Berpikir adalah salah satu aktivitas kognitif yang paling mendasar dalam kehidupan manusia. Namun, terkadang berpikir bukan hanya masalah ‘apa’ yang kita pikirkan, melainkan juga ‘kapan’ kita memikirkannya. Salah satu konsep penting yang berkaitan dengan waktu dalam berpikir adalah berpikir sinkronik. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian konsep berpikir sinkronik dan bagaimana hal ini memengaruhi cara kita memproses informasi dan pengambilan keputusan.
Berpikir sinkronik adalah keterampilan penting yang melibatkan pemahaman yang mendalam tentang waktu dan bagaimana peristiwa masa lalu, saat ini, dan masa depan saling terkait. Dengan berpikir sinkronik, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak, merencanakan tindakan yang lebih efektif, dan memahami konsekuensi jangka panjang dari tindakan Anda. Meskipun meningkatkan kemampuan berpikir sinkronik memerlukan waktu dan usaha, manfaatnya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan latihan dan kesadaran yang terus-menerus, siapa pun dapat mengembangkan keterampilan ini untuk menjadi pemikir yang lebih efektif dan bijak.
Dalam pendidikan, berpikir sinkronik membantu siswa untuk memahami materi lebih baik, menghubungkan konsep-konsep yang berbeda, dan mengembangkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk berhasil di dunia akademis. Di tempat kerja, berpikir sinkronik merupakan kualitas yang sangat dihargai oleh pengusaha karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis, penyelesaian masalah kompleks, dan inovasi.
Pengertian Berpikir Sinkronik
Berpikir sinkronik adalah konsep yang mengacu pada kemampuan individu untuk memproses informasi dan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan keselarasan waktu. Ini berarti bahwa ketika seseorang berpikir sinkronik, mereka memperhitungkan sejarah waktu, saat ini, dan masa depan dalam berbagai konteks pikiran mereka. Konsep ini mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana peristiwa dan informasi berhubungan satu sama lain dalam konteks waktu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir Sinkronik
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir sinkronik:
- Kesadaran Waktu: Berpikir sinkronik melibatkan kesadaran penuh tentang waktu. Ini mencakup pemahaman tentang urutan peristiwa, sejarah, saat ini, dan implikasi masa depan. Individu yang kurang sadar waktu cenderung memiliki kesulitan dalam berpikir sinkronik.
- Kemampuan Analitis: Berpikir sinkronik sering melibatkan pemrosesan informasi secara analitis, yaitu kemampuan untuk memahami bagaimana peristiwa masa lalu dan saat ini dapat memengaruhi masa depan. Individu dengan kemampuan analitis yang kuat lebih cenderung berpikir sinkronik.
- Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Berpikir sinkronik juga terkait erat dengan kemampuan perencanaan dan pengambilan keputusan yang bijak. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan pertimbangan waktu.
- Kemampuan Mengatasi Distorsi Waktu: Seseorang yang berpikir sinkronik mampu mengatasi distorsi waktu, seperti bias sejarah atau pemusatan pada saat ini. Mereka dapat melihat peristiwa dalam konteks yang lebih luas.
Manfaat Berpikir Sinkronik
Berpikir sinkronik memiliki manfaat yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan mempertimbangkan faktor waktu, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan berkelanjutan.
- Perencanaan yang Efektif: Berpikir sinkronik membantu individu merencanakan tindakan mereka dengan lebih baik, sehingga mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien.
- Pemecahan Masalah: Dalam menghadapi masalah yang kompleks, berpikir sinkronik dapat membantu individu melihat solusi yang lebih holistik.
- Pengembangan Kemampuan Memprediksi: Kemampuan untuk memahami bagaimana peristiwa saat ini dapat memengaruhi masa depan membantu individu merencanakan langkah-langkah yang diperlukan.
Tantangan dalam Berpikir Sinkronik
Meskipun berpikir sinkronik memiliki banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang dapat menghambatnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Bias Waktu: Seseorang dapat terjebak dalam bias waktu, seperti pemusatan pada masa lalu atau masa depan, sehingga mengabaikan situasi saat ini.
- Kurangnya Kesadaran Waktu: Kurangnya kesadaran tentang aspek waktu dapat menghambat kemampuan berpikir sinkronik.
