Contoh Naskah Drama 7 Orang Singkat

Posted on

Contoh Naskah Drama 7 Orang Singkat – Sebelum kita melihat contoh naskah drama 7 orang ada baik nya kita mengenal istilah drama, bagi etimologi, sebutan drama berangkat dari bahasa Yunani ialah“ draomai”, yang mana mempunyai makna selaku yang berbuat, berlaku, berperan, serta beraksi. Bersumber pada sejarah kata tersebut, bacaan drama bisa dimengerti selaku sesuatu perbuatan ataupun aksi yang ditulis serta berikutnya digunakan dalam pementasan di suatu panggung.

Bersamaan pertumbuhan era, drama tidak cuma terbatas dipentaskan antar panggung. Saat ini ini, drama bisa didefinisikan selaku sesuatu cerita yang dipentaskan di atas panggung ataupun tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya semacam film, tv, drama radio, serta lain sebagainya.

Dalam makna yang luas, bacaan drama pada dasarnya ialah bagian dari wujud karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan ataupun ditunjukkan dalam wujud aksi ataupun perbuatan. Sedangkan itu, drama sendiri umumnya diperankan oleh seorang yang diucap aktor ataupun aktris. Dalam melaksanakan pementasan drama, aktor serta aktris ini hendak membuat gerakan serta diskusi cocok dengan bacaan drama buat dipertontonkan kepada banyak orang . Nah berikut kami memuat beberapa contoh naskah drama 7 orang singkat

Contoh Teks Drama 7 orang

Peran :

  • Suntina
  • Kurutri
  • Wanziyola
  • Karanova
  • Denvin
  • Ranki
  • Sahyu

KARMA SEORANG TEMAN

Suntina dan Kurutri merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, tapi suatu hari ketika keluarga Suntina jatuh miskin, Kurutri pun tak ingin lagi bersahabat dengan Suntina. Suatu siang ketika Suntina, Kurutri, Wanziyola, Sahyu dan Ranki sedang berada di kelas pada jam pulang ketika akan membersihkan kelas, Suntina dengan berat hati meminta Kurutri untuk membantunya. Karena menurutnya Kurutri lah yang bisa menolongnya dan Kurutri merupakan sahabatnya, tapi yang terjadi adalah Kurutri malah menghina Suntina.

Suntina : Kurutri, bisakah kau membantuku?

Kurutri : Apa? Menolongmu? Kau pikir kau itu siapa yang harus aku tolong?

Suntina  : Ada apa denganmu? Bukankah kita sahabat? Masa kau sudah lupa dengan itu?

Kurutri  : Sahabat? Maaf ya, aku tidak mempunyai sahabat miskin sepertimu!

Ranki : Kenapa dengan kalian berdua? Sepertinya ada masalah?

Suntina  : Tidak ada apa-apa, betul kan Put?

Kurutri  : Baik-baik saja bagaimana? Begini Ki, tadi Suntina miskin memintaku Membantunya da  menganggapku sahabatnya, padahal aku tidak mau punya teman miskin seperti dia!

Suntinapun meninggalkan Kurutri karena mendengar perkataan Kurutri.

Wanziyola : Jangan begitu Kurutri. Bukannya kau dan Suntina memang bersahabat dari kecil? Masa karena Suntina dan keluarganya jatuh miskin, kau tidak mau lagi bersahabat dengannya. Bukannya saat-saat seperti ini kau bisa tunjukan ke dia, kalau kau memang sahabatnya. Bukan malah meninggalkannya.

Ranki :Betul kata Wanziyola, seharusnya kamu menemaninya bukan menghinanya.

Sahyu : Betul itu. Sahabat seperti apa kau ini?

Kurutri  :Kalian pikir siapa kalian yang berani-berani menasehatiku? Terserah aku dong mau berbuat apa. Urus saja diri kalian masing-masing!

Sahyu  : Bukannya sok menasehati, tapi kami tidak mau persahabatan lama kamu Berakhir dengan semudah ini.

Kurutri : Aduh, tidak ada kerjaan sekali kalian mengurusi urusanku!

Suntinapun meninggalkan teman-temannya itu, disisi lain Suntina yang tadi pergipun menghampiri teman dekatnya Denvin dan Karanova.

