Pengertian Gerak Refleks : Mekanisme Jenis Fungsi Contoh Kehidupan Sehari

Posted on

Gerak refleks adalah mekanisme alami dalam sistem saraf yang memungkinkan tubuh kita untuk merespons secara otomatis terhadap stimulus dari lingkungan. Ini adalah salah satu cara penting di mana sistem saraf menjaga kita tetap aman dan membantu dalam menjalankan fungsi tubuh yang penting. Meskipun gerak refleks tidak memerlukan pemikiran sadar, mereka merupakan bagian integral dari sistem saraf kita dan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan melindungi kita dari bahaya.

Pengertian Gerak Refleks

Gerak refleks adalah respons otomatis yang dihasilkan oleh sistem saraf sebagai tanggapan terhadap rangsangan atau stimulus tertentu. Respons ini terjadi tanpa melalui pemikiran sadar atau proses kognitif yang kompleks. Gerak refleks adalah salah satu bentuk interaksi cepat antara tubuh dan lingkungan, yang bertujuan melindungi tubuh dari bahaya atau membantu dalam menjalankan fungsi tubuh yang penting.

pengertian gerak refleks menurut para ahli

Pengertian gerak refleks menurut para ahli dapat bervariasi, tetapi pada dasarnya, gerak refleks adalah respons otomatis yang terjadi sebagai hasil dari rangsangan atau stimulus tertentu pada sistem saraf. Berikut adalah beberapa definisi gerak refleks dari beberapa ahli:

  • Ivan Petrovich Pavlov: Pavlov, seorang ilmuwan Rusia yang terkenal dengan penelitian mengenai kondisi refleks, menggambarkan gerak refleks sebagai “respons otomatis yang timbul sebagai akibat dari rangsangan eksternal dan yang tidak memerlukan pemikiran sadar.”
  • John Dewey: Dewey, seorang filsuf dan psikolog Amerika, menggambarkan gerak refleks sebagai “respons instingtif atau tak sadar terhadap rangsangan yang datang dari luar.”
  • Ivan Sechenov: Sechenov, seorang fisikawan Rusia, menyatakan bahwa gerak refleks adalah “respon otomatis yang timbul dari rangsangan eksternal atau internal tanpa adanya pemikiran sadar atau kehendak.”
  • Robert W. Sperry: Robert Sperry, seorang neurofisiologis Amerika, menjelaskan gerak refleks sebagai “respons otomatis dan stereotip yang timbul sebagai hasil dari stimulasi sensorik yang spesifik dan yang terjadi tanpa melalui proses pemikiran atau keputusan sadar.”
  • Richard S. Snell: Dalam bukunya “Clinical Neuroanatomy,” Snell mendefinisikan gerak refleks sebagai “respons terhadap rangsangan sensorik yang memicu gerakan otomatis dalam rangka melindungi tubuh dari bahaya atau menjalankan fungsi tertentu.”

Secara umum, para ahli sepakat bahwa gerak refleks adalah respons otomatis yang terjadi tanpa pemikiran sadar dan merupakan mekanisme penting dalam sistem saraf untuk melindungi tubuh dan menjalankan fungsi-fungsi tertentu.

Proses Dasar Gerak Refleks

Gerak refleks melibatkan beberapa komponen utama dalam sistem saraf:

  • Stimulus: Semua gerak refleks dimulai dengan adanya stimulus, yaitu rangsangan dari lingkungan yang diterima oleh reseptor saraf. Rangsangan ini bisa berupa panas, tekanan, cahaya, atau jenis stimulus lainnya.
  • Reseptor: Reseptor adalah sel-sel saraf khusus yang mendeteksi stimulus dan mengirimkan sinyal ke sistem saraf pusat (SSP).
  • Sistem Saraf Pusat (SSP): SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Informasi dari reseptor dikirimkan ke SSP melalui serangkaian impuls saraf.
  • Integrasi: Di SSP, informasi dari reseptor diolah dan dievaluasi. SSP menentukan respons yang tepat untuk stimulus tersebut.
  • Efektor: Efektor adalah organ atau otot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan respons fisik. Ini dapat berupa otot untuk merespons perubahan postur tubuh atau organ untuk merespons perubahan dalam fungsi tubuh.
  • Respons: Setelah SSP mengevaluasi stimulus, respons fisik dipicu dan terjadi secara otomatis. Ini bisa berupa gerakan tangan saat menyentuh benda panas atau mata yang berkedip ketika ada objek yang mendekati mata.

