Daftar Isi
Pengertian Hambatan Listrik
Resistansi (Resistance) atau lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik (Electrical Resistance) adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah aliran arus listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang dikarenakan oleh adanya pergerakan elektron-elektron pada konduktor. Maka Resistansi Listrik yang biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan Hambatan Listrik ini juga diartikan sebagai penghambat aliran elektron dalam konduktor tersebut.
1 Giga Ohm = 1.000.000.000 Ohm (109 Ohm)
1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm (106 Ohm)
1 Kilo Ohm = 1.000 Ohm (103 Ohm)
Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang menghambat arus listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau konduktor dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah dibandingkan dengan baja.
- Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada penghantar.
- Panjang penghantar – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai resistansinya.
- Luas penampang – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi pula nilai resistansinya.
Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik
Hubungan antara Resistansi (Resistance) atau Hambatan Listrik dengan Tegangan (Voltage) dan Arus Listrik (Current) dapat dijelaskan dengan Hukum Ohm yang dikemukan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.
Berikut ini adalah persamaan Hukum Ohm :
V = I x R
atau
R = V / I
atau
I = V / R
Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), diukur dalam satuan Volt
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm
Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik yang mengalir melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau tegangan sebesar 1 Volt, maka resistansi atau hambatan listrik pada komponen tersebut adalah 1 Ohm.
Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus listrik sebesar 0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.
R = V/I = 24/0,5
R = 48 Ohm.
Jenis Rangkaian Hambatan Listrik
1. Rangkaian Hambatan Listrik Seri
Rumus Hambatan Listrik Seri
Hambatan dalam suatu rangkaian dapat dipasang secara seri, paralel, dan kombinasi keduanya. Ketika dua atau lebih hambatan dihubungkan dari ujung ke ujung seperti pada gambar di bawah ini, dikatakan hambatan dihubungkan secara seri

Muatan yang melewati R1 akan melewati R2 dan R3, sehingga arus I yang sama melewati setiap hambatan.
Itot = I1 = I2 = I3
Jika dilihat dari rangkaian, tegangan sumber akan sama dengan jumlah tegangan dalam setiap hambatan.
Vtot = V1 + V2 + V3
Berdasarkan hukum ohm maka tegangan untuk setiap hambatan adalah sebagai berikut.
V1 = IR1 ; V2 = IR2 ; V3 = IR3
Karena Vtot = V1 + V2 + V3
= IR1 + IR2 + IR3
= I(R1 + R2 + R3)
Vtot = IR pengganti
dengan Rpengganti = R1 + R2 + R3
Persamaan ini berlaku untuk sejumlah hambatan berapa pun secara seri. Sebagai contoh, jika baterai 12 V dihubungkan dengan resistor 4 Ω, arus akan menjadi 3 A.
Akan tetapi jika baterai 12 V dihubungkan dengan tiga buah resistor 4 Ω yang dirangkai seri, hambatan totalnya 12 Ω dan arus yang mengalir hanya sebesar 1 A.
Contoh Soal Hambatan (Resistor) Seri
Dua resistor 100 Ω dihubungkan seri ke baterai 24,0 V. Berapa arus yang mengalir melalui setiap resistor dan berapa hambatan penggantinya?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1 = R2 = 100 Ω (seri)
V = 24,0 V
Ditanya: I1, I2, dan Rpengganti
Jawab:
Vtot = V1 + V2
= IR1 + IR2
= I (R1 + R2)
I = Vtot : (R1 + R2)
= 24,0 : (100+100)
= 0,12 A
Rpengganti = R1 + R2
= 100 Ω + 100 Ω
= 200 Ω
Jadi, arus yang mengalir setiap hambatan adalah 0,12 A dengan hambatan pengganti 200 Ω.
2. Rangkaian Hambatan Listrik Paralel
Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun secara berdampingan/berjajar. Jika hambatan yang dirangkai paralel dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama. Sesuai dengan Hukum I Kirchoff, jumlah kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan sama dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar utama.
Rumus Hambatan Listrik Paralel
Cara sederhana lain untuk menghubungkan hambatan adalah paralel seperti pada gambar di bawah ini

Pada rangkaian paralel, arus total I yang meninggalkan baterai terbagi menjadi tiga cabang. Karena muatan listrik tetap, arus yang masuk ke dalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari titik cabang. Dengan demikian,
Itot = I1 + I2+ I3
Ketika hambatan terhubung paralel, masing-masing mengalami tegangan yang sama. Dengan demikian, tegangan sumber diberikan pada setiap hambatan.
Vtot = V1 + V2 + V3
Untuk mengetahui hambatan pengganti pada rangkaian paralel maka:

Contoh Soal Hambatan Listrik (Resistor) Paralel
Berapa arus yang mengalir dari baterai yang ditunjukkan pada gambar berikut. Jika voltase 12 volt dan seluruh resistor adalah identik sebesar 50 Ω. Tentikan Itotal, I1 dan I2

Diketahui:
R1 = 50 Ω; R3 = 50 Ω
R2 = 50 Ω; V = 12,0 V
Ditanya:
Itot = ….. ?
I1 = …?