Suntina    : Hai, teman-teman.

Denvin : Hai, Suntina. Mengapa wajahmu murung seperti itu?

Suntina    : Tidak ada apa-apa kok.

Karanova  : Ayolah, kamu tidak bisa bohong pada kami! Ayo cerita pada kami.

Suntina    : Aku sedih, aku bingung mengapa Kurutri jadi membenciku. Padahal kami Sudah berteman sejak kecil, bagaimana bisa karena aku jatuh miskin dia Melupakanku dan membenciku?

Karanova  : Benarkah? Bagaimana bisa? Seharusnya, dia mendukungmu bukan Membencimu seperti ini.

Denvin : Iya betul, sahabat seharusnya mendukung dan menemani kapan saja, Setia menemani apapun keadaannya.

Karanova  : Iya benar. Tapi, manusia memang berbeda-beda, tidak ada yang sama. Mungkin dia malu, atau entahlah itu.

Suntina    : Tapi, aku sedih persahabatanku yang sudah lama terjalin itu rusak dalam Sekejap.

Denvin : Sabarlah, tenang saja. Kan ada kami, jangan sedih.

Lalu Ranki, Sahyu, dan Wanziyolapun menghampiri Suntina, Denvin, dan Karanova untuk bergabung bersama.

Ranki    : Hai semua.

Wanziyola : Kalian pasti sedang membicarakan Kurutri kan? Bagaimana bisa ya dia berbuat begitu kepadamu Suntina? Bukankah selama ini dia yang selalu saja membelamu ketika ada masalah?

Suntina    : Ya, akupun tidak tahu mengapa Kurutri jadi begitu.

Karanova  : Ya, aku juga tidak menyangka mengapa Kurutri begitu.

Denvin : Tapi, karena hal ini, kita jadi tahu kalau dia hanya ingin berteman dengan Orang kaya saja.

Sahyu  : Iya betul, tapi sudahlah. Lebih baik kita pulang saja.

Keesokan harinya mereka kembali masuk kesekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan Suntina. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka sedang dalam perjalanan kesekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Suntina di pinggir jalan yang sedang mencari barang bekas.

Baca :  Pengertian Arsip, Tujuan, Fungsi, jenis jenis, Manfaat

Sahyu  : Hey bukankah itu Suntina?

Wanziyola : Iya benar, sedang apa dia? Bukan sekolah malah keliaran dijalan begitu.

Ranki    : Iya benar. (Ranki pun langsung menarik Kurutri yang jalan di belakangnya dan sedang asyik dengan BB-nya) Liat itu? Apa yang sahabatmu   lakukan?

Kurutri   : Hahaha, paling sedang mengais sampah, namanya orang miskin.
Karanova  : Kamu itu, ayo lebih baik kita temui saja dia.
Sahyu  : Tin, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau tidak masuk 2 minggu?
Suntina   : (dengan Kaget) Aku? Ya seperti yang kalian liat. Kalian sedang apa Disini?
Kurutri   : Terserah kita, ini bukan jalan milikmu! Teman, lihat! Aku bilang apa.

Pasti dia sedang mengais-ngais sampah. Seperti tidak tahu saja kalian kerjaan orang miskin.

Denvin : Kami sedang dalam perjalanan ke sekolah, Suntina.

Wanziyola : Kamu ini, Put. Sudahlah begitu juga dia sahabatmu!

Kurutri   : Halah sahabat! (dengan mata memutar)

Suntina    : Orang tuaku tidak bisa membiayaiku sekolah dan adikku masih sekolah.

Aku tak tega jika mengorbankan adikku, jadi aku lebih memilih agar adikku sekolah, dan aku bisa membantu ayah dan ibu mencari uang.

Ranki    : Baik sekali kamu, Suntina.

Kurutri   : Baik apanya hah? Gampang sekali kalian dibodohi olehnya.

Suntina    : Tega sekali dirimu Put, aku memang sudah jatuh miskin. Tapi kamu tak Boleh  menghinaku seperti itu, aku juga punya perasaan, memangnya dirimu siapa bisa membandingkan derajat seseorang? . Jika kamu tidak Mau berteman denganku, itu bukan masalah! Tapi bukan begini caranya! (Suntina pergi meninggalkan Temannya)

Denvin : Sudah puas kamu menghinanya, Put? Tega sekali kamu!

