Pengertian Cerpen : Ciri Contoh Unsur Intrinsik Ekstrinsik

Posted on

Cerpen atau bisa disebut pun dengan kisah pendek adalah suatu format prosa naratif fiktif. Cerpen ingin singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dikomparasikan karya-karya rekaan lain yang lebih panjang, laksana novella dan novel.Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang memaparkan cerita atau kisah mengenai insan beserta seluk beluknya lewat artikel pendek dan singkat. Atau definisi cerpen yang lainnya yaitu suatu karangan fiktif yang berisi tentang kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang dikisahkan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada sebuah tokoh saja.

Cerita pendek seringkali mempunyai kata yang tidak cukup dari 10.000 kata atau tidak cukup dari 10 halaman saja. Di samping itu, cerpen atau kisah pendek melulu memberikan suatu kesan tunggal yang demikian serta memfokuskan diri pada di antara tokoh dan cuma satu kondisi saja.

Pengertian,Ciri,Contoh, Cerpen unsur intrinsik ekstrinsik

Cerpen, singkatan dari cerita pendek, merupakan bentuk sastra yang mampu merangkum kehidupan dalam segelintir kata. Meski memiliki batasan panjang, cerpen memiliki kekuatan untuk menghadirkan kisah yang mendalam dan memberikan kesan mendalam pada pembaca. Dalam tulisan ini, kita akan menggali pengertian cerpen, elemen-elemen pentingnya, dan dampaknya terhadap sastra dan pembacanya.

Pengertian Cerpen

Cerpen adalah bentuk prosa naratif yang mencoba menyampaikan cerita atau gagasan dalam ruang dan waktu yang terbatas. Dengan panjang yang relatif singkat, cerpen memerlukan keahlian khusus untuk merangkum elemen-elemen sastra secara efektif. Pada umumnya, cerpen fokus pada satu tema atau konflik utama, dan seringkali mengeksplorasi karakter-karakter dengan mendalam.

Elemen-elemen Penting Cerpen

  1. Plot: Cerpen memiliki plot yang terbatas, namun tetap memiliki elemen-elemen khas seperti pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Penulis cerpen harus mampu mengembangkan cerita dengan cepat namun tetap meyakinkan.
  2. Karakter: Meskipun terbatas dalam panjang, cerpen seringkali berhasil memperkenalkan karakter-karakter yang kompleks dan dapat merangkul emosi pembaca. Karakter dalam cerpen harus dapat menarik perhatian dan memberikan dampak pada cerita.
  3. Tema: Cerpen memiliki tema yang mendalam, seringkali merangkul aspek-aspek kehidupan dan penuh makna. Tema ini mungkin terkait dengan kondisi sosial, psikologi manusia, atau konflik universal lainnya.
  4. Setting: Setting dalam cerpen memainkan peran penting dalam membentuk atmosfer cerita. Dengan kata-kata yang terbatas, penulis harus mampu menciptakan latar yang dapat menghidupkan cerita.
  5. Gaya Bahasa: Penggunaan gaya bahasa yang efektif adalah kunci keberhasilan cerpen. Dalam batasan kata yang terbatas, penulis cerpen harus memilih kata-kata dengan cermat untuk menciptakan efek yang diinginkan.

Dampak Cerpen dalam Sastra dan Pembaca

  1. Kreativitas: Cerpen memberikan ruang bagi penulis untuk mengekspresikan kreativitasnya dalam format yang ringkas. Ini mendorong inovasi dalam penulisan dan memungkinkan penulis untuk menggali ide-ide baru.
  2. Kesan Mendalam: Meskipun pendek, cerpen seringkali mampu meninggalkan kesan mendalam pada pembaca. Cerita yang dirangkum dengan baik dapat menciptakan pengalaman membaca yang tak terlupakan.
  3. Pembelajaran Moral: Banyak cerpen mengandung nilai-nilai moral atau pelajaran hidup. Dengan merinci cerita dalam waktu singkat, penulis dapat menyajikan pelajaran atau refleksi yang dapat diresapi pembaca.
  4. Pemahaman Kemanusiaan: Cerpen seringkali menjadi cermin kehidupan sehari-hari. Dengan mengeksplorasi karakter dan konflik manusiawi, cerpen dapat membantu pembaca memahami dan meresapi berbagai aspek kemanusiaan.