Penyebab Gerak Refleks

Gerak refleks adalah respons otomatis dari sistem saraf terhadap stimulus tertentu. Penyebab utama gerak refleks adalah adanya rangsangan atau stimulus yang memicu aktivitas saraf. Berikut adalah beberapa penyebab umum gerak refleks:

  • Stimulus Fisik: Gerak refleks sering kali dipicu oleh stimulus fisik yang bersentuhan dengan reseptor saraf tertentu di tubuh. Contohnya adalah saat Anda merasakan panas tiba-tiba di tangan, reseptor panas di kulit akan mendeteksi stimulus ini dan mengirimkan sinyal ke sistem saraf pusat, yang kemudian merespons dengan gerak refleks untuk menarik tangan dari sumber panas tersebut.
  • Stimulus Visual: Mata kita memiliki banyak jenis gerak refleks yang berhubungan dengan stimulus visual. Contohnya adalah refleks pupil, di mana pupil mata menyempit secara otomatis dalam respons terhadap cahaya yang terang. Ini membantu melindungi mata dari cahaya yang berlebihan.
  • Stimulus Auditif: Respons refleks terhadap suara juga umum. Misalnya, ketika Anda mendengar suara keras tiba-tiba, tubuh dapat merespons dengan refleks berkedip atau merasa kaget.
  • Stimulus Sentuhan: Gerak refleks juga dapat dipicu oleh rangsangan sentuhan. Misalnya, ketika dokter memukul bagian bawah lutut dengan palu refleks, itu menyebabkan respon gerak refleks yang dapat terlihat dalam bentuk tendangan kaki.
  • Stimulus Kimia: Beberapa gerak refleks dapat dipicu oleh stimulus kimia dalam tubuh. Contohnya adalah refleks batuk atau bersin, yang dipicu oleh iritasi di saluran pernapasan atau hidung.
  • Stimulus Emosional: Reaksi emosional juga dapat memicu gerak refleks. Ketika Anda merasa takut atau cemas, jantung Anda bisa berdetak lebih cepat secara refleks sebagai respons terhadap emosi tersebut.
  • Stimulus Nyeri: Rasa sakit yang mendalam juga dapat memicu gerak refleks, seperti meraih tangan ke arah sumber nyeri secara refleks ketika terluka.
  38 Provinsi Lirik Lagu Daerah di Indonesia

Penting untuk diingat bahwa gerak refleks adalah respons otomatis yang terjadi tanpa perlu pemikiran sadar atau kesadaran diri. Mereka adalah cara yang sangat penting bagi tubuh kita untuk melindungi diri dari bahaya dan menjaga keseimbangan fisiologis.

Fungsi Gerak Refleks

Gerak refleks memiliki beberapa fungsi penting dalam menjaga keseimbangan tubuh, melindungi tubuh dari bahaya, dan menjalankan berbagai fungsi fisiologis. Berikut adalah beberapa fungsi utama gerak refleks:

  • Perlindungan Tubuh: Salah satu fungsi utama gerak refleks adalah melindungi tubuh dari bahaya. Ketika ada stimulus yang berpotensi merusak, gerak refleks dapat merespons dengan cepat untuk menghindari cedera lebih lanjut. Contohnya adalah meraih tangan dari sumber panas yang tiba-tiba atau menutup mata ketika ada objek yang mendekat dengan cepat.
  • Mengatur Postur Tubuh: Gerak refleks membantu menjaga postur tubuh yang tepat. Ketika Anda berjalan atau berdiri, otot-otot Anda secara refleks merespons perubahan dalam keseimbangan dan postur untuk mencegah jatuh atau cedera.
  • Mempertahankan Keseimbangan: Beberapa gerak refleks, seperti refleks vestibuler (yang mengatur keseimbangan), berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh Anda. Ini memungkinkan Anda untuk berdiri dan bergerak dengan stabil.
  • Regulasi Fungsi Fisiologis: Gerak refleks juga berperan dalam regulasi berbagai fungsi fisiologis dalam tubuh. Misalnya, refleks batuk dan bersin membantu membersihkan saluran pernapasan dari benda asing atau iritan. Refleks pupil membantu mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata untuk menjaga penglihatan yang nyaman.
  • Respons terhadap Stimulus Eksternal: Gerak refleks memungkinkan tubuh untuk merespons cepat terhadap stimulus eksternal. Misalnya, ketika Anda melihat atau mendengar sesuatu yang mengejutkan atau berbahaya, gerak refleks seperti berkedip atau melompat dapat terjadi tanpa perlu pemikiran sadar.
  • Melindungi Sistem Saraf Pusat: Gerak refleks dapat bertindak sebagai perisai untuk melindungi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dari bahaya. Mereka dapat merespons dengan cepat terhadap stimulus yang dapat merusak otak atau sumsum tulang belakang.
  • Mengoptimalkan Respon Terhadap Lingkungan: Gerak refleks membantu tubuh untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efisien. Mereka memungkinkan respons cepat terhadap perubahan dalam lingkungan sekitar, yang penting untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan.

