Pengertian Kepemimpinan :Tipe Tujuan Gaya Fungsi Manfaat Contoh

Posted on

Leadership merupakan kemampuan dari seorang individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkonstribusi terhadap efektifitas dan kesuksesan organisasi.

Layaknya nahkoda kapal, leader bertindak mengarahkan kemana, kapan dan bagaimana kapal akan sampai ke tujuan. Apabila diibaratkan organisasi sebagai rumah, leader merupakan orang tua.

Bukan hanya sebuah title yang disematkan pada jabatan atau kartu keluarga, melainkan sebuah tanggung jawab yang diembankan untuk mengelola sekaligus mengembangkan keterampilan dan sosio-emosional anak – anaknya.

Layaknya orang tua, leader menuntun timnya dengan membimbing dan membangun kapabilitas tim, baik melalui mentoring, coaching, maupun memberikan tantangan – tantangan baru kepada pegawainya agar dapat membentuk kepribadian yang agile dan tangguh. Juga mendorong terjadinya sinergi antar tim untuk mencapai tujuan bersama.

Sebagai role model, leader mengelola perilaku tim dengan menginspirasi pegawainya melalui perilaku sehari – hari sesuai nilai – nilai budaya. Termasuk mengarahkan bisnis dengan menentukan target, menetapkan milestones untuk dicapai, serta membimbing dan mensupervisi dengan tetap memberikan keleluasaan bagi pegawai untuk berkarya secara mandiri.

Manfaat Kepemimpinan

Membangun kerja sama tim  Alasan yang sangat  utama kenapa  sebuah leadership paling  penting ialah  untuk membina  tim yang solid. Visi dan target dari sebuah kumpulan  tentu me sti dijangkau  dengan kerja keras. Namun tersebut  semua tidak dapat dilaksanakan  sendiri, seringkali  akan ada kesebelasan  yang bertugas. Dengan kepemimpinan yang baik pasti  kesolidan dan kerja sama tim bakal  terbentuk secara baik pula. Sehingga halangan dan rintangan dapat ditanggulangi  dengan baik oleh tim.

Karakter masing-masing  orang berbeda

Alasan yang kedua sangat bersangkutan   erat dengan point kesatu . Pasalnya suatu  tim terdiri dari sejumlah  anggota dengan karakter yang berbeda-beda. Karakter masing-masing  orang bisa  menjadi pelengkap satu sama beda  dengan adanya seorang pemimpin. Oleh sebab  itu, leadership dari orang itu  sangat dominan  dalam menanggulangi  perbedaan karater yang ada

Rintangan berkembang

Dalam mewujudkan visi dan tujuan pasti  rintangan bakal  segera menghadang. Zaman dan IPTEK yang berkembang pun  membuat rintangan tak semudah dulu. Rintangan juga  terus berkembang menjadi semakin sulit. Bagi  mengatasinya dibutuhkan  analisa dan perhitungan yang tepat sampai-sampai  menemukan teknik  yang jitu. Leadership yang baik bakal  melakukan urusan  itu  dan ia tetap teguh dengan sekian banyak   rintangan yang ada.

Meningkatkan kualitas diri

Leadership tidak saja  tentang menguntungan sebuah kumpulan  atau perusahaan. Diri seorang pemimpin pun bakal  mendapatkan keuntungannya. Mereka yang menjadi seorang pemimpin bakal  mempunyai  mawas diri, keuletan, kreatifitas, dan kesabaran yang berkembang. Sebab mereka terbiasa untuk menunjukkan  dan memberi keputusan guna  kelompoknya.  Menjadi urusan  yang penting untuk  seorang pemimpin guna  terus mengubah  leadershipnya supaya  berkembang. Dengan menjadi individu  yang baik otomatis Anda bakal  menjadi pemimpin yang baik pula. Jadi mulailah dengan membetulkan  diri kita  sendiri.

Pengertian Kepemimpinan Secara Umum

Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? Pengertian kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.

Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.

Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di dalam dirinya, memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan tentunya pandai dalam berkomunikasi.

Namun, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Dalam berbagai aspek, memahami pengertian kepemimpinan dalam organisasimenjadi sesuatu yang krusial. Beberapa ahli, menjelaskan mengenai definisi kepemimpinan, diantaranya adalah:

  1. Wahjosumidjo

Menurut Wahjosumidjo, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti:

  • Kepribadian (personality)
  • Kemampuan (ability)
  • Kesanggupan (capability)

Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.

