ingin dicapai.

  1. Pengaturan Pasar yang Efektif

Tujuan prinsip ekonomi adalah menciptakan mekanisme pasar yang efektif. Dalam sistem pasar, prinsip ini bertujuan untuk memastikan persaingan sehat, transparansi, dan akses informasi yang cukup bagi semua pihak. Mekanisme pasar yang baik diharapkan dapat mencapai alokasi sumber daya yang efisien dan harga yang wajar.

  1. Distribusi Keadilan dan Kesetaraan

Beberapa prinsip ekonomi juga menitikberatkan pada distribusi keadilan dan kesetaraan. Tujuan ini mengajukan pertanyaan tentang bagaimana manfaat ekonomi didistribusikan di antara anggota masyarakat. Pemerataan pendapatan dan akses terhadap layanan dasar menjadi perhatian dalam upaya mencapai tujuan distribusi yang lebih adil.

  1. Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Prinsip ekonomi modern juga menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tujuan ini melibatkan pembangunan ekonomi yang tidak hanya mempertimbangkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga dampak jangka panjang terhadap lingkungan, sumber daya alam, dan keseimbangan sosial.

  1. Stabilitas Makroekonomi

Prinsip ekonomi juga berfokus pada stabilitas makroekonomi. Tujuan ini mencakup pengendalian inflasi, pengangguran, dan fluktuasi ekonomi. Keberlanjutan dan kestabilan sistem ekonomi di tingkat nasional menjadi fokus untuk memastikan kondisi ekonomi yang lebih aman dan produktif.

  1. Pemberdayaan Individu dan Kepemilikan Properti

Dalam beberapa prinsip ekonomi, tujuan pemberdayaan individu dan kepemilikan properti diutamakan. Ini mencakup memberikan hak milik yang jelas, akses terhadap peluang ekonomi, dan pembangunan kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat.

  1. Menangani Ketidaksetaraan

Beberapa prinsip ekonomi juga bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi. Dalam upaya meminimalkan kesenjangan pendapatan dan peluang, prinsip ini mencakup pembangunan kebijakan yang berfokus pada kelompok yang kurang terlayani dan rentan.

Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, sistem ekonomi diharapkan dapat beroperasi secara efisien, adil, dan berkelanjutan. Penggunaan prinsip-prinsip ekonomi membantu mengarahkan pengambilan keputusan di berbagai tingkatan, baik oleh individu, bisnis, maupun pemerintah, demi mencapai tujuan ekonomi yang lebih luas.

Manfaat Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi memberikan kamu beberapa manfaat sebagai berikut:

  • Menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
  • Meminimalisir kerugian dan kerusakan dengan bekerja secara cermat, cepat, dan tepat.
  • Mencapai target yang diinginkan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
  • Menciptakan persaingan yang sehat di antara kompetitor, sehingga kemakmuran meningkat.
  • Mencapai hasil dengan mutu yang terjamin, sehingga kepuasan pelaku ekonomi terpenuhi.

Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi

Setelah mengetahui pengertian prinsip ekonomi, tujuan, dan manfaatnya, penting bagi kamu untuk mengetahui ciri-cirinya. Berikut ini ciri-cirinya dalam kehidupan sehari-hari:

  • Bertindak secara rasional artinya selalu mendahulukan pikiran (akal sehat) sebelum melibatkan emosi (hawa nafsu) dalam kegiatan ekonomi. Kamu harus bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhanmu atau hanya sekedar keinginanmu.
  • Bertindak secara ekonomis artinya merencanakan kegiatan ekonomi dengan matang. Kamu harus menghitung dengan cermat taksiran pengeluaranmu dan berapa uang yang kamu punya. Demi menghindari over budgetatau kegiatan impulsif yang bisa merugikan nantinya.
  • Bertindak secara hemat artinya membeli barang atau jasa hanya sesuai dengan apa yang kamu butuhkan saja.
  • Menggunakan skala prioritas artinya menuliskan daftar kebutuhan kamu dari yang paling utama atau paling dibutuhkan dalam jangka pendek, kemudian kebutuhan lainnya dalam jangka panjang.
  • Menggunakan prinsip cost and benefit artinya selalu memperhitungkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk manfaat apa yang akan didapat dari kegiatan ekonomi.

Jenis Prinsip Ekonomi

Secara universal, prinsip ekonomi dipecah jadi 3 tipe, ialah prinsip produsen, prinsip penjual serta prinsip pembeli.