- Kompleksitas: Berpikir sinkronik dapat menjadi kompleks terutama dalam situasi di mana ada banyak variabel waktu yang harus diperhitungkan.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sinkronik
Bagaimana seseorang bisa meningkatkan kemampuan berpikir sinkronik? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:
- Latihan Kesadaran Waktu: Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan berpikir sinkronik adalah dengan meningkatkan kesadaran waktu. Ini dapat dilakukan dengan berlatih mindfulness atau meditasi, yang membantu seseorang menjadi lebih sadar terhadap perasaan, pemikiran, dan peristiwa saat ini.
- Memahami Konsekuensi Waktu: Selalu pertimbangkan bagaimana keputusan saat ini akan memengaruhi masa depan Anda. Cobalah untuk merenungkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan Anda.
- Pembuatan Rencana: Merencanakan kegiatan dan tujuan Anda dengan cermat membantu Anda berpikir lebih sinkronik. Rencanakan langkah-langkah konkret yang akan membawa Anda menuju tujuan Anda.
- Eksplorasi Pilihan: Jika Anda menghadapi keputusan yang penting, luangkan waktu untuk eksplorasi semua pilihan yang ada dan pertimbangkan bagaimana setiap pilihan akan memengaruhi masa depan Anda.
- Belajar dari Pengalaman: Evaluasi pengalaman masa lalu Anda, baik kesuksesan maupun kegagalan, untuk memahami bagaimana keputusan di masa lalu memengaruhi Anda sekarang. Ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak di masa depan.
- Diskusi dan Konsultasi: Berbicaralah dengan orang-orang yang Anda percayai atau ahli dalam bidang tertentu ketika Anda dihadapkan pada keputusan besar. Perspektif dari orang lain dapat membantu Anda melihat hal-hal dari berbagai sudut pandang waktu.
- Terus Belajar: Berpikir sinkronik adalah keterampilan yang terus berkembang. Teruslah belajar, membaca, dan mencari informasi baru yang memungkinkan Anda untuk lebih baik dalam berpikir sinkronik.
Pemahaman Dasar Berpikir Sinkronik
Berpikir sinkronik adalah konsep yang mencerminkan keselarasan dan kohesi dalam proses berpikir seseorang. Dalam berpikir sinkronik, setiap elemen atau komponen dalam pemikiran individu berjalan secara harmonis dan terkoordinasi. Ini berarti bahwa dalam berpikir sinkronik, seseorang mampu mengintegrasikan informasi, konsep, dan ide-ide dengan baik, menciptakan pemahaman yang utuh dan lengkap.
Proses berpikir sinkronik tidak hanya terbatas pada pemahaman dasar. Ini juga mencakup kemampuan untuk mempertimbangkan implikasi dan dampak dari berbagai elemen pemikiran, serta kemampuan untuk membuat keputusan yang baik berdasarkan pemahaman yang diperoleh. Dalam konteks ini, berpikir sinkronik seringkali dianggap sebagai tanda kecerdasan dan pemikiran kritis yang kuat.
Karakteristik Berpikir Sinkronik
Berpikir sinkronik memiliki beberapa karakteristik kunci yang membedakannya dari jenis berpikir lainnya:
- Koherensi: Berpikir sinkronik menciptakan kohesi dalam pemikiran. Semua konsep dan ide yang terkait saling mendukung dan menghasilkan pemahaman yang terstruktur.
- Keterpaduan Informasi: Dalam berpikir sinkronik, individu mampu menggabungkan informasi dari berbagai sumber dan domain pengetahuan, membentuk hubungan antara mereka, dan menggunakan pemahaman ini untuk tujuan tertentu.
- Kemampuan Analitis: Individu yang berpikir sinkronik memiliki kemampuan analitis yang kuat. Mereka mampu menganalisis masalah, memecahkan tantangan, dan memahami implikasi dari berbagai pilihan yang tersedia.
- Pemikiran Kritis: Berpikir sinkronik juga melibatkan kemampuan untuk mempertanyakan informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan yang baik berdasarkan penalaran yang baik.
- Fleksibilitas: Individu yang mampu berpikir sinkronik cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan. Mereka dapat mengadaptasi pemikiran mereka sesuai dengan situasi yang berubah.
Makna Dari Berpikir Sinkronik
Bila telah mengenali gimana uraian terpaut dengan penafsiran berpikir sinkronik. Hingga tidak lengkap rasanya bila tidak mangulas terpaut dengan apa sesungguhnya arti butuh dicoba pendekatan berpikir sinkronik pada sesuatu peristiwa yang terjalin di masa kemudian.
Secara mudahnya arti dari pendekatan berpikir sinkronik pada peristiwa ataupun peristiwa yang terjalin pada masa kemudian merupakan buat memandang apa sih sesungguhnya aspek yang pengaruhi ataupun dipengaruhi oleh sesuatu peristiwa yang terjalin di masa kemudian.