Dalam keseluruhan, gerak refleks adalah bagian integral dari sistem saraf dan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keselamatan, keseimbangan, dan fungsi tubuh yang optimal. Respons otomatis ini membantu kita bertahan dalam situasi berbahaya dan menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa perlu pemikiran sadar yang terlalu lama.

Mekanisme Gerak Refleks

Mekanisme pada gerak refleks ini merupakan suatu gerakan yang akan terjadi dengan secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Refleks fleksor, penarikan kembali tangan dengan secara refleks dari rangsangan yang sangat berbahaya, merupakan suatu reaksi perlindungan.

Refleks ekstensor di dalam bahasa lain disebut polisinaps merupakan rangsangan dari reseptor perifer yang akan dimuali dari fleksi pada anggota badan yang yang juga berhubungan dengan adanya ekstensi anggota badan.

Gerak refleks ini merupakan suatu bagian dari mekanisme pertahanan tubuh atau pun juga terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar.yang Misalnya, menutup mata disaat akan terkena debu. Untuk dapat atau bisa terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struktur ialah sebagai berikut yakni : organ sensorik yang banyak menerima impuls contohnya ialah seperti kulit.

  Penyebaran nyamuk Wolbachia : Pengertian Fungsi Metode Kekurangan

Adapun serabut pada saraf sensorik tersebut yang kemudain akan menghantarkan impuls itu pada sel ganglion radiks posterior serta juga kemudian selanjutnya serabut sel tersebut kemudian akan melanjutkan impuls yang kemudian akan menuju substansi dikornu posterior medulla spinalis.

Sumsum tulang belakang kemudian akan menghubungkan antara impuls itu menuju kornu anterior medulla spinalis. Sel saraf tersebut akan menerima impuls atau juga dapat atau bisa mengahantar impuls-impuls tersebut melewati serabut motorik. Organ motorik tersebut akan melaksanakan rangsangan disebabkan karna dirangsang oleh impuls saraf motorik.

Tubuh kita memiliki bagian tubuh yang akan memiliki fungsi yakni sebagai penerima rangsang, ialah alat indera. Bagian tubuh tersebut sering juga reseptor. Reseptor tersebut juga memiliki syaraf-syaraf khusus yang bisa atau dapat mendeteksi rangsangan yang tertentu. contohya seperti:rangsang sentuhan, suhu, rangsang cahaya pada mata , gesekan,bau pada hidung, rasa sakit pada kulit ,ada rasa pada lidah , dan juga suara pada kuping.

Setelah itu syaraf-syaraf yang akan disebut dengan neuron reseptor tersebut kemudian akan mengirimkan sinyal listrik itu menuju otak. kemudian Informasi tersebut akan diolah yakni sesuai dengan kehendak kita.setelah itu otak yang kemudian akan mengirim respon itu menuju organ yang disebutdengan efektor.

Efektor tersebut meliputi : otot, kelenjar, dll. Adapun respon yang kemudian akan dikirim otak tersebut ada yang akan dikirim dengan secara otomatis, namun ada pula yang hanya dikirim apabila kita menghendakinya.

Jenis-Jenis Gerak Refleks

Sekarang kalian pasti lebih paham soal apa itu gerak refleks, mekanismenya, dan saraf apa aja yang terlibat. Namun, ternyata gerak refleks itu sendiri dibagi lagi jadi dua jenis. Apa aja, sih? Yuk kita lihat!

1. Monosinaptik

Gerakan monosinaptik merupakan gerak refleks yang simpel, karena cuma ngelibatin neuron sensorik dan saraf motorik. Mekanismenya kurang lebih begini.

Jadi, ketika kalian kena impuls, misalnya ketusuk duri kaktus, reseptor di tangan kalian bakal kasih sinyal nih, ke neuron sensorik alias neuron aferen. Nah, nantinya dia bakal nerusin informasi itu ke saraf pusat, yakni sumsum tulang belakang.