  • Prinsip Produsen

Prinsip produsen ialah prinsip yang memastikan bahan baku, perlengkapan penciptaan, dan bayaran penciptaan dari bahan baku jadi bahan jadi.

Pada prinsip ini, totalitas perihal tersebut hendak ditekan serendah- rendahnya serta diusahakan secara optimal buat menciptakan benda ataupun produk yang mempunyai mutu terbaik.

  • Prinsip Penjual

Prinsip penjual ataupun yang pula diucap dengan prinsip orang dagang ialah suatu prinsip yang melaksanakan bermacam tipe usaha niaga buat bisa sanggup penuhi kebutuhan( selera serta kemauan) konsumen.

Prinsip penjual fokus dengan aktivitas promosi semacam iklan, pemberian reward( hadiah) dan aktivitas pemasaran yang lain buat meraup keuntungan yang lebih banyak lewat kenaikan jumlah pelanggan.

  • Prinsip Pembeli

Prinsip pembeli merupakan tipe prinsip tentang gimana menghasilkan jumlah duit yang sedikit, dengan kata lain memperoleh produk( benda ataupun jasa) yang bermutu baik serta bermutu tetapi dengan harga serendah- rendahnya.

10 Prinsip Ekonomi dan Contoh dalam kehidupan Sehari-Hari

1.Setiap Orang akan Dihadapi dengan Trade-Off

Prinsip awal yang sangat simpel serta sangat kerap ditemui oleh seluruh orang. Dimana kala Kamu mau menginginkan suatu, hingga terdapat perihal yang wajib dikorbankan.

Pengorbanan tersebut dapat berbentuk benda, tenaga, duit, waktu, serta hal- hal yang bisa jadi mengasyikkan untuk Kamu dikala ini.Umumnya sikap trade- off tidak dapat dialami secara langsung tetapi dapat dialami dalam jangka waktu yang lama.

Contoh prinsip ekonomi trade-off dalam kehidupan sehari-hari

Anda berkeinginan menikah dalam satu tahun setelah mendapat pekerjaan. Salah satu yang harus dikorbankan adalah menahan untuk tidak bepergian bersama teman ke kafe-kafe atau memenuhi hobi Anda agar uang yang dikumpulkan untuk menikah lebih cepat terkumpul.

Namun bisa saja Anda tetap pergi ke kafe atau memenuhi hobi, namun pernikahan Anda tidak bisa dilakukan setelah satu tahun bekerja namun dua hingga lima tahun bekerja.

2.Ada Biaya untuk Mendapatkan Sesuatu (Opportunity Cost)

Biaya peluang atau opportunity cost  juga merupakan bentuk dari prinsip ekonomi. Berbeda dengan trade-off, biaya peluang muncul apabila pilihan tersebut terbatas karena ada kesempatan atau peluang.

Seperti halnya trade-off, biaya yang dikeluarkan tidak melulu tentang uang, namun waktu, energi, atau barang lainnya.

Contoh prinsip ekonomi opportunity cost dalam sehari-hari

Budi saat ini memiliki tabungan Rp. 10.000.000 namun saat ini Anda dihadapi dengan pilihan antara mengikuti kelas digital marketing atau liburan ke Jepang bersama teman-temannya.

Jika Budi lebih memilih liburan ke Jepang, Ia bisa mendapatkan pengalaman sekali seumur hidupnya bersama teman-temannya.

Jika Budi memilih untuk ikut kelas digital marketing, Ia bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan promosi jabatan di kantornya.

Dengan berbagai pertimbangan, Budi lebih memilih ikut kelas digital marketing karena dianggap lebih menjanjikan untuk investasi jangka panjang bagi karirnya.

3. Berpikir Rasional Demi Keuntungan (Marginity)

Setiap orang dalam melakukan tindakan baik untuk memutuskan sesuatu atau meraih sesuatu selalu didasari oleh pemikiran rasional.

  Cara Daftar Bank Danamon Online

Tiap orang cenderung setidaknya menginginkan perubahan dari setiap tindakan atau keputusannya. Salah satunya adalah berhubungan dengan keuntungan.

Contoh:

Setiap pembeli mengharapkan kualitas terbaik ketika membeli sebuah produk atau setiap penjual biasanya menambahkan nilai pada produk yang dijual untuk mendapatkan keuntungan sebaik-baiknya.

