Leadership merupakan kemampuan dari seorang individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkonstribusi terhadap efektifitas dan kesuksesan organisasi.
Layaknya nahkoda kapal, leader bertindak mengarahkan kemana, kapan dan bagaimana kapal akan sampai ke tujuan. Apabila diibaratkan organisasi sebagai rumah, leader merupakan orang tua.
Bukan hanya sebuah title yang disematkan pada jabatan atau kartu keluarga, melainkan sebuah tanggung jawab yang diembankan untuk mengelola sekaligus mengembangkan keterampilan dan sosio-emosional anak – anaknya.
Layaknya orang tua, leader menuntun timnya dengan membimbing dan membangun kapabilitas tim, baik melalui mentoring, coaching, maupun memberikan tantangan – tantangan baru kepada pegawainya agar dapat membentuk kepribadian yang agile dan tangguh. Juga mendorong terjadinya sinergi antar tim untuk mencapai tujuan bersama.
Sebagai role model, leader mengelola perilaku tim dengan menginspirasi pegawainya melalui perilaku sehari – hari sesuai nilai – nilai budaya. Termasuk mengarahkan bisnis dengan menentukan target, menetapkan milestones untuk dicapai, serta membimbing dan mensupervisi dengan tetap memberikan keleluasaan bagi pegawai untuk berkarya secara mandiri.
Manfaat Kepemimpinan
Membangun kerja sama tim Alasan yang sangat utama kenapa sebuah leadership paling penting ialah untuk membina tim yang solid. Visi dan target dari sebuah kumpulan tentu me sti dijangkau dengan kerja keras. Namun tersebut semua tidak dapat dilaksanakan sendiri, seringkali akan ada kesebelasan yang bertugas. Dengan kepemimpinan yang baik pasti kesolidan dan kerja sama tim bakal terbentuk secara baik pula. Sehingga halangan dan rintangan dapat ditanggulangi dengan baik oleh tim.
Karakter masing-masing orang berbeda
Alasan yang kedua sangat bersangkutan erat dengan point kesatu . Pasalnya suatu tim terdiri dari sejumlah anggota dengan karakter yang berbeda-beda. Karakter masing-masing orang bisa menjadi pelengkap satu sama beda dengan adanya seorang pemimpin. Oleh sebab itu, leadership dari orang itu sangat dominan dalam menanggulangi perbedaan karater yang ada
Rintangan berkembang
Dalam mewujudkan visi dan tujuan pasti rintangan bakal segera menghadang. Zaman dan IPTEK yang berkembang pun membuat rintangan tak semudah dulu. Rintangan juga terus berkembang menjadi semakin sulit. Bagi mengatasinya dibutuhkan analisa dan perhitungan yang tepat sampai-sampai menemukan teknik yang jitu. Leadership yang baik bakal melakukan urusan itu dan ia tetap teguh dengan sekian banyak rintangan yang ada.
Meningkatkan kualitas diri
Leadership tidak saja tentang menguntungan sebuah kumpulan atau perusahaan. Diri seorang pemimpin pun bakal mendapatkan keuntungannya. Mereka yang menjadi seorang pemimpin bakal mempunyai mawas diri, keuletan, kreatifitas, dan kesabaran yang berkembang. Sebab mereka terbiasa untuk menunjukkan dan memberi keputusan guna kelompoknya. Menjadi urusan yang penting untuk seorang pemimpin guna terus mengubah leadershipnya supaya berkembang. Dengan menjadi individu yang baik otomatis Anda bakal menjadi pemimpin yang baik pula. Jadi mulailah dengan membetulkan diri kita sendiri.
Pengertian Kepemimpinan Secara Umum
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? Pengertian kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.
Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di dalam dirinya, memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan tentunya pandai dalam berkomunikasi.
Namun, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Dalam berbagai aspek, memahami pengertian kepemimpinan dalam organisasimenjadi sesuatu yang krusial. Beberapa ahli, menjelaskan mengenai definisi kepemimpinan, diantaranya adalah:
- Wahjosumidjo
Menurut Wahjosumidjo, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti:
- Kepribadian (personality)
- Kemampuan (ability)
- Kesanggupan (capability)
Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.
