Kata etika (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan, atau adat. Sebagai suatu subyek, etika terkait dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menilai apakah tindakan yang dilakukan adalah benar atau salah, buruk atau baik.
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “disiplin yang dapat bertindak sebagai indeks kinerja atau acuan untuk sistem kontrol kita.”
Secara etimologis, budi pekerti terdiri dari dua bagian kata, yaitu budi dan pekerti. Budi dalam bahasa Sanskerta berarti kesadaran, pemahaman, pikiran, dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, praktik, atau perilaku. Oleh karena itu, budi pekerti mengacu pada kesadaran yang ditunjukkan seseorang dalam berprilaku.
Operasionalnya, budi pekerti adalah perilaku positif yang diwujudkan melalui kebiasaan. Ini berarti seseorang diajarkan hal-hal positif sejak masa kecil hingga dewasa melalui latihan-latihan, seperti teknik berpakaian, teknik berbicara, teknik menyapa dan menghormati orang lain, teknik bersikap terhadap tamu, teknik makan dan minum, teknik masuk dan keluar rumah, dan sebagainya.
Dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan, seringkali terjadi benturan nilai dan norma yang dirasakan. Apa yang dahulu dianggap benar mungkin sekarang dianggap salah. Apa yang dulu dianggap tabu sekarang menjadi hal yang umum. Contohnya, pembicaraan mengenai masalah intim, hubungan pacaran, masalah politik, hak asasi manusia, dan lain sebagainya.
Pengertian Budi Pekerti
Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata, yaitu budi dan pekerti. Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebtu ethics.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Pengertian Budi Pekerti Menurut Para Ahli
- Ki Sugeng Subagya
Ki Sugeng Subagya (Februari 2010) mengartikan istilah budi pakerti sebagai perbuatan yang dibimbing oleh pikiran; perbuatan yang merupakan realisasi dari isi pikiran; atau perbuatan yang dikendalikan oleh pikiran.
- Ensiklopedia Pendidikan
Menurut Ensiklopedia Pendidikan, budi pekerti diartikan sebagai kesusilaan yang mencakup segi-segi kejiwaan dan perbuatan manusia; sedangkan manusia susila adalah manusia yang sikap lahiriyah dan batiniyahnya sesuai dengan norma etik dan moral. Dalam konteks yang lebih luas,
- Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional
Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (1997) mengartikan istilah budi pekerti sebagai sikap dan prilaku sehari-hari, baik individu, keluarga, masyarakat, maupun bangsa yang mengandung nilai-nilai yang berlaku dan dianut dalam bentuk jati diri, nilai persatuan dan kesatuan, integritas, dan kesinambungan masa depan dalam suatu sistem moral, dan yang menjadi pedoman prilaku manusia Indonesia untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan bersumber pada falsafah Pancasila dan diilhami oleh ajaran agama serta budaya Indonesia.
- Haidar (2004)
Budi Pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan prilaku peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur (berakhlakul karimah) dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia maupun dengan alam/lingkungan.
- Balitbang Dikbud (1995)
bahwa budi pekerti secara konsepsional adalah budi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau dilaksanakan) dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
Nilai-Nilai Utama Budi Pekerti
- Kesopanan dan Hormat: Budi pekerti menekankan pentingnya bersikap sopan dan menghormati orang lain. Ini melibatkan perilaku yang menghargai martabat dan hak-hak individu tanpa memandang perbedaan sosial, ekonomi, atau budaya.
- Kejujuran dan Integritas: Nilai-nilai kejujuran dan integritas menjadi pondasi budi pekerti. Manusia diharapkan untuk bertindak dengan jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, serta mempertahankan prinsip-prinsip moral yang benar.
- Kasih Sayang dan Kepedulian: Budi pekerti mencakup sikap kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan bersedia membantu adalah bagian integral dari nilai-nilai ini.
- Disiplin dan Tanggung Jawab: Budi pekerti menuntut kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Disiplin membantu menciptakan tatanan dalam hidup, sedangkan tanggung jawab mengharuskan individu untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
- Ketabahan dan Keteguhan: Menghadapi tantangan dan kesulitan dengan ketabahan adalah bagian dari budi pekerti. Keteguhan menjadikan seseorang mampu bertahan dan berkembang dalam situasi sulit.
Fungsi Budi Pekerti
- Pengembangan, yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik peserta didik yang telah tertanam dalam lingkungan keluarga dan masyarakat Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar dapat berkembang dan bermanfaat secara optimal sesuai dengan budaya bangsa.
- Perbaikan, untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kelemahan peserta didik dalam perilaku sehari-hari.
Pencegahan, yaitu mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajara agama dan budaya bangsa. - Pembersih, yaitu untuk memebersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong, iri, dengki, egois dan ria agar anak didik tumbuh dan berkembang sesuai ajaran agama dan buday bangsa.
- Penyaringan (filter), yaitu untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti.
Tujuan Budi Pekerti
Terdapat banyak sekali tujuan dari pembelajaran budi pekerti, serta bila mengacu pada uraian diatas hingga disimpulan kalau tujuan pembelajaran budi pekerti merupakan buat mempunyai sebagian kepribadian mulia, berikut merupakan sebagian kepribadian mulia tersebut beserta penjelasannya:
- Jujur
Mempunyai sifat jujur merupakan suatu kelebihan yang membedakan seorang dengan yang lain. Mempunyai sifat jujur pula membuat seorang lebih gampang diterima serta dipercaya oleh orang lain.