Selanjutnya, saraf penghubung yang ada di situ bakal langsung nerusin ke saraf motorik. Si saraf motorik ini lalu nyuruh otot buat cepet-cepet narik tangan kalian menjauhi duri itu.

2. Polisinaptik

Beda dari gerak refleks monosinaptik yang sangat simpel, gerakan ini lumayan rumit karena ngelibatin satu saraf lagi. Satu saraf tersebut adalah interneuron di dalam sumsum tulang belakang yang menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik.

Saat neuron sensorik menerima rangsangan dari reseptor, interneuron alias saraf penghubung yang ada di sumsum tulang belakang bakal memproses informasi itu buat berkomunikasi sama organ tubuh lain sebelum ngirim perintah ke saraf motorik.

Contohnya, saat kalian menginjak pecahan kaca, secara refleks kaki kalian yang menginjak itu pasti bakal terangkat. Namun, kaki kalian yang satunya pasti bakal menahan berat badan biar kalian nggak kehilangan keseimbangan.Nah, kaki yang menahan berat badan ini bekerja menurut instruksi dari interneuron yang ada di dalam kaki satunya.

Macam Gerak Refleks

Di dalam jenis gerak ini, terdapat beberapa macam-macam yang kemudian akan dijelaskan diantaranya sebagai berikut:

a. Refleks Otak

Refleks Otak ini merupakan refleks yang dapat atau bisa memengaruhi saraf menengah di otak, seperti mata berkedip, refleks pupil itu dengan stimulasi cahaya.

b. Refleks Sumsum Tulang Belakang

Gerakan tersebut, yakni bisa atau dapat melibatkan adanya sebuah saraf perantara yang mempunyai sebuah letak di bagian sumsum tulang belakang, seperti sentakan terhadap lutut disebabkan karna kaki yang akan menginjak batu runcing. Refleks sumsum ini memiliki tulang belakang terdiri dari 4 jenis refleks, yaitu :

  1. Refleks Periosteum atau juga Refleks Tendon, ini ialah adanya sebuah gerakan refleks yang terjadi disebabkan karna adanya stimulasi pada periosteum atau juga pada tendon.
  2. Refleks Superficial, ini merupakan refleks yang dapat atau bisa distimulasi yakni dengan stimulasi kulit atau selaput lendir.
  3. Refleks Patologis, ini merupakan sebuah gerakan refleks yang padat, yang diatur serta ditekan pada orang dewasa yakni dengan aktivitas di dalam sebuah struktur terhadap piramida.
  4. Refleks Primitif, ini merupakan adanya sebuah refleks yang telah atau sudah terjadi selama adanya sebuah perkembangan di dalam rahim atau juga setelah lahir serta biasanya hilang setelah 6 bulan.

c. Jenis gerak refleks akibat adanya otot rangka yang bergerak

  1. Fleksor
  2. Ekstensor
  3. Alat gerak
  4. Statokinetik.

d. Jenis gerak refleks yang melibatkan fungsi organ internal

  1. Pencernaan
  2. Jantung
  3. Ekskresi
  4. Sekresi
  Pengertian Ciri-ciri Contoh Angiospermae Tumbuhan Biji Tertutup

e. Jenis gerak refleks berdasarkan tingkat kompleksitas neuron (saraf)

Refleks monosynaptic atau pun juga monosegmental, ini yang hanya banyak melibatkan pada 1 segmen dari sistem saraf pusat, Refleks multisynaptic (atau juga intersegmental) , yang kemudian akan melibatkan lebih dari 1 segmen dari sistem saraf pusat, Refleks monosynaptic tersebut juga berarti hanya ada satu neuron yang kemudian akan terlibat setiap jalan di jalan ke sumsum tulang belakang (yang disebut dengan aferen atau neuron sensorik) atau juga satu dari sumsum tulang belakang (disebut dengan eferen atau pun juga neuron motorik). misalnya dari refleks monosynaptic ini merupakan patela (knee jerk) refleks.

Ciri Gerak Refleks

Dibawah ini merupakan adanya sebuah ciri-ciri gerakan di dalam gerkan tersebut, diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Memiliki sebuah reseptor tertentu serta akan terjadi itu dengan efektor tersebut.
  2. Memiliki sebuah tujuan khusus untuk organisme.
  3. Memiliki fungsi yakni sebagai pengatur serta pelindung terhadap perilaku hewan.
  4. Respons yang berkelanjutan bisa atau dapat menyebabkan adanya sebuah kelelahan.
  5. Tergantung di dalam sejumlah sinapsis yang dilalui terhadap implus.
  6. Dapat diprediksi yakni dengan stimulus yang sama.
  7. Bersikap spontan, serta tidak diperiksa pada awalnya.

