Anggar adalah seni bela diri yang menggunakan senjata, yang seiring waktu telah berkembang menjadi olahraga ketangkasan dan juga merupakan bagian dari warisan budaya. Anggar menitikberatkan pada teknik dan kemampuan seperti memotong, menusuk, atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keahlian dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Lebih khususnya, anggar merupakan salah satu cabang olahraga yang dulu diajarkan di sekolah-sekolah di Eropa untuk melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam, dan akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.
Anggar modern adalah bentuk olahraga di mana dua lawan bertarung menggunakan pedang. Terdapat tiga jenis senjata utama yang digunakan dalam anggar: foil, epee, dan sabel. Anggar sering disebut sebagai “catur fisik” karena memerlukan pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri, dan keberanian dari para atlet untuk bersaing dengan baik saat menggunakan senjata ini.
Olahraga anggar adalah kombinasi menarik antara seni bela diri, ketangkasan tangan, dan strategi taktis. Ini adalah olahraga yang menuntut fisik dan mental, serta memiliki akar budaya yang dalam. Jika Anda mencari olahraga yang unik dan menarik untuk dijelajahi, anggar adalah pilihan yang sangat menarik.
Pengertian Olahraga Anggar
Anggar adalah suatu olahraga yang menggunakan senjata tajam, seperti pedang, sebagai alat utama untuk bertanding. Para atlet dalam olahraga ini, yang disebut “anggariers,” bersaing satu lawan satu di atas lintasan berukuran 14 meter yang disebut “piste.” Mereka mencoba untuk mencetak poin dengan cara menyentuh atau memotong lawan mereka dengan senjata, sambil juga menjaga diri dari serangan lawan.
Ada 3 jenis Olah Raga Anggar yang dipertandingkan yaitu
1. Floret (Foil)
Foil dibuka sebagai senjata pelajaran yang lebih aman dan enteng yang dipakai oleh dueller untuk menajamkan ketrampilan mereka. Istilah “foil” berasal dari kata Prancis “refouler,” yang berarti “untuk kembali.” Bilah foil seringkali sangat luwes sehingga bila ditusukkan bisa naik/turun, selama 35 inci panjangnya dan persegi di penampang melintang. Pedang ini lebih enteng beratnya daripada kedua epee dan sabel dari gagang ke ujung.
Anggar Foil dinilai pada pemogokan yang menyodorkan melulu pada bodi depan atau belakang. Untuk dalil ini, penjaga foil dapat agak lebih kecil dari epee, dimana sentuhan apapun dihitung ketika anggar. Penggunaan foil sebagai perangkat untuk pelajaran dan latihan, serta persaingan, telah menolong membentuk olahraga anggar secara keseluruhan.
2. Degen (epee)
Epee mempunyai panjang laksana foil, namun mempunyai pisau yang jauh lebih berat dengan penampang segitiga dan bersirip di sepanjang sisi mata pisau. Bentuk, berat dan fluting berasal dari rapier, suatu pedang duel kuno yang menjadi dasar epee. Desain rapier khususnya ditujukan untuk memunculkan luka yang menyodorkan dengan pisau yang memungkinkan darah mengalir lebih leluasa.
Epee pun adalahsenjata pendukung dan poin dinilai dengan menyerang dimanapun di tubuh. Penjaga, oleh sebab itu, berbentuk cawan untuk mengayomi tangan dan pergelangan tangan dari target potensial. Anggar dengan epee sangat dekat mensimulasikan situasi duel yang sebenarnya.
3. Sabel (Sabre)
Sabel adalah jenis senjata yang tadinya dimainkan eksklusif putera, namun di era canggih sabel mulai dimainkan oleh wanita. Sabel memiliki ciri khas sebagai berikut: pedang yang bentuknya segitiga dan ujungnya tidak tajam, laksana pedang kecil, semakin ke atas bentuknya semakin pipih dan ujungnya ditekuk sampai tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindung sarat menutupi tangan hingga pangkal tangkai.
