Biografi Penemu Pesawat Terbang dan Sejarah Perkembangan – Transportasi memakai jalur udara di masa canggih ini dinilai menjadi sarana yang sangat efektif.
Dilihat dari sisi keamanan dan pun ketepatan masa-masa serta jarak tempuh yang singkat menjadikan modal untuk keyakinan para pemakai jasa pesawat terbang. Mulai dari jasa angkut penumpang sampai jasa kargo. Wright bersaudara ialah pencetus gagasan membuat perangkat transportasi berupa pesawat terbang canggih di tahun 1903.
Berkat jasa mereka, sekarang telah jutaan umat insan yang masing-masing harinya berpergian memakai pesawat terbang. Dan tidak hanya sampai disitu, perusahaan-perusahaan manufaktur pesawat terbang pun sekarang telah menjamur, laksana Boeing, Airbus, British Aerospace Engineering, dll.
Biografi Penemu Pesawat terbang

Wright bersaudara (Wright brothers), Orville yang lahir terhadap tanggal 19 Agustus 1871 & meninggal 30 January 1948 selanjutnya saudaranya Wilbur yg lahir terhadap 16 April 1867 & meninggal 30 May 1912 yakni dua orang Amerika yg disalin dunia sebagai penemu pesawat terbang lantaran mereka sukses membina pesawat terbang yg terdahulu kali berhasil diterbangkan & dikendalikan oleh insan terhadap tanggal 17 Desember 1903. Dua thn setelah penemuan mereka, ke-2 bersaudara itu mengembangkan ‘mesin terbang’ mereka ke wujud pesawat terbang yg memakai sayap yg seperti kini ini anda kenal.
Meskipun mereka bukan orang yg mula-mula membuat pesawat eksperimen atau experiment, Wright bersaudara merupakan orang yg mula-mula mengejar kendali pesawat maka pesawat terbang bareng sayap yg terpasang kaku mampu dikendalikan.
Penerbangan perdana kalinya dgn menggunakan balon hawa panas yg ditemukan seseorang berkebangsaaan Perancis mempunyai nama Joseph Montgolfier & Etiene Montgolfier dilangsungkan kepada th 1782, setelah tersebut disempurnakan seseorang Jerman yg mempunyai nama Ferdinand von Zeppelin bareng memodifikasi balon berbentuk rokok yg dibutuhkan utk memungut penumpang & barang untuk th 1900.
Terhadap th th berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan hawa sampai musibah kapal Zeppelin terhadap perjalanan Trans-Atlantik di New Jersey, 1936 yg menandai berakhirnya zaman Zeppelin walaupun masihlah dibutuhkan menjelang Perang Dunia II. Sesudah era Wright, pesawat terbang tidak sedikit merasakan modifikasi baik dari rancang bangun, wujud & mesin pesawat buat mengisi kepentingan transportasi hawa.
Dikarenakan hasil karya ke-2 bersaudara ini saling mencantol satu sama lain, mereka tertera berbarengan dalam list & ihwal keduanya pun dapat dipaparkan dalam satu nafas. Wilbur Wright bermunculan thn 1867 di kota Millville, Indiana. Orville Wright –adiknya– bermunculan th 1871 di kota Dayton, Ohio. Ke-2 anak laki ini duduk di perguruan tinggi namun tidak satu pula peroleh ijazah. Wright bersaudara yaitu dua dari tujuh orang bersaudara. Di sekolah basic, Orville sempat dikeluarkan dari sekolah. Thn 1878, ayah mereka membelikan ‘helikopter’ mainan utk dua anak mereka yg termuda tersebut. Mainan itu diciptakan dari bambu & karet utk memutar baling-baling nya.
Wilbur & Orville memainkannya hingga rusak, setelah tersebut menciptakan mainan itu sendiri, mereka menyatakan bahwa empiris brmain dgn helikopter bambu jadi sumber untuk kesukaan mereka untuk mesin yg mampu terbang.
