34 Provinsi Motif Batik Indonesia Gambar dan Keterangan – Batik atau ragam hias merupakan warisan dari nenek moyang bangsa kita. Bahkan sekarang di Indonesia batik adalah pakaian yang wajib dikenakan pada hari Jumat. Di Setiap Provinsi indonesia dan di setiap daerah memiliki batik dengan motif yang beragam, tentunya sesuai dengan daerahnya. saya akan mengenalkan beberapa batik dari beberapa provinsi yang ada di Indonesia.Ini merupkan kebudayan leluhur bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan Kain bercorak Batik cuma ada di Indonesia dan hasil karya seni para leluhur, kita wajib menjaga kebudayaan bangsa Indonesia, dan jangan lupa untuk di share di sosial media agar anda ikut berperan menjaga kebudayaan bangsa Indonesia ini.
Daftar Isi
Perbedaan ragam hias dan batik
- Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yg diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Contoh : Batik, ukiran
- Motif hias adalah dasar atau corak dari sebuah bidang sehingga terlihat indah. Contoh : motif hias geometris (zig-zag, lingkaran 0. motif hias non geometris (motif hewan, motif tumbuhan)
- Pola hias adalah rangkaian atau susunan motif, dengan jarak dan ukuran tertentu pada sebuah bidang, sehingga menghasilkan hiasan yang jelas arahnya. Contoh : bisa search berupa gambar
1. Motif Batik Aceh
Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dalam paduan warna-warna berani seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan sebagainya. Warna-warna berani pada batik Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.Motif-motif pada batik Aceh umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif Pintu Aceh misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan yang lapang. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif tersebut mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh yang indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek, Pucok Reubong, dan lain-lain.


2. Motif Batik Sumatera Utara
Kota ini memiliki cerita yang menarik tentang batik. Walaupun batik bukanlah budaya orang Batak namun beberapa tahun silam, batik mulai dikembangkan di kota Medan. Batik tak hanya milik orang Jawa, di Tanah Batak pun terdapat batik. Medan sebagai salah satu kota yang memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi juga perlahan mulai memiliki batik etnik.Batik Medan terinspirasi untuk mempunyai ciri khas tersendiri dan diambil dari tiap suku yang ada di Sumatera Utara. Batik tersebut dinamakan Batik Motif Medan. Motifnya batik disesuaikan dengan lima etnis Batak yang ada di Sumatera Utara, yaitu Mandailing, Tapanuli Utara (Toba), Simalungun, Karo, Pakpak Dairi, dan Tapanuli Tengah.
Motif batik dari lima etnis Batak, itu di antaranya corak dari kain ulos Batak, motif Hari Hara Sundung di Langit yang menunjukkan ciri khas Batak Toba, dan motif Pani Patunda dari Simalungun. Selain itu, motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring, itik pulang petang. Kemudian motif Toba ada desa nawalu, gorga sitompi, Batak Mandailing dengan motif mataniari juga dikembangkan sebagai motif Batik Medan.Batik Medan memiliki khas tersendiri dengan paduan motif ulos dari berbagai etnik di Sumatera Utara. Batik Medan yang didesain dari kain Ulos yang dihasilkan tiap kabupaten yang ada di Sumut semakin diminati walau masih terkesan kaku karena biasanya Ulos cenderung digunakan untuk acara adat.

