Pengertian Sepak Takraw : Sejarah Peraturan Teknik Ukuran Lapangan

Posted on

Permainan Sepak Takraw masih belum merakyat di Indonesia hingga saat ini. Ini belum menjadi hobi yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat.

Permainan Sepak Takraw baru-baru ini mulai menjangkau masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. Ini disebabkan oleh tingkat kesulitan permainan yang tinggi, risiko cedera yang lebih besar, dan pandangan sebagian masyarakat yang masih menganggapnya sebagai olahraga kasar.

Namun, perkembangan Sepak Takraw di Indonesia sangat pesat. Sejak tahun 1983, setiap wilayah di Indonesia telah memiliki Pengurus Wilayah (Pengda), yang sekarang dikenal sebagai Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI).

Pengertian Sepak Takraw

Pada tahun 1965, istilah “takraw” resmi diterapkan di Malaysia dengan kata “sepak” berasal dari bahasa Melayu, dan kata “takraw” berasal dari bahasa Thai yang berarti “bola terbuat dari anyaman rotan.”

“Sepak” merujuk pada gerakan menendang sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki ke depan atau ke samping. Sedangkan “Takraw” mengacu pada bola atau barang bundar yang terbuat dari anyaman rotan. Jadi, Sepak Takraw adalah variasi dari sepak bola yang dimodifikasi menjadi permainan kompetitif.

Menurut ahli lain, Sepak Takraw adalah permainan di mana pemain menyepak bola menggunakan sisi kaki bagian dalam atau luar, dan terdiri dari tiga orang pemain.

Di Indonesia, organisasi pertama yang mengawasi Sepak Takraw adalah Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI), yang didirikan pada tahun 1971. Namun, pada tahun 1986, organisasi tersebut diubah menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI). PERSETASI telah menjadi anggota International Sepak Takraw Federation (ISTAF) dan Asian Sepak Takraw Federation (ASTAF).

Sejarah Sepak Takraw

Sepak Takraw berasal dari dua kata, yaitu “SEPAK” (Malaysia), yang berarti menendang, dan “TAKRAW” (Thai), yang berarti bola anyaman. Nama permainan ini dipilih sebagai hasil kesepakatan antara Malaysia dan Thailand, dua negara pelopor permainan ini.

Olahraga Sepak Takraw pertama kali dimainkan pada masa Kesultanan Melayu pada Abad ke-15 dan dikenal sebagai Sepak Raga. Sepak Raga ini merupakan olahraga kaki yang menggunakan bola terbuat dari rotan. Pada suatu kesempatan, bola yang ditendang oleh pemain mengenai tutup kepala Raja Muhammad dan menyebabkan bola jatuh. Kejadian ini membuat Raja Muhammad marah, dan konflik tersebut berujung pada kematian pemain tersebut.

Kematian pemain tersebut memicu dendam saudara-saudaranya terhadap Raja Muhammad, tetapi akhirnya, Tun Perak berhasil menghindari konflik yang lebih besar. Ia menulis bahwa ia tidak akan mengusung Raja Muhammad sebagai pewaris Kesultanan. Akibatnya, anaknya, Sultan Mansyur Syah, diangkat sebagai penguasa di Pahang.

Sebuah monumen di Bangkok menggambarkan Dewa Hanuman bermain Sepak Takraw bersama pasukannya. Sejak itu, olahraga Sepak Takraw mulai berkembang dan diberlakukan aturan-aturan permainan.

Pada tahun 1866, Asosiasi Olahraga Malaysia mulai menyusun peraturan-peraturan pertandingan Sepak Takraw. Sejak saat itu, perkembangan Sepak Takraw menjadi sangat pesat dan menyebar ke banyak negara Asia Tenggara.

Perkembangan Sepak Takraw di Indonesia dimulai pada tahun 1970, ketika permainan ini diperkenalkan oleh trafik Muhibah Malaysia dan Singapura. Meskipun permainan ini sudah dikenal di Indonesia sebelumnya, namun baru mulai berkembang menjadi olahraga. Pertumbuhan paling pesat terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Riau, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat.