- Sutarto Wijono
Menurut Sutarto, arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- S. P. Siagian
Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Imam Moejiono
Menurut Imam Moedjiono, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya.
- George R. Terry
Menurut George R. Terry, pengertian leadership adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi.
- James A.F. Stoner
Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau organisasi.
- Jacobs dan Jacques
Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti terhadap usaha kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai tujuan.
- Hemhiel dan Coons
Menurut Hemhiel dan Coons, pengertian kepemimpinan adalah perilaku seseorang individu dalam memimpin berbagai aktivitas sebuah organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama (shared goal).
- Ralph M. Stogdill
Menurut Ralph M. Stogdill, defenisi kepemimpinan adalah suatu proses memberikan pengaruh terhadap berbagai kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai target.
- Charles F. Rauch dan Orlando Behling
Menurut Rauch dan Behling, arti kepemimpinan adalah proses mempengaruhi berbagai aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
- Kenneth N. Wexley dan Gary Yukl
Menurut Wexley dan Yukl, pengertian kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk lebih berupaya dalam mengarahkan tenaga dalam tugasnya, atau mengubah perilaku mereka.
Tujuan Kepemimpinan Dalam Organisasi
Setelah memahami pengertian kepemimpinan, tentunya kita juga perlu mengetahui apa tujuan kepemimpinan tersebut. Berikut penjelasannya:
- Sarana untuk Mencapai Tujuan
Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, maka kita bisa mengetahui jiwa kepemimpinan dari seseorang.
- Memotivasi Orang Lain
Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain menjadi termotivasi, mempertahankan serta meningkatkan motivasi di dalam diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memotivasi pengikut/ bawahan untuk mencapai tujuang yang diinginkan.
Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi
Setelah memahami tujuan kepemimpinan, kita juga harus mengerti apa fungsi kepemimpinan di dalam sebuah organisasi. Pemimpin memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi tersebut.
Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:
- Fungsi administratif; yang dimaksud dengan fungsi administratif adalah pengadaan formula kebijakan administrasi di dalam suatu organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.
- Fungsi sebagai top manajemen; Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses aktivitas pembuatan Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan Controlling.
Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi
Dalam bukunya “Kepemimpinan yang Efektif”, Hadari Nawawi menyebutkan beberapa fungsi kepemimpinan, yaitu:
- Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah untuk melaksanakan perintah pemimpin.
- Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.
- Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam melaksanakannya.
- Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
- Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadapa kegiatan para anggotanya.
Contoh Kepemimpinan Dalam Organisasi
Jack Zenger dan Joseph Folkman menanyakan ke lebih dari 330,000 bos, rekan, dan juga bawahan. Mereka akhirnya mengklasifikasikan 10 skill utama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin, antara lain:
- Menginspirasi dan Memotivasi
Pemimpin yang hebat menciptakan proyeksi masa depan. Ia akan memberikan gambaran masa depan yang jelas dan menarik juga memotivasi orang lain agar mampu meraihnya.
Nah, jika Anda sedang memegang jabatan sebagai manejer, memotivasi dan mendorong rekan tim menjadi tugas utama Anda suapaya tujuan perusahaan tercapai. Ini juga termasuk bisnis yang baru berkembang.
- Memiliki Integritas dan Kejujuran Tinggi
Pengertian kepemimpinan juga mencakup integritas dan kejujuran yang tinggi. Lakukan apa yang pernah Anda katakan dan mereka akan melakukan hal yang sama. Dalam beberapa kasus, bawahan atau tim akan menanyakan beberapa pertanyaan krusial.
Penting sekali untuk menjawabnya dengan jujur. Meskipun mereka pada akhirnya tidak menyukai jawaban Anda, namun mereka pasti bisa menerima dan melaluinya dengan baik asal Anda tetap bekerja bersama mereka.