Dalam rangkaian kata-kata yang terbatas, cerpen mampu menggambarkan kompleksitas kehidupan. Sebagai bentuk sastra miniature, cerpen terus berlanjut memukau pembaca dengan kemampuannya untuk merangkum kekayaan sastra dalam dimensi yang singkat namun penuh makna.

Pengertian Cerpen Berdasarkan keterangan dari Para Ahli

  • Sumardjo dan Saini

Cerpen ialah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi dapat saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.

  • Berdasarkan keterangan dari KBBI

Cerpen berasal dari dua kata yaitu kisah yang berisi makna tuturan tentang bagaimana sesuatu urusan terjadi dan relatif pendek berarti cerita yang dikisahkan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang menyerahkan sebuah kesan berpengaruh serta memusatkan melulu pada satu figur saja dalam kisah pendek tersebut.

  • Nugroho Notosusanto dalam Tarigan

Cerpen atau kisah pendek yakni sebuah kisah yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan melulu 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.

  • Hendy

Cerpen merupakan suatu karangan yang berkisah pendek yang berisi kisahan tungal.

  • Aoh. K.H

Cerpen adalah salah satu karangan rekaan yang biasa disebut pun dengan kisahan prosa pendek.

  1. J.S. Badudu

Cerpen merupakan kisah yang cuma menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.

  • H. B. Jassin

Berdasarkan keterangan dari pendapat H. B. Jassin, cerpen merupakan sebuah kisah yang singkat yang mesti mempunyai bagian terpenting yaitu perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.

Ciri-ciri Cerpen

  • Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata.
  • Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.
  • Kebanyakan memiliki isi cerita yang mencerminkan kehidupan sehari-hari.
  • Memiliki tokoh yang lebih sederhana dan tidak mendetail.
  • Bersifat Fiktif.
  • Membacanya tidak membutuhkan waktu berjam-jam, habis dibaca sekali duduk.
  • Kata-katanya mudah sekali dipahami oleh pembaca.
  • Pesan dan kesan yang diberikan sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan kesan dari cerita tersebut.
  • Cerpen dapat dikategorikan sebagai prosa fiksi yang menceritakan seseorang atau beberapa orang  dalam  situasi dan satu saat tertentu.
  • Cerpen juga disebut dengan cerita rekaan yang relatif pendek karena dapat selesai dibaca dalam satu kali pembacaan.

Struktur Cerpen

  • Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.

  • Orientasi
  Arti Lambang PSHT Gambar Logo Falsafah Jurus (Persaudaraan Setia Hati Terate)

Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut

  • Komplikasi

Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.

  • Evaluasi

Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

  • Resolusi

Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

  • Koda

Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.

Unsur intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun yang ada di dalam tubuh cerpen itu sendiri. Jadi, unsur ini membangun dari dalam cerpen untuk membentuk susunan cerpen secara keseluruhan.

Ada delapan unsur intrinsik karya sastra di dalam prosa (roman, novel, dan cerpen). Yaitu :

1. Tema

Tema adalah gagasan, ide atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Dalam penyampaiannya, ada tema yang disampaikan secara tersurat dan apa pula yang tersirat.

2. Amanat

Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.dalam penyampaiannya, amanat disampaikan secara tersurat ataupun tersirat melalui individu ciptaan pengarang dalam cerita.

3. Tokoh

Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu :

  • Tokoh protagonis :  tokoh yang membawakan perwatakan positif
  • Tokoh antagonis : tokoh yang membawakan perwatakan negative

4. Penokohan

Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.Adapun cara penyajian watak tokoh adalah sebagai berikut

  • Melalui hal yang diperbuatnya
  • Melalui ucapan-ucapannya.
  • Melalui penggambaran fisik tokoh
  • Melalui pikiran-pikiran tokoh
  • Melalui penerangan (penjelasan)

5. Alur (plot)

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita. Berdasarkan susunan periode waktu, alur dapat dibedakan menjadi:

  • Alur konvensional : berurutan dari awal sampai akhir
  • Alur nonkonvensional : maju dan mundur

6. Latar (setting)

Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Ada tiga unsur pokok dalam latar yaitu latar tempat, latar waktu dan latar suasana.