Keduanya punyai bakat di unsur mekanika & dua-duanya tertarik dgn masalah menerbangkan insan ke hawa. Di thn 1892 mereka terhubung toko, jual, membetulkan, & membuat sepeda. Bisnis ini menyebabkan dana bikin menambahkan niatnya : investigasi bidang aeronautik. Kakak-beradik ini asyik menekuni karya-karya peminat aeronautik lain laksana : Otto Lilienthal, Octave Chanute & Samuel P. Langley. Di th 1899 mereka mulai semenjak bekerja ke arah penerbangan sendiri. Kepada bln Desember 1903, setelah banting tulang sewaktu empat th lebih sedikit, hasil usahanya sukses bareng mengagumkan.
Orang bisa jadi heran terhadap Wright bersaudara dapat menciptakan prestasi yg tidak berhasil dilakukan sejumlah orang lain. Ada sekian tidak sedikit dikarenakan yg membuat mereka sukses. Perdana, dua kepala tentu lebih efektif dari satu kepala. Wright bersaudara tidak jarang kali bekerja sama & tunjang-menunjang bareng teramat tepat & sempurna. Ke-2, mereka dgn tangkas membawa ketetapan bahwa mereka terdahulu menuntut ilmu macam mana trik terbang sebelum coba membuat pesawat.
Sepintas dulu unsur ini rasanya tidak sejalan menurut keterangan dari ukuran umum : bagaimanakah dapat mencari ilmu terbang sekiranya belum terdapat pesawat terbang? Jawabnya yakni, Wright bersaudara mempelajari terbang bareng memanfaatkan pesawat peluncur.
Pertama mereka meneliti trick kerja layang-layang, setelah tersebut peluncur. Thn berikutnya mereka memungut pesawat peluncur ukuran akbar ke Kitty Hawk, di Carolina Utara, cukup utk ditumpangi & bakal mengusung seseorang manusia. Pesawat ini dicoba.
Tampaknya kesudahannya tak terlampaui menggembirakan. Mereka buat & usahakanlah pesawat peluncur komplit di th 1901 & disusul dgn pembikinan thn 1902. Pesawat peluncur ke3 ini ialah gabungan dari beragam penemuan-penemuan utama mereka. Sekian Banyak paten basic, digunakan th 1903, berkaitan bersama pesawat peluncur tersebut ketimbang pesawat terbang terdahulu mereka. Tentang pesawat peluncur ke-3 tersebut mereka telah lebih dari seribu kali mengudara bareng sukses. Ke-2 bersaudara Wright telah yakni pilot pesawat peluncur sangat baik & paling kawakan di dunia sebelum mereka semenjak mulai membuat pesawat hawa bermesin.
Pengalaman mengangkasa dgn pesawat peluncur yaitu inti sukses ke3 mereka yg paling utama. Tidak Sedikit orang yg pada mula mulanya sudah sempat usahakanlah membikin pesawat miliki kekhawatiran mutlak dengan teknik apa hasil ciptaannya bermukim landas.
Wright bersaudara bareng pas menyadari bahwa masalah pokok yaitu gimana mengawasi pesawat sesudah berada di hawa. Lantaran itu, sebahagian akbar diwaktu & perhatian mereka tumpahkan untuk soal macam mana menjangkau kestabilan pesawat disaat sudah terbang. Mereka sukses menciptakan tiga kategori kemudahan pokok utk mengawasi pesawat, & berikut yg membuat mereka berhasil dalam peragaan.
Wright bersaudara pula berikan donasi utama dalam perihal perancangan sayap. Mereka sadar, data-data diawal awalnya yg sudah disiarkan, mustahil dijadikan pegangan. Lantaran tersebut mereka menciptakan sendiri lorong-lorong angin & diusahakan pada lebih dari dua ribu macam wujud permukaan sayap.
Inti urgen dari eksperimen ini yaitu, ke-2 bersaudara tersebut dapat membuat bagan sendiri, menuturkan berkaitan tekanan hawa untuk sayap tergantung terhadap wujud sayap itu. Keterangan ini seterusnya dimanfaatkan dalam tiap pengerjaan sayap pesawat terbang.
Di Samping semua hasil penemuan mereka, ke-2 bersaudara Wright ini tidak bakal dapat sukses sukses apabila mereka tak tampil untuk dikala yg sesuai dalam peristiwa. Percobaan pemakaian penerbangan dgn mesin untuk paruh perdana abad ke-19 cerah condong ke arah tidak berhasil. Mesin uap cerah terlampau berat utk pemakaian penerbangan. Terhadap saat ke-2 bersaudara Wright muncul, mesin pemroses pembakaran sudah diketemukan orang.