Pastinya semacam uraian lebih dahulu bila tiap peristiwa ataupun peristiwa pada masa kemudian yang hendak dicoba analisis dengan pendekatan berpikir sinkronik hendak senantiasa berfokus pada satu waktu tertentu. Tetapi walaupun berfokus pada satu waktu, peristiwa tersebut senantiasa dapat dibedah secara luas.
Mulai dari siapa saja yang dipengaruhi oleh jejadian, apa yang pengaruhi peristiwa, apa saja yang terdapat didalamnya serta bermacam perihal yang lain.
Nyatanya bila dimengerti lebih dalam berpikir sinkronik sesungguhnya sangat berarti sekali. Dengan terdapatnya pendekatan berpikir sinkronik tiap peristiwa yang sudah terjalin di masa kemudian dapat diperlihatkan secara mendetail merata.
Apalagi peristiwa yang sudah dianalisis tersebut pula dapat dijadikan tata cara pendidikan dikala ini. Ah nyatanya menarik pula ya topik berpikir sinkronik bila dibahas lebih dalam lagi.
Tujuan Berpikir Sinkronik
Kita hidup dikala ini dengan baik berkat terdapatnya masa kemudian. Masa kemudian ataupun sejarah muncul buat mengajak kita berbenah, penilaian, serta membenahi sistem jadi lebih baik. Ada pula tujuan berpikir sinkronik tidak lain merupakan buat menekuni masa dulu sekali( sejarah) dengan metode memandang apa yang terjalin pada masa dulu sekali serta menekuni banyak perihal dari peristiwa- peristiwa yang sempat terjalin.
Secara simpel, berpikir sinkronik bertujuan buat berpikir evaluatif serta kritis. Bila dari peristiwa masa kemudian terdapat suatu yang baik, dapat diterapkan pada dikala ini. Kebalikannya, bila peristiwa masa kemudian terdapat yang kurang, butuh dianalisis serta dibenahi supaya pas digunakan pada dikala ini.
Tujuan berpikir sinkronik itu kita menekuni pola yang terjalin. Contohnya dahulu sempat terdapat peristiwa wabah flu burung, influenza, malaria, serta sebagainya. Sehabis sekian lama, setelah itu timbul lagi permasalahan yang mirip, ialah virus corona. Wujud kegiatan ataupun kejadiannya yang berbeda, namun polanya yang sama.
Ciri-ciri Berpikir Sinkronik
Setelah mengerti apa arti dari berpikir sinkronik dan makna adanya pendekatan berpikir sinkronik pada kejadian masa lalu. Berikutnya adalah tentang ciri-ciri dari berpikir sinkronik. Pada poin ini penting sekali agar kalian bisa lebih paham sebenarnya bagaimana sih berpikir sinkronik secara lebih dalam lagi.
Nah tak perlu berlama-lama nih, kalian bisa baca penjelasan terkait dengan ciri-ciri berpikir sinkronik pada penjelasan dibawah ini.
- Mengkaji kejadian yang terjadi di masa lalu
Ciri-ciri yang pertama dari berpikir sinkronik adalah adanya kegiatan untuk mengkaji pada kejadian yang telah terjadi pada masa lalu. Tujuan dari proses mengkaji kejadian masa lalu adalah untuk bisa lebih mendalami apa yang terjadi pada masa lalu namun tetap fokus pada waktu yang telah ditentukan.
Sebagai contohnya adalah proses pelaksanaan terjadinya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam hal ini tugas dari mengkaji kejadian masa lalu adalah membuat kita semua tahu apa saja yang terjadi pada kejadian kemerdekaan Indonesia saat itu.
Namun fokus waktu yang digunakan hanyalah pada tanggal 17 Agustus 1945 saja. Dengan begini tentunya bisa disimpulkan mengkaji kejadian masa lalu bisa memberikan banyak sekali pengetahuan atau informasi hal yang mempengaruhi kejadian tersebut pada waktu tertentu.
- Memiliki sifat horizontal
Berikutnya adalah bersifat horizontal. Meski hanya berfokus pada waktu tertentu. Namun kejadian masa lalu yang sedang diproses atau dianalisis dapat diperlebar. Artinya dalam proses analisis suatu kejadian masa lalu akan melihat berbagai aspek yang mempengaruhi maupun dipengaruhi terjadinya kejadian tersebut.