4.Respon Terhadap Insentif

Insentif sendiri adalah sesuatu hal yang bisa merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu. Sebuah insentif bisa saja bernilai negatif atau positif.

Contoh:

Orang biasanya akan bekerja sesuai dengan porsi job desc-nya tapi lain cerita jika diberi kenaikan atau bonus gaji, maka orang tersebut cenderung akan bekerja lebih giat bahkan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya.

Insentif negatif contohnya yaitu pemberian pajak pada produk rokok yang bisa memengaruhi seseorang untuk menahan tidak membeli rokok.

5.Aktivitas Perdagangan yang Menguntungkan Semua Pihak

Setiap orang, organisasi, maupun negara memiliki potensi kompetitifnya masing-masing. Alih-alih bersaing, aktivitas perdagangan bisa saja menguntungkan semua pihak.

Contoh:

Negara Indonesia dan Tiongkok yang menjalin kerjasama yang sama-sama menguntungkan. Indonesia menyediakan sumber daya sedangkan Tiongkok menyediakan teknologi.

Contoh lainnya perusahaan A yang bergerak di bidang payment gateway bekerja sama dengan perusahaan B yang bergerak di pembelanjaan daring.

6.Pasar adalah Tempat Terbaik untuk Melakukan Aktivitas Ekonomi

Pasar merupakan tempat terjadinya interaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dimana terdapat banyak aktivitas yang memengaruhi penjualan.

Misalnya saja ketika pemerintah menerapkan pajak yang akan memengaruhi harga pada pasar atau hal-hal lainnya seperti makelar pasar atau stakeholder lain.

7.Peran Pemerintah dalam Mengelola Pasar

Adanya peran pemerintah dalam mengelola pasar adalah agar sebuah aktivitas perdagangan memiliki batas dan regulasi.

Hal tersebut untuk mencegah adanya masalah ekonomi seperti kelangkaan atau yang berdampak pada aktivitas sosial. Sehingga pemerintah dapat melakukan intervensi di bidang ekonomi.

Selain itu adanya kontrol dari pemerintah juga bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat secara merata mengalami kesejahteraan.

Contoh:

Pemerintah menerapkan pajak karbon bagi perusahaan yang menghasilkan emisi berlebih.

Contoh lainnya adalah pemerintah membeli stimulus bagi pelaku usaha kecil dan menengah dalam melancarkan dan mengembangkan usahanya.

8.Standar Hidup Tergantung dari Kapasitas Memproduksi Barang/Jasa

Semakin besar kemampuan baik organisasi, individu, atau sebuah negara menghasilkan barang/jasa maka semakin besar pula standar hidup yang didapat.

Pada level negara misalnya. Negara berkembang seperti Indonesia memiliki standar hidup lebih kecil dibanding negara maju seperti Jepang.

Di sisi lain,perusahaan yang bisa menjual barang/jasa lebih banyak akan mendapatkan standar “hidup” usaha yang lebih baik.

Pada level individu, orang yang tidak bekerja memiliki standar hidup yang lebih kecil dibanding orang yang bekerja.

9Semakin Banyak Uang Beredar, Semakin Tinggi Harga Barang/Jasa

Dalam istilah ekonomi, fenomena semakin banyak uang beredar maka semakin tinggi harga barang/jasa disebut dengan inflasi.

Ketika uang yang beredar lebih banyak, maka uang tersebut kehilangan nilainya sehingga akan memengaruhi harga jual suatu barang/jasa.

10.Trade-Off Jangka Pendek antara Pengangguran dan Inflasi

Ketika terjadi inflasi, para pelaku dagang akan menaikkan produksi barang atau jasanya dan membutuhkan sumber daya manusia. Secara tidak langsung hal tersebut akan mengurangi pengangguran.

Trade-off seperti ini biasanya berlangsung sementara namun akan terjadi secara terus-menerus.

Oleh karena itu, meski inflasi sifatnya “negatif”, anomali trade-off tersebut menjadi wajar bahkan bisa saja menguntungkan.

10 Prinsip Ekonomi Menurut Mankiw

Bagi N. Gregory Mankiw, terdapat 10 prinsip ekonomi. Teori prinsip ekonomi mencakup hal- hal terpaut pemenuhan kebutuhan, kebijakan pemerintah serta kedudukan pasar dalam aktivitas perekonomian. Berikut hendak dipaparkan 10 prinsip ekonomi bagi Mankiw beserta penafsiran serta contohnya.