Bagian atas pedang guna memarang dan unsur bawah guna menangkis, serta ujungnya guna menusuk.
Bidang sasaran guna senjata sabel ialah seluruh tubuh unsur atas, tergolong lengan dan masker.
Dalam nomor senjata sabel, pemain yang menyerang ialah pemain yang berhak mendapat poin, sampai-sampai dengan lebih tidak sedikit menyerang, maka bisa jadi untuk mengoleksi angka lebih besar. Pada permainan senjata sabel yang sifatnya memarang, sasarannya ialah bagian depan maupun belakang hingga bagian atas tubuh, tergolong kepala dan lengan.
Sejarah Anggar di Dunia
Olahraga anggar memiliki sejarah yang panjang dan beragam, mengalami perkembangan dari seni bela diri yang digunakan dalam pertempuran nyata menjadi olahraga modern yang kita kenal saat ini. Berikut adalah ringkasan sejarah anggar di dunia:
- Asal Usul Anggar: Anggar memiliki akar sejarah yang panjang dan berasal dari seni bela diri yang menggunakan senjata tajam seperti pedang. Beberapa sejarahwan mencatat bahwa teknik-teknik dasar anggar telah digunakan dalam pertempuran sejak zaman kuno, tetapi anggar sebagai olahraga formal pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-14.
- Perkembangan di Eropa: Anggar awalnya berkembang sebagai seni bela diri dan keterampilan pertempuran yang diajarkan kepada ksatria dan tentara. Ini adalah cara untuk melatih mereka dalam menggunakan senjata tajam seperti pedang dan rapier. Selama Abad Pertengahan, anggar menjadi populer di kalangan bangsawan Eropa sebagai bentuk latihan fisik dan mental.
- Anggar dalam Olimpiade: Anggar pertama kali masuk ke dalam program Olimpiade modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Sejak saat itu, anggar telah menjadi salah satu olahraga tetap dalam Olimpiade, dengan berbagai disiplin dan peraturan yang berkembang seiring waktu.
- Berbagai Disiplin Anggar: Dalam sejarah anggar, tiga senjata utama telah berkembang sebagai disiplin yang berbeda: foil, epee, dan sabel. Masing-masing senjata memiliki aturan dan tekniknya sendiri, dan para atlet berkompetisi dalam disiplin yang sesuai dengan senjata yang mereka kuasai.
- Peran Budaya: Selain sebagai olahraga, anggar juga memiliki peran budaya yang kuat. Itu sering kali dianggap sebagai seni bela diri aristokrat dan masih merupakan elemen penting dalam budaya dan warisan Eropa. Anggar juga memiliki basis penggemar yang kuat di seluruh dunia, dengan komunitas anggar yang aktif dan berdedikasi.
- Perkembangan Modern: Seiring perkembangan teknologi dan peraturan, anggar modern telah mengalami perubahan signifikan. Pengenalan perlindungan yang lebih baik, penggunaan teknologi untuk menilai poin, dan perubahan aturan yang lebih transparan telah membantu menghidupkan olahraga ini.
Sejarah anggar adalah cerminan evolusi seni bela diri menjadi olahraga kompetitif. Dari asal usulnya sebagai latihan untuk pertempuran dan perang, anggar telah menjadi olahraga yang memadukan unsur keterampilan fisik, taktik, dan strategi, serta memiliki tempat penting dalam dunia olahraga dan budaya global saat ini.
Sejarah Olahraga Anggar Di Indonesia
Olahraga anggar masuk ke Indonesia di bawa oleh bangsa Belanda pada jaman penjajah dulu. Pada waktu tersebut setiap tentara belanda diharuskan untuk mempunyai keterampilan menggunakan pedangatau sangkur yang tujuannya dalah guna berperang. Latihan untuk memakai senjata pedang yaitu pelajaran anggar. Dan ternyata keterampilan anggar tidak melulu untuk memainkan pedang,namun guna olahraga yang bisa dipertandingakn dengan aman.