  1. Sutarto Wijono

Menurut Sutarto, arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  1. S. P. Siagian

Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

  1. Imam Moejiono
  99 Asmaul Husna Pengertian Tujuan Manfaat Dalil Arti Gambar

Menurut Imam Moedjiono, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya.

  1. George R. Terry

Menurut George R. Terry, pengertian leadership adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi.

  1. James A.F. Stoner

Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau organisasi.

  1. Jacobs dan Jacques

Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti terhadap usaha kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai tujuan.

  1. Hemhiel dan Coons

Menurut Hemhiel dan Coons, pengertian kepemimpinan adalah perilaku seseorang individu dalam memimpin berbagai aktivitas sebuah organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama (shared goal).

  1. Ralph M. Stogdill

Menurut Ralph M. Stogdill, defenisi kepemimpinan adalah suatu proses memberikan pengaruh terhadap berbagai kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai target.

  1. Charles F. Rauch dan Orlando Behling

Menurut Rauch dan Behling, arti kepemimpinan adalah proses mempengaruhi berbagai aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.

  1. Kenneth N. Wexley dan Gary Yukl

Menurut Wexley dan Yukl, pengertian kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk lebih berupaya dalam mengarahkan tenaga dalam tugasnya, atau mengubah perilaku mereka.

Tujuan Kepemimpinan Dalam Organisasi

Setelah memahami pengertian kepemimpinan, tentunya kita juga perlu mengetahui apa tujuan kepemimpinan tersebut. Berikut penjelasannya:

  1. Sarana untuk Mencapai Tujuan

Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, maka kita bisa mengetahui jiwa kepemimpinan dari seseorang.

  1. Memotivasi Orang Lain

Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain menjadi termotivasi, mempertahankan serta meningkatkan motivasi di dalam diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memotivasi pengikut/ bawahan untuk mencapai tujuang yang diinginkan.

Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi

Setelah memahami tujuan kepemimpinan, kita juga harus mengerti apa fungsi kepemimpinan di dalam sebuah organisasi. Pemimpin memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi tersebut.

Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:

  • Fungsi administratif; yang dimaksud dengan fungsi administratif adalah pengadaan formula kebijakan administrasi di dalam suatu organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.
  • Fungsi sebagai top manajemen; Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses aktivitas pembuatan Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan Controlling.

Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi

Dalam bukunya “Kepemimpinan yang Efektif”, Hadari Nawawi menyebutkan beberapa fungsi kepemimpinan, yaitu:

  1. Fungsi Instruktif

Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah untuk melaksanakan perintah pemimpin.

  1. Fungsi Konsultatif

Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.

  1. Fungsi Partisipasi

Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam melaksanakannya.

  1. Fungsi Delegasi

Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.

  1. Fungsi Pengendalian

Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadapa kegiatan para anggotanya.

Contoh  Kepemimpinan Dalam Organisasi

Jack Zenger dan Joseph Folkman menanyakan ke lebih dari 330,000 bos, rekan, dan juga bawahan. Mereka akhirnya mengklasifikasikan 10 skill utama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin, antara lain:

  1. Menginspirasi dan Memotivasi

Pemimpin yang hebat menciptakan proyeksi masa depan. Ia akan memberikan gambaran masa depan yang jelas dan menarik juga memotivasi orang lain agar mampu meraihnya.

Nah, jika Anda sedang memegang jabatan sebagai manejer, memotivasi dan mendorong rekan tim menjadi tugas utama Anda suapaya tujuan perusahaan tercapai. Ini juga termasuk bisnis yang baru berkembang.

  1. Memiliki Integritas dan Kejujuran Tinggi

Pengertian kepemimpinan juga mencakup integritas dan kejujuran yang tinggi. Lakukan apa yang pernah Anda katakan dan mereka akan melakukan hal yang sama. Dalam beberapa kasus, bawahan atau tim akan menanyakan beberapa pertanyaan krusial.

Penting sekali untuk menjawabnya dengan jujur. Meskipun mereka pada akhirnya tidak menyukai jawaban Anda, namun mereka pasti bisa menerima dan melaluinya dengan baik asal Anda tetap bekerja bersama mereka.