3. Motif Batik Sumatera Barat
Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat. Namun, seiring dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain.
Bahannya pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.Ini dia beberapa motif dari batik Tanah Liek:

4. Motif Batik Bengkulu
Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi.
Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:

5. Motif Batik Riau
Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir.
Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:

6. Motif Batik Kepulauan Riau
Batik Gonggong
Batik yang semula hanya ada di Jawa khususnya Jawa Tengah kemudian berkembang ke daerah-daerah lain di Indonesia. Setiap daerah memiliki keberagaman corak batik yang menjadi ciri khas setiap daerah. Antara daerah satu dengan yang lain memiliki corak dan motif yang berbeda. Ada batik Yogyakarta, Solo, Cirebon, Madura, Jepara, Tulungagung, Banyumas, Banten Pekalongan, Tasik, bahkan batik juga ada di luar Jawa seperti di Bali, Aceh, Palembang, Ambon, dan daerah lainnya.
Tak mau kalah dengan daerah tersebut Kepulauan Riau ( Kepri) juga memiliki Batik dengan corak khasnya yaitu biota laut seperti gonggong. Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang terdapat di sekitar perairan Kepulauan Riau. Selain enak untuk dinikmati kini juga hadir dalam bentuk batik yang tentunya dengan dirangkai dan didesain sedemikian rupa.

7. Motif Batik Jambi
Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.

8. Motif Batik Sumatera Selatan
Batik Palembang ini memiliki keunggulan yang tak kalah menarik dari batik lain di Indonesia. Batik Palembang memiliki motif yang mengikuti syariat Islam, yaitu tidak menggunakan gambar binatang dan manusia sebagai hiasan. Sebagian besar motif batik Palembang adalah motif bunga teh dan motif lasem yang dihiasi garis simetris dan berbagai simbol tanaman, sedangkan motif bunga teh kainnya dipenuhi dengan gambar bunga teh. Untuk pewarnaan menggunakan warna cerah khas Melayu, seperti merah, kuning dan hijau terang.

9. Motif Batik Lampung
Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.

10. Motif Batik DKI Jakarta Betawi
Batik Betawi
Dahulu di Betawi pernah berkembang usaha pembatikan tetapi pengusaha dan perajinnya berasal dari kota-kota di Jawa yang sudah dikenal sebagai penghasil batik. Maka bisa dibilang batik Betawi bukanlah semacam batik Solo, batik Cirebon, atau batik Lasem yang memproduksi batiknya sendiri, karena dahulu orang Betawi tak memproduksi batik. Walau begitu, batik Betawi memiliki keunikan tersendiri dibanding batik daerah lainnya di Indonesia.
Suwati Kartiwa, penulis banyak buku tentang budaya Indonesia khususnya tekstil, dalam bukunya “Batik Betawi : Dalam Perspektif Budaya Kreatif”, menyebutkan bahwa unsur lingkungan alam Betawi sama dengan daerah pesisiran sehingga banyak batik pesisiran disukai di Betawi. Kemungkinan asal usul pemakai juga berasal dari berbagai daerah penghasil batik, mereka berkumpul dan tinggal lama di Betawi lalu menyebarkan budaya mereka dalam bentuk tekstil.
Ciri khas kain batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif khas Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan. Motif batik Betawi lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Motif kuno batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara.
Nama-nama yang digunakan pada motif batik selalu memiliki makna yang mengandung nilai nilai luhur sekaligus menjadi kekhasan adat budaya Indonesia. Begitu juga dengan batik Betawi terutama motif kuno-nya memiliki makna tersendiri Keunikan lainnya dari batik Betawi adalah, warga Betawi, baik kalangan atas maupun bawah menggunakan motif yang sama, yang membedakan adalan pemilihan bahannya. Untuk kalangan atas, umumnya terbuat dari bahan mori halus cap sen. Sedangkan untuk kalangan bawah, terbuat dari mori kasar atau belacu. Batik Betawi menjadi bahan pakaian yang populer di kalangan penduduk Betawi laki-laki pada akhir abad XIX, terutama di wilayah Betawi Tengah. Mereka menggunakan batik sebagai bahan celana seperti orang-orang Belanda. Selain itu, batik Betawi juga digunakan untuk pakaian sehari-hari, untuk keperluan hajatan (pesta) dan plesiran (jalan-jalan).