Dimulai dari aspek ekonomi, sosial, politik, hingga aspek budaya. Setiap kejadian seperti sejarah memang terkadang dipengaruhi oleh beberapa aspek tersebut. Lalu setelah kejadian tersebut benar-benar terjadi. Maka akan ada beberapa hal lain yang dipengaruhinya.
Tentunya dengan adanya pendekatan sinkronik bisa membuat kita lebih mengetahui satu kejadian dalam waktu tertentu namun ruang lingkup yang dianalisis bisa tercakup semua. Pada poin ini juga menggambarkan arti dari sinkronik yakni meluas dan menyempit dalam jangkauan waktu tertentu.
- Kajian yang lebih sempit
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika proses analisis yang dilakukan dalam pendekatan berpikir sinkronik pada suatu kejadian masa lalu hanya berfokus pada satu waktu saja. Hal tersebut akan membuat suatu kajian yang dilakukan juga bisa saja menjadi lebih sempit.
Sebagai contohnya adalah dua kejadian pada masa lalu dengan ruang waktu yang berbeda. Dimana satu kejadian terjadi dalam satu hari, sedangkan kejadian yang kedua terjadi pada waktu kurang lebih 7 hari.
Tentunya untuk bisa menerapkan pendekatan berpikir sinkronik akan dipilih suatu kejadian atau peristiwa masa lalu dengan ruang lingkup waktu satu hari.
- Bersifat serius dan lebih sulit
Dalam poin ini lebih ditekankan pada keadaan detail analisis yang dilakukan dalam suatu kejadian dengan pendekatan berpikir sinkronik. Dimana peristiwa yang terjadi dalam satu waktu harus dianalisis lebih dalam.
Tentunya keadaan mengkaji lebih dalam dengan kurun waktu tertentu atau singkat memiliki tingkat kesulitan yang cukup. Selain itu hasil yang didapatkan juga akan lebih serius atau lebih lengkap.
Sebab semua aspek yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh suatu kejadian akan bisa didapatkan secara lebih lengkap jika menggunakan pendekatan berpikir sinkronik.
- Titik berat kajian pada struktur
Terakhir adalah ketika analisis suatu kejadian masa lalu. Maka titik berat yang dijadikan fokus adalah pada bagian struktur. Mulai dari struktur sosial, masyarakat, politik, ekonomi, hingga budaya.
Dengan adanya beberapa titik berat tersebut, data atau informasi yang dihasilkan dari analisis suatu peristiwa yang terjadi pada masa lalu akan lebih lengkap. Tentunya kalian juga akan lebih memahami apa yang telah terjadi di masa lalu.
Penggunaan Pendekatan Berpikir Sinkronik Pada Sejarah
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pendekatan berpikir sinkronik juga bisa diterapkan dalam analisis peristiwa sejarah. Meskipun suatu peristiwa sejarah hanya terjadi dalam satu waktu saja. Namun dengan adanya pendekatan berpikir sinkronik dapat menghasilkan informasi yang begitu lengkap.
Tujuannya adalah agar setiap kejadian dari suatu peristiwa sejarah tersebut bisa dipahami lebih dalam lagi. Selain itu adanya sebuah pendekatan berpikir sinkronik pada sebuah peristiwa sejarah juga akan mempermudah kita mengetahui informasi bukan hanya sekedar dari kronologi kejadian saja namun dari aspek lainnya.
Penerapan Pendekatan Berpikir Sinkronik
Dalam pendekatan berpikir sinkronik ternyata diperlukan beberapa cara lho. Cara ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia sejak sekolah dasar. Cara yang digunakan tersebut adalah dengan 5W+1H atau What, Who, When, Why, Where, dan How.
Namun untuk lebih memahami kembali beberapa cara yang dibutuhkan dalam pendekatan berpikir sinkronik. Maka pada penjelasan di bawah ini akan membantu mempermudah kalian ketika akan melakukan sebuah analisis kejadian masa lalu dengan pendekatan berpikir sinkronik.
- What ?
What atau apa yang terjadi dalam peristiwa yang terjadi pada masa lalu ? Pada poin ini kalian harus mengerti secara garis besar dari peristiwa yang terjadi tersebut.
- Who ?
Berikutnya adalah Who ? Dimana titik berat pada poin ini adalah siapa saja yang turut andil dalam kenjadian pada masa lalu yang akan dianalisis.
- When ?
When atau kapan ini adalah waktu dari kejadian pada masa lalu tersebut. Seperti yang dijelaskan jika pendekatan berpikir sinkronik adalah berfokus pada waktu. Maka dari itu penting sekali untuk menentukan waktu dari kejadian yang akan dilakukan analisis.