7. Sudut pandang

Sudut pandang adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan diri pengarang pada posisi tertentu.Ada dua macam sudut pandang yang biasa dipakai yaitu

  • Sudut pandang orang pertama : Sudut pandang orang pertama dibedakan menjadi dua, yaitu ‘aku’ tokoh utama dan ‘aku’ tokoh tambahan.
  • Sudut pandang orang ketiga : Sudut pandang orang ketiga dibedakan menjadi dua, yaitu orang ketiga serbatahu dan orang ketiga terbatas (sebagai pengamat).

8. Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa (oleh pengarang) dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Gaya bahasa merupakan cara pengungkapan yang khas bagi setiap pengarang. Gaya bahasa dapat menciptakan suasana yang berbeda-beda.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur Ekstrinsik CerpenUnsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.

1. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.

2. Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.

  • Biografi

Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara keseluruhan.

  • Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita tersebut.

  • Aliran Sastra

Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.

Contoh Cerpen Singkat

Cinta dan Takdir

Jam dinding terus berputar, gerimis semakin menjadi hujan. Sudah hampir tiga jam dan sekarang hampir mendekati waktu maghrib, Sika yang sejak pulang sekolah terus mengurung diri di dalam kamanya.
Kembali sika melirik buku catatan kecilnya seraya buku catatan itu berkata “baca aku sika!”. Namun sebaliknya sika melempar buku itu ke lantai karena kesal ia berkata “aduhhhh susah banget sihhhh masuk ke otak” keluhnya karena belajarnya tidak bisa maksimal. Karena sika merasa pusing dan lelah akhirnya ia menyelonjorkan kaki di kasurnya dan mengambil posisi berbaring. Sembari berbaring entah kenapa ia teringat dengan mantan kekasihnya “hmm andai sajaaaa… AHHH jadi tambah males, kenapa sihhh!” seru sika karena teringat mantan kekasihnya.

Sama seperti perempuan pada umumnya yang pernah merasakan jatuh cinta dan patah hati. Sika merasakan hal yang serupa ketika masih berpacaran dengan andri. Dalam hatinya sika menyesal karena telah menyianyiakan andri “Ah bodoh banget sih aku, kenapa aku dulu harus menyianyiakan andri” Penyesalan itu terus berlajut ketika ia melihat foto andri yang disimpannya dalam laci “ih kenapa aku dulu harus membuat kesalahan”. “kenapa aku kurang bersyukur udah punya pacar kayak andri”. Meskipun andri bukan laki-laki yang dewasa dan lebih terkesan kekanak-kanakan namun oada kenyataanya sika tidak dapat lepas dari andri. Pada saat andri memberikan sepucuk surat kecil kepada sika tentang perasaanya yang ingin putus sika tidak tahu lagi harus mengiyakan atau menolak pada saat itu. “kenapa aku tidak bisa berpikir lebih dewasa sih?” ujar sika. Semenjak putus dengan andri sika sering melamun seorang diri, berkhayal andaikan waktu dapat diputar dan ia dapat berpikir lebih dewasa pada saat andri memberikan surat putus itu.

  Pengertian Virus Reproduksi Sejarah Ciri Struktur Virus

Meskipun sika hidup dalam keluarga yang lebih terkesan “broken home” karena memiliki seorang ayah yang ringan tangan tidak membuat sika menjadi perempuan yang pendiam dan sedih. Sejatinya sika adalah perempuan yang tegar.

Telolet Telolet! Bunyi bel istirahat di sekolahnya berdering kencang, namun sika tetap tidak beranjak dari bangkunya. Dengan tatapan kosong dan tanpa gerakan selayaknya orang tertidur, sika bengong dan melamun hingga salah seorang temannya membangunkan sika dari lamunannya.

