Proses Penyebaran Berita Tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Posted on

Proses Penyebaran Berita Tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia -Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki makana yang sangat penting. Ini merupakan puncak perjuangan Bangsa Indonesia dan sebagai tanda lahirnya negara Republik Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan peristiwa ini pula Bangsa Indonesia telan menjadi pelopor bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika sebagai bangsa yang pertama kali merdeka setelah Perang Dunia II. Bangsa Indonesia juga mulai dikenal di dunia Internasional dan mulai ikut serta dalam percaturan dunia. Itulah arti pentingnya proklamasi kemerdekaan Indonesia.



Indonesia telah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat merupakan sebuah kabar baik. Sesaat setelah selesai dibacakannya teks proklamasi, penyebaran berita kemerdekaan Indoenesia gencar dilakukan sampai ke seluruh pelosok di tanah air bahkan luar negeri. Berbagai upayapun ditempuh untuk menyebarkan berita baik ini. Dalam penyebarannyapun tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI atau PPKI saja, tetapi oleh setiap lapisan masyarakat terutama dari kalangan pemuda. Banyak cara yang digunakan untuk menyebarkan berita baik ini, antara lain;

Proses Penyebaran Berita Tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



Proses Penyebaran Berita Tentang Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaMelalui siaran Radio Hoso Kanri Kyoko (sekarang menjadi RRI) dengan tokoh-tokohnya yang berperan antara lain Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto.

  1. Kantor Berita Domei (sekarang menjadi kantor berita antara) dengan tokoh-tokohnya yang berperan antara lain Syahrudin, Adam Malik, Rinto Alwi, Waidan B. Panelewen, dan F. Wuz. Syahrudin menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Waidan B. Panelewen. Ia segera memerintahkan kepada Markonis (petugas telekomunikasi) F. Wuz untuk menyiarkan berita
    tersebut tiga kali berturut-turut.
  2. Pemancar Radio Baru di Menteng 31, dengan tokohnya Sukarman, Sutamto, Susiloharjo, dan Suhandar.
  3. Surat kabar (pers). Harian “suara Asia” di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi. Para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryo Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki hajar Dewantoro, Otto Iskandardinata, GS.S.J. Ratulangi, Adan Malik, Sayuti Melik, Sultan Yahrir, Madikin Winohito, Sumanang SH,
    Manai Sophian, dan Ali Hasyim.
  4. Kelompok pemuda di markas menteng 31 tidak kenal lelah menyebarkan stensilan naskah proklamasi ke segala penjuru kota dengan mobil, sepeda, bahkan jalan kaki.
  5. Anggota PPKI dari Daerah. Berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan keluar pulau jawa melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI. Anggota tersebut antara lain: Teuku Muhammad Hasan (sumatera), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Puja(Nusa tenggara), dan AA Hamidhan (Kalimantan).
  6. Disamping itu banyak juga tenaga sukarela terutama dari para pemuda yang siap dikirim keluar Jawa seperti M. Zaelani, Uteh Riza Yahya, Sulistio dan Ahmad Tahir sebagai rombongan yang langsung ke Sumatera. Ada juga Masri, Munir, dan Moh. Noor sebagai rombongan pertama ke
    Kalimantan.
  7. Melalui pemasangan plakat, poster, coretan-coretan di tembok, gerbong-gerbong kereta dan lain-lain.
Baca :  Kumpulan Puisi Pendidikan

Akhirnya, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ini semakin terdengar di seluruh dunia dan mendapatkan pengakuan dari negara lain seperti Inggris pada tanggal 31 Maret 1947, Amerika Serikat pada tanggal 17 April 1947, Mesir pada 11 Juni 1947, Libanon pada 29 Juni 1947, Suriah dan Irak pada 2 Juli 1947, Afganistan pada 23 September 1947, Arab Saudi pada 24 Nopember 1947, dan negara lain. Reaksi masyarakat terhadap berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ini beragam, ada yang menyambut dengan antusias dan penuh suka cita (perasaan ini datang dari sebagian besar masyarakat Indonesia, ada yang tidak percaya dan menganggap berita itu hanya sebagai isu (biasanya ini dari kalangan yang jauh dari Jakarta), dan ada yang ragu-ragu dan lebih memilih bersikap tenang dan waspada serta melihat perkembangan selanjutnya. Akan tetapi intinya sebagian besar rakyat Indonesia menyambut dengan penuh antusias. Dimana-mana rakyat merayakan dan meneriakkan pekik “MERDEKA!” sebagai ungkapan kegembiraan sekaligus kesiapan menghadapi kekuatan Jepang maupun Sekutu.

Leave a Reply