Pada jaman penjajahan Jepang (Nippon). Tidak terdapat informasi yang jelas tentang pertumbuhan anggar di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Banyak orang-orang yang menjadi mantan instruktur militer belanda yang menjadi guru di Akademi Militer Yogyakarta yang menjadi guru yang mengajrkn perminan anggar baik untuk berduel menggunakan sangkur maupun guna berolahraga.
Di Indonesia, olahraga anggar dipertandingkan kesatu kali yakni pada pecan olahraga yang kesatu tahun 1948 di Solo, Jawa Tengah. Sampai kini olahraga anggar selalui di ikutkan baik dalam olahraga yang berskala tingkat nasional PON, maupun olahraga tingkat internasional (OLimpiade).
Sejarah Asal-Usul Olahraga Anggar Perkumpulan anggar di ibukota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di mula tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bareng dengan puteranya yang mempunyai nama Suratmin. Perjuangan semua guru anggar yang sudah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya dikembangkan oleh semua penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sampai-sampai pada ketika ini olahraga anggar bisa terus berkembang di sekian banyak provinsi di Indonesia.
Cara Bermain Anggar
Bermain anggar melibatkan kombinasi keterampilan fisik, strategi, dan pemahaman aturan. Di bawah ini adalah panduan dasar tentang cara bermain anggar:
- Persiapan dan Perlengkapan:
- Perlengkapan yang dibutuhkan dalam anggar meliputi pedang (senjata), rompi, masker, sarung tangan, dan sepatu anggar. Pastikan semuanya dalam kondisi baik.
- Area pertandingan atau piste adalah lintasan sepanjang 14 meter yang dibatasi dengan kawat baja.
- Sebelum memulai pertandingan, pastikan Anda telah memeriksa perlengkapan Anda dan siap untuk bertanding.
- Memahami Aturan Dasar:
- Anggar memiliki tiga disiplin utama: foil, epee, dan sabel. Setiap senjata memiliki aturan dan target yang berbeda. Penting untuk memahami aturan yang berlaku untuk disiplin yang Anda mainkan.
- Aturan melibatkan cara mencetak poin, cara menghindari serangan lawan, dan cara mempertahankan diri.
- Posisi Dasar:
- Sebelum pertandingan dimulai, para anggariers (peserta anggar) harus mengambil posisi dasar yang benar. Ini termasuk memegang pedang dengan tangan yang benar, menjaga keseimbangan tubuh, dan siap untuk bergerak.
- Memahami Target:
- Pada foil, target adalah dada lawan.
- Pada epee, target adalah seluruh tubuh lawan.
- Pada sabel, target adalah seluruh tubuh lawan, tetapi serangan dengan bagian potongan pedang yang benarlah yang dianggap sah.
- Bertarung:
- Pertandingan dimulai dengan kedua anggariers berdiri di piste, siap untuk bertarung.
- Anggariers mencoba mencetak poin dengan melakukan serangan yang sah ke target lawan. Ini dapat mencakup tusukan, potongan, atau memotong dengan pedang.
- Pada saat yang sama, anggariers juga harus mencegah lawan mencetak poin dengan menghindari serangan lawan atau menangkis dengan benar.
- Pencetakan Poin:
- Poin dalam anggar diberikan ketika seorang anggariers berhasil mencapai target lawan dengan teknik yang sah.
- Wasit memutuskan apakah serangan itu sah dan mencetak poin atau tidak. Kepastian sering kali dibantu oleh teknologi modern.
- Bertanding dengan Strategi:
- Anggar juga melibatkan strategi dan taktik. Para anggariers harus membaca gerakan lawan, membuat serangan yang cerdas, dan bermain dengan cerdik.
- Membangun keunggulan taktis dengan memahami kelemahan lawan adalah kunci dalam anggar.
- Kejujuran dan Etika:
- Anggar adalah olahraga yang sangat menghargai etika. Kejujuran dan sportivitas sangat penting.
- Selalu hormati wasit dan lawan Anda, dan selalu bermain sesuai aturan.