  1. Mempelajari dan Menyelesaikan Masalah
  Pengertian Atom Sejarah Jenis Manfaat Kerugian

Seorang pemimpin direkrut, dilatih, dan dipilih untuk menyelesaikan masalah dan mencari peluang pasar. Tidak hanya kecerdasan yang dibutuhkan, tapi juga kemampuan menganalisa yang baik dan skill lain yang tidak dimiliki oleh rekanan lainnya.

  1. Bekerja Agar Hasilnya Tercapai

Beberapa orang biasanya hanya menonon di belakang dan melihat prosesnya. Namun seorang leader yang baik akan terjun bersama timnya agar tujuan organisasi tercapai dengan baik. Seorang leader memiliki ketekunan, patuh dan dorongan yang tinggi agar targetnya tercapai di waktu yang tepat.

  1. Komunikasi yang Bagus

Ada banyak cara berkomunikasi seorang leader dengan timya. Ada yang menggunakan skype, telepon, meeting, email, blog dan media lainnya. Nah, dalam hal ini menjadi tidak penting sering-sering bertemu tapi tugas tidak segera dijalankan.

Hal yang paling penting bagi pemimpin adalah tugas selesai dengan baik dan targetnya tercapai. Apa pun media komunikasinya. Tidak lupa ia memberikan detail job yang jelas dan terus berkomunikasi dengan tim agar pekerjaan berjalan di jalan yang benar.

  1. Memiliki Hubungan Erat

Pengertian kepemimpinan juga harus mengikutsertan hubungan yang erat antar anggota. Ia percaya pada bawahan dan begitu sebaliknya. Seorang pemimpin memikul tanggung jawab yang besar atas pekerjaan timnya. Itu artinya hubungan yang baik di lingkaran mereka harus tercipta dengan baik.

  1. Bersikap Profesional

Seorang pemimpin juga harus memiliki keahlian yang khusus. Tentu saja untuk membimbing timnya.

  1. Memberikan Strategi

Pemimpin tentu saja memiliki visi jangka panjang. Ia tahu bagaimana menghindari kesalahan fatal yang berakibat pada perkembangan bisnis. Mereka kadang dituntut menjadi orang yang taktis dalam menghadapi persaingan pasar.

  1. Bersifat Membangun

Pengertian kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman ini juga mengikutkan aspek pembangunan. Maksudnya, pemimpin yang baik hendaknya terus belajar mengembangkan skill teknis dan profesionalitasnya. Mereka mencari karyawan yang paling menjanjikan dan memberikan training yang baik sehingga bisa menjadi generasi penerus perusahaan.

  1. Melakukan Inovasi

Dalam bidang bisnis, inovasi bukan lagi barang baru. Bahkan secara langsung pasar menggeret pelaku bisnis dan perusahaan untuk terus berinovasi agar bisa bertahan di tengah kompetisi yang ketat.

Tipe Tipe Gaya Kepemimpinan

  • Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan kesatu yang dapat dipahami oleh psikologi industri ialah  pemimpin dengan tipe otoriter atau gaya otokratis. Biasanya mereka memakai  hukuman dan ancaman guna  memaksa menyamaratakan pemikiran baik gagasan  mereka ataupun bawahan dan timnya. Gaya ini seringkali  dinilai negatif dan menakutkan. Namun ada pun  yang senang dan merasa bahwa mereka diangkut  ke arah yang lebih baik. Umumya bila  kamu  melihat gaya seorang pemimpin laksana  ini maka mereka adalah orang yang lumayan  egois. Seringkali semua  pemimpin otokratis berjuang  untuk menonjolkan “keakuannya”, antara beda  dalam format  kecenderungan yang memakai  bawahannya laksana  layaknya perangkat  dalam organisasi, laksana  mesin, sehingga dirasakan  kurang martabat. Selain tersebut  pengambilan keputusan dilaksanakan  secara sepihak dan biasanya  memaksa.

  • Kepemimpinan Birokrasi

Selanjutnya ialah Birokrasi dimana kepemimpinan ini seringkali diperlukan dalam organisasi industri ataupun suatu  perusahaan. Karena mereka mengikuti kepandaian  dan formalitas  yang telah  ada. Tugas pemimpin yang birokrasi guna  meyakinkan  seluruh  karyawannya lurus-lurus saja dan melakukan pekerjaan  rutin keseharian  yang sesuai. Mereka pun  menginginkan bahwa sikap karyawan atau bawahannya teladan dan menyerahkan  prestasi tertinggi. Sayangnya kekurangan  dari kepemimpinan ini ialah  tidak adanya ruang guna  berkreatifitas atau mengekspresikan diri. Penerapan Psikologi Dalam Kepemimpinan guna  jenis birokrasi cukup tidak sedikit  yang menyukai.