- Mempelajari dan Menyelesaikan Masalah
Seorang pemimpin direkrut, dilatih, dan dipilih untuk menyelesaikan masalah dan mencari peluang pasar. Tidak hanya kecerdasan yang dibutuhkan, tapi juga kemampuan menganalisa yang baik dan skill lain yang tidak dimiliki oleh rekanan lainnya.
- Bekerja Agar Hasilnya Tercapai
Beberapa orang biasanya hanya menonon di belakang dan melihat prosesnya. Namun seorang leader yang baik akan terjun bersama timnya agar tujuan organisasi tercapai dengan baik. Seorang leader memiliki ketekunan, patuh dan dorongan yang tinggi agar targetnya tercapai di waktu yang tepat.
- Komunikasi yang Bagus
Ada banyak cara berkomunikasi seorang leader dengan timya. Ada yang menggunakan skype, telepon, meeting, email, blog dan media lainnya. Nah, dalam hal ini menjadi tidak penting sering-sering bertemu tapi tugas tidak segera dijalankan.
Hal yang paling penting bagi pemimpin adalah tugas selesai dengan baik dan targetnya tercapai. Apa pun media komunikasinya. Tidak lupa ia memberikan detail job yang jelas dan terus berkomunikasi dengan tim agar pekerjaan berjalan di jalan yang benar.
- Memiliki Hubungan Erat
Pengertian kepemimpinan juga harus mengikutsertan hubungan yang erat antar anggota. Ia percaya pada bawahan dan begitu sebaliknya. Seorang pemimpin memikul tanggung jawab yang besar atas pekerjaan timnya. Itu artinya hubungan yang baik di lingkaran mereka harus tercipta dengan baik.
- Bersikap Profesional
Seorang pemimpin juga harus memiliki keahlian yang khusus. Tentu saja untuk membimbing timnya.
- Memberikan Strategi
Pemimpin tentu saja memiliki visi jangka panjang. Ia tahu bagaimana menghindari kesalahan fatal yang berakibat pada perkembangan bisnis. Mereka kadang dituntut menjadi orang yang taktis dalam menghadapi persaingan pasar.
- Bersifat Membangun
Pengertian kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman ini juga mengikutkan aspek pembangunan. Maksudnya, pemimpin yang baik hendaknya terus belajar mengembangkan skill teknis dan profesionalitasnya. Mereka mencari karyawan yang paling menjanjikan dan memberikan training yang baik sehingga bisa menjadi generasi penerus perusahaan.
- Melakukan Inovasi
Dalam bidang bisnis, inovasi bukan lagi barang baru. Bahkan secara langsung pasar menggeret pelaku bisnis dan perusahaan untuk terus berinovasi agar bisa bertahan di tengah kompetisi yang ketat.
Tipe Tipe Gaya Kepemimpinan
- Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan kesatu yang dapat dipahami oleh psikologi industri ialah pemimpin dengan tipe otoriter atau gaya otokratis. Biasanya mereka memakai hukuman dan ancaman guna memaksa menyamaratakan pemikiran baik gagasan mereka ataupun bawahan dan timnya. Gaya ini seringkali dinilai negatif dan menakutkan. Namun ada pun yang senang dan merasa bahwa mereka diangkut ke arah yang lebih baik. Umumya bila kamu melihat gaya seorang pemimpin laksana ini maka mereka adalah orang yang lumayan egois. Seringkali semua pemimpin otokratis berjuang untuk menonjolkan “keakuannya”, antara beda dalam format kecenderungan yang memakai bawahannya laksana layaknya perangkat dalam organisasi, laksana mesin, sehingga dirasakan kurang martabat. Selain tersebut pengambilan keputusan dilaksanakan secara sepihak dan biasanya memaksa.
- Kepemimpinan Birokrasi
Selanjutnya ialah Birokrasi dimana kepemimpinan ini seringkali diperlukan dalam organisasi industri ataupun suatu perusahaan. Karena mereka mengikuti kepandaian dan formalitas yang telah ada. Tugas pemimpin yang birokrasi guna meyakinkan seluruh karyawannya lurus-lurus saja dan melakukan pekerjaan rutin keseharian yang sesuai. Mereka pun menginginkan bahwa sikap karyawan atau bawahannya teladan dan menyerahkan prestasi tertinggi. Sayangnya kekurangan dari kepemimpinan ini ialah tidak adanya ruang guna berkreatifitas atau mengekspresikan diri. Penerapan Psikologi Dalam Kepemimpinan guna jenis birokrasi cukup tidak sedikit yang menyukai.