Gerakan yang tidak disengaja serta juga termasuk reaksi itu segera setelah eksitasi. Namun, refleks tersebut sangat penting untuk diagnosis serta lokalisasi lesi neurologis.

Komponen Gerak Refleks

Komponen yang dilalui refleks ialah sebagai berikut :

  • Reseptor rangsangan sensoris
    ujung distal dendrit yang kemudian menerima stimulus peka terhadap sebuah rangsangan misalnya ialah kulit.
  • Neuron aferen (sensoris)
    ini melintas sepanjang neuron sensorik ini sampai ke medula spinalis yang bisa atau dapat menghantarkan impuls itu menuju ke susunan saraf pusat.
  • Neuron eferen (motorik)
    ini melintas sepanjang akson neuron motorik tersebut sampai pada efektor yang kemudian akan merespon impuls eferen kemudian menghantarkan impuls ke perifer sehingga kemudian menghasilkan aksi yang khas.
  • Alat efektor
    dapat atau bisa berupa otot jantung, otot rangka,  atau juga otot polos kelenjar yang kemudian  merespons, ini merupakan tempat dari terjadinya reaksi yang diwakili oleh adanya suatu serat otot atau juga kelenjar.

Contoh-contoh gerak refleks dalam kehidupan sehari-hari

  • Kaki terangkat saat terkena benda tajam

Saat kita secara enggak sengaja terinjak atau terkena benda tajam, tubuh secara otomatis akan menarik kaki dari benda tersebut yang juga termasuk ke dam gerak refleks.

  • Tangan otomatis menjauh saat terkena benda panas

Contoh lainnya yang kerap dialami adalah saat tangan enggak sengaja menyentuh benda panas.

Panas akan mendorong reseptor suhu dan bahaya di kulit sehingga akan memicu impuls sensorik berjalan ke sistem saraf pusat.

Interneuron kemudian akan menghubungkan impuls sensorik ke neuron motorik yang akan menggerakan efektor sehingga membuat tubuh untuk segera menjauh dari panas.

  • Pupil mata membesar dan mengecil

Pupil mata memiliki gerak refleks yang membesar dan mengecil sebagai respons dari cahaya yang kita lihat.

Pupil akan membesar saat cahaya redup sehingga lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.

Saat lampu ruangan tiba-tiba digelapkan, mata enggak bisa melihat apapun. Tetapi, perlahan kita mulai terbiasa dengan gelap sehingga mulai bisa melihat.

Hal ini juga bisa terjadi karena pupil mata yang membesar akan membantu kita untuk melihat dalam gelap.

Sebaliknya, jika pupil mata tiba-tiba refleks mengecil, itu karena kita diterpa oleh cahaya yang terang. Mata akan otomatis jadi menyipit dan juga mengerangi cahaya yang masuk.

  • Batuk

Batuk memiliki contoh gerak refleks yang sering kita alami. Batuk juga merupakan refleks yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir, debu, kuman dan benda yang dapat mengiritasi saluran pernapasan.

Stimulus iritasi tersebut juga dirasakan oleh reseptor dan dikirim ke neuron sensorik melalui impuls. Neuron sensorik kemudian mengirim impuls ke medulla oblongata.

Medulla oblongata merupakan bagian bawah batang otak di mana sumsum tulang belakang bertemu dengan foramen magnum tengkorak.

Hal inilah yang dapat mengatur refleks batuk. Enggak hanya itu, medulla oblongata juga mengatur gerak refleks berupa muntang, menelan dan bersin secara refleks.

Contoh Soal Tentang Gerak Refleks

Soal dan pembahasan gerak refleks

Bila mata seseorang yang sedang terbuka terkena rangsang kilat/cahaya, secara refleks mata akan tertutup tiba-tiba. Mekanisme penghantaran implus tersebut akan melalui……..

  1. Reseftor-saraf motoris-otak kecil-saraf sensoris-efektor
  2. Reseftor-saraf motoris-otak besar-saraf sensoris-efektor
  3. Reseftor-saraf sensoris-otak besar-saraf motoris-efektor
  4. Reseftor-saraf sensoris-sumsum tulang belakang- saraf motoris- efektor
  5. Reseftor-saraf motoris-sumsum tulang belakang-saraf sensoris-efektor

Jawaban : 3

Pembahasan :

Ada dua macam gerak refleks, yaitu:

Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatka saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya. Refleks sumsum tulang belakang adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang. Misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.