  • Gaya Kepemimpinan Lezess Faire

Selanjutnya masuk ke gaya kepemimpinan Faire atau biasa dinamakan sebagai liberal. Dimana tidak sedikit para pemimpin yang mencoba memprovokasi  orang lain supaya  bersedia berkolaborasi  untuk dapat  mencapai tujuannya. Selain tersebut  pemimpin ini melulu  akan tercebur  dalam kuantitas yang kecil saja mana semua  bawahannya yang secara aktif menilai  destinasi  dan solusi  masalah yang dihadapi. Adapun ciri-cirinya, kesatu  tidak terdapat  pengawasan, selanjutnya pemimpin melulu  berkomunikasi bila  diperlukan  dan mencurahkan  wewenang untuk  bawahan yang mengakibatkan  mereka tampak  tidak bertanggung jawab. Pentingnya Kesehatan Mental Dalam Dunia Kerja salah satunya ialah  tanggung jawab.

  • Gaya Kepemimpinan Demokratif atau Partisipatif

Gaya Kepempimpinan demokratif masuk kedalam campuran antara otoriter dan demokratis dimana mereka akan meneliti  masalah dan menggagas  tindakan pada bawahan. Jika menyaksikan  gayanya pemimpin bakal  menitik beratkan pada usaha mereka guna  melibatkan bawahan yang bekerja secara tim. Di samping  itu, staf pun  diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangkan respon staf pada usulannya tersebut. Aplikasi Psikologi Industri Dan Organisasi Dalam Pekerjaan memang besar peranannya dan demokrasi tergolong  salah satunya. Khusus guna  gaya partisipatif menuju  pengembangan keyakinan  serta loyalitas pada bawahan untuk  pemimpin dan sebab  pemimpin membawa untuk  pertimbangan penuh, maka menggunakan kemampuan  dan pengetahuan mereka serta menjadikannya ilmu atau masukan.

  • Gaya Kepemimpinan Transaksional
  Pengertian Resesi : Jenis Dampak Penyebab Menurut Para Ahli

Selanjutnya ialah gaya kepemimpinan ini bekerja pada prinsip yang memang menandatangani kontrak untuk dapat berpartisipasi dalam proyek tertentu. Selain tersebut  semua keputusan pemimpin mereka sebagai otoritas tertinggi. Apabila kinerja bawahan baik maka bakal  dihargai dan andai  kinerja mereka di bawah standar yang telah diinginkan  dan diputuskan  sesuai dengan sanksi kontrak tertulis. Cukup jarang gaya kepemimpinan ini diterapkan dalam organisasi atau industri besar.

  • Gaya Kepemimpinan Visioner

Selanjutnya masuk ke gaya kepemimpinan visioner, dimana pemimpin ini mengartikulasikan kemana kumpulan tersebut bakal berjalan dan apa resiko yang bakal  terjadi di depan. Namun bagaimana teknik  mencapai destinasi  untuk melepaskan  orang yang berinovasi, bereksperimen serta menghadapi resiko yang sudah dianggarkan  sejak jauh-jauh hari. Pemimpin ini pun  memikirkan bagaimana anak buahnya kedepan dan bahaya apa yang bakal  datang. Adapun ciri yang memakai  inspirasi bareng  dengan tritunggal EI, yaitu keyakinan  diri, kesadaran diri, dan empati, dimana pemimpin ini bisa  mengartikulasikan destinasi  atau baginya adalah tujuan sejati dan selaras dengan nilai bareng  orang – orang yang dipimpinnya.

Gaya Kepemimpinan Paternalistik Pemimpi

selanjutnya ialah paternalistik dimana seringkali kepemimpinan ini tetap terdapat  dalam bahasa psikologi industri, tetapi  penerapannya mempunyai  sifat  tradisional dan hanya sejumlah  suku saja. Salah satu ciri utama masyarakat yakni  rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh semua  anggota. Selain tersebut  mereka yang menjadi panutan laksana  orang tua atau dituakan.