11. Motif Batik Jawa Barat Sunda
Mungkin hanya sedikit yang tahu bahwa daerah Jawa Barat memiliki motif batik yang sungguh kaya. Ketua Yayasan Batik Jawa Barat baru-baru ini mengatakan bahwa Jawa Barat memiliki 200 motif batik yang model dan coraknya sesuai dengan daerah asalnya. Masing-masing daerah tersebut memiliki motif unik tersendiri.Berikut ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Barat:
-
Batik Cirebon

Batik Cirebon mempunyai batik khas yang terkenal dan sekaligus menjadi ikon Cirebon adalah motif megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik Pesisiran, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Besarnya pengaruh dua keraton (Kasepuhan dan Kanoman), sehingga lahirlah Motif batik Cirebonan Klasik antara lain: motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan lain-lain.
-
Motif Bandung

Bandung adalah kota periang yang tidak sedikit mempunyai sejarah. Kabupaten Bandung lebih dikenal dengan sebutan Kota Kembang. Wilayah Kabupaten Bandung ketika ini sudah terbagi menjadi sejumlah wilayah kabupaten dan pun kota, tetapi yang masih memakai nama bandung melulu ada tiga, yakni Kota Bandung (Kota Kembang), Kabupaten Bandung dan pun Kabupaten Bandung Barat, sisanya memakai nama wilayah baru, laksana Kotif Cimahi dll.
Kabupaten Bandung mempunyai motif-motif batik yang menjadi karakteristik daerahnya. Motif batik Bandung ini memiliki kaitan yang paling erat dengan Kerajaan Pajajaran. Konon katanya di dalam naskah kuno yang berjudul Siksa Kanda Ing Karesian, telah di kenal sekian banyak macam motif batik di Rakean Darma siksa (1175 hingga 1297). Motif-motif batik ini diantara ialah Motif Kampuh Jayati, Ragen Penganten, dan lainnya. Namun sayang motif-motif ini hilang bersamaan dengan lenyapnya kerajaan Pakuan Pajajaran selama pada tahun 1579.
Sementara tersebut ada juga sejumlah motif yang sukses direka ulang, laksana Motif kembang Muncang Jayanti, Ragen Penganten, dan Banyak Ngantrang, yang lantas dikenal sebagai motif batik Pakuan Pajajaran. Motif berikut yang lantas diterapkan pada batik Kabupaten Bandung. Selain tersebut juga hadir motif-motif baru yang dipungut dari di antara tempat olahraga yang populer, tepanya di stadion Jalak Harupat yang sering dipakai sebagai kandang dari klub-klub sepak bola di Jawa Barat laksana persib.
-
Batik Ciamis

Batik ciamis mempunyai khas corak tidak terlalu ramai biasanya motif batik ciamis berupa daun dan parang rusak. Ciri yang paling dikenal adalah pada pengunaan warna, batik ciamis biasanya menggunakan dua warna berbeda misalnya coklat dan hitam dengan dasar kain berwarna putih. Pengaruh dari wilayah pesisir dan nonpesisir yang berpadu dengan nilai-nilai budaya Sunda dan kehidupan sosial masyarakat Ciamis melahirkan ragam motif batik ciamisan yang sederhana tetapi elegant. Motif batik di daerah Ciamis antara lain rereng lasem, parang sontak, rereng seno, rereng sintung ageung, kopi pecah, lepaan, rereng parang rusak, rereng adu manis, kumeli, rereng parang alit, dan lainnya.
-
Batik Garut

Batik garutan mempunyai khas ragam hias datar dan bentuk geometris yang mengarah secara diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Batik garutan mempunyai nama khas seperti Rereng peteuy, Rereng kembang Corong, Rereng kembang Merak ngibing, Rereng pancul, limar, lereng adumanis,lereng suuk, sapu jagar, dll. Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan)
-
Batik Cianjur