Pada tahun 1971, organisasi Induk Sepak Takraw di Indonesia, yang dikenal sebagai PERSERASI, didirikan dengan empat anggota, yaitu Pengda Sumut, Pengda Sumbar, Pengda Riau, dan Pengda Sulsel. Pada tahun 1980, diadakan Kejuaraan Nasional Sepak Takraw pertama dengan 14 tim peserta.

  Contoh Interaksi Sosial Pengertian Syarat Faktor Bentuk

Perkembangan Sepak Takraw di Indonesia terus berlanjut dengan pesat setelah berdirinya Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI) pada tahun 1986. PERSETASI menjadi anggota International Sepak Takraw Federation (ISTAF) dan Asian Sepak Takraw Federation (ASTAF), yang membantu mempromosikan olahraga ini secara internasional.

Pada tahun 1990-an, Sepak Takraw semakin mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah dan sponsor. Turnamen dan kompetisi Sepak Takraw semakin sering diadakan, dan atlet-atlet Sepak Takraw Indonesia mulai mencapai prestasi di tingkat nasional dan internasional.

Pada tahun 1998, Indonesia berhasil meraih medali emas dalam cabang Sepak Takraw pada Asian Games yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Ini menjadi tonggak sejarah yang membanggakan bagi olahraga Sepak Takraw di Indonesia.

Pertumbuhan Sepak Takraw tidak hanya terjadi di tingkat profesional, tetapi juga di tingkat amatir. Banyak masyarakat yang mulai mengenal dan mencoba permainan ini sebagai olahraga rekreasi. Klub-klub Sepak Takraw pun mulai bermunculan di berbagai daerah, memungkinkan pemain dari berbagai lapisan masyarakat untuk berpartisipasi.

Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Sepak Takraw semakin merakyat di Indonesia. Program-program pengembangan olahraga, termasuk pelatihan pemain muda dan peningkatan fasilitas, terus diupayakan untuk mendukung pertumbuhan olahraga ini.

Dengan segala pencapaian dan upaya yang telah dilakukan, Sepak Takraw semakin menjadi bagian integral dari budaya olahraga Indonesia, dan diharapkan akan terus berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi di masa depan.

Peraturan Permainan Sepaktakraw

1.Ukuran Lapangan Sepak takraw

  • Panjang Lapangan: 13,42 meter.
  • Lebar Lapangan : 6,10 meter.
  • Garis Batas: adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.
  • Lingkaran Tengah: Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (service).Dengan garis tengah lingkaran 61 cm.
  • Garis seperempat lingkaran: Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
  • Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
  • Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
  • Jaring (net): Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai.

2.Ukuran Tiang Net

  • Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
  • Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
  • Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir

3.Jaring atau Net

  • Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
  • Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.

4.Ukuran Bola Sepak Takraw

Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :

  • Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
  • Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.

5.Pemain-pemain

  • Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
  • 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
  • Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut “Apit kanan”.

6.Kesalahan-kesalahan

a.Kesalahan Pihak Penyepak Bola

  • Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
  • Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
    Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
  • Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  • Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
  • Bola jatuh diluar lapangan.
  • Bola tidak melewati net.
  Nilai - Nilai Pancasila Pengertian Implementasi

b.Kesalahan Pihak Penerima Service

  • Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).

c.Kesalahan kedua Pihak

  • Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
  • Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
  • Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
  • Memainkan bola lebih dari tiga kali.
  • Bola mengenai tangan.
  • Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
  • Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.

7.Sistem perhitungan angka

  • Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
  • Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
  • Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
  • Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
  • Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin

8.Pergantian pemain

  • Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
  • Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
  • Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
  • Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.

9.Posisi pemain pada saat service

  • Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
  • Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
  • Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
  • Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.