- Latihan dan Perkembangan:
- Untuk menjadi ahli dalam anggar, latihan yang teratur dan pengembangan teknik dan kondisi fisik sangat penting.
- Juga penting untuk terus memahami peraturan dan tren dalam dunia anggar.
Anggar adalah olahraga yang menarik yang menggabungkan keahlian fisik dan mental. Penting untuk memahami aturan, menghormati etika, dan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan Anda.
Teknik Dasar Anggar Beserta Gambar dan Penjelasanya
Hormat/Salute
Dalam kiat atau teknik bermain anggar, urgen untuk mengawalinya dengan sikap hormat. Sebelum bertanding, baik di dalam pelajaran atau pertandingan resmi, sikap hormat ialah prosesi mesti di mana terdapat kaitannya dengan persahabatan atau pertemanan. Perlu terdapat kontak mata antara sesama pemain anggar dan sikap hormat dapat dilakukan setelah pemain berdiri tegak pada loper/landasan anggar.
Dalam mengerjakan gerak atau sikap hormat, pastikan pemain guna melakukannya dengan posisi ujung pedang sedang di bawah unsur depan di mula di mana mesti menunjung ujung kaki sebelah kanan bila memakai tangan kanan dan ujung kaki kiri bilamana kidal.
Angkat pedang dengan mengerjakan tekukan tangan hingga kling/blade terdapat di muka wajah tetapi ujung pedang pastikan menghadap atas.
Pegang masker atau topeng anggar tepat di sisi tubuh.
Lakukan hormat ke sebanyak penjuru dan destinasi hormat ialah kepada wasit, pemirsa serta antar pemain.
Makna dari gerak atau sikap hormat pada olahraga anggar memang dirasakan dalam sebab dengan sikap hormat ini otomatis mengindikasikan permainan yang adil antar pemainnya. Hukum dari gerak hormat ini pun wajib dan perlu dilaksanakan setiap pemain anggar masing-masing kali berkeinginan memulai pertandingan dan di waktu berkeinginan mengakhiri permainan atau pertandingan.
Kuda-kuda/On Guard/The Guard
Untuk melakukannya, di bawah ini ialah beberapa tahapan yang perlu dibuntuti dan dilakukan:
Posisi kuda-kuda di awal ialah kaki dapat berjarak 15 inci tidak cukup lebih antara kaki belakang dan depan dengan sudut kaki menyusun 90 derajat.
Bagian tumit kaki belakang dan depan pastikan terdapat di satu garis yang sama.
Kaki depan mesti dalam situasi lurus dan menghadap ke arah lawan, sedangkan kaki belakang memutar dengan sudut 90 derajat.
Naikkan lengan dan bawalah pada satu posisi di mana lengan ke satu posisi di mana unsur atasnya sejajar atau lurus dengan bahu kiri dan lengan bawah dapat membentuk satu sudut 90 derajat.
Tekuk pergelangan tangan dan jagalah posisi tangan tidak banyak terbuka seraya ujung tangan menunjuk menghadap lawan.
Langkah
Pada anggar, tahapan atau step maju dan mundur butuh diperhatikan. Ketika telah menguasainya dengan baik, masing-masing pemain anggar tak butuh lagi cemas akan performa mereka nantinya saat bertanding.
1. Step Maju/Advance
Gerak ini khusus guna maju ke depan memakai kaki kanan di mana kaki depanlah yang tiba ke lantai kesatu kali dan langsung dibuntuti dengan kaki kiri yang melangkah.
Kaki kanan ketika bergerak ke arah bawah menyentuh lantai butuh dikoordinir dengan tahapan serta gerakan kaki kiri agar keduanya dapat kompak.
Pastikan lutut ditekuk dan sudut siku-siku yang memosisikan kaki mesti terjaga dan kaki usahakan dihindarkan dari menyeret atau meluncur ke lantai.
