Di tingkat sekolah menengah seperti SMP dan SMA, ada satu organisasi siswa yang disebut dengan OSIS. OSIS atau singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah organisasi yang dibentuk pada lingkup sekolah menengah dan anggotanya terdiri dari siswa-siswa itu sendiri.

Organisasi satu ini juga memiliki lambang yang cukup khas. Lambang OSIS memiliki beberapa komponen yang cukup menarik dan tiap komponen memiliki arti dan maknanya tersendiri. Lalu, apa sajakah komponen dari lambang OSIS tersebut dan apa maknanya? Selengkapnya akan dijabarkan di bawah ini.

Pengertian OSIS

Sebutan OSIS tidaklah sebutan yang baru. Nyaris tiap orang yang sempat duduk di bangku sekolah menengah tentu ketahui apa itu OSIS. Tetapi, terdapat pula sebagian orang yang tidak ketahui OSIS kepanjangan dari apa.

Secara gampang, OSIS singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Umumnya, organisasi ini terdapat di jenjang pembelajaran sekolah menengah ataupun jenjang SMP serta SMA. Perihal ini disebabkan siswa SMP serta SMA dikira sudah sanggup melaksanakan fungsi- fungsi organisasi.

Keberadaan OSIS pada dasarnya merupakan selaku fasilitas latihan berorganisasi. Sehingga, siswa bisa menyesuikan diri bekerja sama dengan orang lain buat menggapai tujuan yang di idamkan. Di samping itu, OSIS pula jadi wadah siswa buat menyalurkan atensi serta bakat yang dimilikinya.

Sebab itu, tidak heran bila sebagian sekolah mencantumkan visi misi OSIS selaku fasilitas atensi bakat siswa.

Sejarah Lambang OSIS

Terpaut dengan sejarahnya, lambang OSIS mulanya didesain oleh H. Idik Sulaeman Nataatmaja. Dia merupakan seseorang lulusan dari program riset Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung( ITB). Lambang tersebut dia desain dikala berprofesi selaku Dikdasmen ataupun Direktur Pembinaan Kesiswaan Ditjen Pembelajaran Bawah serta Menengah di tahun 1979–1983.

Kiprah H. Idik Sulaeman di dunia pembelajaran dapat dikatakan lumayan mempengaruhi. Dia mengawali karier di dunia pembelajaran dengan bekerja di Balai Riset Tekstil( 1960–1964). Setelah itu, karier dia bersinambung dikala dinaikan jadi kepala Biro Menteri Perindustrian serta Kerajinan di tahun 1965.

2 tahun selanjutnya ataupun tepatnya di tahun 1967, dia pindah ke Kementerian Pembelajaran serta Kebudayaan( Depdikbud). Di kementerian tersebut, dia dipercaya jadi Kepala Dinas Pengembangan serta Latihan.

Tidak hingga di sana saja, kariernya bersinambung di Direktorat Pembinaan Generasi Muda di tahun 1975. H. Idik menjai Kepala Sub Direktorat Pembinaan Aktivitas. 4 tahun setelah itu juga dipindahkan ke Dikdasmen.

Ekspedisi kariernya di dunia pembelajaran yang lumayan panjang ini membuat kedudukannya tidak cuma selaku penyebab lambang OSIS saja. Melainkan pula mempelopori nama PASKIBRAKA. Sampai dikala ini, lambang OSIS yang terbuat oleh H. Idik Sulaeman juga senantiasa digunakan, apalagi jadi bagian atribut dari seragam sekolah siswa SMP serta SMA.

Terdapatnya OSIS di area sekolah pula membagikan banyak khasiat. OSIS menolong siswa- siswanya buat memahami serta belajar menimpa apa itu organisasi. Tidak hanya itu, siswa pula dapat belajar menimpa penataan rencana, penganggaran dana organisasi, memahami banyak pemikiran, serta yang lain.