- Why ?
Why atau mengapa kejadian pada masa lalu tersebut dapat terjadi. Aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya peristiwa pada masa lalu tersebut.
- Where ?
Where atau dimana kejadian masa lalu tersebut terjadi. Tentunya tempat terjadinya peristiwa tersebut dapat dijelaskan dalam analisis yang sedang dilakukan.
- How ?
How atau bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Pada poin ini akan dititik beratkan pada jalannya peristiwa terjadi. Tentunya aspek yang dipengaruhi oleh terjadinya peristiwa tersebut juga akan dijelaskan dalam proses analisis yang telah dilakukan.
Dengan bantuan 5W+1H tersebut, tentunya proses analisis peristiwa masa lalu dengan pendekatan berpikir sinkronik juga akan lebih mudah dilakukan.
Contoh Berpikir Sinkronik
Contoh berpikir sinkronik sebenarnya dapat dilihat dari contoh di bawah ini. Yang menceritakan kasus masa lalu tentang pandemi yang ternyata sudah pernah terjadi jauh-jauh hari. Hanya saja bentuk virusnya saja yang berbeda.
Contoh pertama:
- Pada tahun 430 SM, kala itu sedang terjadi perang Peloponnesia. Perang yang terjadi antara kota Yunani Kuno, Athena dan Sparta. Lagi-lagi terkena pandemi selama empat tahun lamanya. Sepertiga warga dan militer athena meninggal di hari ketujuh atau hari kedelapan. Virus tersebut adalah influenza A subtipe H1N1, yang kemudian dinyatakan sebagai pandemi selama 4 tahun lamanya.
- Pada tahun 1918, tepatnya awal bulan Maret munculah yang disebut dengan flu spanyol. Flu spanyol benar-benar hilang di bulan Juni 1920. Para tentara AS tiba di Eropa hendak perang, dan setiba di sana terserang flu spanyol ini. Dalam waktu singkat, para tentara jatuh sakit. Virus ini ternyata menyebar sampai ke Arktik dan kepulauan Pasifik. Jumlah yang meninggal pun tidak tanggung-tanggung, diperkirakan 50 – 100 juta orang di seluruh dunia. Itu sebabnya kalau itu virus spanyol dinyatakan dalam pandemi.
Dari dua cerita di atas, yang terjadi di tahun yang berbeda dan jenis virus yang berbeda, dengan masa usai pandemi juga berbeda. Dan sekarang di tahun 2020 terjadi lagi pandemi yang kita kenal dengan Covid-19. Berkat dari pola masa lalu, ada keuntungan yang dapat dipelajari di era sekarang, yaitu kecepatan membuat vaksin. Dulu untuk menciptakan sebuah vaksin butuh waktu lama. Sekarang, tidak sampai setahun, vaksin bisa diciptakan dan menekan laju korban. Inilah manfaat dan pentingnya berpikir sinkronik sejarah.
Meski sebelumnya sudah dijelaskan berdasarkan contoh di atas, tetapi agar kalian bisa lebih paham kembali dalam mempelajari konsep sinkronik, kami berikan sebuah contoh lagi. Dikutip dari halaman resmi Kompas, berikut adalah contoh sebuah pendekatan berpikir sinkronik pada kejadian masa lalu.
Contoh kedua:
Dilihat dari sebuah peristiwa pada tahun 1950 hingga 1959 meski Indonesia sudah merdeka. Namun keadaan ekonomi Indonesia bisa dibilang dalam keadaan buruk, Dimana keadaan ekonomi yang buruk tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek di dalamnya seperti.
- Hasil bumi merupakan andalan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia.
- Dalam konferensi meja bundar menetapkan jika Indonesia harus menanggung beban ekonomi dan keuangan.
- Pada waktu itu defisit yang harus ditanggung Indonesia adalah sekitar Rp. 5.1 miliar.
- Pemerintahan Belanda tidak menurunkan nilai-nilai yang cukup agar bisa mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
- Situasi politik dalam negeri yang tidak stabil membuat pengeluaran di luar rencana menjadi lebih mudah terjadi.
- Keamanan yang ada di dalam negeri tidak begitu menguntungkan.
- Pertumbuhan dalam negeri begitu besar kala itu.
Dari contoh soal atau kasus tersebut dapat dianalisis sebuah kejadian ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1950 hingga 1959 dengan pendekatan berpikir sinkronik. Tentunya hasil analisis yang dilakukan akan begitu mudah membantu pada kehidupan masa sekarang.