“Sikkk!” sambil memegang tangannya yang menyangga kepala.
“elu kok melamun aja sih, Kenapa?”
“Aduhhh rin, ngagetin dehh, lagi pusing nih.”
“Ohh Pantesan kok keliatan lesu, biasanya juga sholat dhuha sekarang udah jarang. hihihi.”
“Ihhh itu ada andri tuh sikk”, ujar rini sambil menyenggol sika. “Paan sih! Kalo kamu suka dia ya jangan nyenggol aku!” “Yeeee, yang suka aku apa kamuuu?” balas rini dengan penuh sindiran. Sejenak guyonan kedua sahabat itu membuat sika tersenyum kecil hingga ia iangat peristiwa pemukulan ayahnya yang dilakukan pada ibunya tadi malam. Memang ayah sika adalah orang yang ringan tangan, meskipun ibu sika hanya sekedar mengingatkan jangan merokok dan minum miras namun yang didapat malah tamparan dan pukulan.
“Aku udah putus rin dari andri” ujar rini” sambil menahan ketawa yang sebenarnya terasa begitu pahit di hati. Bukan tanpa alasan hati sika terasa pahit karena menahan beban pikiran dan beban kehidupan yang ditanggungnya melihat ibu sika selalu dipukul.
Hari demi hari terus berlalu, Namun perasaan sika pada andri ternyata tidak dapat berubah. Sika tidak dapat membohongi perasaanya bahwa sika masih memendam rasa pada andri. Pada satu siang pada pelajaran matematika, seperti biasanya sika terlelap dalam lamunannya, membayangkan andai saja andri masih menjadi pacar sika “hmm andri andaikan kamu masih jadi pacarku, aku kangen semasa kita pacaran” ujar sika. Hingga salah satu temannya yang bernama trimo menepuk pundak sika dan berkata “sikkk kok ngalamun aja sihhh???” tanpa sengaja sika berteriak karena kaget akan tepukan trimo “ahhhhhhh” teriak sika. Guru matematika sika yang terkesan galak (karena memang kebanyakan guru matematika galak hehehe) sontak menoleh ke arah sika yang seperti orang kebingungan. “Sika kenapa kamu? ayoo maju sini” ujar bu guru. “eee enggak kok bu” balas sika dengan wajah bingung dan memelas” Seisi kelas menahan rasa ingin ketawa karena jika mereka ketawa sudah pasti mereka akan jadi korban selanjutnya hehehe.
Terdapat dua orang yang tidak tertawa, justru sebalikanya, malah mereka berpikir kenapa sika menjadi begini. orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah rini dan andri yang merupakan teman sekelas sika.
“hmmm kenapa ya sama sika, kok makin kesini makin buruk aja dia” ujar andri.

“apa mungkin karena kita habis putus” “atau karena dia ada masalah” hmmm.

Disisi lain bu yuli selaku guru matematika memarahi sika habis habisan. Seperti orang yang habis makan cabe rawit 1000 biji. Muka ibu yuli memerah karena menahan marah “Kamu itu yaaaaa, kalo nggak niat ikut pelajaran saya ya gak usah ikut. Ngganggu temenmu yang lain tau gak?! bikin susah aja!” bentak bu yuli pada sika.
Tulilut tulitu tulilulilut……

Bunyi bell sekolah seperti suara es krim campina itu menyelamatkan rini dari amukan guru paling galak disekolahnya.

“Kamu ketua kelas pimpin doa” perintah bu yuli.

Karena merasa simpatik akhirnya andri menghampiri sika dan menanyakan perihal permasalahan tadi siang di kelas. “Sik sebenarnya kamu kenapa sih?” tanya andri. Dengan perasaan berbunga bunga karena sebenarnya sika masih mencintai andri menjawab “enggak kok enggak nggak papa”. “Hmmm lain kali kamu harus lebih berhati hati kalo jamnya bu yuli. tau sendiri kan bu yuli kalo marah kek gimana” meskipun andri berceloteh panjang lebar namun sika tidak memperdulikannya karena yang dilihat sika adalah wajah dan mata andri yang coklat besar itu membuat sika semakin terpana dan sulit untuk melupakannya. “sik??? kamu dengerin enggak sih?” tanya andri . “ehhh iya maaf aku denger kok, jawab sika.

Malam harinya disaat sika tengah berada dikamar tiba-tiba ayah memanggil sika, “Sik, kesini bapak mau bicara penting”. Tidak biasanya bapak sika mengajak bicara sika. setelah sika berada di depan bapaknya akhirnya bapaknya menceritakan bahwa pada besok sore dia akan dilamar oleh anak teman bapaknya “APAA???? aku kan masih sekolah pak? trus gimana sekolahku?!” tanya sika dengan wajah bingung dan kecewa mendengar berita yang disampiakan ayahnya. “Yaa kamu kan bisa tunangan dulu, lulus kuliah nanti baru kamu menikah sama dia, orangnya baik kok” jawab ayah. Sebagai seorang anak sika tidak bisa melakukan apa-apa karena jika ayahnya mengajak berbicara itu bukanlah negosiasi melainkan sebuah pemberitahuan yang tidak dapat diganggu gugat. Yang mampu sika lakukan hanyalah bercerita sambil menangis pada ibunya. Sang ibu yang penyanyang dan penyabar sangat mengerti betul sikap suaminya yang keras kepala. “Sudahlah nakk, turuti dulu apa mau bapakmu” sambil menangis, ibu memberi nasehat pada sika.