Pemimpin laksana  ini kebapakan dan menjadi panutan masyarakat. Biasanya figur  adat semua  ulama dan guru. Pemimpin laksana  ini mengembangkan sikap kebersamaan yang tidak sedikit  disenangi oleh anggotanya. Terutama andai  ada masalah besar yang menimpa family  atau suatu  organisasi tersebut. Jika disaksikan  dan dinilai kebersamaan itu, dalam organisas iyang dipimpin oleh seorang pemimpin yang paternalistik kepentingan bareng  dan perlakuan yang seragam tampak  menonjol pula.

  • Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Sebelum masuk ke gaya kepemimpinan maka bakal kita kupas mengenai Kharisma ditafsirkan  “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan keterampilan  yang spektakuler  dalam urusan  kepemimpinan seseorang untuk membangunkan  pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” selain tersebut  gaya kepemimpinan ini dinilai menurut  kualitas kepribadian. Kesuksesan bawahan bisa  diwujudkan bilamana  pemimpin mempunyai  sifat yang pun  terpuji. Jika tidak maka bakal  membahayakan sebab  efeknya bawahan bakal  menuruti apa yang disebutkan  oleh pemimpinnya.

  • Gaya Kepemimpinan Militeristis

Masuk ke kepemimpinan militer dimana serupa seperti otoriter yang memaksakan kedisplinan. Selain tersebut sifat dari tipe kepimimpinan ini tidak sedikit  menggunakan sistem perintah komando dan keras. Kaku dan seringkali tidak cukup  bijaksana.

Selain tersebut  menghendaki kepatuhan mutlak yang berasal dari bawahan, menyenangi prosedur  serta upacara yang besar-besaran. Bagi beberapa orang  dengan adanya militeris menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, Komunikasi hanya dilangsungkan  searah

  • Gaya Kepemimpinan Agamis

selanjutnya yang tidak sedikit dilakukan di sejumlah negara meskipun tidak resmi yakni  gaya kepemimpinan yang paling  agamis. apakah kamu  merasakan di Indonesia ? barangkali  termasuk, sebenarnya  sudah jelas disebutkan  sebagai negara yang umum. karena negara yang agamis ingin  memihak atau mengekor  aturan di antara  agama. Sedangkan Indonesia terdiri dari aneka  agama dan pun  kepercayaan. Dalam organisasi sendiri bila  tersebut  organisasi berbasis agama barangkali  kepemimpinan ini diperlukan  sekali tetapi  tidak untuk  organisasi umum.

Sejarah Kepemimpinan

Awalnya, kepemimpinan diandalkan   oleh masyarakat dahulu bahwa kepemimpinan adalah suatu bapak yang tidak seluruh  orang bisa  mempunyai  bakat kepemimpinan sebab  kepemimpinan merupakan keterampilan  yang dibawa semenjak  lahir. Sehingga tidak sedikit  orang yang berasumsi  bahwa teori dan ilmu kepemimpinan tidak di butuhkan.  Kepemimpinan dapat berhasil  dijalankan tanpa didasari oleh teori, tanpa pelatihan dan edukasi  sebelumnya.

Kepemimpinan ialah  jenis pemimpin yang tidak ilmiah yang dilaksanakan  menurut  bakat menguasai seni memimpin.  Dalam perkembangannya, kepemimpinan secara ilmiah berlahiran  dan terus berkembang seiring dengan perkembangan  manajemen ilmiah (scientific managemen), yang dipelopori oleh ilmuwan Frederick W. Taylor abad ke-20 dan perkembangannya menimbulkan  satu ilmu kepemimpinan yang tidak didasari dari bakat dan empiris  saja, namun  mempersiapkan secara berencana dan mengajar  yang dilaksanakan  dengan perencanaan, percobaan, penelitian, analisis, suprevisi dan penggemblengan secara sistematis guna  membangikan sifat-sifat pemimpin yang unggul, supaya  mereka sukses  dalam masing-masing  tugasnya.  Berkembangnya ilmu kepemimpinan, kepemimpinan menurut  bakat alam bukan lagi  menjadi acuan, tetapi  kepemimpinan melewati  pelatihan dan edukasi  menjadi keterampilan  untuk memengaruhi menggerakkan sebuah  karya bersama.