Tidak sedikit pula orang yang tercipta jadi individu yang jujur sebab seluruh orang di lingkungannya merupakan orang yang jujur. Perihal terberat jadi orang jujur merupakan wajib berlagak jujur ditengah- tengah area yang tidak jujur.
- Amanat
Orang yang mempunyai kepribadian amanat merupakan orang yang sangat disukai siapa saja. Dalam amanat terdapat kejujuran, terdapat tanggungjawab serta jiwa luhur. Serta orang yang amanat ditentukan mempunyai reputasi yang baik, serta mempunyai peluang suskes lebih besar dari orang lain.
- Ikhlas
Seorang yang mempunyai watak rela serta menerima kondisi merupakan orang yang sanggup berdamai dengan dirinya sendiri. Serta orang semacam ini pula umumnya bisa bawa kedamaian untuk orang- orang di sekitarnya.
- Mawas diri
Orang yang mawas diri sanggup memperhitungkan dirinya serta kekurangannya, orang semacam ini ingin mengintrospeksi diri demi kebaikan dirinya ataupun orang lain. Inilah yang membuat seseorang sanggup berpikir secara bijak, buat melaksanakan perihal yang butuh dicoba, serta tidak melaksanakan perihal yang tidak butuh dicoba.
Selain itu tujuan budi pekerti dapat berguna untuk :
- Mendorong kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious.
- Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai penerus bangsa.
- Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam perilaku yang menyimpang, baik secara individual maupun social.
- Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat tercela yang dapat merusak diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
HUBUNGAN KONSEP-KONSEP ETIKA DALAM PENDIDIKAN
Etika paling berperan urgen dalam kehidupan bermasyarakat oleh karena tersebut pendidikan mesti dapat menjadikan insan memahami dan menghayati etika sosial dalam masyarakat.
Namun praktek etika atau budi pekerti tidak lumayan hanya diserahkan sebagai latihan yang konsekuensinya hafalan atau lulus dalam ujian tertulis. Barangkali terdapat baik andai mata latihan yang seringkali kearah kognitif tersebut diorentasikan pada pemberian alokasi masa-masa untuk menyuruh anak didik mendiskusikan hubungan konsep etika dalam pendidikan.
Hubungan Konsep Etika dan Budi Pekerti di dalam edukasi ataupun pengetahuan di sekolah mesti diseimbangkan dan lebih menekankan pada keperluan dan aspek perkembangan insan seperti, :
- Pendidikan dasar mesti ditekankan dan diprioritaskan pada penanaman nilai dengan pengajaran.
- Nilai-nilai dasar laksana penghargaan terhadap orang lain,religiusitas, sosialitas, gender, keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, daya juang, tanggung jawab, penghargaan terhadap lingkungan, mesti diserahkan sesuai dengan tingkat pemahaman anak.
- Tahap demi tahap dinaikkan dan mesti dapat mengantar anak pada proses kesadaran penghayatan dan pembentukan nilai hidup.
- Mengembangkan ketrampilan social yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya akhlak mulia dalam diri murid serta mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari.
- membimbing anak didik seutuhnya guna membentuk insan pembangun yang berjiwa Pancasila.
- menciptakan keadaan kehidupan sekolah dan merawat hubungan dengan orang tua siswa sebaik –baiknya untuk kepentingan anak didik.
Contoh budi pekerti dalam kehidupan sehari hari
Perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari, baik di lokasi tinggal (di keluarga) atau lingkungan selama perumahan, bakal mendorong kerukunan dalam masyarakat, sampai-sampai terhindar dari friksi yang mengakibatkan perilaku buruk, sebagai berikut contoh budi pekerti yang luhur.
- Hormat dan patuh kepada orang tua
- Membantu orang tua
- Menolong sesama teman
- Saling menghormati antara umat beragama
- Meminta maaf ketika salah dan tidak mengulanginya
- Mengucapkan terima kasih jika sudah dibantu
- Meminta izin jika ingin masuk rumah atau kamar orang lain
- Berbagi pengetahuan sesama teman
- Menjalin silaturrahmi antar tetangga
Contoh budi pekerti di sekolah
Sekolah ialah tempat yang baik guna belajar dan menggali teman, telah sepantasnya anda menunjung norma dan nilai luhur di sekolah. Memiliki tidak sedikit teman, pastinya akan meningkatkan pengalaman, namun kita pun harus dapat menjaga diri dan tahu batasan yang baik dan buruk dalam berteman
- Menghormati tamu sekolah
- Menjaga kebersihan dan lingkungan
- Taat terhadap aturan yang berlaku
- Memberikan penjelasan jika tidak masuk (izin/sakit)
- Menghormati guru dan seluruh civitas akademik
Contoh budi pekerti yang buruk
- Tidak menghormati orang tua di rumah
- Mengabaikan permintaan tolong orang tua
- Membenci sesama teman
- Angkuh, tidak pernah memintan maaf walau melakukan kesalahan
- Tidak pernah berterima kasih atas bantuan orang lain
- Sembarangan dan tidak pernah meminta izin sebelum melakukan sesuatu