Wanziyola : Iya, suatu saat kamu akan merasakan apa yang Suntina rasakan!

Ranki    : Hukum karma masih berlaku, ingat itu.

Kurutri   : Alah gak mungkin lah itu semua terjadi. Aku orang kaya dan tak akan Pernah jadi miskin. Dengar itu!

Sahyu  : Alah sudahlah, mari kita pergi kesekolah.

……….( mereka akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah )……….

Setibanya disekolah Denvin, Ranki, Sahyu, Wanziyola, dan Karanova pun asik membincangkan kejadian tadi di pinggir jalan sewaktu bertemu Suntina. Sedangkan Kurutri asik sendiri memainkan BB di bangkunya sendirian.

Karanova  : Tega sekali ya Kurutri menghina Suntina terus seperti itu!

Ranki    : Iya benar, seharusnya ia tidak menghina Suntina.

Denvin : Benar, seharusnya jika Kurutri memang tidak mau berteman dengan Suntina.

Ia bisa kan tidak menghina? Meninggalkan ya tinggalkan saja tidak usah Dibarengi cacian.

Wanziyola : Jika aku jadi Suntina, aku pasti akan sangat sakit hati. Aku akan menangis Tersedu-sedu. (sambil memegang pipi dan menekuk bibir)

Sahyu  : Hahaha. Kamu ini, norak sekali hingga menangis tersedu-sedu. Tapi baguslah, Suntina sangat kuat sehingga ia bisa menahan rasa perihnya.

Denvin : Hahaha betul itu.

Sahyu  : Ah sudahlah, bubar. Sebentar lagi masuk.

Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Suntina dan ketika semuanya telah terjadi, Kurutri pun merasakan apa yang dulu Suntina rasakan. Keluarganya bangkrut karena ditipu oleh penipu handal. Tapi sayangnya Kurutri tidak terima dengan hidupnya yang miskin, dan ia beranggapan bahwa semua ini salah Suntina.

Kurutri   : Tidak! Ini hanya mimpi, tidak mungkin aku jatuh miskin seperti ini!

Aku yakin semua ini hanya mimpi, ya benar. Hanya mimpi! Arg semua ini gara-gara Suntina miskin, karenanya sekarang aku jatuh misiki! Aku benci kamu Suntina! Aaaa..

Akhirnya keluarga Kurutripun juga jatuh miskin dan ia merasakan apa yang Suntina rasakan dahulu.

NASKAH DRAMA 7 ORANG DENGAN

Tema   : Persahabatan, Sekolah, Kehidupan  Aliran Bahasa Indonesia

Jumlah Karakter : 7 Orang

(Sutra, Vinla, Trianta, Sanili, Pak Sarmono, Kepsek, Sanzauzia)

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Anak-anak ini mempunyai geng yang bernama SutraVinlaTrianta Sanili yang anggotanya ada 4 orang. Yaitu Sutra, Vinla, Trianta, Sanili. Maka dari itu mereka menamakan gengnya itu “SutraVinlaTriantaSanili”

Sutra    :           (Ceria) ”Pagi Sobat.    !!”

Vinla    :           , Trianta : “Pagi Sutra ”

Sutra    : “Ngomong-ngomong kayanya ada yang kurang deh !”

Vinla    : “Iya, yah.       ”

Trianta            : “ya, iyalah ada yang kurang. Orang Sanili belum datang.”

Sutra    : “Oh… Iya Sanili. Pantas saja sepi banget biasanyakan dia yang paling bawel !”

Tiba-tiba Sanili datang, dengan wajah termenung tanpa senyum. Sedikitpun Langsung duduk  ditempat duduknya.

Vinla    : “Tumben banget nona bawel baru datang ?”

Trianta            : “ Iya nih kesiangan ya ?”

Sanili   : “Iya    (sambil termenung)”

Sutra    : “Kamu kenapa Li ? Gak biasanya kamu seperti ini ? biasanya kamu pagi-pagi udah buat kita bertiga ketawa.”