2. Step Mundur/Retreat
Untuk tahapan mundur, bawalah punggung kaki belakang dan angkat lebih dulu satu jarak kaki dan lantas lanjutkan dengan kaki depan agar mendapatkan jarak yang sama.
Bergeraklah mundur dengan memijakkan kaki kiri lebih dulu dan kaki kanan ikut mundur kemudian.
Akhirnya, pertahankan posisi sudut siku-siku dan hindari menyeret dan mengenalkan kaki.
Gerak Langkah/Footwork
Bukan melulu pada anggar, di dalam kiat dasar permainan badminton atau bahkan pun teknik dasar tenis meja tidak jarang kali ada kiat footwork sebab membutuhkan tahapan yang tepat. Untuk pemain anggar, mobilitas atau gerakan pemain khususnya pada kombinasi gerak kaki mesti paling hati-hati.
Gerak kaki yang digabungkan maju dan mundur bertujuan agar dapat merawat dan membuat jarak antara si pemain dengan lawannya maupun sebagai pengukur jangkauannya.
Dengan memperhitungkan mobilitas serta konsentrasi pergerakan anggar tersebut sendiri merupakan teknik kombinasi dari gerak kaki.
Ketika kaki pemain anggar bisa dikendalikan dengan baik, maka ia bakal dapat mengendalikan jarak serta dapat mencegah lawan guna mencetak angka.
Serang/The Lunge
Teknik lainnya yang pun penting guna dikuasai oleh semua pemain anggar ialah teknik serang atau menyerang di mana istilah beda yang anda ketahui ialah the lunge.
Pada awalnya, posisikan gerak secara sarat di mana menuju depan dengan kaki diimbangi bokong yang berposisi stabil.
Lengan di ketika yang sama dapat diluruskan dan menjadi ancaman lurus pada lawan dengan menolakkan kaki belakang sehingga ketika gerakan maju terdapat kekuatan.
Awali pergerakan pada poin sebelum ini dengan meluruskan lengan yang memegang pedang dan ujung pedang dapat mencapai lawan tepat laksana yang ditargetkan.
Dengan tangan pemegang pedang, di ketika yang sama lontarkan kaki lurus ke arah depan guna bergerak sarat di mana tumit tiba di lantai lebih dulu sampai-sampai jatuhnya bakal ada pada posisi serangan penuh.
Gerakan yang dirasakan sempurna saat menyerang ialah ketika dapat meninggalkan bagia bokong, lengan, pinggul, bahu, serta paha kanan dengan tinggi sejajar lantai.
Kepala mesti terdapat dalam posisi tegak lurus sejajar dengan tulang belakang dan lutut dapat disejajarkan di atas tumit dengan posisi kakai menuju depan.
Tangkisan / Pary
Dalam olahraga anggar, kiat menangkis pun sangat perlu guna dikuasai semua pemainnya sebab menangkis selalu dicerminkan sebagai gerak bertahan yang memagari satu serangan senjata dari lokasi target. Agar tidak terserang alias tak menjadi kalah sebab serangan lawan, diperlukan teknik menghindar atau menangkis dan terdapat 2 teknik utama yang dapat dilakukan oleh masing-masing pemain anggar:
- Menjaga posisi dan menjadikan senjata atau pedang sebagai perangkat bertahan ialah metode kesatu.
- Kedua, pemain anggar dapat melontarkan pada pangkal senjata sekuat tenaga dengan bertahan di wilayah tengah saat melakukan atau berada pada proses serangan.
The Disengagement
Pengelakan dapat saja dilaksanakan dan ini pun adalahsalah satu kiat yang dibutuhkan ketika berkeinginan menghindari senjata atau pedang dari lawan. Bagian lengan mesti lentur saat melakukan kiat satu ini dan kerjakan perluasan pada gerakan lengan yang digabungkan dengan gerakan senjata.
Biasanya, semua pemain anggar mengerjakan hal ini dengan mengelakkan senjata atau pedang lawan dari segi pedang dan mengusungnya ke sisi sebaliknya/berlawanan tetapi sambil mengimbangi daya dorongnya.