Motif dan warna-warna kainnya tidak jauh dari tumbuhan yang hidup di sekitar Cianjur. Umumnya mendekati warna tanah, daun atau bulir padi. Ada juga motif batik yang terinspirasi dari budaya dan keseharian masyarakat Cianjur. Hal ini tampak dengan adanya motif Kecapi, Maenpo, dan Hayam Pelung.
-
Batik Tasikmalaya

Tiga motif Batik Tasikmalaya, yaitu: Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura, Batik Sawoan mirip Batik Solo. Batik Tasik dengan warna-warna cerah karena pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya bermotif alam, flora, fauna, dan sangat kental dengan nuansa Parahyangan. Motifnya antara lain: merak ngibing, awi ngarambat, calaculu, lancah tasik, sidomukti payung, rereng orlet, akar, dan lainnnya.
-
Batik Indramayu

Batik indramayu tidak kalah terkenalnya dari batik lainya, batik indramayu mempunyai batik adalan dan indentik dengan daerahnya adalah batik tulis complongan. Batik Complongan berarti teknik melubangi kain batik dengan deretan jarum, ciri yang menonjol pada batik Indramayu adalah langgam flora dan fauna yang diungkap secara datar, banyak bentuk lengkung, dan garis yang meruncing (ririan), berlatar putih, warna gelap, dan banyak titik yang dibuat dengan teknik complongan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku.
-
Batik Sumedang

Contoh dari motif-motif sumedang diantaranya Motif Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, Motif Kesenian Kuda Renggong, Motif Kereta Kencana Naga Paksi, Motif, Monumen Lingga, Motif Daun Boled/Daun Ubi, motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang, Klowongan Tahu, Mahkota (Siger) Binokasih, dan Pintu Srimangganti.
-
Batik Bogor

Motif-motif batik Bogor terinspirasi dari peninggalan kerajaan Pakuan, benda-benda sejarah, fenomena alam, dan kebudayaan. Salah satu motif yang terkenal adalah motif Kujang Kijang. Motif ini mengandung dua ikon kota Bogor, yaitu Kujang dan Kijang. Kujang merupakan senjata tradisional khas Sunda, sedangkan kijang merupakan hewan yang berada di Istana Bogor.
-
Motif Batik Depok

3. Simbol Buah Belimbing dan Ikan Memphis, melambangkan keunggulan Kota Depok.
4. Simbol Mega Mendung, memberi arti tingginya cita-cita dan semangat yang sejuk.
5. Jembatan panus, Margonda, Gedung Tua dan Gong Sibolong serta Topeng Cisalak, yang menunjukan bahwa masyarakat Depok tak akan pernah meninggalkan dan akan selalu menghormati sejarah dan budaya para pendahulunya.
Untuk motif batik yang ke-11, dinamakan batik ODNR, karena bermotif berbagai variant karbohidrat yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti nasi dan memiliki indeks glikemik yang rendah, seperti jagung, kentang, singkong, ubi, talas, dan sagu. Dalam motif batik ini, menyiratkan bahwa karbohidrat itu tidak selalu berasal dari padi. Batik ODNR ini diluncurkan pada 2 Mei 2013 lalu, sebagai akumulasi dari langkah bertahap diversifikasi pangan dan sebagai hadiah HUT ke-14 Kota Depok. Batik ini juga digagas oleh Dekranasda Kota Depok.
12. Motif Batik Jawa Tengah
-
Motif Batik Semarang

-
Motif Batik Solo

-
Motif Batik Pekalongan

-
Motif Batik Rembang

-
Motif Batik Tegal

13. Motif Batik Yogyakarta

14. Motif Batik Jawa Timur
Batik Jawa Timur
Berikut ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Timur:
-
Batik Madura

-
Batik Pacitan

-
Batik Sidoarjo

-
Batik Tuban

-
Batik Banyuwangi

-
Batik Mojokerto

-
Batik Ponorogo

15. Motif Batik Kalimantan Selatan
Sasirangan adalah suatu kain khas “Batik” kalimantan selatan yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur kemudian diikat tali rafia dan selanjutnya dicelup dengan warna yang diinginkan.