OSIS juga umumnya diawasi serta dibimbing oleh guru yang ditunjuk secara spesial oleh pihak sekolah. Terpaut dengan gunanya, OSIS berperan selaku wadah kreativitas untuk siswa. Sehingga, siswa dapat mengekspresikan seluruh ilham yang terdapat di kepala buat aktivitas bersama dengan siswa pengurus yang lain.

Disamping itu, OSIS pula berperan selaku motivator yang dapat membuat siswa lebih bergairah dalam aktivitas sekolah serta ekstrakurikuler. Guna OSIS ini juga sangat berarti bukan cuma untuk pertumbuhan individu siswa, namun pula untuk sekolah secara totalitas.

Arti Lambang OSIS SMP

1. Bunga Bintang Sudut Lima dan Lima Kelopak Daun Bunga; Siswa adalah bunga harapan bangsa. Warna Putih menunjukkan kemurnian jiwa yang berintikan Pancasila * Dalam daya dan upaya melalui lima jalan Yakni: Abdi, Adab, Ajar, Aktif dan Amal (5 A)
2. Buku Terbuka; Kewajiban utama siswa adalah belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Kunci Pas; Kewajiban utama siswa yang kedua adalah bekerja keras, dapat membuka permasalahan dan dapat menemukan kunci keberhasilan.
4. Dua Tangan Terbuka; Kewajiban utama siswa yang ketiga adalah berbakti dan bersedia menolong yang lemah.
5. Biduk/Perahu Lesung; Wadah pembinaan untuk menuju masa depan yang lebih baik sesuai cita-cita.
6. Pelangi Merah Putih; Gambaran/Jembatan menuju ke tujuan Nasional (masyarakat adil, makmur yang digambarkan atau dilambangkan padi kapas).
7. Butir Padi, 8 lipatan pita, 4 kapas, 5 daun kapas.Siswa harus menegakkan nilai-nilai perjuangan 45 sebagai kader bangsa dan pembangunan.
8. Warna Kuning; Warna kehormatan generasi muda dipercaya untuk berbuat baik melalui organisasi demi Nusa dan Bangsa.
9. Warna Coklat; Dalam berfikir, bertingkah laku harus berpijak pada tanah air Budaya bangsa
10. Warna Merah Putih; Suci, berani dalam membela kebenaran

Arti Lambang OSIS SMU/SMA/SMK

• Bunga Bintang Sudut Lima Dan Lima Kelopak Daun Bunga

Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.

• Buku Terbuka

Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

• Kunci Pas

Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

• Tangan Terbuka

Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa

yang baik dan bertanggung jawab.

• Biduk

Biduk atau perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.

• Pelangi Merah Putih

Tujuan nasional yang dicita –citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

• Tujuh Belas Butir Padi, Delapan Lipatan Pita, Empat Buah Kapas, Lima Daun Kapas

Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nila i–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional.

Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

• Warna Kuning

Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.

• Warna Coklat

dapat berarti sifat kedewasaan dan sikap rela berkorban bagi tanah air.

• Warna Merah Putih

Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

Perbedaan Lambang OSIS SMP dan SMA

Apabila diperhatikan secara saksama, lambang OSIS SMP dan SMA sebenarnya memiliki perbedaan. Namun, perbedaan tersebut tidak banyak dan hanya terletak pada latar belakang warnanya. Pada lambang OSIS SMP, latar belakang warnanya adalah kuning, sementara latar belakang lambang OSIS SMA berwarna cokelat.

Untuk komponen-komponen lainnya dalam lambang tidaklah berbeda. Semua komponen yang ada di lambang OSIS SMP ada di lambang OSIS SMA pula. Sehingga, tidak sulit jika ingin membedakan mana lambang OSIS SMP dan SMA karena latar belakang warnanya bisa menjadi pembeda.

Jadi, sekian seluruh penjelasan mengenai arti dan makna lambang OSIS beserta sekilas sejarahnya. Dari penjelasan di atas, terlihat jika lambang OSIS mempunyai makna yang sangat filosofis dan tentunya saja berkaitan dengan erat dengan nilai-nilai pendidikan di Indonesia.