Vinla    : “Iya nih ! kamu sakit Li, kayanya kamu lesu banget.” Trianta          : “Tau nih ditanya aku aja jawabannya singkat banget.”

Baca :  Pengertian Virus Reproduksi Sejarah Ciri Struktur Virus

Sanili   : “Gak kok…. Teman aku gakkenapa-napa cuma lagi malas ngomong aja   ”

Sutra    : “Ya udah Li kalau memang kamu gak kenapa-napa kita Cuma takut auja kalau kamu lagi ada masalah atau kamu sedang sakit tapi gak mau cerita.”

Sanili   : “Ya    pokoknya aku gak kenapa-napa. Kalian gak usah takut.

(Bel masuk pun berbunyi)

Pak Sarmono pun masuk ke dalam kelas karena pada hari ini jam mengajar Pak Sarmono dikelas ini. Ia ini salah satu guru yang aneh di sekolah.

Pak Sarmono : “Pagi.  anak-anak ?”

Anak-anak : (Menjawab Serentak) “PAGI       ”

Pak Sarmono : “Baik pada hari ini kita akan melanjutkan materi yang minggu lalu Bapak berikan, sebelumnya kumpulkan tugas kalian!!”

Anak-anak : “IYA PAK”

Sanili : “Pak buku tugas saya tertinggal dirumah !”

Pak Sarmono : “ TERTINGGAL            ? kamu tidak membawa tugasnya, apatidak membuatnya ?”

Sanili : “Saya tidak membawanya pak. Sungguh, saya tidak berbohong.”

Pak Sarmono : “Ya sudah kalau begitu kamu tidak dapat nilai seperti teman-teman kamu. !”

Trianta : (berbisik-bisik) Li… kamu gak bawa tugasnya ? Gak biasanya kamu kaya gini…..

Sanili : “Iya Trianta aku lupa. Semalam aku tidur malam banget !!! Jadi aku lupa memasukan kedalam tasku.”

Pak Sarmono : Bapak akan berikan selembaran kertas yang isiunya materi-materi penting untuk kalian pelajari..”

Pak Sarmono membagikan kertas lembaran itu, anak-anak pun membacanya dan memahaminya. Lalu ia memeriksa tugas yang dikumpulkan tadi.

Tiba-tiba bapak Kepsek datang dan masuk kedalam kelas.

Kepsek : “Permisi Pak Sarmono… Saya minta waktu sebentar.”

Pak Sarmono : “Silahkan bapak Kepsek !!! Memang jam mengajar saya juga sudah habis.” Kepsek : “Anak-anak maaf bapak mengganggu kalian belajar. Sebentar, bapak kesini mau memanggil anak yang bernama Sanili. Yang bernama Sanili acungkan tangan.”

Sanili : (Mengancungkan Tangan) “SAYA PAK !”

Kepsek : “Ikut keruang bapak sebentar ada y7ang bapak mau bicarakan !” Sanili : “Baik Pak.”

Sampainya diruang Bapak Kepsek, Sanili duduk tegang di handapan bapak Kepsek.

Sanili : “ Ada apa ya pak sampaui saya di panggil keruang bapak ?”

Kepsek : “Begini, apa benar kamu sudah menunggak SPP 3 bulan ?” Sanili : “Iya pak memang saya belum membayar uang spp selama 3 bulan.”

Kepsek : “Kenapa ? kamu sampai menunggak 3 bulan apa sebenarnya kamu di kasih uangnya sama orang tua kamu cuma pakai ?”

Sanili : “Tidak pak memang saya belum dikasih uangnnya sama orang tua saya karna orang tua saya belum punya uang.”

Kepsek : “Ya sudah, kalau begitu.       bapak sarankan kekamu secepatnya kamu lunasi karena sebentar lagi kamu akan UAN.

Sanili : “Baik pak. Secepatnya saya akan melunasinya.” Kepsek : “Iya          Kembalilah kekelasmu!”

Sanili : “Terima kasih pak. Permisi !”

Akhirnya Sanili kembali kekelas. Didalam kelas, Sutra, Vinla, dan Trianta sedang asik mengobrol.

Vinla : “Li, Bapak Kepsek ngomong apa sam kamu ? ada masalah ya ?