- Gaya Kepemimpinan Lezess Faire
Selanjutnya masuk ke gaya kepemimpinan Faire atau biasa dinamakan sebagai liberal. Dimana tidak sedikit para pemimpin yang mencoba memprovokasi orang lain supaya bersedia berkolaborasi untuk dapat mencapai tujuannya. Selain tersebut pemimpin ini melulu akan tercebur dalam kuantitas yang kecil saja mana semua bawahannya yang secara aktif menilai destinasi dan solusi masalah yang dihadapi. Adapun ciri-cirinya, kesatu tidak terdapat pengawasan, selanjutnya pemimpin melulu berkomunikasi bila diperlukan dan mencurahkan wewenang untuk bawahan yang mengakibatkan mereka tampak tidak bertanggung jawab. Pentingnya Kesehatan Mental Dalam Dunia Kerja salah satunya ialah tanggung jawab.
- Gaya Kepemimpinan Demokratif atau Partisipatif
Gaya Kepempimpinan demokratif masuk kedalam campuran antara otoriter dan demokratis dimana mereka akan meneliti masalah dan menggagas tindakan pada bawahan. Jika menyaksikan gayanya pemimpin bakal menitik beratkan pada usaha mereka guna melibatkan bawahan yang bekerja secara tim. Di samping itu, staf pun diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangkan respon staf pada usulannya tersebut. Aplikasi Psikologi Industri Dan Organisasi Dalam Pekerjaan memang besar peranannya dan demokrasi tergolong salah satunya. Khusus guna gaya partisipatif menuju pengembangan keyakinan serta loyalitas pada bawahan untuk pemimpin dan sebab pemimpin membawa untuk pertimbangan penuh, maka menggunakan kemampuan dan pengetahuan mereka serta menjadikannya ilmu atau masukan.
- Gaya Kepemimpinan Transaksional
Selanjutnya ialah gaya kepemimpinan ini bekerja pada prinsip yang memang menandatangani kontrak untuk dapat berpartisipasi dalam proyek tertentu. Selain tersebut semua keputusan pemimpin mereka sebagai otoritas tertinggi. Apabila kinerja bawahan baik maka bakal dihargai dan andai kinerja mereka di bawah standar yang telah diinginkan dan diputuskan sesuai dengan sanksi kontrak tertulis. Cukup jarang gaya kepemimpinan ini diterapkan dalam organisasi atau industri besar.
- Gaya Kepemimpinan Visioner
Selanjutnya masuk ke gaya kepemimpinan visioner, dimana pemimpin ini mengartikulasikan kemana kumpulan tersebut bakal berjalan dan apa resiko yang bakal terjadi di depan. Namun bagaimana teknik mencapai destinasi untuk melepaskan orang yang berinovasi, bereksperimen serta menghadapi resiko yang sudah dianggarkan sejak jauh-jauh hari. Pemimpin ini pun memikirkan bagaimana anak buahnya kedepan dan bahaya apa yang bakal datang. Adapun ciri yang memakai inspirasi bareng dengan tritunggal EI, yaitu keyakinan diri, kesadaran diri, dan empati, dimana pemimpin ini bisa mengartikulasikan destinasi atau baginya adalah tujuan sejati dan selaras dengan nilai bareng orang – orang yang dipimpinnya.
Gaya Kepemimpinan Paternalistik Pemimpi
selanjutnya ialah paternalistik dimana seringkali kepemimpinan ini tetap terdapat dalam bahasa psikologi industri, tetapi penerapannya mempunyai sifat tradisional dan hanya sejumlah suku saja. Salah satu ciri utama masyarakat yakni rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh semua anggota. Selain tersebut mereka yang menjadi panutan laksana orang tua atau dituakan.