Keesokan harinya sika tidak masuk sekolah, Bukan tanpa alasan sika tidak mau masuk sekolah karena ia sangat kelelahan menangisi nasibnya sepanjang malam. Entah karena kebetulan atau bukan, Namun andri juga tidak masuk sekolah hari itu tanpa pemberitahuan yang jelas.
Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Sika sudah harus bersiap siap untuk menyambut calon tunangannya. “Buu, aku nggak mau dilamar dulu” pinta sika sambil merengek pada ibunya” namun ibu sika hanya bisa menggelengkan kepala sembari menahan kesedihan.
pada pukul 17.00 tepat datanglah iring-iringan rombongan mempelai pria layaknya acara lamaran pada umumnya. Betapa kagetnya sika ketika melihat siapa yang keluar dari mobil sedan putih tersebut karena ternyata calon tunangan yang dijodohkan dengan sika adalah andri sendiri yang merupakan mantan kekasih sika.

  Pengertian Konsep Berpikir Sinkronik : Tujuan Ciri Contoh

“Kamu????” “kok kamu ada disini sih?” tanya sika setengah tidak percaya.

“Iya ini aku andri” Jawab andri dengan suara lirih.

Tanpa basa basi akhirnya sika memeluk erat andri karena memang sika sangat mencintai andri

“SIk, maafin aku yaa, sebenernya aku sangat sayang dan cinta sama kamu” ujar andri karena memang andri masih sangat sayang pada sika.
“Iya ndri, aku juga minta maaf”

Betapa terkejutnya sika dan andri karena takdir mempertemukan mereka kembali dalam ikatan pertunangan setelah mereka lama berpisah.

Unsur Intrinsik Cerpen

Tema: Takdir dan percintaan

Amanat: Dalam kehidupan berpikirlah dua kali sebelum mengambil sebuah tindakan agar tidak menyesal dikemudian hari.

Alur: Alur yang digunakan adalah alur campuran (Maju dan mundur)
Setting:

Kamar sika pukul 17.00.

Rumah sika Pukul 16.00.

Sekolahan sewaktu jam sekolah.

Kelas pada saat jam istirahat.

Penokohan dan perwatakan:

  • Sika : sabar, tertutup, tabah, kuat, pelamun, taat beribadah.
  • Andri : kekanak-kanakan, pemalu, perhatian.
  • Rini : Setia kawan, perhatian, lucu.
  • Bapak tari : Keras kepala, emosian, egois.
  • Ibu tari: Penyayang, sabar.
  • Trimo: Usil.
  • Bu yuli: Galak, Tidak sabaran.

Sudut pandang : Sudut pandang yang dipakai adalah sudut pandan orang ketiga karena pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita.

 Contoh ke 2

9 Frictions


 
Aku adalah seorang murid disebuah SMA favorit di daerahku. Aku mempunyai beberapa teman yaitu Cepy, Afif, Rifki, Gery, Riki dan Irfan.
Pada hari jumat kami mendapat tugas IPA untuk membuat percobaan seputar Bioteknologi, akantetapi kami tidak lekas mengerjakannya pada hari itu! karna kami memiliki kesibukan masing-masing akhirnya kami sepakat akan mengerjakan tugas itu pada hari kamis pulang sekolah minggu depan dan itu juga dilaksanakan berbarengan dengan latihan tari.

Mulanya kami akan ikut latihan tari dulu di sekolah karena memang sedang diadakan latihan untuk persiapan sendra tari dua bulan lagi, tetapi karna salah seorang kami yang merayakan ulang tahun Rizal mengundang kami untuk ikut acara ultahnya. Akhirnya kami ikut merayakannya, yaaa walaupun sebenarnya tujuan kami hanya ingin mencicipi kue ulang tahunnya saja, Karena keasyikan makan kue akhirnya kami lupa ada jadwal latihan tari yang harus dilakukan. hihihi. akhirnya kami bergegas ke rumah Gery tanpa afif karena dia sedang ada urusan lain.