Sanili terpaksa berbohong dengan sahabat-sahabatnya karena dia tidakmau sahabtanya jadi tahu masalah dia dan ikut kedalam masalahnya.

Sanili : “Gak kok ! Gak ada masalah apa-apa cumangobrol masalah perpisahan aja. aku kan ketua panitia.”

Vinla : “Oh. dikira kau kenapa ?”

Sutra : “Teman, tar pulang sekolah antar aku ya ke toko buku ? Soalnya aku mau beli novel-novel terbaru sekalian kita shopping.

Vinla,Trianta : “IYAA !!”

Sutra : “Li kok kamu diam, apa kamu gak mau ikut ?”

Sanili : “Iya Sutra kayanya aku gak ikut soalnyakan kamu tahu sendiri ayahku lagi sakit. Belum Sembuh, jadi aku harus membantu ibu menjaga ayah.”

Sutra : “Ya sudah kalau begitu !

Bel Istirahat berbunyi

Sutra : “Sudah istirahat, kita kekantin yuk.. Laper nih !!” Vinla, Trianta : “Yuk.  kita juga laper!”

Sanili : “Teman, aku gak ikut ya soalnyaaku gak laper dan lagi males kekantin. Kalian saja ya      ?”

Sutra, Vinla, Trianta : “Ya sudah kalau kamu gak mau ikut. Kita ke kantin dulu ya?”

Sanili Terpaksa harus berbohong lagi padahal dia bukan tidak lapar tapi tidak mempunyai uang dan tiba-tiba tersirat di pikiran Sanili untuk mengambil uang Sutra yang ada didalam tas. Uang itu akan digunakan Sutra untuk membeli Noveldan Shopping nanti sepulang sekolah.

Sanili : “Aku bingung nih harus membayar SPP tapi gak punya uang. Minta sama ibu kan ibu lagi gak punya habis untuk ayah kerumah sakit. Apa aku ambil saja uang Sutra yang katanya mau dibeluikan novel dan shopping pasti uangnya cukup ! Tapi kan dia sahabat aku sendiri. Maafin aku ya Sutra. Gak ada jalan lain Karena akuharus secepatnya melunasi uang SPP.”

Tanpa Sanili Sadari ada yang melihat kelakuannnya itu yaitu Sanzauzia dia ank kelas itu juga. Sanzauzia tidak sengaja mengintip Luili di pintu kelas.

Baca :  Pengertian Observasi adalah struktur tujuan manfaat

Sanzauzia : “Apa yang dilakukan Sanili itu kan tasnya Sutra kok dia mengambil uangnya ?”

Sanzauzia pun langsung kedalam kelas dan pura-pira tidak tahu. Bel Masuk kelas pun berbunyi . Sutra, Vinla, dan Trianta masuk kedalam kelas.

Trianta : “Sedang apa kamu Li ?”

Sanili : “Aku lagi baca buku saja.”

Vinla : “kamu istirahat Cuma dikelas aja ? gak bosen Li ?” Sanili : “Gak, aku kan sudah bilang aku males.”

Sutra : “Udah… kok jadi dipermasalahin sih.. ?!”

Sutra belum menyadari kalau uangnnya hilang. Setelah dia membuka tasnya dan melihat dompetnya terbuka dia langsung kaget karena uangnya hilang…..

Sutra : “Teman, uang aku hilang semua!” Vinla, Trianta : “HILANG ?!?”

Trianta : “Kamu lupa kali Sutra. Coba cari Lagi.”

Sutra : “Aku gak lupa tadi aku simpan disini uangnya. Kemana ya ?”

Vinla : “Apa ada yang MENCURI uangkamu Sutra !!?”

Sutra : “Bisa jadi, kalau tidak ada yang mencuri gak mungkin uang aku hilang.” Trianta : “Siapa yang mencuri ya kok tega banget sih !!?”

Sutra : “LI ! Kok kamu diam saja sih ?Bantuan aku donk ! uang aku hilangnih !!

Sanili : “Bukan Aku Sutra yang mencuri !!”

Sutra : “Siapa yang bilang kamu yang mencuri. Aku kan Cuma minta dibantuin cari.”

Trianta : “Li.    kok kamu ngomong gitu ?bukannya aku nuduh kamu ya dari tadikan Cuma kamu yang ada dikelas ini sampai istirahat selesai.”