Namun, mesin ini hanya buat pemakaian dengan teknik umum, terlampaui berat utk dibutuhkan dalam penerbangan pesawat. Waktu tidak terdapat satu pabrik pula yg dapat membuat rancangan mesin yg cukup ringan, ke-2 bersaudara Wright (bersama bantuan seseorang berpengalaman mesin) menciptakan design sendiri. Ini mengindikasikan kegeniusan mereka karena biarpun dalam tempo relatif singkat toh mereka sanggup menciptakan desain mesin yg lebih top dari hampir seluruh buatan pabrik lain. Penambahan juga, Wright bersaudara menciptakan rancangan sendiri baling-baling. Salah satu yg mereka pergunakan di th 1903, 66% sukses.
Penerbangan mula-mula dilaksanakan tanggal 17 Desember th 1903 di Kill Devil Hill dekat Kitty Hawk, Carolina Utara. Masing-masing ke-2 bersaudara tersebut lakukan dua penerbangan terhadap hri itu. Penerbangan perdana, yg dilaksanakan Orville Wright terjadi 12 detik & menjangkau jarak 120 kaki. Penerbangan terakhir, yg dilaksanakan Wilbur Wright, terjadi 59 detik & mencapai elevasi 852 kaki. Pesawatnya yg mereka namakan Flyer I (sekarang ini populer bareng julukan Kitty Hawk) memakan biaya pengerjaan tidak cukup dari 1000 dollar. Pesawat tersebut miliki sayap sepanjang 40 kaki & mutu seputar 750 pon, berkekuatan mesin 12 tenaga kuda dgn berat melulu 170 pon. Pesawat original tersebut saat ini tersimpan apik di Museum Hawa & Area Angkasa Washington D.C.
Kendati terdapat lima saksi mata sekitar penerbangan perdana, relatif tidak banyak sekali dikabarkan oleh koran-koran untuk terbitan keesokan harinya (& tersebut pula seringkali kurang cermat). Surat informasi kotanya sendiri di Dayton Ohio samasekali punya anggapan sepi bisnis ini. Baru lima th setelah tersebut dunia umum sadar bahwa penerbangan manusia sungguh-sungguh telah bisa terlaksana.
Sesudah penerbangan mereka di Kitty Hawk, Wright bersaudara pulang ke kota asalnya di Dayton. Di sana mereka mendesign & membuat pesawat ke-2, Flyer II. Bersama pesawat yg ke-2 ini mereka jalankan 105 kali penerbangan di thn 1904 tidak dengan unik perhatian umum samasekali. Pesawat Flyer III yg sudah disempurnakan & lebih praktis dibuat th 1905. Walau mereka tidak tidak banyak kali mengudara di sekitar kota Dayton, tidak tidak banyak orang konsisten tak yakin bahwa yg namanya pesawat terbang sudah lahir di dunia. Di thn 1906 –misalnya– koran The Herald Tribune edisi Paris menurunkan artikel berjudul Flyer or Liars?(Penerbangan atau pengibulan?).
Di thn 1908 hasilnya mereka menyapu bersih seluruh kecemasan & kecurigaan umum. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke Perancis, buat demonstrasi akrobatik di hawa & mengorganisir perusahaan buat menjual hasil ciptaannya.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Orville Wright menyuguhkan peragaan serupa. Malangnya, untuk tanggal 17 September 1908 pesawatnya jatuh terhempas. Inilah satu-satunya kemalangan yg sempat dirasakan oleh mereka berdua. Satu Orang penumpang tewas, Orville patah kaki & dua tulang iganya tetapi serta-merta mampu sembuh. Kesuksesan penerbangannya menggugah pemerintah Amerika Serikat menandatangani kontrak utk membuat pesawat-pesawat guna Departemen Pertahanan Amerika Serikat, & di th 1909 bareng budget melakukan pembelian barang pemerintah terdapat pesanan ekuivalen $30.000 utk keperluan Angkatan Hawa.