Pemimpin laksana ini kebapakan dan menjadi panutan masyarakat. Biasanya figur adat semua ulama dan guru. Pemimpin laksana ini mengembangkan sikap kebersamaan yang tidak sedikit disenangi oleh anggotanya. Terutama andai ada masalah besar yang menimpa family atau suatu organisasi tersebut. Jika disaksikan dan dinilai kebersamaan itu, dalam organisas iyang dipimpin oleh seorang pemimpin yang paternalistik kepentingan bareng dan perlakuan yang seragam tampak menonjol pula.
- Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Sebelum masuk ke gaya kepemimpinan maka bakal kita kupas mengenai Kharisma ditafsirkan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan keterampilan yang spektakuler dalam urusan kepemimpinan seseorang untuk membangunkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” selain tersebut gaya kepemimpinan ini dinilai menurut kualitas kepribadian. Kesuksesan bawahan bisa diwujudkan bilamana pemimpin mempunyai sifat yang pun terpuji. Jika tidak maka bakal membahayakan sebab efeknya bawahan bakal menuruti apa yang disebutkan oleh pemimpinnya.
- Gaya Kepemimpinan Militeristis
Masuk ke kepemimpinan militer dimana serupa seperti otoriter yang memaksakan kedisplinan. Selain tersebut sifat dari tipe kepimimpinan ini tidak sedikit menggunakan sistem perintah komando dan keras. Kaku dan seringkali tidak cukup bijaksana.
Selain tersebut menghendaki kepatuhan mutlak yang berasal dari bawahan, menyenangi prosedur serta upacara yang besar-besaran. Bagi beberapa orang dengan adanya militeris menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, Komunikasi hanya dilangsungkan searah
- Gaya Kepemimpinan Agamis
selanjutnya yang tidak sedikit dilakukan di sejumlah negara meskipun tidak resmi yakni gaya kepemimpinan yang paling agamis. apakah kamu merasakan di Indonesia ? barangkali termasuk, sebenarnya sudah jelas disebutkan sebagai negara yang umum. karena negara yang agamis ingin memihak atau mengekor aturan di antara agama. Sedangkan Indonesia terdiri dari aneka agama dan pun kepercayaan. Dalam organisasi sendiri bila tersebut organisasi berbasis agama barangkali kepemimpinan ini diperlukan sekali tetapi tidak untuk organisasi umum.
Sejarah Kepemimpinan
Awalnya, kepemimpinan diandalkan oleh masyarakat dahulu bahwa kepemimpinan adalah suatu bapak yang tidak seluruh orang bisa mempunyai bakat kepemimpinan sebab kepemimpinan merupakan keterampilan yang dibawa semenjak lahir. Sehingga tidak sedikit orang yang berasumsi bahwa teori dan ilmu kepemimpinan tidak di butuhkan. Kepemimpinan dapat berhasil dijalankan tanpa didasari oleh teori, tanpa pelatihan dan edukasi sebelumnya.
Kepemimpinan ialah jenis pemimpin yang tidak ilmiah yang dilaksanakan menurut bakat menguasai seni memimpin. Dalam perkembangannya, kepemimpinan secara ilmiah berlahiran dan terus berkembang seiring dengan perkembangan manajemen ilmiah (scientific managemen), yang dipelopori oleh ilmuwan Frederick W. Taylor abad ke-20 dan perkembangannya menimbulkan satu ilmu kepemimpinan yang tidak didasari dari bakat dan empiris saja, namun mempersiapkan secara berencana dan mengajar yang dilaksanakan dengan perencanaan, percobaan, penelitian, analisis, suprevisi dan penggemblengan secara sistematis guna membangikan sifat-sifat pemimpin yang unggul, supaya mereka sukses dalam masing-masing tugasnya. Berkembangnya ilmu kepemimpinan, kepemimpinan menurut bakat alam bukan lagi menjadi acuan, tetapi kepemimpinan melewati pelatihan dan edukasi menjadi keterampilan untuk memengaruhi menggerakkan sebuah karya bersama.