Sesampainya dirumah Gery aku beristirahat sejenak sembari menunggu Rifki dan Irfan Tertinggal dibelakang, Tidak lama berselang Irfan dan Rifki sampai yang berbarengan dengan Gery yang membawakan seikat rambutan dan air dingin, Sontak kami langsung menikmati suguhan yang diberikan Gery. Tidak lama sesudahnya Irfan mendapat telfon dari Afif yang katanya minta dijemput di depan komplek karena ingin ikut mengerjakan tugas. Karena mempertimbangkan jarak rumah Gery dan depan komplek sangat jauh akhirnya kami sepakat untuk menjemput Afif dan mengerjakan dirumah Rifki karena rumah rifki memiliki jarak paling dekat dengan depan komplek.

Bersama dengan Afif kami menuju rumah Rifki, Sesampainya disana kami beristirahat sejenak dirumah rifki yang berada di lantai atas. Kami bercakap cakap layaknya sedang mengadakan rapat, padahal hal yang dibahas tidak begitu penting sih hehehe, Tidak lama berselang Rifki memanggil ibunya untuk meminta dibawakan makanan dan minuman untuk kami. Bukkk bawain makanan saa minuman dong, pinta Rifki pada ibunya. Iya-iya bentar. Jawab ibunya. Jangan lupa fantanya sekalian bisikku pada Rifki, hehehhe..

Akhirnya kami pergi kebawah untuk berlatih tari, sambil sesekali menyantap makanan yang diberikan ibu Rifki. hehehe.. memang sih pada awalnya kami hanya bercanda. eh tidak taunya rifki benar-benar meminta makanan pada ibunya.

Pada saat diperjalanan hujan pun turun kembali kami akhirnya berteduhh di sebuah saung yang tidakk jauh dari tempat pembuatan roti. Rifki dan Irfan memutuskan utk pergi ke rumah pembuat roti tersebut agar tugas kami cepat selesai jadi aku, Ceppy , Gery dan Riki pun menungguu di saung yang juga merupakan pos ronda.

setelah beberapa menit Irfan dan Rifki keluar menghampiri kami pada saat keadaan masih gerimis, Kami berharap semuanya sudah beres dan selesai, akan tetapi masih ada proses yakni mengoven roti, dan ternyata dirumah itu hanya membuat adonan roti saja yang nanti akan di oven di toko yang letaknya agak jauh dari tempat pembuatan adonan itu. Kami pun pergi walau keadaan masih gerimis, sesampainya di toko Rifki mengusulkan agar roti dibentuk seperti kata-kata 9F, akhirnya kami pun setuju ,tetapi Riki mengusulkan kata kata 9 Fiction yang memiliki arti 9 Fiksi.

Jujur saja aku tidak terlalu paham mengapa ia memilih kata-kata itu namun kami menyetujui usulannya tersebut. karena Rifki khawatir hujan akan semakin lebat akhirnya ia menyuruh kami untuk pulang kerumah masing-masing dan sisanya dia yang mengerjakan, maka kami pun menyetujui dan pulang kerumah kami masing masing.

Keesokan harinya setelah kue jadi, Kami menyerahkannya sebagai tugas boteknologi kami. Tidak disangka-sangka ternyata kami mendapatkan nilai terbaik dikelas.

Unsur Intrinsik Cerpen

Tema : Pertemanan, dan kegigihan.

Sudut Pandang : Sudut pandang cerpen diatas menggunakan sudut pandang orang pertama.

Amanat : Dalam pertemanan rasa setia kawan adalah sifat yang harus dimiliki seseorang, jangan menunda-nunda pekerjaan.

Alur : maju

Latar : sekolah , rumah Rifki , Rumah Gery, Toko Roti, Pos Ronda.

Penokohan dan perwatakan

  • afif: Baik
  • Riki: Baik
  • Cepy: Baik
  • Aughy: Baik
  • Gery: Baik
  • Rifki: Baik, bertanggung jawab dan humoris.
  • Irfan: Baik