Sempat terdapat sengketa hukum sehubungan hak paten antara Wright bersaudara dgn saingan-saingannya, namun di thn 1914 tuntutan mereka itu ditampik pengadilan. Apa berkeinginan dikata, di thn 1912 Wilbur Wright terserang tipus & wafat dunia terhadap umur empat puluh lima th. Orville Wright yg terhadap thn 1915 jual saham-sahamnya ke suatu perusahaan, hidup sampai th 1948. Tidak seseorang pula dari dua bersaudara tersebut sempat kawin.
Kendati tidak sedikit investigasi di sektor ini yg mendahuluinya, tidak syak lagi Wright bersaudaralah yg mampu dirasakan yang adalahcikal bakal penemuan pesawat terbang. Dalam perihal penentuan urutan dalam list kitab ini, yg menjadi pegangan urgen adalahterciptanya pesawat terbang miliki makna kurang utama ketimbang penemuan mesin cetak maupun tenaga uap yg dua-duanya sudah membuat perombakan revolusioner peri kehidupan manusia.
Tetapi, tidak dapat ditentang penemuan pesawat terbang ialah gejala peristiwa yg mutlak, baik dalam aspek pemakaian utk tujuan-tujuan damai ataupun perang. Cuma dalam tempo puluhan thn sesudah itu, pesawat terbang sudah membuat dunia anda ini demikian ciut bahkan lokasi antariksa juga rasanya dapat disentuh jari. & lebih jauh dari itu, penemuan pesawat terbang bermuatan manusia merupakan pemula & pendahuluan jalan untuk penerbangan di antariksa luar.
Berabad lamanya terbang tersebut telah jadi idaman manusia. Mereka pengen melayang di awang dgn permadani terbang laksana dalam dongeng-dongeng Seribu Satu Tengah Malam, idaman yg berada jauh dalam jangkauan. Si genius Wright bersaudaralah yg telah wujudkan mimpi tersebut menjadi kenyataan, sungguh-sungguh terbang bareng pesawat & bukannya bersila di atas permadani dongeng seraya mengisap “hoga” yg tiga hasta panjangnya.
Sejarah Perkembangan Pesawat Terbang
Ibnu Firnas “The Phoenix” (852)
Berbekal alat sederhana berupa jubah sutra dan burung elang yang di pasang di seperangkat kayu, Ibnu Firnas meluncur dari sebuah bukit di Cordoba ( Spanyol ). Mu’min Ibnu Said, seorang penyair yang menyaksikan aksi itu di sore di musim gugur 852, menulis, “Firnas terbang lebih cepat dari Phoenix ketika dia menggunakan bulu-bulu di badanya, seperti burung manyar.” Lantaran terjatuh, Firnas menderita cidera punggung cukup parah.
Glider (1050)
Meski penerbanganya tak begitu sukses, alat yang di pakai Firnas mendapat perhatian luas ilmuwan. Dua abad setelah Firnas, seorang pendeta dari malmesbury, Inggris. Memperbaiki rancangan Firnas. Dengan menambahkan ekor, dia menyebut alat itu dengan Glider. Dari menara lonceng gereja, dia berhasil terbang selama 15 menit dengan jarak tempuh 200 meter. sekarang, Glider sering di pakai untuk olahraga paralayang
Ornithopter (1488)
Leonardo Da Vinci, ilmuwan Italia, mengembangkan penemuan itu pada 1488. Konsep itu disebut Ornihopter. Istilah itu berasal dari bahasa Yunani, Ornithos yang berarti burung dan Pteron yang berarti sayap. Alat ini mengambil prinsip kerja sayap burung dan serangga. Da Vinci memandang bobot manusia cukup berat jika hanya di topang dengan sayap tetap. Karenanya orang perlu sayap yang lebih dinamis untuk terbang lebih lama dan jauh.
Kapal Udara (1709)
Sebuah tulisan mengenai perhitugan massa benda di udara terbit pada 1670. Penulisnya adalah Francesco Lana de Terzi, menyimpulkan bahwa sebuah benda dapat lebih ringan ketimbang udara jika menggunakan tembaga besar yang menyimpan ruang gas di dalam nya. Ruang itu di gunakan sebagai tenaga pengangkat. Sirkulasi udara harus di jaga sebaik mungkin agar benda tetap bisa terbang. Karya ini mengilhami penemuan kapal udara oleh Bartholemeo Gusmao, seorang portugis pada 1709. Inilah penerbangan manusia pertama tanpa sayap. Kelak penemuan ini mengilhami terciptanya Zeppelin.