16. Motif Batik kalimantan utara
Kata Lulantatibu merupakan singkatan dari nama sejumlah suku Dayak yang menghuni wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Suku Dayak tersebut masing-masing Dayak Lundayeh, Dayak Tagalan, Dayak Taghol, Dayak Tidung dan Bulungan. Batik Lulantatibu sendiri saat ini telah dipatenkan dan resmi menerima HAKI pada bulan Mei 2017. Batik Lulantatibu yang memiliki corak gabungan dari motif 4 etnis Suku Dayak tersebut dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan sejak tahun 2010.

17. Motif Batik kalimantan timur
Motif dayak pada dasarnya merupakan kombinasi antara suatu pola dasar yang mempunyai makna masing-masing, kemudian di kreasikan dalam berbagai perpaduan beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan dengan rangkaian makna yang berarti.

Sebenarnya motif dayak memiliki ciri khas yang hampir sama di seluruh wilayah Kalimantan. Baik itu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.Motif burung enggang adalah motif yang sering digunakan dalam kegiatan seni suku dayak. Motif ini juga merupakan ciri-ciri pembeda dari kesenian lainnya yang ada di Indonesia. Motif burung enggang dapat kombinasikan dengan motif naga dan sulur atau akar-akaran.
18. Motif Batik kalimantan Barat
Motif Awan Berarak

19. Motif Batik kalimantan Tengah
Walaupun batik Kalimantan Tengah telah mengalir dalam kehidupan suku Dayak. Namun, pemilihan batik benang bintik sebagai ciri khas Kalimantan Tengah berawal dari inisiatif pemerintah setempat, yaitu Gubernur Soeparmanto (1989-1994).Beliau ingin agar daerahnya memiliki cinderamata yang khas sekaligus bisa menjadi busana formal bercirikan Kalimantan Tengah. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan batik benang bintik kepada masyarakat luas. Mulai dari pameran-pameran diluar daerah sampai mewajibkan pegawai pemerintahan memakai baju batik benang bintik sepekan sekali.

20. Motif Batik Bali

21. Motif Batik Nusa Tenggara Barat
Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya adalah batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang dijadikan sebagai pakaian batik resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan batik dengan keunikan masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan motif daunnya.

22 .Motif Batik Nusa Tenggara Timur
1). Sebagai busana sehari-hari untuk melindungi dan menutupi tubuh.
2). Sebagai busana yang dipakai dalam tari-tarian pada pesta/upacara adat.
3). Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin).
4). Sebagai alat penghargaan dan pemberian dalam acara kematian.
5). Fungsi hukum adat sbg denda adat utk mengembalikan keseimbangan sosial yang terganggu. 6). Dari segi ekonomi sebagai alat tukar.
7). Sebagai prestise dalam strata sosial masyarakat.
8). Sebagai alat penghargaan kepada tamu yang datang (natoni).

23. Motif Batik Sulawesi Utara

24. Motif Batik Sulawesi Tengah
Sulawesi tengah tepatnya di Kota Palu mempunyai beragam kebudayaan daerah, termasuk mempunyai ciri khas tersendiri mengenai motif batik, terlihat cukup sederhana dengan motif lingkaran akan tetapi mengandung makna yang cukup dalam

25. Motif Batik Sulawesi Selatan
Motif Batik Toraja begitu beragam dan memiliki filosofi tertentu. misalnya seperti motif Pare Allo yang berarti matahari dan bentuk bulat menyerupai matahari yang bersinar. Ada yng disebut Pa’teddong yang berarti kepala kerbau dan menjadi lambang kebesaran di daerah Toraja Kemudian ada yang dinamakan Poya Mundudan yang dalam bahasa Indonesia berarti burung belibis.
Batik Toraja adalah hasil dari pengembangan budaya yang awalnya hanya bisa dinikmati dalam bentuk ukiran di rumah adat, tetapi seiring dengan berkembangnya waktu dan peradaban, maka dikembangkan dalam bentuk batik.