Sanili : “Tapi bukan aku Trianta yang ngambil uang Sutra. Benar bukan. Aku kan sahabat Sutra dan Kalian.”

Vinla : (Jutek) “Biarpun kamu sahabat kita mungkin ajakan. Ya udah biar kita gak salah nuduh kita periksa tas kamu, Cuma membuktikan saja.”

Sanili : “Jangan kumohon JANGAN !! Bukan aku yang ambil.”

Tiba-tiba Sanzauzia bicara dengan mereka.

Sanzauzia : “Hei. Sebelumnya aku mintamaaf kalau aku ikut campur urusan kalian. Aku Cuma mau bilang tadi aku lihat Sanili membuka tas kamu Sutra dan mengambil sesuatu sepertinya ya…. UANG.”

Sutra : “Kamu gak bohong kan Sanzauzia?”

Sanzauzia : “Iya aku gak bohong aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Maafin aku Li, aku gak mau menutupi kejahatan. Jadi, aku ngomong apa yang aku lihat tadi.”

Sanili : ”Sanzauzia. aku sama sekali gak tau kalau tadi kamu melihat apa yang aku lakukan. Sutra, memang aku yang mengambil uang kamu. Sanzauzia benar. Tapi aku terpaksa Sutra!!! Aku bukan bermaksud Jahat.”

Sutra : “Jadi… kamu Li yang ambil uang aku ! Ya ampun Li. Aku gak nyangka banget !!! Kamu terpaksa kenapa ???”

Sanili : “Aku terpaksa karna aku belum bayar uang SPP 3 bulan. Orang tua ku gak punya uang kan kamu tahu sendiri ayahku sedang sakit.”

Sutra : “Tapi kamu gak harus seperti iniLi.    ”

Vinla : “Iya Li kenapa kamu gak jujur ada sama kita. Kalau kamu jujur kita pasti akan bantu kamu.

Trianta : “Bener banget !!! Jadi kamu dari tadi pagi sudah berbohong kamu bilang kamu lagi males aja ternyata kamu ada masalah ?”

Sanili : “Sutra, Vinla, Sanili aku menyesal udahgak jujur sama kalian. Aku seperti inikarna aku gak mau menyusahkan kalian terus. Aku minta maaf sama kalian. Terutama Sutra.”

Sutra : “Aku maafin kamu Li. Karena aku tahu kamu dalam keadaan terdesak melakukan semua ini.”

Sanili : “Kamu memang sahabat aku yang paling baik Sutra, aku sangat menyesal sekali.”

Vinla : “Bagaimanapun seseorang sahabat dia tetap menjadi seorang sahabat !

Trianta : “Kamu salah La… diralat ya ? Bagaimanapun kesalahan seorang sahabat kita harus memaafkannya karena manusia pasti membuat kesalahan dan tidak selalu benar. Jadi kita harus tetqap jadi sahabat sejati.”

Sanili : “Makasih ya sahabat-sahabat ku kalian memang sahabat yang paling baik dan yang paling aku sayang . Makasih kalian sudah mau maafin aku dan masih mau jadi sahabat aku.

Sutra, Vinla, Trianta : “IYA DONK HARUS !!!”

Sutra : “ya udah Li Uangku untuk kamu saja karena aku tahu kamu sangat m embutuhkannnya daripadaaku.”

Sanili : “Benar Sutra ? Makasih sekali lagi aki ucapkan untuk kamu sampai kapan pun juga aku gak akan melupakan kebaikan kamu.”

Sutra : “Iya Li. Kamu makasih juga donk sama Sanzauzia karena dia sudah buat kejujuran untuk kamu.”

Sanili : “Sanzauzia, terima kasih ya    ? Atas kejujuran kamu !”

Sanzauzia : “Iya Li sama-sama.”

Sutra : “Ya sudah kalau seperti ini kan jadinya enak. SutraVinlaTriantaSanili tidak hancur. Sutra  ”

Vinla : “Vinla.  ”

Trianta : “Trianta.       ”

Sanili : “Sanili  ”

SutraVinlaTriantaSanili : “YEEEEEEEEE          ”


Advertsiment


Leave a Reply