1.Tiap orang melaksanakan tarik ulur opsi( People face trade- off)

Maksudnya dalam tiap pengambilan keputusan ekonomi, kita dihadapkan pada sesuatu opsi, dimana opsi yang satu mempertaruhkan opsi yang lain. Trade off yang dialami warga merupakan effisiensi, maksudnya warga memperoleh hasil maksimal dari sumberdaya energi yang terdapat. Contoh: Dikala hendak berangkat kerja bila memilah naik kendaraan individu hendak keluar bayaran buat bensin dekat 5. 000, sebaliknya bila naik angkutan universal hendak kelur bayaran dekat 8. 000.

2.Pengorbanan bayaran buat memperoleh suatu( The cost of something is what you give up to get it)

Bayaran sesuatu perihal yakni seberapa besar yang kalian korbankan buat memperoleh itu. Bayaran ini diucap pula dengan

3.Orang rasional berpikir pada margin( Rational people think at the margin)

bayaran kesempatan ataupun opportunity cost. Pembentuk keputusan yang rasional hendak mengambil sesuatu aksi bila marginal benefit dari aksi itu lebih besar dari marginal costnya. Seseorang hendak berpikir secara rasional buat memperoleh keuntungan serta apa yang jadi kerugian dari peluang yang diseleksi.

4.Orang paham dalam insentif( people respond to incentives)

Orang hendak ingin melaksanakan bila terdapat insentif yang diterimanya. Perihal ini jadi bawah 10 prinsip ekonomi dimana orang hendak lebib bereaksi bila terdapat timbal balik yang didapatkan. Contoh: Seorang hendak bekerja cocok jatah dikala penghasilannya senantiasa, namun dikala terdapat insentif hingga dia hendak bekerja secara ekstra dari lebih dahulu.

5.Perdagangan menguntungkan seluruh pihak( Trade can make everyone better off)

Perdagangan hendak membuat orang jadi lebih baik. Bila tidak terdapat perdagangan, hingga orang wajib memproduksi seluruh kebutuhannya, yang jelas tidak bisa jadi.

6.Pasar merupakan fasilitas terbaik buat mengkoordinasikan aktivitas ekonomi( Market are usually a good way to organize economic activity).

Maksudnya aktivitas ekonomi hendak jadi lebih baik bila diorganisasi oleh pasar, bukan pemerintah. Dengan memakai tipe perekonomian pasar, keputusan- keputusan dari sesuatu perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan- keputusan dari jutaan industri serta rumah tangga.

7.Pemerintah kadangkala sanggup tingkatkan aspek penciptaan( Governments can sometimes improve market outcomes)

Intervensi di bidang ekonomi umumnya dicoba oleh pemerintah. Perihal ini dapat menolong pedagang- pedagang di pasar sehingga bisa menguntungkan kedua pihak ialah penjual dengan pembeli.

8.Standar hidup negeri tergantung pada keahlian dalam memproduksi benda serta jasa( country’ s standard of living depends on its ability to produce goods and services)

Standar kehidupan sesuatu negeri berbanding lurus dengan kemampuannya menciptakan benda serta jasa yang besar hingga standar kehidupan negeri itu terkategori besar, serta kebalikannya. Tingkatan perkembangan produktivitas sesuatu negeri memastikan tingkatan perkembangan pemasukan rata- ratanya.

9.Harga hendak naik bila pemerintah mencetak duit dalam jumlah banyak( Prices rise when the government prints too much money)

Tingginya tingkatan peredaran duit akibat dari tingginya penciptaan duit itu sendiri, menimbulkan nilai dari duit tersebut jadi terus menjadi kurang berharga. Sehingga harga benda naik sebab nilai dari duit tersebut menyusut.

10.Warga mengalami trade- off jangka pendek antara inflasi serta pengangguran( Society faces a short- run tradeoff between inflation and unemployment)

Trade- off antara inflasi serta pengangguran sifatnya cumalah sedangkan, tetapi bisa berlangsung bertahun- tahun. Di negeri tertentu meningkatnya inflasi hendak kurangi pengangguran. Tetapi perihal tersebut nyatanya tidak terjalin di Indonesia.