10.Official (petugas pertandingan)

Satu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :

  • 2 orang Technical Delegotate
  • 6 orang juri (dewan hakim)
  • 1 orang Official Refree
  • 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
  • 6 orang penjaga garis samping dan belakang

11.Pinalty (hukuman)

Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila :

  • Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
  • Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
  • Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
  • Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
  • Berkelakuan tidak sopan selama permainan.

12.Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai berikut:

  • Kartu Kuning Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
  • Kartu Merah Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama. Sikap kasar dan tidak sopan.

Teknik Dasar Sepak Takraw

Teknik dasar bermain sepak takraw menurut Ratinus Darwis :

1. Sepak Sila

Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.

  Tata Cara Sholat Fardhu Wajib Bacaan Latin Arab Gambar

2. Sepak Kuda (Sepak Kura)

Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.

3. Sepak Cungkil

Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.

4. Menapak

Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola dekat net (jaring).

5. Sepak Simpuh atau Sepak Badek

Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.

6. Main Kepala (heading)

Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.

7. Mendada

Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.

8. Memaha

Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.

9. Membahu

Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.

Manfaat Sepak Takraw

Sepak Takraw adalah olahraga yang dapat memberikan berbagai manfaat fisik, mental, dan sosial bagi individu yang memainkannya. Berikut beberapa manfaat utama dari bermain Sepak Takraw:

  1. Kesehatan fisik:
  • Meningkatkan kebugaran kardiovaskular: Sepak Takraw melibatkan berlari, melompat, dan gerakan intens lainnya, yang dapat meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru.
  • Meningkatkan fleksibilitas: Bermain Sepak Takraw memerlukan gerakan yang fleksibel dan koordinasi tubuh, yang dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh.
  • Meningkatkan kekuatan dan daya tahan: Bermain Sepak Takraw melibatkan tendangan dan lompatan yang memperkuat otot-otot kaki dan tubuh, serta meningkatkan daya tahan fisik.
  1. Keterampilan motorik:
  • Meningkatkan koordinasi mata dan tangan: Permainan ini melibatkan kontrol bola dengan kaki, tangan, dan kepala, yang dapat meningkatkan koordinasi mata dan tangan.
  • Meningkatkan refleks: Peserta harus merespons dengan cepat terhadap gerakan bola dan tindakan pemain lain, yang memperbaiki refleks mereka.
  1. Keterampilan sosial:
  • Teamwork: Sepak Takraw adalah olahraga tim yang membutuhkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara pemain untuk mencapai tujuan bersama.
  • Peningkatan kepercayaan diri: Berpartisipasi dalam olahraga dan mencapai prestasi dalam permainan dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
  • Belajar mengatasi kekalahan: Sepak Takraw mengajarkan pemain untuk menerima kekalahan dan belajar darinya, sehingga mengembangkan mental yang kuat.
  1. Hiburan dan relaksasi:
  • Sepak Takraw adalah olahraga yang menyenangkan dan dapat menjadi sarana hiburan yang baik untuk individu dan kelompok.
  • Bermain Sepak Takraw bisa menjadi cara yang baik untuk melepaskan stres dan merilekskan diri setelah rutinitas sehari-hari.
  1. Pembentukan karakter:
  • Disiplin: Bermain Sepak Takraw membutuhkan disiplin dalam latihan dan pemeliharaan kondisi fisik.
  • Kerja keras: Pencapaian dalam Sepak Takraw memerlukan kerja keras dan tekad untuk terus berlatih dan berkembang.
  1. Kesempatan kompetisi:
  • Sepak Takraw menawarkan kesempatan untuk bersaing dalam berbagai tingkatan, dari lokal hingga internasional, sehingga pemain dapat mengukur kemampuan mereka dan mengasah keterampilan kompetisi.

Manfaat-manfaat tersebut membuat Sepak Takraw menjadi olahraga yang populer dan bermanfaat bagi banyak orang, baik sebagai hobi rekreasi maupun sebagai olahraga kompetitif.