Balon Udara (1783)
Dua bersaudara, Joseph dan Jacques Montgolfier, berhasil menerbangkan benda dengan prinsip kapal udara pada 1783. Mereka megganti material tembaga dengan bola raksasa yang terbuat dari sutera. Pada bagian bawah bola terdapat celah yang digunakan untuk pembakaran jerami. Udara panas itu menjadi sumber tenaga. Sebuah kotak tanpa penutup diikat di bola tersebut. Penumpang masuk kedalam kotak tersebut. Penerbangan mereka disebut. “Penerbangan lebih ringan daripada udara”.
Monoplane (1790-an)
Setelah usaha “Penerbangan lebih Ringan daripada udara” tanpa sayap, para ilmuwan mulai kembali berpikir dengan sayap. Sir George Cayley, penjelajah asal Inggris, menggambar sketsa pesawat terbang sederhana beserta prinsip kerjanya pada akhir abad ke-18. Dia di anggap sebagai peletak dsar bentuk pesawat terbang modern. William Samuel Henson dan John Stringgfellow, ilmuwan, bekerja sama menyempurnakan penggunaan sayap. Mereka menciptakan mesin terbang tenaga uap sayap tunggal pada tahun 1840. Lebar sayapnya mencapai 45,7 meter. Penerbangan mereka lebih dikenal sebagai “penerbangan lebih berat dari pada udara”
Zeppelin (1900)
Ahli aeronautika (ahli penerbangan) Jerman, Ferdinanz Adolf Heinrich August von Zeppelin, menciptakan balon udara berbentuk cerutu raksasa yang mudah dikendalikan. Menggunakan prinsip kapal udara, Zeppelin, nama pesawat ini, dapat terbang lebih terarah. Pesawat ini sudah dilengkapi sirip, mesin, dan kemudi. Pada 1900, Zeppelin berhasil melakukan uji terbang pertamanya. pesawat tanpa sayap ini melayani penerbangan komersial pertamanya pada tahun 1909. Ketika perang meletus, fungsi komersialnya ditiadakan lantaran pesawat ini lebih dipakai untuk perang
Biplane (1903)
Terpacu keberhasilan Zeppelin terbang dengan mesin dan kemudi, Orville & Wilbur Wright, dua bersaudara asal Amerika Serikat, merancang pesawat sayap ganda dengan mesin setara 12 tenaga kuda. Mereka menyebut nya Flyer. Wright mengundang pers dan khalayak umum, untuk menyaksikan uji terbang pada 17 Desember 1903 di bukit Kitty Hawk. Dengan seorang pilot yang berbaring di bawah sayap, pesawat itu m]ampu terbang setinggi 36 meter selama 12 detik. Keberhasilan ini dianggap tonggak baru perkembangan pesawat bersayap dengan mesin dalam “penerbangan lebih Berat daripada udara”.
Fixed Wing (1904)
Sebuah karya tulis mengenai konsep sayap-tetap pesawat terbang modern terbit di Jerman pada 1904. Karya Professor Ludwig Prandtl ini dianggap sebagai tonggak baru teknologi aerodinamika (ilmu yang bertalian dengan geseka udara pada benda padat). Sayap-tetap adalah konsep yang memungkinkan pesawat dapat terbang tanpa menggunakan sayap nya karena mampu menyeimbangkan gesekan udara. Dengan teknologi itu, pesawat mempunyai daya angkat yang lebih kuat.
Triplane (1908)
Empat tahun setelah terbitnya karya tulis Prandtl, pesawat bersayap tiga di perkenalkan di Perancis. Tambahan satu sayap dimaksudkan untuk menambah tenaga dan memudahkan pengendalian. Sayangnya, ketika diterapkan dalam perang dunia pertama. Teknologi itu tak membantu. Justru menyulitkan pilot bermanuver. Hanya ada dua tipe pesawat bersayap tiga yag di produksi untuk perang dunia pertama. Pesawat sayap ganda lebih diminati karena kelincahannya.