26. Motif Batik Sulawesi Tenggara
Kain tenun Tolaki cukup digemari konsumen lokal maupun dari mancanegara. Tampak dua corak tenun khas Tolaki itu warna biru banyak digunakan untuk baju/jas dan warna hijau digunakan kaum perempuan untuk setelan sarung kebaya. Batik kerajinan tenun Tolaki, Sulawesi Tenggara menjadi primadona yang diminati setiap tamu dan wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
Bagi masyarakat Sultra, batik tenun Tolaki serta tenun khas dari kabupaten lain di Sultra sudah dijadikan pakaian kebesaran dalam setiap pesta dan sekali dalam seminggu dipakai kalangan pegawai negeri sipil (PNS) setempat.

27. Motif Batik Sulawesi Barat
Sulawesi Barat yakni masyarakat Mandar yang mewarisi seni budaya seindah panorama alamnya. Para pengrajin di sini mampu membuat kapal Sandeq yang dapat mengarungi lautan dengan cepat. Selain itu, kaum wanita di sini juga memiliki salah satu karya khas Mandar yang menakjubkan yaitu Lipaq Saqbe Sarung ini hanya dipakai pada saat acara-acara tertentu seperti acara pernikahan, upacara adat, upacara keagamaan, dan kadang digunakan untuk shalat Jumat di Masjid. Biasanya Lipaq Saqbe memiliki 2 motif yang berbeda yaitu Bunga dan Sure’. Motif Sure’ memiliki garis geometri sederhana dan menjadi motif klasik. Sementara itu motif Bunga adalah perpanjangan dari motif Sure’ yang ditambah dengan berbagai dekorasi.

28. Motif Batik Maluku

29. Motif Batik Maluku Utara
Malaku Utara punya batik, yaitu Tubo – Ternate. Arti Tubo sendiri adalah sebuah kampung Ternate. Dan Tubo sendiri dibuat sejak tahun 2010 oleh seorang Bapak di Ternate. Banyak yang suka dengan batik Tubo ini,” kata Jun salah satu penjual batik Tubo dalam acara pameran Indonesian Inspiring Women Day (IIWD 2015) di Kelapa Gading Jakarta Utara pada Kamis 28 Mei 2015.

30. Motif Batik Papua
Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya adalah salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya macam-macam disesuaikan dengan permintaan pasar.

31. Motif Batik Bangka Belitung

32. Motif Batik Gorontalo
Gorontalo bukanlah Jawa yang sarat dengan tradisi batik secara turun temurun. Namun adanya kebijakan di jaman orde baru yang menjadikan batik sebagai ikon busana resmi atau nasional. Sepintas gaya batik Gorontalo ini tampak begitu sederhana. Namun, lewat paduan warna yang dominan hitam dan natural dengan gambar ikan dan jagung ternyata tak kalah elegan.

33. Motif Batik Papua Barat
- Motif batik kamoro dengan simbol patung berdiri

- Motif batik sentani yang memiliki ciri gambar alur batang kayu yang melingkar dengan warna hanya satu atau 2 warna.

- Motif batik Papua Barat yang dikembangkan dengan sentuhan garis emas yang biasa disebut dengan batik prada.

34. Motif Batik Banten
Pada kenyataan alam yang menunjang untuk daerah Banten dikarenakan Airnya, sehingga menjadi ciri khasnya Batik Banten, menjadi ikon dengan slogan : “bukan orang banten kalau tidak minum air banten“.Filosofi (Artinya) Nama Motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten. Nama motif berasal dari “Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan / sultan dan tata nama ruang di Kesultanan Banten“.Motif Datulaya. Datulaya dalah nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin / tata ruang keluarga di Kesultanan Banten.