Fabre Hydravion (1910)
Untuk kali pertama dalam sejarah, pesawat bermesin dengan sayap tunggal, mampu mendarat di permukaan air pada 1910. Pesawat ini di sebut Fabre Hydravion, di ambil dari nama pembuat nya Henri Fabre. Pada saat bersamaan Eardre Billing memperkenalkan mesin simulasi pesawat pertama. Dengan alat ini, seseorang tak perlu langsung terbang selama belajar mengendalikan pesawat
Boeing 247 (1933)
Berakhirnya perang dunia 1, membuat teknologi pesawat terbang berkembang pesat, terutama pesawat berpenumpang lebih dari 2 orang. Boeing, perusahaan membuat pesawat asal Amerika Serikat, memperkenalkan pesawat penumpang komersial pertama pada 1933. Dua pilot diperlukan untuk mengudarakan dan mendaratkan pesawat ini. Pesawat ini bermesin ganda dan bersayap tunggal. Meski begitu, pesawat ini mampu menampung 10 orang penumpang.
Heinkel HE-178 (1937)
Hingga 1937, semua pesawat terbang modern masih menggunakan baling-baling, meski mesin jet sudah di temukan pada tahun 1930 oleh Frank Whittle, seorang berkebangsaan Inggris. Pada 1937, pesawat mesin jet mulai di kembangkan. 2 tahun kemudian pesawat bermesin jet mampu terbang. Pemakaian mesin jet mengubah bentuk sayap. Sayap tak lagi bersegi panjang. Agak lonjong ujung nya, dan berada tepat atau di bawah badan pesawat. Pesawat itu dikenal dengan Heinkel HE-178, yang di produksi oleh perusahaan pesawat terbang asal Jerman, Heinkel.
Supersonic (1947)
Pesawat ini mampu terbang melebihi kecepatan suara. Bell X1, menjadi pesawat supersonic pertama di dunia. Penerbangan pertamanya terjadi pada 14 Oktober 1947. Oleh Chuck Yeager, pilot berkebangsaan Amerika Serikat. Pesawat supersonic tersohor adalah Concorde, pesawat hasil patungan antara Inggris dan Perancis.
Pesawat Jet Komersial (1949)
Usai perang dunia II, Inggris mengembangkan pesawat Jet, untuk tujuan komersial.Dengan sokongan perusahaan pesawat terbang, De Havilland, Inggris berhasil membuatnya. De Havilland Comet, nama pesawat itu, terbang pertama kali pada Juli 1949 dari London menuju Afrika Selatan
Fokker 28 (1967)
Pesawat ini pernah menjadi tulang punggung penerbangan regional (jarak pendek dan menengah dengan kapasitas 35-100 penumpang) di Indonesia sejak 1971. Diterbangkan kali pertama pada 9 Mei 1967, pesawat ini cepat menarik perhatian dunia. Beberapa maskapai dunia menikmatinya termasuk Garuda Airways (sekarang garuda Indonesia). Fokker 28 di nilai cocok dengan karakter landasan udara di Indonesia yang belum teraspal dengan sempurna. Pesawat ini mengudara terakhir di Indonesia pada 2001.
Boeing 747 (1970)
Melihat kesuksesan perusahaan Fokker Aircraft, Boeing tidak mau kalah. Pada 1970, pesawat berpenumpang terbesar di dunia di perkenalkan. Dengan panjang 70 meter dan lebar 59 meter, pesawat ini disebut jumbo jet. pesawat penumpang ini terbagi atas 2 dek/lantai. berkapasitas 400 penumpang, 747 bertahan sebagai pesawat penumpang paling lama digunakan.
Sebagai seteru Boeing, Airbus tidak mau kalah. Setelah memproduksi B-707 yang terbesar di zamannya pada 1969. Boeing memproduksi B-747 yang berukuran lebih besar lagi dan menjadi pesawat komersial terbesar sepanjang sejarah higga 2005. Setelah itu Airbus memproduksi pesawat raksasa A380 yang versi standartnya memiliki 854 kursi penumpang, atau 525 jika didesain untuk tiga kelas: eksekutif, bisnis, ekonomi.